Rabu, 20 Agustus 2014
Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam …..
Rabu, 20 Agustus 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Kami meninggalkan pelabuhan Volendam, menuju Marken ….. Selamat tinggal,Volendam ….
Semua teman2ku yang makan di resto ‘Fish
& Chips’ Volendam sudah siap berjalan lagi, menuju kapal untuk
berlayar ke Marken. Sebenarnya sih bukan berlayar, itu kapal motor,
hehehe ….. Dan kami pun sudah siap bersama mereka.
Dennis mendorong kursi rodaku. Michelle
justru sibuk membidik apa yang dia inginkan. Burung2 camar yang terbang
rendah. Laut Volendam yang biru dan tenang. Kapal2 nelayan yang
tertambat di pelabuhan, bahkan beberapa bebek yang berenang di sekitar
pelabuhan pun, mempunyai tempat di hati Dennis. Bebek2 itu cantik,
berenang hilir mudik, tanpa menghiraukan wisatawan2 yang memotret mereka
…..
Michelle sibuk membidik beberapa ekor bebek di pelabuhan ……
Kami berjalan disepanjang pelabuhan,
menuju kapal yang akan membawa kami ke Marken. Mendung tetap bergayut
tetapi gerimis sudah reda. Doaku adalah, jangan Tuhan memberi gerimis
dulu, supaya kami bisa menikmati wisata kami ini.
Aku di dorong naik ke kapal. Ok banget
dengan fasilitas2 disabled! Sampai kami masuk anjungan kapal, sekarang
terserah aku. Mau sekedar duduk di kursi roda di anjungan, atau aku naik
ke lantai 2 kapal itu, atau justru turun ke ruang bawah, didalam kapal.
Sementara aku memilih turun ke dalam, ketika angin dingin terus menerpa
tubuh …..
Kapal wisata yang kami naiki, dan bagian dalamnya
Anak2ku sibuk berlainan kesana kemari.
Mereka excited sekali! Setelah mereka mengantarku turun dan membawakan
tasku, mereka langsung berlarian, sesaat setelah pamit padaku. Aku
mengangguk, terserah mereka apa yang mau mereka lakukan. Aku tidak
berhak atas keinginan mereka, dan aku bahagia.
Gaya Michelle sewaktu berkeliling kapal, selfie dengan kameranya sendiri, hihihi …..
Aku fokus dengan pengamatanku.
‘Memotret’ dengan otakku tentang lingkungan itu dan benar2 memotret
dengan kamera Lumix merah ku, apa yang aku inginkan. Memotret interior
kapal. Memotret laut biru yang membentang luas. Atau memotret dengan
zoom belasan kali dari Lumix merah ku, tentanh burung2 camar yang
terbang rendah dan pandangan jauh ke depan, ke pulau Marken.
Dennis mengajari Rushell untuk berkomunikasi denan istrinya di Sydney lewat internet, tanpa mengeluarkan biaya …..
Rushell menemaniku, ketika dia melihat aku sendiri tanpa teman. Sambil
terus mengamati dan memotret, kami berbincang2 cukup banyak. Tentang
liburan ini di Holland, tentang masing2 anak2 kami, tentang masing2
keluarga yang menyenangkan, bahkan sedikit tentang pekerjaan kami. Dan
kami bertukar kartu nama untuk bisa saling ‘keep contact’, siapa tahu
kami bisa bertemu lagi dalam sebuah kesempatan, sebagai sahabat.
Volendam di belakangku, menuju Marken…
Kami berfoto bersama Rushell, kenang2an kami sewaktu di Volendam …..
Mulai bosan, aku minta Rushell untuk
menemaniku naik ke anjungan belakang kapal. Sepertinya gerimis sudah
reda. Walau angin laut yang cukup besar terus menghantam tubuh kami,
sepertinya kami khususnya aku, sudah mulai ‘kebal’, asal tidak gerimis
lagi!
Anjungan belakang tidak ramai. Wisatawan
seperti kami, banyak yang berada di lantai 2 kapal itu, mereka memilih
gerimis2an dari pada tidak melihat laut biru yang cantik …..
Pelabuhan Marken : Selamat dating di pulau Marken …..
Gerimis memang sudah reda, tetapi angin
masih saja terus mendesau, cukup besar. Tanpa aku hiraukan, aku
berkeliling di anjungan, ditemani Rushell, ketika anak2ku berteriak2
gembira, berlari2 dan saling bercanda.
….. Aku menatap laut biru yang jernih
Berbatasan dengan langit mendung
Titik bumi itu ada di pandangan mataku
Hanya ada alam, hanya ada Tuhan
Berbatasan dengan langit mendung
Titik bumi itu ada di pandangan mataku
Hanya ada alam, hanya ada Tuhan
Ketika aku tidak mampu berhenti
Tidak mampu berhenti menghitung hari
“Kapan aku mendapatkan mimpi2ku?”
Aku akan berada pada batas itu
Batas laut dan langit
Hanya ada alam, hanya ada Tuhan
Tidak mampu berhenti menghitung hari
“Kapan aku mendapatkan mimpi2ku?”
Aku akan berada pada batas itu
Batas laut dan langit
Hanya ada alam, hanya ada Tuhan
Tidak ada siapa2
Karena tidak ada yang bisa mengerti
Hanya ada Tuhan
DIA yang terus dan selalu mengerti …..
Karena tidak ada yang bisa mengerti
Hanya ada Tuhan
DIA yang terus dan selalu mengerti …..
Selamat datang, Marken …..
Sebelumnya :
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam …..”
Posting Komentar