Sabtu, 11 Desember 2010
'The Esplanade' : Konsep Arsitektur Pusat Seni di Singapura
Sabtu, 11 Desember 2010 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Esplanade
– Theatres on the Bay adalah salah satu icon negara Singapura. Letaknya
persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion Park.
Ini adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia, dibuka resmi pada
tanggal 12 Oktober 2002.
Di tahun
1992, terpilih sebuah tim yang terdiri dari perusahaan lokal terkenal
DP Architects (Singapura) dan Michael Wilford & Partners (Inggris)
untuk memulai pekerjaan pembangunan pusat seni tersebut. Untuk
mempertahankan keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, pusat seni
ini akhirnya dinamakan Esplanade – Theatres on the Bay.
Esplanade
bertujuan untuk menjadi pusat seni pertunjukan bagi semua kalangan, dan
program-programnya menjangkau ke ragam audiens yang luas. Susunan
programnya mencakup segala genre, termasuk musik, tari, teater dan seni
visual, dengan fokus khusus pada budaya Asia.
Saat ini,
icon arsitektur dengan rangka kembarnya yang unik ini berlokasi di dalam
distrik pemerintahan Singapura, tepat di tepi Marina Bay di mulut
Singapore River. Esplanade terdiri dari dua ruangan besar: sebuah teater
dengan 2.000 kursi dan Concert Hall dengan 1.600 kursi, dan dilengkapi
dengan dua studio yang lebih kecil, sebuah teater luar ruang serta
sebuah mal. Dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall
dirancang dengan bahan kaca, untuk memberi kesan terbuka. Agar pusat
seni tetap dingin di suhu tropis, lebih dari 7.000 keping penahan
matahari dari aluminium bersama dengan rangka penutup berlapis glazur
ganda dipasang pada rangka penopang baja untuk membentuk penutup yang
menjadikan pusat seni ini sebuah ikon arsitektur mempesona, di depan
cakrawala kota Singapura. Penutup berbentuk duri itu akhirnya menjadi
nama sebutan yang populer berdasarkan buah favorit masyarakat lokal,
Durian.
Konsep
bangunan ini, ada yg mengatakan menyerupai sepasang mata facet belalang
dengan ide kelopak terbuka sebagai bukaan terhadap cahaya, bila
diperlukan.
Esplanade
Theatre terletak di tepi teluk, berdekatan dengan tempat wisata Merion.
Fungsi Esplanade Theatre adalah sebagai wadah warga Singapore dalam
berkesenian. Oleh sebab itu, semua elemen pendukung dari bangunan ini
merupakan karya seni yang luar biasa.
Entrace dari underground ( City Link ), sepanjang diding dihiasi dengan art work.
Artwork sepanjang koridor MRT menuju Esplanade Theatre
Bagian
main entrance di luar bangunan, berupa plaza yang cukup luas dengan
pendukung berupa landscape & water feature dengan beberapa elemen
estetika.
Kolam
reflecting dengan konsep sama tinggi dengan plaza & air yang
tenang, membuat suasana menjadi nyaman. Terdapat lampu hias dengan
special lighting berbentuk bola yang diletakkan secara acak.
Esplanade Outdoor Theatre,
menghadap langsung Marina Bay dan memiliki panjang sekitar 300m,
theatre outdoor ini memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 450 hingga
600 (berdiri) orang. Tempat ini sering dijadikan tempat pertunjukan dari
berbagai aliran musik hingga tari-tarian dan juga seni theatre yang
bisa kita tonton sambil menikmati suasana laut yang menyegarkan dan juga
pemandangan yang menakjubkan.
Salah satu yang dipamerkan sebagai obyek seni.
Dikelilingi
oleh gedung-gedung bertingkat tinggi di kota Singapura, termasuk lantai
Swissotel 70 ( The Stamford ) , Esplanade ini juga dirancang untuk
dilihat dari atas.
Coba
lihat dari atas ( siang hari dan malam hari, dari lantai 6, hotel The
Stamfort ), luar biasa bukan? Hotel dimana aku menginap, berada 1 blok
dari Esplanade. Esplanade seperti 2 buah durian, atau seperti mata
serangga / mata faucet, yang mempunyai fungsi untuk cahaya.
Sejak
awal, konsultan2 yg mendesain Esplanade, bekerja sama dengan
organisasi-organisasi seni pertunjukan Singapura untuk memastikan bahwa
Esplanade akan mengakomodasi berbagai macam seni pertunjukan, baik Timur
dan Barat, serta presentasi multimedia yang paling maju.
Sementara tempat masih cukup banyak Barat dalam desain, ada karakteristik khas Asia, yaitu teater indoor dan outdoor.
Tempat untuk bersantai adalah suatu tempat yg mencerminkan kinerja Asia. Ada tempat untuk makan dan minum di Esplanade Mall.
Para
konsultan yg tergabung dalam desain Esplanade, mengembangkan tiga
perangkat utama di Concert Hall untuk membuat beberapa akustik yang
paling fleksibel di dunia.
Suatu konsep yg luar biasa, memang tercipta untuk Esplanade. Memang
benar, unsur2 barat tetap mendominasi untuk arsitektur Esplanade. Tapi,
tidak bisa dipungkiri, konsep arsitektur ini menjadi icon Singapura. Dan
Singapura terdiri dari banyak ragam budaya dunia : Melayu, China,
India, Inggris dan sebagainya. Sangat wajar, Esplanade menjadi ‘ciri
khas’ bagi banyak budaya. Yg pasti, buah durian adalah konsep yg sanagt
‘pas’ untuk memadukan unsur2 budaya itu.
Ini adalah salah satu arsitektur dunia yg sangat aku suka …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “'The Esplanade' : Konsep Arsitektur Pusat Seni di Singapura”
Posting Komentar