Kamis, 10 Maret 2011

Namdaemun Market - Seoul : ‘Nawarnya’ Memakai Kalkulator



By Christie Damayanti

Setahun yang lalu, aku sempat melihat Seoul di Korea Selatan. Aku tinggal di apartmen teman2ku, sebuah tempat di’bawah’  hotel bintang lima di Seoul, Hyatt. Oya, Seoul adalah sebuah kota dengan ‘kontur’ dan struktur jalan berbukit2. Dan tempat ku tepat berada dibawah Hyatt.  Hyatt sendiri ada di salah satu bukit tertinggi di Seoul. Untuk aku ke kota, harus melalui Hyatt dulu, berarti harus ‘menanjak’ dan kemudian mencari bus untuk turun ke kota.

Sehari ini aku memang ingin berbelanja ke ‘pasar’, benar2 pasar tradisional, bukan mall. Ada 2 tempat : Namdaemun Market, adalah pasar tertua di Korea Selatan dan Dondaemun Market, itu dekat dengan sebuah mall dan yg aku tertarik adalah ada ‘pasar sepatu’ ….. wahhh, aku suka sekali sepatu2 Korea. Di Jakarta, harganya mahal dan desain serta kualitasnya sedikit lebih rendah dengan sepatu Jepang. Aku suka sekali …..

Pertama, aku ke Namdaemun Market. Dari Hyatt aku menaikki bus turis untuk ke kota dan aku turus dekat pasar itu. Wah ….., begitu aku sampai, aku ‘excited’ sekali, melihat barang2 apa saja di sana ….. banyak makanan, baju2 Korea ( yang aku uka, di Jakarta sedikit lebih mahal disbanding baju2 China ), artwork Korea, ginseng besar2 dan sebagainya.

12997587191947261627
1299759241161059722

Pasar ini ada beberapa pintu dan bisa menembus beberapa jalan potong. Jadi, waktu di Seoul, aku selalu ‘menembus’ pasar kalau mau ke suatu tempat.

Pasar Namdaemun mulai tahun 1414, selama pemerintahan Raja Taejong. Pada  tahun 1608, Raja Seonjo mendirikan kantor untuk mengelola upeti beras, kain dan uang. Sebuah pusat perdagangan dan semakin berkembang untuk pedagang yang mengatur berbagai toko. Dan berkembang sampai sekarang menjadi pasar segala jenis barang di Seoul, Korea Selatan.

Pasar Namdaemun adalah salah satu pasar terus berjalan tertua di Korea Selatan, dan salah satu pasar ritel terbesar di Seoul. Jalan-jalan di mana pasar berada tidak boleh dimasuki mobil, hanya ada pedestrian
Metode utama pengangkutan barang masuk dan keluar dari pasar adalah dengan gerobak sepeda motor dan tangan yang ditarik. Pasar ini ‘memblokir jalanan di antara jalan2 yg termasuk rawan kemacetan di Seoul.Dan Namdaemun Market  dapat diakses dengan kereta bawah tanah atau bis, lokasi ini dapat dicapai dengan berjalan kaki 10 menit dari Hoehyeon Station.

Ini adalah termasuk pasar grosir. Banyak pengecer membeli barang-barang mereka, terutama pakaian, dengan harga grosir di Namdaemun, untuk dijual kembali di toko-toko mereka sendiri di kota-kota lain. Namdaemun adalah populer untuk wisata atraksi.

Hari masih pagi, sangat pagi, baru jam 7 aku sampai di pasar itu. Sengaja, supaya aku bisa melihat2 suasana disana. Ternyata pagi hari sudah buka. Memang yg buka baru makanan. Tapi justru makanan2 itu lah yg sangat menarik minatku …..

Aku duduk di kursi yg dipinjam dari si penjual makanan. Wah, pagi2 sudah banyak yg beli makanan, mengingatkan aku ke Pasar Senen, tempat jualan kue pagi. Ini bukan saja kue tetapi semua makanan, lebih2 makanan khas Korea, dan yg benar2 selalu ada yaitu ‘kimchie’ …
.
12997593951903602628

Aku mencari ‘cemilan’ untuk aku bawa kemana2 dan aku mendapatkan ‘makan pagi besar’. Hihihi ….. aku melihat banyak seafood gorng utuk cemilan ; ada cumi goreng, udang goreng dan kepiting goreng tanpa kulit ! Uuuuhhhh … enak sekali !!! Sesuatu yg aku tidak akan makan sekarang ini …..

1299759470780706599

Beberapa sate : ada sate sapi, sate ayam, sate udang bahkan ada sate keong ….. Hmmmm …..

1299759080792960561

Beberapa makanan khas Korea. Aku mencoba berbagai macam masakan Korea, sampai perutku sedikit sakit. Sop2 nya enak sekali dengan bumbu2 khusus, enak sekali …..

Begitu aku kenyang makan pagi yg ‘agak berat’, aku mulai hunting barang2, memang aku mau shopping unttuk oleh2 dan untukku sendiri karena aku menyukai barang2 Korea.

Aku mulai memasuki area baju2. Aku penyuka baju2 tradisional. Biasanya aku membeli baju2 tradisional dan di Jakarta aku ‘merenovasi’. Ibu menyukai jahit menjahit, jadi aku minta tolong untuk merenovasinya.

12997595872105656917
12997592071398513223
Baju trandisional Korea : Hanbok. Indah dan cantik sekali, bukan ?

Beberapa lapak aku datangi. Oya, di Namdaemun Market ini bisa ditawar, apa lagi wisatawan asing spt aku. Setelah beberapa kali aku shopping di mana2, ternyata akku HARUS menawar. Apa lagi di pasar seperti ini.
Tidak banyak warga Korea bisa berbahasa Inggris. Dan kebanyakan adalah ibu2 tua Korea. Bayangkan, aku, orang asing, shoping tetapi tudak bisa sering2 menawar ….. bagaimana aku tidak ‘geregetan?’. Akhirnya, aku yg selalu membawa kalkulator untuk menghitung kurs jika aku ke luar negeri, mulai mencoba menawar memakai kalkulator !

Semula mereka tidak mengerti. Tetapi dengan terbata2, aku memakai bahasa Inggris yg mereka yg tidak bisa sama sekali bahasa Inggris, mencapai kesepakatan bahwa “kalkulator itu menjadi media untuk tawar menawar” ….. hihihi, dan aku puas sekali, menghasilkan banyak barang Korea untuk oleh2 di Jakarta ….. dengan harga yg benar2 murah …..

12997593271692400775

Fashion di Korea, cantik2 bukan? Desainnya seperti Jepang, sama sekali lain dengan desain2 China. Dan bahanya bagus, tidak tahu namanya apa, terlihat bahan mahal dan disana tidak mahal.

Puas di area baju, aku masuk ke area pernak pernik, seperti gantung kunci, jepitan rambut, topi, dan sebagainya, termasuk souvenir khas Korea. Barang Korea itu khas sekali, lain dengan barang2 China.

129975954083746350
12997601291010060825

Souvenir2 khas Korea banyak sekali disini, seperti kaos2 Korea, tas2 tradisional, gantunga kunci dan sebagainya. Kaos kaki2 itu bergambar lucu2 dari yg pendek sampai yg panjang. Dan bahannya tebal, cocok untuk anakku. 

12997602701297028125

Ginseng adalah akar2an khas dari Korea. Aku tidak tau, untuk apa, tetapi aku ingin tahu, seperti apa ginseng itu. Tenyata ginseng di pasar ini banyak sekali jenisnya dan besar2. Dan juga ternyata harganya cukup mahal. Sedikit kagum, melihat detail ginseng ini …..

Puas melihat2 di Nmdaemun Market, aku menuju ke Dongdaemun Market, tidak jauh dari Namdaemun. Dengan naik bus dan sedikit ‘nyasar’, sampailah aku disana. Pasarnya hampir sama, tapi terlihat lebih ‘beradab’. Mereka bisa berbahasa Inggris walau tidak lancer dan harganya lebih mahal. Aku langsung ke area sepatu.

Sepatu2 khas Korea itu aku sangat suka. Kualitasnya dibawah Jepang dan di atas China. Di Jakarta mahal dan aku mendapatkan sepatu2 Korea beberapa pasang, juga untuk anak2ku sebagai oleh2. Wahhh ….. bagaimana caranya aku membawanya ? Ahhh, sebodo amat deh, yg penting belanja dulu … hihihi ….

12997604341807111619

Coba lihat sepatu2 itu. Canti2 bukan ? Desainnya khas Korea. Banyak dari kulit atau kanvas. Bisa juga dari ’suede’. Satu pasang sepatu kira kira Cuma 100 ribu-an. Ini di Korea, tetapi bagaimana kalau sudah dijual di Jakarta? Bisa mencapai 500 ribu-an. Bagaimana aku tidak ‘excited?’

Makan siang sebelum meneruskan hunting barang2 Korea, aku mencari ‘warung’ untuk makan, tidak di pasar, tetapi di warung. Di pasar aku sudah banyak mencoba makanan2 Korea. Sambil berjalan, aku melihat warung ikan bakar. Langsung aku masuk kesana.

12997605832012118212

Hmmm ….. aku tidak tahu, ikan apa itu. Untuk 1 paket  makan siangku : 1 ekor ikan bakar, 3 macam sayur, kimchie, sop ( seperti miso sop ), nasi dan teh Korea / the jagung  ( refill ) hanya kira kira 40 ribu saja. Murah sekali dan enak …..

Teh di warung itu, menurut yg punya, dibuat dari Jagung. Rasanya benar2 segar dan enak dan manis. Itu manis jagung. Warnanya kekuning2an. Kalau teh China berwarna kecoklat2an seperti di Indonesia dan teh Jepang adalah teh hijau. Aku membeli khusus untuk aku bawa pu;ang. 1 botol sirop harganya hanya sekitar 10 ribu saja. Kalau tidak berat, aku ingin membeli banyak untuk oleh2 …..

12997602471663425131

Jenis teh hijau sangat digemari seperti jenis jakseol dan jugro, lalu jenis lain seperti byeoksoryeong, cheonhachun, wujeon, dan okcheon. Selain itu ada pula minuman teh dari bahan lain seperti teh jagung ini, juga teh krisan dan teh gandum. Rasa teh Korea terbagi atas rasa-rasa berbeda: pahit, manis, asin, asam, dan tajam. Wilayah Jeju terkenal akan tehnya yang asin dikarenakan pengaruh angin laut, sementara dari wilayah daratan semenanjung dipengaruhi faktor iklim, cara mengolah daun teh serta rasa air yang digunakan.

Selesai makan siang ( yang sudah lebih sore sekitar jam 4-an ) aku kembali lagi berkeliling, untuk melihat2 barang2 lain. Hingga sore aku disana lalu aku mencari taxi untuk pulang ke apartemen teman2ku.

Hari ini, aku puas sekali. Mendapat banyak barang untuk oleh2 dan untuk aku sendiri dengan harga murah. Sambil aku berpikir, “Bagaimana cara membawanya ke Jakarta?”. Ahhh ….., sudahlah, tidak usah dipikirkan sekarang ….. Dan sambil bernyanyi2 aku memasang iPhod di telingaku di taxi, menuju pulang …..

Tags:

0 Responses to “Namdaemun Market - Seoul : ‘Nawarnya’ Memakai Kalkulator”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks