Minggu, 12 Desember 2010
Konsep Sebuah Manajemen dan Seorang Manajer
Minggu, 12 Desember 2010 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Kata
manajemen dan manajer itu sangat sering kita baca dan dengar, bahkan
mungkin telah melekat sangat dalam di telinga kita, demikian juga telah
banyak orang yang memang sudah memahaminya, tetapi tentu juga ada yang
bertanya-tanya, apa sih sebenarnya manajemen itu, apa pula itu, apa
memang perlu dimengerti?
Tulisan
ini tentu tidak dibutuhkan bagi masyarakat yang sudah banyak pengalaman
melaksanakan tugas pekerjaannya sebagai pemegang jabatan dalam
posisinya di suatu lembaga perusahaan, pemerintah, atau lembaga
organisasi pada umumnya, juga tidak diperlukan bagi mereka yang sudah
pernah mempelajarinya dalam kuliah atau seminar tentang manajemen.
Namun,
bagi ibu-ibu yang bukan wanita karier, dengan tanpa bermaksud untuk
meng-“under estimate” kompetensi ibu-ibu yang dalam kesehariannya
beraktivitas mengurus rumah tangga, tetapi kemudian terpanggil untuk
ikut melakukan pelayanan ibu-ibu kelompok ( misalnya ; pengurus arisan
), demikian juga bagi para muda remaja yang mulai terlibat dalam
aktivitas karang taruna / Mudika misalnya, dengan ikut serta mengurusi
suatu komisi atau kepanityaan, kiranya tulisan ini bisa sedikit membantu
sebagai bimbingan awal sederhana yang memadai tentang manajemen.
Definisi Manajemen :
Asal
kata “manajemen” adalah dari bahasa Inggris “management”, berbentuk
kata benda, sedangkan kata kerjanya adalah “to manage”, yang artinya
mengelola sesuatu, lalu secara populer pengertian “mengelola” adalah
“mengurus suatu pekerjaan”, di mana ada pekerjaan berskala kecil tetapi
juga bisa berskala besar, lebih lanjut apabila skala pekerjaannya makin
besar, mengurusnya juga akan menjadi makin rumit (complicated), sehingga
lalu berkembang dan tumbuh memunculkan suatu disiplin ilmu tersendiri,
yaitu “ilmu manajemen”.
Sebenarnya
di dalam kesehariannya, setiap orang itu tanpa disadari sudah melakukan
“pekerjaan manajemen”, misalnya si A meminta tolong temannya melakukan
sesuatu untuk kepentingannya, disebabkan karena si A sedang sibuk
melakukan kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Ungkapan
di atas memang benar beralasan, karena secara alami kemampuan setiap
manusia itu terbatas, di mana pada tubuhnya hanya diperlengkapi dengan
seperangkat panca indera saja (terdiri dari satu mulut, sepasang mata,
telinga, kaki, dan tangan), dan biasanya juga ditambah lagi dengan
adanya keterbatasan waktu untuk menyelesaiakn suatu pekerjaan yang harus
segera diselesaikan. Karena dalam kehidupannnya manusia harus
mengerjakan banyak kegiatan, sudah barang tentu bahwa semua itu tidak
akan mungkin bisa diselesaikan sendirian, sehingga manusia lalu
membutuhkan orang lain untuk membantunya.
Dari ilustrasi di atas, menjadi mudah dimengerti bahwa inti sari dari arti “ilmu manajemen” lalu bisa dipahami sebagai “ilmu yang digunakan untuk melipatgandakan kemampuan seseorang” agar bisa menjalankan pekerjaan yang begitu banyak.
Demikian juga, karena dalam rangka bisa menjalankan pekerjaannya tersebut seseorang dibantu orang lain, maka “manajemen” juga bisa didefinisikan dengan kalimat “seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan cara meminjam tangan orang lain”,
disertai kesadaran bahwa agar supaya pekerjaan yang dilakukan oleh
orang lain yang membantunya tersebut bisa menghasilkan produk yang
sesuai dengan keinginannya, maka proses pekerjaan yang dilakukan orang
lain tersebut harus tetap dibimbing dan diawasi secukupnya.
Aktivitas “menyuruh” orang lain untuk mengerjakan sesuatu dalam rangka bisa membantunya tersebut, dalam ilmu manajemen disebut “mendelegasikan”, sedangkan yang menerima tugas untuk membantu dinamakan sebagai “delegasi”.
Dengan demikian “delegasi” menerima dan mengerjakan tugas yang
didelegasikan kepadanya, dan biasanya yang memberikan pendelegasian
adalah atasannya di dalam organisasi yang bersangkutan.
Di
dalam banyak buku manajemen, berpuluh-puluh definisi manajemen ditulis
oleh para ahli dengan kalimat yang berbeda-beda, tetapi pada intinya
mempunyai substansi pengertian yang hampir sama dengan yang sudah
disebutkan di atas.
Salah satu definisi manajemen dari para ahli tersebut ialah bahwa “manajemen”
adalah merupakan rangkaian langkah-langkah ( kegiatan ) dari sekelompok
orang secara terpadu, dengan maksud dan tujuan untuk mencapai sasaran
yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Penggunaan kata “manajemen” sebagai kelompok pimpinan :
Kita
sering membaca dalam mass media, bahwa bila ada suatu kegagalan dalam
pengelolaan suatu lembaga, banyak yang menyalahkan bahwa yang
bertanggung jawab atas kegagalan tersebut adalah “manajemennya” yang
dikatakan kurang mampu, dan sebagainya. Yang dimaksud dengan kata
“manajemen” di sini ialah para “pemegang jabatan di kelompok strata
atas” dari lembaga tersebut. Apabila lembaga tersebut suatu perusahaan
pengertian “manajemen” di sini ialah “para direktur dan komisaris (board
of directors & board of commissioner)”.
Dengan demikian “Manajemen” juga bisa dimengerti sebagai “kelompok pimpinan atau kelompok orang yang bersama-sama melakukan kegiatan memimpin suatu lembaga”.
Di
dalam lembaga gereja, yang bisa disebut “manajemen” adalah majelis
gereja yang terdiri dari ketua majelis beserta para anggota majelis.
Manajer :
Sudah
sangat dikenal, bahwa untuk memudahkan pengaturan tugas pekerjaan,
biasa disusun suatu bagan organisasi, yaitu suatu jaringan yang
membentuk simpul-simpul yang saling dihubungkan satu dengan yang lain
secara vertikal maupun horisontal, yang padanya ditempatkan orang-orang
sebagai pemegang jabatannya. Dengan bagan organisasi tersebut sangat
jelas digambarkan, siapa mengerjakan apa, dan siapa di bawah siapa, atau
siapa membawahi siapa.
Pemegang jabatan tiap-tiap simpul di dalam teori manajemen disebut sebagai “manajer”, yaitu orang yang bertugas untuk mengelola (memanej) pekerjaan yang dibebankan dalam kelompoknya.
Pengelola
pekerjaan paling tinggi biasa disebut “manajer puncak (top manager)”,
di bawahnya disebut “manajer-manajer menengah (middle manager),
sedangkan paling bawah adalah “manajer terbawah (lowest manager)”.
Tampak
bahwa top manager membawahi dan mengkoordinasikan pekerjaan para
manajer yang berposisi langsung di bawahnya (manajer menengah strata-1),
lalu manajer menengah strata-1 tersebut membawahi dan mengkoordinasikan
para manajaer menengah strata-2 yang langsung dibawahnya lagi, begitu
seterusnya dilaksanakan secara berjenjang sampai kepada manajer
terbawah, sedangkan manajer terbawah mempunyai sekelompok anak buah
sebagai delegasinya untuk langsung melaksanakan pekerjaan yang memang
menjadi porsi tugasnya.
Jadi, yang disebut “manajer” adalah semua orang yang memiliki anak buah
yang harus dikelola untuk menjalankan suatu tugas pekerjaan, bahkan
ketua kelompok terkecil juga disebut sebagai manager, misalnya “ketua
satpam” yang membawahi beberapa orang anggota satpam.
Eselon (Echelon) :
Beberapa
lembaga, terutama lembaga pemerintahan, memberikan echeloniring pada
setiap jabatan berdasarkan pada struktur organisasainya, di mana sangat
jelas terlihat tingkatan-tingkatan horizontal sekelompok simpul jabatan
mulai dari kelompok tertinggi, dan sterusnya ke bawah. Untuk organisasi
yang konsisten tersusun secara structural, pemberian echeloniring
tersebut sangat mudah, tetapi karena suatu kebutuhan yang dianggap
pernting, beberapa jabatan terkadang perlu ditambahkan dalam organisasi,
biasanya merupakan sub lembaga yang tidak berstatus struktural,
sehingga pemberian tingkat eselonnya dilakukan dengan kebijaksanaan
manajer puncak, sesuai dengan tingkat beban pekerjaan yang diembannya.
Echeloniring diperlukan
untuk memudahkan pengaturan dalam pemberian gaji dan tunjangan bagi
para pejabatnya. Kegunaan dari pemberian echelonering tersebut
kemungkinan bisa digunakan sebagai dasar untuk bisa melakukan pembinaan
sumber daya manusia (sdm), yang akan bisa memudahkan dalam melakukan
regenerasi bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Gambar : Google Berbagai sumber tentang manajemen Tags: Edukasi , manajemen , Penghijauan
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Konsep Sebuah Manajemen dan Seorang Manajer”
Posting Komentar