Minggu, 06 Februari 2011
Manajemen Fisik Kota Jakarta (16)
Minggu, 06 Februari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Prediksi implementasi segi2 positif dan dampak2nya bagi Jakarta (1)
Banyak segi2 positif dari kota2 didunia
yang dapat di implementasikan untuk Jakarta, supaya Jakarta menjadi
‘kota yg membanggakan’ bagi warganya. Untuk menuju kearah itu, memang
Jakarta harus lebih keras dalam membangun dan mengembangkannya.
Implementasi dari hasil riset tentang
Jakarta dari bagian awal sampi akhir, bisa fokuskan untuk ‘Jakarta untuk
lebih baik’, beberapa antara lain :
1. Jakarta harus dikenal dengan ciri khasnya
2. Jakarta akan dikenal sebagai Kota Metropolis yang megah dan indah
3. Jakarta akan dikenal sebagai kota yang ‘hidup’
4. Jakarta akan dikenal sebagai kota yang nyaman untuk tinggal
5. Jakarta akan dikenal sebagai kota yang ’sehat’
6. Jakarta akan dikenal sebagai kota pendidikan
7. Jakarta akan dikenal sebagai kota yang religious
8. Jakarta akan dikenal sebagai kota terdepan di Asia dan di dunia
9. Jakarta akan selalu sukses di mata dunia
10. Jakarta akan dikenal sebagai kota yang mempunyai visi jauh kedepan
Dibawah ini sedikit penjelasannya :
1. Jakarta harus dikenal dengan ciri khasnya
Dengan berbagai konsep untuk membuat Jakarta berpenampilan menarik, antara lain :
1. Membangun kembali konsep Batavia Lama dan bangunan2 di Jakarta,
dengan memugar bangunan2 tua yg dapat membangkitkan nostalgia sejarah
kota, seperti Museum Fatahilah, Pelabuhan Subda Kelapa, hingga bangunan2
tua di tengah kota, sepert mempertahankan rumah asli Radeh Saleh yg
sekarang digunakan untuk lokasi PGI Cikini, serta bangunan2 kuno
lainnya.
Batas2 Batavia Lama. Konsep ‘kota tua’ Batavia bisa menjadi ‘masterpeace’ kota Jakarta. Bayangkan, Jakarta bisa menjadi ‘cagar budaya’ untuk bangunan2 tua ( peninggalan Belanda ) yang bisa menjadi tempat ‘belajar’ tetang sejarah Belanda di Indonesia / Jakarta.
Mengembangkan kota tepi pantai / tepi sungai,
menjadi lingkungan hunian ( waterfront city ). Bila ada reklamasi,
pemda dan warga harus mau dan bisa menjalankan beberapa persyaratannya (
lihat tulisan : “Reklamasi oh Reklamasi ……” )
Konsep waterfront ( laut ). Pedestrian sangat dipentingkan. Diharapka, pedestrian menempati “yg terutama”.
Konsep waterfront ( sungai buatan ), juga dengan konsep pedestrian yg tetap harus diutamakan.
2. Memelihara peninggalan2 lama yg sekarang ini kurang terawat di museum2 yg tersebar di seluruh kota Jakarta, terutama tentang sejarah Jakarta.
Bangunan2 tua seperti ini sangat
indah, sebenarnya. Tetapi pemda tidak / belum ‘mengurusi’ bangunan2 tua
seperti ini. Sayang sakali ……
Bedakan, ’sesuatu yg dianggap kuno’ malah dianggap seseatu yang sangat berharga ( lihat tulisan ku : “Mengamati Arsitektur dan Lingkungan di Amsterdam” )
Dengan dikembangkannya faktor2
diatas, kita berharap bahwa Jakarta akan mempunyai wajah kota baru yg
dapat dibanggakan dan tidak mempunyai ‘kota kembarannya’ dimanapun.
Selain itu diharapkan bahwa Jakarta juga akan berkembang tidak hanya
sebagai kota metropolitan biasa, tetapi kota metropolitan yg mempunyai
ciri khas tertentu.
2. Jakarta akan dikenal sebagai Kota Metropolis yang megah dan indah
Jika konsep ruang terbuka hijau di
Jakarta dilaksanakan dengan konsekwen, maka Jakarta akan dikenal sebagai
kota metropolitan yg indah, karena dalam unsur hijau kota tersebut akan
diisi dengan berbagai tanaman dan bunga2 yg akan menyemarakkan
pandangan dan suasana kota. Selain itu, daerah hijau tersebut akan juga
berfungsi sebagai buffer terhadap polusi udara dan polusi suara serta untuk daerah penyerapan air, meski dalam skala kecil.
Bayangkan daerah seperti ini
sepanjang jalan2 di kota Jakarta. Banyak pepohonan besar, dirawat dan
bersih. Warga pasti akan merasa nyaman, polusi udara ‘terserap’, polusi
suara pun juga ‘terserap’ pepohonan ( Singapore ).
Jika konsep ruang terbuka hijau ini makin dikembangkan, maka bukan yidak mungkin bila Jakarta akan mempunyai ‘kebun raya’ di tengah kota, seperti kebanyakkan kota2 metropolitan lain di seluruh dunia ( yang dikenal sebagai ‘hyde park’ )
dan juga dapat difungsikan sebagai area rekreasi yg murah dan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh warga. Apalagi bila warga kota ‘dapat dididik’
mengenai kebersihan, sehingga kebun / taman tersebut nantinya akan
terlihat bersih, nyaman dan asri.
Central Park ( hyde park ) di New York, panjang 4 km lebar 800 m. Suatu ‘taman’ yg berada di New York, di tengah2 kota. Benar2 bisa menjadi ‘paru-paru kota’
untuk salah satu kota terpadat di dunia. Bisa dibayangkan, bila Jakarta
mempunyai ‘paru-paru kota’ sebesar ini, pasti polusi udara dan polusi
suarapun sangat berkurang.
Taman2 kota di negara2 lain, selain
menjadi ‘paru-paru kota’, bisa menjadi tempat rekreasi warga yg relative
murah. Kebersihan harus diutamakan.
Di taman kota, juga bisa dibuat rekreasi untuk keluarga ; BBQ, taman bermain, water feature atau tempat ‘meeting point’.
3. Jakarta akan dikenal sebagai kota yang ‘hidup’
Sebagai kota metropolitan, Jakarta
memang sudah memikirkan area rekreasi berbagai jenis ( rekreasi
keluarga, fim, shopping arcade, night life ). Dengan menerapkan konsep kreasional yang tepat, maka kelak Jakarta akan dikenal sebagai kota yg ‘hidup’. Misalnya,
1. sepanjang jalur Dr. Satrio
hingga Casablanca yang kelak akan menjadi area rekreasi shopping arcade
dengan sistim pedestrian yg menonjol ( seperti Orchard Road ),
Konsep Pedestrian Shopping Arcade di
jalan Dr.Satrio - Casablanca. Daerah ini sudah lama direncanakan,
sebelum tahun 2000-an. Tapi mengapa belum terlaksana? Beberapa area di
lokasi ini sudah terlihat ‘bentuknya’, tetapi antara pengembang2 di area ini sepertinya ’tidak konseptual dan tidak komprehensif’. Mereka ‘berjalan sendiri2′ sehingga terkesan berantakan.
2. atau daerah Ancol yg sekarang sudah semakin berkembang sebagai area rekreasi keluar,
3. daerah Jakarta Kota yg menawarkan rekreasi night life,
4. daerah TIM ( taman Ismail Marzuki ) dan TMII ( Taman Mini Indonesia Indah ) sebagai rekreasi budaya dan kesenian,
Konsep TIM masa depan, untuk tempat rekreasi budaya dan kesenian.
5. daerah Mangga Dua menjadi rekreasi perdagangan, dan lain sebagainya.
Sudah barang tentu, semua area2 ini harus terus dibenahi, walau sekarang ini sudah menjurus kesana. Perlu diingat, bahwa night life
/ kehidupan malam, disini, tentu sesuai yg diijinkan oleh pemerintah
daerah, bukan dengan memasukkan unsur2 yg dilarang. ‘Kehidupan malam’
juga bisa berarti rekreasi sanati keluarga seperti karaoke atau
pertunjukkan2 yg baik ( misalnya sirkus, theater, music ).
Bisa juga mencontoh rekreasi malam yg
diadakan oleh Taman Safari Indonesia dengan tour hutan di malam hari,
tetapi mengambil unsur kota Jakarta ( contoh, tour kota Batavia lama di
malam hari dengan menampilkan efek2 khusus / permainan lampu untuk
menonjolkan suasana kota Jakarta lama ).
Konsep rekreasi malam, ‘tour de Old Batavia’, pasti sangat diminati oleh wisatawan asing. Tetapi
harus di lenkapi dulu semua fasilitasnya, seperti : bus2 dengan
fasilitas headphone dan atap terbuka, atraksi2 khusus ( misalnya musik diudara terbuka di halaman Museum Fatahillah ), toilet2 umum yang bersih dan aman, dll.
4. Jakarta akan dikenal sebagai kota yg nyaman untuk tinggal
Konsep penyebaran hunian di Jakarta
sebenarnya sudah sesuai dengan perkembangan kota Jakarta itu sendiri,
tetapi masih banyak pengembangan yg tidak / belum meengkapinya denan
fasilitas2 hunian, seperti sekolah, arena bermain, pertokoan lingkungan,
dll. Memang, untuk hunian menegah katas, fasilitas2 ini sudah baik,
tetapi untuk hunian golongan bawah, belum ada fasilitas2 untuk warga.
Itulah yang harus dikembangkan, karena justru warga golongan bawah lah yg lebih membutuhkan.
Masalah ini merupakan salah satu
penyebab mengapa banyak orang yg malas untuk membeli rumah di pinggiran
kota karena belum adanya / kurang adanya fasilitas2 penunjang. Jika
untuk memenuhi kebutuhan sehari2 saja mereka harus pergi ke kota, mereka
memilih untuk tetap tinggal di kota ( walau di pinggiran rel ) demi
mengirit ongkos transport.
Selain itu pembentukkan komunitas lingkungan juga diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya, sehingga tiap
kelurahan akan dikelola oleh suatu badan khusus yg diharakan dapat
menampung aspirasi warganya demi membangun lingkungannya.
Biarlah kelurahan yg ada sekarang tetap bertugas mendata warga secara
administrative perkotaan, tetapi badan khusus ini bertindak sebagai ujuk
tombak warga untuk mengembangkan ide2nya.
Pengelolaan lingkungan perkotaan yg
professional akan juga menambah betah warga untuk tinggal disana.
Seperti banyak kota mandiri yg ada di Jakarta ( Bumi Serpong Damai,
Bintaro Jaya, Kota Legenda dan lainya ), selain menawarkan kenyamanan
dan kemudahan hidup, kota2 mandiri ini mencerminkan segi prestisius
tersendiri bagi penghuninya.
Konsep kota mandiri, biasanya diluar
kota, karena memang di kota tidak mungkin membuat ‘kota dalam kota’
seperti ini. Semuanya sudah ada di kota mandiri ; perumahan, sekolah
dari TK sampai universitas, rumah sakit, rekreasi, perkantoran, mall /
shopping arcade, dan lainnya.
Tags:
Jakarta ,
manajemen
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Manajemen Fisik Kota Jakarta (16)”
Posting Komentar