Selasa, 19 Agustus 2014
‘Fotograaf de Boer’ : Kenangan Terindah dari Volendam
Selasa, 19 Agustus 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
3 buah latar belakang di foto studio
De Boer, yang bisa kita pakai untuk foto2 kita dan keluarga kita. Untuk
foto studio yang lain di Volendam, latar belakangnya memang berbeda2.
Sekeluarnya dari Cheese Factory, aku
mengajak anak2 untuk berfoto di studio dengan baju tradisional Holland.
2x aku kesana, belum sempat berfoto karena selalu ramai dan waktu tour
terbatas. Jadi, sementara kami diberi waktu bebas untuk berbelanja, aku
dan anak2ku masuk ke salah satu foto studio yang cukup besar.
Aku mencari yang sepi karena untuk
berdandan, berulang2 ‘take’ foto sampai mencetaknya, butuh waktu sekitae
1 jam. Bagaimana? Kami hanya diberi waktu 1/2 jam untuk berbelanja,
setelah itu kami akan makan siang khas Volendam, ‘Fish & Chips’.
So, aku sudah yakin bahwa foto kami bertiga ini harus dibuat dan kekurangan waktunya, biarkan kami makan sambil berjalan saja.
Kami bertiga masuk ke ‘Fotograaf de
Boer’, Haven 83 Volendam. Studionya luas, desainnya cantik dan banyak
doto2 orang2 terkenal yang berfoto di studio itu.
Fotograaf de Boer, Volendam
Seorang perempuan tinggi, cantik yang
akhirnya aku tahu bahwa dia adalah salah satu pemilik foto studio
tersebut, keturunan keluarga de Boer, Paulien de Boer. Kami memesan
paket foto keluarga. Setelah itu, kami dipersilahkan naik ke atas.
Di lantai atas, kami di dandani sebagai
seorang ‘Dutch’. Aku dan Michelle masing2 memilih baju ala noni2
Belanda, yang cantik. Syal keren dan topi putihnya. Jangan lupa, selop
kayunya. Sepatuku berwarna merah dan Michelle sepatunya berwarna biru.
Kami tertawa2 dan excited! Sedangkan Dennis, memakai celana hitam
gombrong serta baju khas merahnya, juga sepatu kayu berwarna biru.
Sedikit narsis, sebelum ber-narsis2
ria di ‘take’ foto oleh fotografernya ….. Latar belakangku, beberapa
kostum baju2 tradisional perempuan Belanda. Lihat ….. sepatu kayu ku,
cantik sekali, berwarna merah. Tetapi untuuk sangat beerat, secara kaki
kananku memang lumpuh …..
Pilihan kostumnya banyak sekali. Aku
bingung memilihnya, karena berhubungan dengan ukurannya. Terpaksa aku
menyerahkan pilihan kostumnya kepada petugasnya. Begitu juga untuk
asesorisnya. Aku yakin, mereka sangat profesional dan hasilnya pasti
bagus!
Pose nya bagaimana? Hahaha ….. Kami
tidak pernah berhubungan dengan pose. Semuanya alami jika kami berfoto.
Sehingga juga kami menyerahkan pose kami ke tangan ahlinya.
Aku duduk manis, memegang keju khas
Belanda dalam sebuah keranjang, dan senyum ku terus tersunggung.
Michelle juga duduk memegang bunga Tulip sedangkan Dennis berdiri
ditengah2 kami berdua, memegang akordion asli, dengan tertawa lepas.
Kami tersenyum bahagia dengan latar belakang perahu nelayan dengan laut
di Volendam …..
Sampai sini, tiba2 aku menangis dalam
hati. Entah kenapa. Walau wajahku tersenyum, hatiku menggelora karena
kebahagiaan, tetapi tidak bisa dipungkiri, mataku sedikit memerah …..
Sebuah kenang-kenangan yang tidak
terlupakan, anak2ku yang luar biasa, yang selalu menyayangiku, sebagai
seorang ibu yang dalam keterbatasan …..
Setelah sensasi itu hilang, kami pun
mulai tertawa2 gembira. Saling ledek, saling memuji. Aku merasakan
sensasi yang luar biasa! Aku diperkenankan oleh Tuhan, menikmati
‘kualitas waktu’ yang luar biasa dengan kedua anakku. Wajah mereka terus
berseri, hatinya pasti senang. Senyumnya selalu tersungging, bahkan
tawa nya lepas membahana. Terima kasih Tuhan, Engkau memberi kami
kesempatan yang luar biasa ….. Terima kasih, Tuhan …..
Beberapa kali ‘take’ foto dengan latar
belakang berbeda, sampai kami puas, dan aku pun membayar dengan sangat
senang, walaupun cukup mahal! Paket keluarga dengan 3 foto ukuran A4 (
aku sendiri, Dennis dan Michelle berdua dan kami bertiga ), dicetak di
atas kertas doff ditambah CD nya, aku harus membayar 55 Euro. Memang
mahal, tetapi itu merupakan kenang2an yang tidak ada duanya, dari
Volendam.
Kenangan terindah kami bertiga dari Volendam, dengan latar belakang kapal nelayan dan jala2 untuk menangkap ikan …..
Kami belum melihat hasilnya, karena memang harus langsung di cetak kilat. Tapi kami percaya bahwa hasilnya akan luar biasa!
Sambil menunggu untuk mengambil foto dan
CD nya yang katanya hanya 30 menit, kami langsung menuju resto yang
memang disediakan untuk bus kami. Tetapi sayang sekali. Meja penuh dan
kami tidak bisa duduk. Bagaimana? Kami sudah lapar, walau sebelumnya aku
sempat kekenyangan karena makan banyak keju berbagai rasa …..
Ah, tidak mengapa. Kami tetap tersenyum
dan menunggu hasil fotonya. Sementara Dennis dan Michelle memesan ‘take
away’ aku duduk di bench di depan Photo Studio de Boer.
Dan gerimis pun turun lagi …..
Note:
Dennis segera mengambil hasil cetak foto2 kami di Studio de Boer, sesaat setelah kami makan ‘Fish & Chips’. Hasilnya, luar biasa! Benar2 sebuah kenang2an terbaik untuk kami dari Volendam …..
Dennis segera mengambil hasil cetak foto2 kami di Studio de Boer, sesaat setelah kami makan ‘Fish & Chips’. Hasilnya, luar biasa! Benar2 sebuah kenang2an terbaik untuk kami dari Volendam …..
Sebelumnya :
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Fotograaf de Boer’ : Kenangan Terindah dari Volendam”
Posting Komentar