Kamis, 29 Agustus 2013
‘Beverly Hills 90210′ : Benarkah Pemukiman Mewah Itu Ada di Jakarta?
Kamis, 29 Agustus 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

Seingatku, jakarta mempunyai sebuah
konsep perumahan mewah seperti Beverly Hills di Amerika. Beverly Hills
adalah komplek pemukiman mewah di sekitar Burbank-Los Angeles. Banyak
orang2 terkenal dibidang entertainment tinggal di sana. Rumah2 mewahnya
merupakan rumah tunggal, jarak antar rumah bisa melebihi puluhan meter
karena memang tanahnya sangat luas. Dan semua rumahnya benar2 besar san
luas dan dikelilingi oleh taman indah dan pasti mempunyai kolam renang.
Konsep pemukiman seperti itu, untukku hanya sebuah mimpi. Bermimpi
menjadi orang kaya memang sangat menyenangkan! Mempunyai semuanya,
termasuk mempunyai tempat tinggal di pemukimam mewah serta fasilitas2
yang luar biasa! Dan aku sangat tahu ( karena ada seorang teman yang
tinggal di Beverly Hills ), ketika aku kesana dan sempat mampir ke
rumahnya, aku hanya bisa berdecak kagum dengan rumah dan fasilitas2nya!
Dan aku benar2 mimpi, untuk mempunyai tempat tinggal seperti itu!
Ketika aku masih kecil tetapi sudah berkecimpung di kegiatan2 papa sebagai pegawai pemda ( lihat tulisanku Ketika ‘Papan Kuning’ Berkata ….. ),
seingatku papa menceritakan sebuah konsep pemukiman mewah, seperi di
Beverly Hills. Dan waktu itu di kantor papaku, ada maket pemukiman
dengan pohon2 kelapa ‘ala’ Beverly Hills. Ada yang tahu,dimana pemukiman
itu? Ya, Pondok Indah!
Walau kavlingnya kecil ( yang bukan di
jalan utama ), tetapi harga juaknya tetap saja mahal. Desain2 rumahnya
di jalan utama Metro Pondok Indah memang cantik. Dari pertama kali aku
mengunjunginya sekitar tahun 1970-an sampai sekarang, tetap saja
rumah2nya selalu direnovasi, mengikuti trend desain arsitektural.
Menarik dan menyenangkan …..
Di jalan Metro pondok Indah nya, sesuai
dengan ‘pakem’ arsitektural dan perkotaan. Ada yang namanya daerah
perdagangan dan faasilitas2nya. Ruko2, kantor2 kecil serta fasilitas
mall, sport club,sekolah, dan sebagainya. Itu dalam 1 daerah, seputar
jalan masuk utama pemukiman ini dari depan. Setelah itu, yang aku tahu
adalah daerah murni pemukiman, BUKAN untuk TOKO, KANTOR ataupun FUNGSI2 LAINNYA.
Sehingga,
sungguh ketika sekitar tahun 1970 - 1980-an, aku benar2 merasa Pondok
indah memang berada di sebuah pemukiman ‘mimpi’, dan kami sering
berenang di sport club disana dengan mama dan adik2ku jika weekend.
Suasana segar dengan pepohonan dan rumah2 cantik, serasa di sebuah
‘mimpi’. Jakarta berhasil dengan konsep sebuah pemukiman mewah-nya, yang
menjadikan tempat ini sebagai pemukiman2 warga kaya Jakarta …..


Konsep jalan utama Pondok Indah
dengagn jalan utama kawasan Beverly Hills, sama2 cantik, walau di
Beverly Hills menggunakan pohon palem Phoenix Sylvestris ( yang
harganya 1 pohon tinggi seperti ini sekitar 100 juta ) dan Pondok Indah
menggunakan Palem Botol, yang harganya sekitar belasan juta saja per-1
pohon. Tetapi sama2 cantik …..
Itu dulu! Bagaimana dengan Pondok Indah sekarang?
Ternyata tidak gampang mengurus dan
memelihara daerah yang sebenarnya sudah menjadi ‘trade-mark’ sebuah
kota. Semua sudah tahu bahwa Pondok Indah adalah pemukiman mahal,
sehingga warga Jakarta jika ingin tahu Beverly Hills seperti di film
seri Beverly Hills 90210, lihat saja Pondok Indah! Jalan utama Metro
Pondok Indah, sepanjang jalan di pembatas jalan terdapat pohon kelapa.
Jenis yang tidak terlalu mahal, dan tidak sama dengan pohon kelapa yang
ada di Beverly Hills, tetapi konsepnyacukup bagus dan sekilas jka di
foto tau di video, seakan2 Pondok Indah adalah ‘Beverly Hills Jakarta’.
Cantik, memang ….. tetapi, itu dulu!

citizenimages.kompas.com

Apa bedanya ???
Sekarang, Pondok Indah di sepanjang
jalan utamanya terbentang banyak sekali bisnis2 seperti bank2, toko2,
restauran2 dan cafe2, yang seharusnya tempat itu adalah hunian murni!
Sedianya, bisnis2 tersebut sudah dialokasikan di depan mall Pondok Indah
sekarang, tetapi terus melebar dan meluas hingga jalan2 yang lain di
pemukiman elite ini.

kiss4life.wordpress.com

Pondok Indah menjadi bisnis kelas
perkotaan dengan 2 mall besar, sementara Beverly Hils tetap
mempertahankan bisnis atau pertokoan lingkungan, sebagai sentra mencari
kebutuhan hidup hanya di sekitarnya saja.Sayang sekali, Pondok Indah
sudah berubah menjadi bisnis perkotaan …..
Akibatnya, aku sekarang tidak melihat ‘kemewahan’ pemukiman ini, aku hanya melihat sebuah perumahan biasa dengan bisnis2nya yang bertebaran dimana2.
Karena apakah ada yang tahu dan mengerti, bahwa konsep sebuah rumah
tunggal itu adalah ‘ke-elegan-an’, kemewaan, dan kemandirian.
Tetapi,
ruko atau bisnis2 kecil lain di sebuah kompleks perumahan, menjadikan
rumah tunggal dengan ke-elegan-an, kemewahan dan kemandirian itu menjadi
luruh, sebanding dengan bisnis yang terus didatangi banyak orang!
Artiya, pupus sudah konsep elegan, mewah dan prestisius, untuk sebuah pemukiman Pondok Indah!

www.tempo.co

www.panoramio.com
Jalan utama Metro Pondok Indah, sekarang sudah sangat semrawut, dan menurunkan kualitas hidup di kawasan mewah ini.
Jika kita browsing untuk melihat Beverly
Hills sekarang, ke-elegan-an serta kemewahan kompleks perumahan elite
tersebut tidak berubah. Tidak ada bisnis2 di tempat itu. Semuanya hanya
rumah2 tinggal saja, bahkan rumah2 mewah itu bertambah lagi.
Konsep
perumahan dan pemukiman mewah pun tetap disandangnya, sebagai salah satu
daerah elite di Los Angeles ….
Para penghuninya sangat
mengerti tentang sebuah zoning dalam perkotaan. Dimana bisa tinggal, dan
dimana mencari kebutuhan2 serta dimana fasilitas2nya. Ditambah, mereka
sadar dengan namanya ATURAN!

Bahkan di lingkungan belakang ini, tetap dipakai sebagai bisnis untuk rumah2nya …..
Ditambah, aku sangat yakin bahwa bisnis2
di Pondok Indah ini tidak ada ijinnya. Karena pemda pun tahu tenntang
zoning, sehingga jika zoning ini di kacaukan dengan keegoisan warganya,
sungguh sebuah ironi yang tidak tanggung2! Warga Pondok
Indah, yang notebene merupakan warga ‘berkelas’ dan pastinya tahu
tentang aturan, tetapi tidak peduli dengan aturan2 tentang ijin
penggunaan bangunan!
Coba lihat di artikelku ini, bahwa
membangun rumah itu harus sesuai dengan ijinnya. Jika ijinya sudah
benar, tetapi penggunaan bangunan itu salah, tetap saja TIDAK SESUAI DENGAN ATURAN ( ada ijinnya tersendiri : Ijin Penggunaan Bangunan ). Akibatnya
jika 1 warga berbisnis di rumahnya ( rumahnya dijadikan kantor, atau
cafe, atau toko atau restauran ), pasti akan memicu bisnis2 kecil di
rumah2 sebelahnya. Dan semakin luas bangunan yang tidak sesuai dengan
ijin dan penggunaannya, semakin terpuruklah daerah tersebut sebagai
tempat tinggal yang nyaman ….. Lihat tulisanku ‘Dunia Glamour dan Gemerlap’ Kelapa Gading.
Pondok Indah adalah kawasan yang enak
untuk tinggal karena sebenarnya developer yang membangun ini mempunyai
rasa kepedulian tentang arsitektural serta tata perkotaan, karena beliau
adalah seorang arsitek senior, salah satu idolaku. Pernah aku bekerja
untuk beliau di beberapa pembangunan mega proyeknya dan aku tahu tentang
kepedulian beliau.
Tetapi dengan perkembangan jaman, manajemennya
berubah, serta ketidak-pedulian si pembeli dan sekarang pemilik rumah2
yang membeli dari developer tersebut, tidak mengerti ( atau tidak mau
tahu? ) tentang perarurannya, sehingga semakin berkembanglah dan
melebarlah rumah2 yang dijadikan bisnis disana ……
Apakah warga Pondok Indah semakin merasa
nyaman dengan ‘kesemrawutan’ fisik kawasan seperti ini? Apakah mereka
lebih senang dengan bertambah banyaknya bisnis2 kecil dalam area
perumahan mereka, karena mereka lebih gampang untuk akses mencari
kebutuhan disana? Atau sebaliknya, mereka justru bersikap tdak suka
karena ‘kesemrawutan’ kawsan tempat tinggal merea menjadi macet dan
hilang ke-khas-an kawasan perumahan mewah mereka? Terserah saja!
Tetapi yang jelas aku berdiri di tengah2
sebagai arsitek, urban planner serta pengamat fisik bangunan dan
sosial, untuk mengungkapkan dan misi idealisme demi ‘Jakarta yang lebih
baik’ ……


Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Beverly Hills 90210′ : Benarkah Pemukiman Mewah Itu Ada di Jakarta?”
Posting Komentar