Senin, 07 Februari 2011
Sepanjang Sungai Seine yang Romantis …..
Senin, 07 Februari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sendiri, aku menyusuri sungai Seine yg
romantis ….. Aku mulai berjalan dari Eiffel Tower, melewati Grand
Palais, sampai du Louvre, dan melewati Museum d’Orsay sampai Kathedral
Notre-Dame. Dengan suhu yang sejuk, dimana mulai musim semi disana,
hatiku benar2 merasakan ‘kesejukkan’ …..
Perjalananku dimulai dari area Menara Eiffel menuju Kathedral Notre-Dame.
Seine adalah sungai utama dan perairan
komersial di daerah dari Île-de-France dan Haute-Normandie di Paris.
Panjang sungai ini, 776 km, mengalir melalui Paris dan masuk ke Selat
Inggris di Le Havre . Lebih dari 69% panjangnya, bisa dilayari oleh
kapal komersial dan hampir keseluruhan panjangnya tersedia untuk
berlayar / berperahu.
Ada 37 jembatan di Paris dan puluhan
lainnya mencakup sungai di luar kota. Contoh di Paris termasuk Pont
Louis-Philippe dan Pont Neuf. Luar kota, contoh termasuk Pont de
Normandie, salah satu terpanjang jembatan kabel di dunia, yang
menghubungkan Le Havre ke Honfleur.
Air dari Sungai Seine selalu hati dan
jiwa di Paris. Dengan tata kota yang berwawasan lingkungan, sungai Seine
benar2 bisa diandalkan untuk menjawab tantangan warga ; bagaimana
sungai Seine bisa menjadi ‘icon’ kota yg sangat romantis ini ? Satu2nya
jawaban, menurut saya adalah soal hati …..
Sejak jaman Kekaisaran Romawi, ketika
Paris makmur melalui perdagangan sungai yang luas dan diperluas kepada
Bank Waktu, Seine telah menjadi arteri komersial besar, dihubungkan oleh
kanal ke sungai Loire, Rhine, dan Rhône. Resmi ditetapkan sebagai
ibukota oleh Clovis, raja kaum Frank (yang mengalahkan gubernur Romawi
Gaul dan mendirikan dinasti Merovingian), Paris berkembang menjadi pusat
budaya dan sebuah karya arsitektur yang luar biasa. Siapa yg tidak mau
melihat Paris ?
Selain tempat-tempat bersejarah yang
melapisi Seine, wisatawan tidak hanya melihat betapa indahnya jembatan
di sepanjang sungai Seine, beberapa dari mereka beberapa abad lama dan
ditetapkan sebagai situs Warisan Bersejarah di kanan mereka sendiri.
Yang terbaru, diselesaikan pada musim panas 1996, adalah Pont Charles de
Gaulle.
Jembatan yang terbaru yg dibuat oleh
Pont Charles de Gaulle. Walaupun jembatan ini tidak mempunyai
arsitektur klasik Perancis, tetapi keberadaannya bisa mengimbangi
desain3 klasik arsitektur Perancis.
Sepanjang sungai Seine, terdapat
pedestrian bertingkat. Maksudnya, pedestrian ada sejajar dengan kanan
kiri jalan dan sejajar dengan kanan kiri sungai ( dibawah jalan ). Yang
sejajar denan jalan, pedestriannya memang tidak seluas yg sejajar
dengan sungai, walau tetap nyaman untuk berwisata jalan kaki.
Streetscape2nya tetap menawan. Tetapi yg sejajar sungai, menawarkan
suatu ‘romatisme’ …..
Siapa yg tidak tertarik dengan
pemandangan seperti ini? Beberapa area pedestrian didesain dengan kayu,
sehingga menambah kenyaman wisatawan. Meraka bisa duduk2 sambil
bersantai. Beberapa lagi, didesain dengan conblok, biasanya bila untuk
berdagang ( souvenir dan snack ). Ada pua area untuk ‘mandi sinar
matahari’. How worderful life …..
Banyak seniman2 jalanan / amatir yang
menjual coretan2 sungai Seine. Dan itu menambah ‘keromantisan’. Banyak
pula wisatawan dilukis dengan background sungai Seine. Beberapa
diantaranya, bukan melukis sunginya, tetapi latar belakangnya, misalnya
sungai Seine dengan latar belakang Kathedral Notre-Dame.
Seniman2 jalanan, dari usia remaja
sampai. Kakek2. Seringkali mereka bukan untuk mencari uang, tetapi
hanya untuk ‘memendam kerinduan dan mematrikannya’ pemandangan dan
lingkungan Paris untuk diri sendiri, begitu yang aku tanyakan kepada
beberapa dari mereka.
Bagi wisatawan yang ingin menggabungkan
pengalaman bersantap mereka dengan pemandangan yang bergerak megah, ada
sejumlah operator pelayaran menyediakan makan siang dan makan malam.
Beberapa di antaranya terkenal untuk menawarkan tarif gourmet dari koki
yang sangat dihormati, dan harga wisata ini adalah sepadan dengan
tingkat kemewahan yang ditawarkan.
Restauran terapung. Menawarkan
berbagai macam makanan Perancis. Dari yang sedikit ‘miring’ sampai yang
mewah, dan dengan berbagai macam atraksi.
Aku bertemu dengan teman, lalu kami
makan bersama. Kami masuk ke sebuah rumah makan kecil, tidak di area
sungai Seine, tetapi satu blok sebelum Kathedral Notre-Dame. Menu
makanannya memang menu Perancis. Aku hanya memesan cream soup dan
sandwich dengan jus buah.
Aku di depan Kathedral Notre-Dame, sebelum pulang ke hotel. Besok, aku baru akan ke Kathedral ini.
Setelah berjalan setengah harian,
ternyata memang aku merasa capai, walau sangat menyenangkan. Kami
bergurau dan bercanda, sebelum temanku mengajakku ke apartemennya di
sebelah ‘imajinasi Renzo Piano’ ….. Dengan ‘gemetar’ aku sangat ingin
melihat the Pompidou, …. Aku adalah penggemar berat Renzo Piano …..
Temanku akan mengajakku kesana, besok setelah makan siang …..
Perjalananku yg menyenangkan ini,
berakhir di Kathedral Notre-Dame. Hari yang melelahkan sekaligus sangat
menyenangkan. Siapa bilang seorang perempuan tidak bisa tidak membeli
barang2 khas Paris ?? Wah, pekerjaan ini, untuk survey arsitektur
lingkungan itu sangat menyenangkan, lebih menyenangkan dari pada
berjalan2 yang hanya berbelanja …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Sepanjang Sungai Seine yang Romantis …..”
Posting Komentar