Selasa, 13 Agustus 2013
‘Sprite’, ‘Kikoman’ dan Cuka, Dimasak dengan Ayam? Gimana Rasanya, Ya?
Selasa, 13 Agustus 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

Libur adalah identik dengan makan.
Hehehehe ….. benar kan? Jika kita libur, pasti pikiran kita adalah
jalan2 dan makan! Jadi sangat tidak salah jika walau kita hanya libur
Lebaran di rumah saja, tetapi kita tetap memikirkan ‘makan apa ya?’,
bukan sebuah makan besar dan mahal, tetapi lebih mirip dengan keinginan
kita untuk mengisi perut yang lain dari pada yang lain …..
Sabtu kemarin, sahabatku, Diani datang
ke rumahku. Diani ber-Lebaran, tetapi justru dia datang ke rumah kami
untuk masak buat kami. Sebenarnya, kamilah yang harus ke rumahnya tetapi
apa hendak dikata? Sudah memang tidak ada yang menjaga rumah, tidak
mungkin kami datang ke rumah Diani karena terlalu jauh. Hehehe, karena
Diani memang sayang kepada keluarga kecilku, sungguh terasa amat sangat
luar biasa ketika dia ingin memasaan 2 menu untuk kami makan bersama :
‘Chicken Adobo’ khas Filipina dan Nasi Goreng Telur Asin …..
Aku dan Diani ‘tumbuh’ sebagai
arsitek2 profesional ketika kami membangun Central Park sejak tahun 2007
sampai 2010 sesaat sebelum aku sakit stroke. Kami bersahabat sejak
proyek itu dimulai. Dari pagi bersama sampai pagi lagi, jika deadline
datang. Dan kami pun sampai ‘bersenang2′ bersama dengan anak2ku main di
taman2 di Jakarta, ataupun mendengarkan musik di salah satu hotel
berbintang untuk sekedar melepas penat.
Pemusik2 di hotel itu semuanya dari
Filipina, sehingga dengan seringnya kami kesana, kami menjadi akrab dan
bersahabat dengan mereka. Tetapi ketika aku sakit stroke ini, hubunganku
dengan mereka hanya terbatas dengan Facebook atau SMS karena
keterbatasanku, jika mekera sedang dipindah-tugaskan ke negara2 lain.
Tetapi tidak dengan Diani. Dia masih intens berhubungan dengan mereka
sambil belajar memasak …..
Namanya juga masakan dari negara
lain,ssehingga rasanyapun pasti berbeda dengan masakan dari Indonesia,
walaupun bumbu2nya dapat di cari di Jakarta. Sehingga ketika ada
‘Chicken Adobo’, seketika Diani ingin memasakan untuk keluarga kecilku
karena mungkin dia tahu bahwa aku memang suka makan …..
Sejak awal liburan minggu lalu, Diani
sudah minta waktu untuk memasak di rumahku. Dengan bahan2 yang dia bawa
sendiri. Bahan2nya sepertinya sederhana seperti makanan Indonesia,
tetapi ada beberapa bahan yang memang ada di Jakarta tetapi jarang
dipakan di makanan Indonesia. Adalah lada hitam tanpa di gerus, kecap
asin ‘Kikoman’, cuka ( cukup banyak untuk campurannya ) serta Sprite.
Wowow …… benar2 menarik nih, rasanya bagaimana ya? Ada ‘Kikoman’ ( kecap
Jepang untuk bumbu Sushi dan Sashimi ), banyak cuka serta Sprite??
Aku ingat ketika aku berada di Korea,
tempat sahabat2ku peyanyi Filipina itu sedang bertugas disana. Salah
satu sahabatku yang pintar memasak, Ding Tolentino ( daddy Ding, begitu
aku dan Diani memanggilnya ) memasak ‘Chicken Adobo’ disana dan aku
ingat makanan itu adalah favoriteku, walau setelah itu aku lupa
bagaimana rasanya! Tetapi dulu aku tidak terpikir untuk mencari tahu
bumbu2nya, sehingga aku baru tahu bahwa makanan itu memakai Sprite!
Jam 11.00 siang, Diani datang bersama
dengan teman kantornya. Aku mengobrol dengan Riri, temannya, dan Diani
langsung ke dapur bersama dengan mamaku. Sempat aku bolak balik ke
dapur, tetapi aku tidak tahu racikannya, ketika Diani ‘menggebah2′ aku
untuk duduk di ruang keluarga saja. Hehehe ….. paling tidak, aku bsempat
mem-fotonya dalam kegiatannya.


Kegiatan Diani di dapur memasakan kami Chicken Adobo dan Nasi Goreng Telur Asin
***
Diani cukup cepat juga memasaknya.
Sekitar jam 13.00, semunya sudah beres. Dari bahan2 mentah, mengupas,
meracik dan memasaknya, hanya dibantu mama yang sekedar menemaninya (
karena masakan ini masih asing untuk mamaku ), lalu barang2 di dapr di
bersihkan, makanan ‘Chicken Adobo’ serta Nasi Goreng Telur Asin, siap di
atas meja mkan kami!
Wowowwww …… baunya sedap sekali! Bumbu ayamnya
tercium segar, mungkin karena ada Sprite dan cukanya. Dan
‘penampakannya’ terlihat enak dengagn masakan ayam kecoklat2an berwarna
tuanya serta bau Nasi Goreng Telur Asin yang benar2 terlihat istimewa!
Terima kasih, dear Diani ……
Kami berkumpul di meja makan : aku,
Diani, Riri di sebelah kanan dan iriku, mamaku, Dennis dan Michelle
berseberangan denganku, walau meja makan kami membulat. Siap memakan
masakan Diani. Hmmmmmm …… air liurku terbit sekali2, tidak sabar
mencicipi masakan buatan Diani!
Dan ……….. taraaaaaaaa ……..

Lihat! Nasi Gorengnya ada kuning2 telur asin. Enak sekali!

‘Chicken Adobo’ khas Filipina.
Rasanya memang agak ‘aneh’, dan aku suka sekali! Bawang putihnya banyak
sekali, menambah harumnya masakan ini, serta campuran Sprite, Kioman
serta cuka, itu yang mungkin membuat rasa masakan ini sangat istimewa!
Kata Diani, tidak usah memakai
kuahnya, hanya ayam yang sudah ditiriskan untuk dimakan, Tetapi ternyata
aku lebih suka ada kuahnya, sehingga keesokan harinya ‘Chicken Adobo’
ini beruba bentuk menjadi berkuah … lebih sedap menurutku ……
Oya, butiran2 lada hitam yang tidak
digerus menjadi ‘ranjau’ di mulut kami karena pedas! Itu yang menarik!
Walau aku tidak suka pedas dan ‘ranjau’ itu aku singkirkan. Tetapi
menuurut mamaku, jika memasak tanpa lada hitamnya, pasti rasanya berbeda
dengan masakan ini ……
Sungguh, aku sampai tambah 4 kali dan
langsung kekenyangan! Entah karena kelaparan, atau memang enak, yang
jelas besonya ‘Chicken Adobo’ itu masih ada dan aku memakannya sampai
habis. Dan aku katakan apakah mamaku bisa membuatknya? Mungkin besok2
aku minta dibuatkan lagi ……
Rasa bumbu2nya benar2 meresap ke daging
gemuknya. Biasanya, aku tidak suka ayam karena bosan dan jika makan
daging tebanya rasanya sangat tawar. Tetapi masakan Diani sangat baik
dan rasanya sampai meresap ke tulang2nya. Sampai daging tebalnya
berwarna kecoklatan. Dan rasa cukanya benar2 membuat makasan itu menjadi
segar serta rasa Sprite nya bercampur dengan aroma cuka, menjadi lebih
enak lagi. Memang rasa yang ‘aneh’ untuk lidah Indonesia, tetapi,
sungguh aku suka sekali!
“Diani, naxt kamu mau masakin kita apa lagi, ya ???”
Hehehe ….. terima kasih ya Di,
masakannya enak sekali dan menambah berat badanku lumayan naik! Pasti
dokter2ku senang sekali karena berat badanku tidak pernah naik, untuk
penyembuhanku ……


Tags: kuliner
Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Sprite’, ‘Kikoman’ dan Cuka, Dimasak dengan Ayam? Gimana Rasanya, Ya?”
Posting Komentar