Rabu, 20 Agustus 2014
Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan …..
Rabu, 20 Agustus 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
“Lihatlah, burung2 di udara. Burung2 itupun Aku beri makan. Mengapa kamu takut?”
Ingatanku kuat terpatri pada ayat
Alkitab itu. Yesus berkata demikian. Sejak kecil, bahkan. Di Sekolah
Minggu, lagu itu selalu dikumandangkan,
“Burung pipit yang kecil
Di kasihi Tuhan
Terlebih diriku,
Dikasihi Tuhan”
Lagu anak, sederhana tetapi terus berada
di hatiku. Dan jika aku melihat burung2 di udara, apalagi yang
bergerombol, aku selalu tersenyum, mengenang betapa Tuhan selalu
mengasihiku, mengasihi kita semua …..
***
Selama aku menunggu anak2ku membeli ‘Fish & Chips’ untuk makan
siangku, aku sibuk memberi remah2 biskuit yang aku selalu bawa di tasku,
untuk mengganjal perut jika memang masih susah mencari makan.
Aku pun terus mengamati burung2 liar
itu. Burung2 hitam, entah namanya. Beberapa burung2 camar putih, walaau
tdak sesabar burung2 hitam itu menunggu remah2an biskuitku. Mulanya
mereka terbang rendah mendekatiku. Lalu mereka mendarat di permukaan
bumi. Diam sejenak. Dan menyambut remahan2 biskuitku. Bahkan ada yang
pintar, tidak mengambil remahan di permukaan bumi, tetapi menyambutnya
di udara!
Kereeennnn …..
Ketika aku terus menebarkan remah2
biskuit ku, semakin banyak burung2 itu mendekatiku, tetapi mereka sangat
sopan, tidak menggangguku dan ‘mencuri’ remahan si tanganku, tetapi
diam menunggu tebaran lewat tanganku.
Seekor burung, seperti tidak suka bahwa
temannya mendapat remaham lebih besar, sehingga burung tersebut mulai
mengganggu temannya dengan remahan besar. Tetapi temannya itu tidak sudi
berbagi, sehingga mereka berebut remah itu!
Si burung yang mendapat remahan lebih
besar itu, membawa remahannya, terbang, meninggalkan temannya yang
’sirik’, tetapi temannya mengejarnya! Sampai si pemilik remah besar,
hinggap di atap resto ‘Fish & Chips’. Dan aku tidak tahu, apa yang
terjadi. Apakah mereka tetap saling berebut? Atau tetap si pemilik yang
berjaya? Hihihi …..
Sepasang buruh hitam yang berebut
remahan biscuit yang cukup bedar dariku, yang meninggalkan kami, terbang
melayang. Dan ternyata mereka hinggap di atap resto ‘Fish & Chips’
…..
Sementara teman2nya yang lain, tidak
peduli dengan ‘pertengkaran’ 2 ekor burung itu. Mereka memilih untuk
tetap diam, menunggu tebaranku, memakan yang ada di sekitarnya, dan diam
lagi sebelum mendapatkan tebaran lagi, begitu seterusnya.
Aku benar2 terpengarah! Kisah burung itu
identik dengan kita manusia. Ada yang berjaya, bekerja keras, dan
mendapat bagian yang lebh besar. Ada yang sirik. Mencoba mengambil apa
yang bukan menjadi haknya. Ada pula yang tidak peduli dengan apapun
disekitarnya. Berusaha ‘hidup’ sesuai dengan ‘aturan’, keburuhan serta
kemampuannya …..
Biskuit yang aku bawa dari hotelku pun,
sudah habis, sesaat sebelum anak2ku membawa makan siang kami. Kukatakan
pada burung2 itu, sambil membentangkan tanganku ke arah mereka,
“Sayang, sudah habis nih biskuitnya. Ga ada lagi. Maaf ya, ga ada biskuit lagi yang aku bagikan untuk kalian”.
Seakan mereka mengerti, tetapi
mereka tetap diam dan menunggu. Mereka tetap mengerumuniku dan aku
terus tersenyum. Betapa damainya kita, jika hidup berdampiangan sesama
makhluk Tuhan, sesuai dengan keinginan NYA …..
Burung2 hitam yang tetap menunggu
remahan2 atau cuilan2 ikan di depan kami. Tetap sabar, tetap tidak mau
mencuri dan tetap mengharu-birukan hatiku …..
Note :
Sayang, aku tidak sempat memotret cerita burung2 hitam itu, karena aku sibuk memberi remah2an biscuit itu kepada mereka ……
Sebelumnya :
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan …..”
Posting Komentar