Kamis, 29 Agustus 2013
Kembalikan Pondok Indah, sebagai Kawasan ‘Mewah’ Jakarta!
Kamis, 29 Agustus 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

perumahanminimalis.com
Kembalikan ‘Beverly Hills’ Jakarta! Kembalikan pondok Indah, sebagai kawasan ‘MEWAH’ Jakarta! Lebay? Tidak juga! ( Lihat jawabannya di akhir artikel ini ).
Kata2 ini bukan karena aku memihak
orang2 kaya Jakarta dan seakan2 tidak memihak warga Jakarta kebanyakan,
tetapi aku hanya ingin lingkungan Jakarta lebih baik lagi di masa2 yang
akan datang. Bukan juga berarti hanya warga Jakarta yang kaya saja, aku
berpihak dan tidak memperdulikan warga Jakarta kebanyakan.
Tetapi sekali
lagi, semata2 aku ingin melihat Jakarta bisa survive dengan
permasalahannya yang sangat kompleks, salah satunya adalah peraturan2
tentang fisik arsitektural perkotaan Jakarta yang sekarang benar2 menuju
ke ‘kehancuran’, JIKA kita sama sekali tidak mau peduli!
Setiap kota bahkan negara, mempunyai
ciri khas masing2. Warganya yang heterogen, salah satunya yang
berhubungan dengan sosial kemasyarakatan. Strata sosial bisa dari ‘A’
sampai ‘Z’. Bisa dari yang luar biasa kaya sampai tidak tahu lagi,
bagaimana menghabiskan uangnya sampai 7 turunan, atau yang luar biasa
miskin sampai tidak tahu lagi apa yang bisa ditukar dengan segenggam
nasi karena barang2nya, bahkan yang melekat padanya, sudah habis dijual
…..
Pemerintah-pun harus bisa mem-fasilitasi
semua warga negara atau kotanya. Zoning2 pun di konsep kan yang
terbaik, guna merancang kebutuhan kota atau negara yang apik. Jika ada
‘Beverly Hills’ Jakarta daerah pemukiman warga kota Jakarta yang kaya
dan prestisius, pemda juga membangun pemukiman2 warga Jakarta
kebanyakan, bahkan puluhan rusunami2 dibangun untuk warga kota yang
memang harus dibantu dalam kepemilikan tempat tinggal.
Semuanya itu
sudah diatur, lebih dari puluhan tahun lalu, salah satunya tentang
pembangunan oleh developer2 dengan konsep 1 : 3 : 6, yaitu 1 rumah mewah
berbanding 3 rumah standard juga berbanding dengan 6 rumah sederhana.
Begitu juga dengan apartemen2 dan rusunami ( lihat tulisanku Sedikit Pemikiran untuk Jakarta : Manajemen Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Fisik Kota - bagian 6 dan bagian 8 ).
Jadi, Pondok Indah sesuai dengan konsep
tersebut, apalagi kawasan pemukiman mewah ini ‘terbuka’ untuk warga kota
di sekitarnya dengan membangun fasilitas2 apik sesuai dengan fasum dan
fasosnya. Ya, tentu fasilitasnya memang standard pondok Indah, tetapi
yang aku ketahui, developer Pondok Indah memenuhi peraturan membangun
konsep 1 : 3 : 6, walau bukan di kawasan Pondok Indah. Tetapi bukan ini
yang kita mau bahas disini.
Seperti yang sudah aku tuliskan di link
sebelumnya, bahwa jalan utama Metro Pondok Indah sekarang sudah tidak
mempunyai ciri khas sebuah kawasan mewah, melainkan sama saja dengan
kawasan perumahan lainnya dengan sepanjang jalan bisnis2 kecil yang
tidak sesuai dengan peraturan perijinan bangunan ( lihat tulisanku Tahukah Kita bahwa Tempat Tinggal Kita Tidak Boleh untuk Berdagang? ).
Kemacetan dari ujung kawasan ini, bahkan
mulai dari Radio Dalam atau dari jalan Arteri Pondok Indah, sampai
ujung belakang berbatasan dengan jalan tol lingkar luar Jakarta.
Kemacetan ini terus trrjadi mulai dari jam berangkat sekolah sampai jam
pulang kantor bahkan sampai malam hari. Sama kan dengan kawasan Kelapa
Gading? Sebuah kawasan mewah lainnya walau bukan seperti ‘Beverly Hills’
Jakarta ( lihat tulisanku ‘Dunia Glamour dan Gemerlap’ Kelapa Gading ).
Dengan meningkatnya bisnis kecil kawasan
perumahan serta meningkatnya lebih banyak ‘orang kaya’ Jakarta, justru
untukku adalah menurunnya kualitas hidup di Jakarta dengan semakin
banyakya fisik Jakarta yang ‘dipaksakan’ sebagai dan seakan kebutuhan
bagi segelintir warga yang egois. Artinya lagi, semakin banyak warga yang egois dan tidak peduli dengan peraturan, semakin mundurlah kualitas hidup Jakarta!
Pondok Indah bisa ditata lebih baik,
karena konsep awal Pindok Indah itu sudah sangat baik! Sehingga kawasan
‘orang kaya’ ini bisa menjadi percontohan sistem perkotaan sesuai dengan
konsep Jakarta :
1. Pondok Indah berkonsep sebagai
kawasan mewah dengan bangunan2 ( atau rumah2 ) mewah. ‘Kemewahan’
tersebut bukan hanya sekedar mewah secara kasat mata saja, tetapi
‘mewah’ dalam artian yang lain.
Untuk Jakarta, daya serap
untuk penyerapan air ke dalam tanah itu termasuk KEMEWAHAN! Sehingga,
dengan Pondok Indah sebagai kawasan mewah, seharusnyalah kemewahan itu
termasuk banyak rumah2 atau bangunan2 itu lebih dari ½ nya adalah untuk P
E N Y E R A P A N!
2. Pondok Indah juga
mempunyai konsep sebagai ‘oase di tengah Jakarta’, dengan pepohonan
rindang serta rumah2 mewah yang mempunyai taman2 nan apik.
Ketika
kita melewati jalan utama Pondok Indah, dulu aku merasa nyaman benar2
seperti di Beverly Hills dengan pohon2 palem yang cantik. Tetapi
sekarang? Aku sangat anti lewat sana karena sangat macet!!! Dan
pepohonan nya sudah banyak yang di tebang karena dibuat parkir!
Pepohonan itu untuk Jakarta
adalah KEMEWAHAN, sehingga Pondok Indah dengan rumah2 yang mewah
seharusnya juga mempunyai banyak pepohonan untuk bagian dari
kemewahannya!
Ini hanya 2 kemewahan dalam artian
sebagai ‘barang mewah’ untuk Jakarta, sehingga kemewahan sebuah kawasan
Pindok Indah, bukan hanya diartikan sebagai kemewahan yang secara kasat
mata saja, tetapi kemewahan yang hakiki sebagai warga kota Jakarta.
Sehingga, KEMEWAHAN seperti ini merupakan sumbangsih Pondok Indah untuk perkotaan, apalagi untuk Jakarta, yaitu :
1. Tempat penyerapan air Jakarta, secara Pondok Indah adalah daerah selatan Jakarta yang sedianya memang untuk penyerapan air.
2. Tempat pepohonan dan bagian dari paru2 Jakarta, sehingga konsep dari sang maestro senior serta developer terkenal ini, menjadikan
Pondok Indah sebagai bagian dari kawasan pemukiman yang bisa
dibanggakan di Jakarta, BUKAN karena kemewahannya, tetapi ‘KEMEWAHAN’
untuk semua warga kota mendapatkan keuntungan …..
Jadi, Kembalikan ‘Beverly Hills’ Jakarta! Kembalikan pondok Indah, sebagai kawasan ‘MEWAH’ Jakarta! sebagai kawasan mewah itu bukan berarti negatif, tetapi justru untuk menjadikan ‘Jakarta lebih baik lagi’ …..


Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kembalikan Pondok Indah, sebagai Kawasan ‘Mewah’ Jakarta!”
Posting Komentar