Selasa, 19 Agustus 2014
‘Fish & Chips’: Makanan Khas Kota Penghasil Ikan
Selasa, 19 Agustus 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Yummy …… ‘Fish & Chips’ ku
sedikit gosong, baunya semerbak mewangi. Diberi saus tartar dan selada
seta tomat. Ada jeruk lemon untuk membuat ikan ku lebih sedap! Yummy
……..
***
….. Beberapa burung camar mendekatiku, ketika kami meremukkan sisa2 biskuit yang kami bawa dari
Amsterdam. Burung2 camar itu menengadahkan kepalanya padaku, untuk
mendapatkan perhatianku. Aku tersenyum, dan burung2 camar itu semakin
mendekat kepadaku …..
Dennis dam Michelle mendekatiku, membawa
3 kotak besar. Makan siang kami. ‘Fish & Chips’ kami. Hmmmmmm …..
Perutku sudah berbunyi ….. Kriuk … Kriuk … Kriuk …..
Kami tidak bisa duduk di resto itu
tetapi kami duduk di bench pinggir laut. Tidak mengapa, karena justru
itu lebih mempunyai sensasi tersendiri! Makan ikan dengan kentang goreng
dan bumbu2 khasnya, duduk di pinggir pantai sambil ditemani oleh
burung2 camar! Sensasi yang luar biasa! Seakan2 kami hanya ber-4 saja
tanpa ada orang lain. Menyenangkan …..
….. Remah2 sisa biskuit
kami, aku tebarkan di sekeliling kami, sehingga burung2 camar itu
langsung beterbangan, saling mematuk mengambil remah2 dan bertambah lagi
teman2nya, tambah lagi dan lagi dan lagi. Kami berada di tengah2 burung
camar, seperti di sebuah tempat antah berantah …..
Burung2 yang awalnya berebut remah2
biskuit dariku, saling berebut sampai meninggalkan aku. Si empunya
remah2 bikuit terbang tetapi temannya pun tetap mengejar. Jadilah aku
mengikuti kemana mereka terbang. Dan begini lah hasilnya …..
Aku tersenyum lebar.
“Kalian makanlah, burung, kami pun akan makan bagian kami,” kataku dalam hati.
“Burung2 di udara pun diberi makan oleh Bapa di Surga. Apa lagi kami, manusia yang dikasihi NYA …..”
Sebuah ayat Alkitab tiba2 melintas di otakku dan sambil berdoa, aku tersenyum pada Tuhan. Dan kami makan dengan enak.
***
Yummy ….., cacing2 di perutku terus berteriak, “Makan, makan, makan …..”
Salah satu resto ‘Fish & Chips’ di Volendam, tempat kami membeli makanan enak itu
“Tumben”, kataku.
Harga ‘Fish & Chips’ disana, koq
murah ya? Hanya 4,5 Euro per-porsi. Padahal ikannya besar, kentang
gorengnya banyak, lho! Mungkin karena Volendam benar2 diberkati dengan
luar biasanya ikan yang di dapat untuk kesejahteraan masyarakat disana.
Michelle membeli ‘Fish & Chips’
untuk makan siang kami. Makanan di resto itu semua menyediakan sea-food,
dan yang paling terenal adalah ‘Fish & Chips’. Burger2 nya pun di
isi binatag laut : ikan, udang ,fillet kepiting, cumu2, teripang atau
sotong …..
‘Fish & Chips’ adalah makanan khas
di kota2 dunia, pengahasil ikan. Seperti di Fremantle, 30 menit dari
Perth tempat aku kuliah di Australia Barat tahun 1993, adalah ‘penghasil
Fish & Chips’, dimana hampir setiap Sabtu dan Minggu ( setelah
pulang ibadah Gereja ), aku pasti ke Fremantle, untuk sekedar menikmati
hidangan Fish & Chips.
‘Fish & Chips’ sendiri, hidangannya
bukan sebuah masakan yang sulit. Ikan dan kentang nya hanya digoreng
dengan garam dan disediakan bumbu2 khas daerah masing2.
Ikannya adalah ikan ‘tidak berduri’
supaya tidah kesulitan untuk memakannya. Dan ikannya harus ‘putih’.
Biasanya, ikan kakap putih dengan dagingnya yang gemuk dan agak kenyal
atau ikan dori yang lebut sekali. Pokoknya, ikan dengan tubuh putih dan
di-fillet.
Ikan nya harus putih dan bersih. Dagingnya lembut dan kenyal serta tanpa duri2 kecil
Bumbu yang disediakan, biasanya ada
mayonaise atau tartar, saos tomat atau kecap asin, tergantung tempatnya.
Untuk sambal, di negara2 Eropa, Australia dan Amerika tidak mengenal
sambal. Jadi kita biasanya membawa sendiri, seperti anak2ku yang membawa
dari Jakarta, hihihi …..
‘Fish & Chips’ dengan bumbu berbeda : mayonnaise dan alpukat. Segarrrrr ……
Penyajiannya, dalam 1 piring besar atau
box besar jika ‘take away’, ada sepotong fillet ikan besar ( bisa 1 ekor
kalau ikan tidak terlalu besar ), diletakkan di atas selembar daun
selada ( inipun tergantung si penyaji ), seperti yang kami makan di
Volendam. Berdampingan dengan kentang goreng di potong2 cukup besar. Di
sampingnya, ada potongan jeruk lemon, supaya tidak amis. Lalu 1 atau 2
mangkok kecil berisi bumbu saos, seperti yang aku tuliskan diatas.
‘Fish & Chips’ ala Hawaii-an. Dengan saos mayonnaise serta saos tomat sedikit pedas dan di teteskan jeruk lemon. Yummy …….
Itu sangat standard, seperti yang selalu
aku datang di beberapa kota dan negara. Ada juga ‘Fish & Chips’
yang ditambah dengan kacang merah masak saos tomat tatu ditambahi kacang
polong hijau, atau ditemani oleh buah alpukat dan daun pettercelli,
ketika aku berada di Pisa, Italia beberapa tahun lalu.
‘Fish & Chips’ dengan kacang
polong hijau. Ada juga ‘Fish & Chips’ tetapi kentangnya benar2
‘chips’ = kripik kentang. Kalau ini bukan untuk makan besar, tetapi
hanya sekedar snack saja, seperti yang aku alami ketika aku belibur di
‘Rotness Island’, Australia Barat.
Kami makan dengan nikmat. Ikan dori kami
besar dan lembut sekali. Bahkan ketika kami menusuknya dengan garpu
untuk memasukan ikan itu ke mulut kami, wahhh ….. tiba2 ikat itu
terpotong dan jatuh. Karena dori memang sangat lembut. Dan itulah yang
diperebutkan oleh burung2 camar yang terus mengelilingi kami …..
Yummyyyyy …..
Saos tartar itu memang lezat! Anak2
menambahkan sambal yang kami bawa dari Jakarta. Aku sangat menikmati
‘Fish & Chips’ ku. Daging ikan dori nya benar2 nikmat! Gemuk sekali,
hmmmmm ….. Dan dengan makan bertiga duduk di bench di pantai Volendam,
benar2 aku serasa di negara antah berantah ….. Bahagianya aku, terima
kasih, Tuhan …..
‘Fish & Chips’ ku
Beberapa menit kemudian, ‘Fish &
Chips’ kami, habis bersih, licin! Hmmmm ….. Semua kenyang, termasuk
burung2 camar itu. Karena kami juga memberikan banyak remahan kentang
goreng, sehingga mereka pun kenyang. Dan saatnya, kami ‘berpisah’ dengan
burung2 cantik itu, untuk kami berlayar menuju pulau kecil di Volendam.
Burung2 itu mengelilingi kami. Kami
selalu member remah2 ikan dan mereka terus menunggu untuk
mendapatkannya, tanpa ‘mencuri’ dari kami …..
Marken, tunggu kami ….
Sebelumnya :
T
Tags: kulinerTentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Fish & Chips’: Makanan Khas Kota Penghasil Ikan”
Posting Komentar