Kamis, 10 Maret 2011
Bahaya Stroke Bisa Diantisipasi
Kamis, 10 Maret 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Stroke
bisa diantisipasi sejak dini, dengan ber-perilaku sehat. Selain itu,
faktor2 resiko yang bukan karena faktor2 keturunan, bisa dikendalikan
dan di modifikasi, seperti sering melakukan ‘medical check up’ untuk
memonitor kondisi kesehatan.
Serangan stroke memang idak bisa / sulit
diprediksi, tetapi dengan mengontrol factor resiko dapat dikatakan kita
sudah melakukan upaya pencegahan terhadap serangan stroke. Karena jika sudah terserang stroke, pun masih ada upaya untuk memelihara kualitas hidup dan mencegah serangan stroke berulang.
Sekarang ini, pola hidup sehat sulit
dipenuhi. Fasilitas2 yg serba cepat dan lengkap, misalnya restaurant
cepat saji yg menyediakan menu dengan lemak dan kolesterol tinggi, dapat
meningkatkan factor resiko stroke. Dan jika ini dijalani terus menerus,
tentu merugikan diri sendiri. Sehingga, perlu adanya upaya untuk
merubah pola hidup yg demikian.
Sayur2an dan buah2an adalah menu sehat. Lifestyle bisa dibentuk untuk mencegah stroke, pembunuh darah dingin ( lihat tulisanku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda ).
Beberapa upaya untuk mencegah stroke :
1. Mengendalikan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya
dilakukan secara rutin, misalnya sebulan sekali, dengan tekanan normal
120 / 90 mmHg. Jika seseorang pada pengukuran tekanan darah angkanya
terus diatas 160 / 90 mmHg, dinyatakan menderita hipertensi, dan bisa terus naik.
Salah satu pemicu stroke adalah
tekanan darah tinggi / hipertensi. Harus mengontrol untuk sistolik dan
diastolic ( keluar masuknya darah dari / ke jantung ).
Hipertensi bisa disebabkan
lingkungan dengan lifestyle seperti sekarang ini, keturunan / gen dan
kolaborasi keduanya. Dengan mengendalikan stres dan selalu mengkontrol
keehatan kita, bisa menurunkan resiko serangan stroke.
Untuk menjaga agar tekanan darah stabil, harus menerapkan pola hidup sehat, seperti memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol. Juga membatasi konsumsi garam tidak lebih kira kira 1 sendok teh karena terbukti bahwa konsumsi garam memiliki efek langsung terhadap tekanan darah.
2. Tidak merokok
Merokok merupakan salah satu memicu penebalan atau penyempitan pembuluh darah,
karena rokok mengandung nikotin yg memacu pengeluaran zat2 seperti
adrenalin yg merangsang peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
Juga rokok mengandung CO ( karbon mono-oksida ) yg memiliki kemampuan
jauh lebih kuat dari pada sel darah merah untuk mengikat oksigen dan CO
menurunkan kapaitas sel darah merah membawa oksigen ke jaringan2
termasuk jantung.
Perokok pasif juga memiliki resiko terhadap penyakit2 yg sama. Bagi yg tidak merokok, hidari asap rokok dan berusaha untuk tidak mencoba merokok.
Perokok pasif justru lebih banyak
memiliki resiko macam2 penyakit, disbanding denga perokok aktif. Seperti
bayi dalam kandungan, anak2 kecil yg orang tuanya merokok atau karyawan
yg disebelahnya merokok aktif.
3. Menghindari konsumsi alkohol
Alkohol memang bersifat menenangkan system saraf pusat dan mempengaruhi fungsi tubuh. Dan konsumsi alcohol yg berlebihan akan mempengaruhi kekentalan darah yang memicu peningkatan tekanan darah dan kemudian menyebabkan serangan stroke.
Minuman alcohol dalam jumlah besar dapat
mengakibatkan sakit kepala, mual, gemetar dan muntah2 dan mempengaruhi
konsentrasi, pengelihatan da koordinasi.
4. Tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Obat2an terlarang seperti kokain, memicu
hipertensi, serangan jantung, penyakit2 pembuluh darah yang memicu
terjadinya serangan stroke. Akibat lain terjadi jika menggunakan
narkobaadalah kehilangan konsentrasi, meningkatkan denyut nadi,
keseimbangan dan koordinasi yg buruk serta kebingungan dan halusinasi.
5. Olah raga yang teratur
Olah raga yg teratur membuat denyut
jantung lebih cepat dan akan meningkatkan jumlah darah yg mengandung
oksigen ke seluruh tubuh, sihingga menurunkan kadar kolesterol jahat /
LDL dan meningkatkan kadar kolesterol baik / HDL.
Jenis olah raga yg cocok untuk penderita
stroke adalah olah raga ringan, seperti berjalan cepat dan bersepeda
serta sedikit berenang, karena yg penting adalah keteraturan dan
kontinuitas, bukan seberapa lama dan beratnya.
Jika masih muda, olah raga bisa
melakukan yg berat, tetapi untuk orang tua dan pasca stroke, tetap harus
olah raga yg teratur. Kalau tidak, bisadilakukan di dalam rumah.
6. Cukup istirahat
Dengan beristirahat / tidur yg cukup
akan terjadi proses pengendurnya urat saraf, perbaikan sel2 yg rusak,
memberikan kesempatan sebagian organ tubuh beristirahat, menghilangkan
racun atau detoksifikasi serta proses2 lainnya dan mengembalikan fungsi
tubuh lebih baik pada setelah istirahat.
Istirahat / tidur yg cukup untuk mengistirahatkan organ2 tubuh sehingga bisa lebih baik lagi setelah bangun tidur.
Jika proses ini terhambat, organ tubuh
tidak bisa bekerja secara maksimal, akibatnya orang yg kurang
beristirahat akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi.
7. Mencegah obesitas / kegemukan
Obesitas mendorong factor resiko lain
seperti diabetes, hipertensi yg pada taraf selanjutnya meningkatkan
serangan stroke. Obesitas dapat dihindri dengan pola makan rendah lemak
dan olah raga yg teratur.
Lifestyle tetap dijaga sejak anak2 dan hubungan antara obesitas dengan macam2 penyakit, termasuk serangan stroke.
8. Kendalikan stress
Stres yg berlebihan akan mempengaruhi
peningkatan kadar hormone epinefrin yg menyebabkan naiknya teanan darah
dan denyut jantung, sehingga akan mempermudah kerusakan pembuluh darah.
Stres juga akan memicu produksi hormone adrenalin yg akan menimbulkan
penyempitan pembuluh darah jantung serta peningkatan denyut jantung,
sehingga menyebabkan supply darah ke jantung mengalami gangguan.
Mengemdalikan stress bisa dengan
melakukan aktifitas untuk ‘meredam keinginan’ otak untuk berbuat
sesuatu, seperti marah2. Mungkin dengan senam atau yoga, otak kita bisa
‘beristirahat’ dahulu, sehingga kita harus melakukan nya dengan senyum.
9. Memperoleh cukup sinar matahari
Sinar matahari dapat mengubah simpanan
kolesterol yg berada dibawah kulit menjadi vitamin D ketika sinar ultra
violet tersaring oleh kulit. Dan kolesterol dalam darah pun menjadi
berkurang. Paling baik sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 4 sore kurang
lebih selama 5 menit saja, dapat menurunkan serangan stroke.
Jalan pagi adalah kegiatan yg positif, sambil berjalan pagi / olah raga teratur juga bisa mendapatkan sinar matahari pagi.
Sumber :
1. Bahan dari beberapa buu tentang stroke
2. Gambar dari www.google.com
Tags: Kesehatan , Medis
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Bahaya Stroke Bisa Diantisipasi”
Posting Komentar