Jumat, 14 September 2012
Berbagi dalam Keterbatasan
Jumat, 14 September 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Detik2 peluncuran buku-ku terus
berjalan, dan aku sungguh stress menghadapinya. Bukan karena apa2,
tetapi lebih karena kegiatan ini adalah dadakan, dan sebagian yang aku
undang sudah ada acara ssendiri2, sehingga sedikit kecewa dengan keadaan
ini. Ttetapi, aku tidak pernah putus asa koq. Aku selalu teatp
semangat, bahwa apapun yang terjadi, Tuhan akan memberikan yang terbaik
untuk kita, termasuk untuk hidupku …..
Aku mengundang semua saudara, teman,
sahabat leawt media apapun, karena bukan hanya buku-ku yang memang ingin
aku persembahkan kepada Tuhan, tetapi aku ingin semua orang tahu bahwa
sebagai wanita cacat karena stroke, aku tetap bisa berkarya bagi
kemuliaan nama Tuhan. Karena seperti yang aku katakan bahwa separuh dari
penghasilan buku-ku akan aku persembahkan kepada Tuhan lewat orang2
yang stroke dan tidak mempunyai biaya untuk berobat dan untuk terapi.
Karena aku sangat tahu dan mengerti
bahwa penyakit stroke ini, seperti aku, adalah sebuah penyakit menahun
bahkan mungkin tidak tersembuhkan sama sekali sampai kita dipanggil
Tuhan. Dan banyak orang yang depresi karena ini keena otak mereka atau
otakku, susah unttuk memerintah anggota tubuh mereka atau aku, dengan
kata lain adalah lumpuh …..
Dan dalam penantian akan mujizat Tuhan,
banyak orang2 stroke yang tidak sabar untuk mujizat itu sehingga mereka
menjadi depresi. Ditambah lagi jika mereka tidak punya biaya sama sekali
….. dan mereka sangat menyedihkan dengan keadaan seperti itu. Tanpa
semangat dan tidak ada yang tahu berapa lama lagi Tuhan akan memanggil
mereka ke dalam Rumah Tuhan …..
Aku terinspirasi untuk membuat buku
ketika aku berbicara di depan Seminar di Hari Stroke Sedunia, di depan
500 orang2 stroke di Jakarta ( lihat tulisanku Merajut Kemandirian Bagi ‘Stroke Survivor’: Sarasehan pada Hari Stroke Sedunia - 29 Oktober 2011 ).
Mimpiku memang tidak pernah berhenti, dan Valentino bisa membuat
mimpiku itu terjadi dalam nama Tuhan ….. dan buku ini aku persembahkan
untuk Tuhan lewat mereka, orang2 stroke yang tidak mempunyai biaya …..
Sehubungan dengan itu, aku selalu
menyebutkan tujuanku dalam undangan2ku, sehingga semua merespon lebih
positif untuk kegiatanku. Dan ada beberapa orang yang sangat cepat
menyambut undanganku sebagai bagian dari rencana Tuhan …..
Sebuah radio tiba2 menawarkan kerja
samanya untuk penjualan buku-ku untuk mencari dana bagi penderita stroke
yang tidak punya biaya. Dan itu sama dengan misiku. Dan menggalang dana
ini sangat sesuai dengan rencana Tuhan lewat buku-ku ….. Puji Tuhan
semesta alam ….., segala Puja dan Puji untuk kebesaran Nama NYA ……
Ada lagi seorang sahabat menawarkan
roadshow untuk ‘berjualan’ buku-ku lewat Gereja2 atau kemanapun, demi
dana untuk mereka ….. dan itu tidak terpikirkan olehku. Puji Tuhan,
semua tingkap2 langit terus terbuka, berujung dengan kemuliaan Nama
Tuhan …..
Tuhan sungguh luar biasa! Sangat luar
biasa! Aku yakin, masih banysk rencana Tuhan yang lain untukku, sebagai
bagian dari rencana hidupku. Aku tidak tahu pertamakali aku terserang
stroke, apa yang Tuhan mau dalam hidupku. Tetapi, sekarang aku mulai
tahu walau masih samar, bahwa Tuhan mai aku tetap bersemangat sebagai
kepanjangan Tangan Tuhan. Tuhan mau aku bisa tetap bergumul sebagai
manusia biasa yang memang tetap sering ‘down’ dengan penyakitku, tetapi
Tuhan mau aku ‘naik’ setingkat lebih tinggi dalam Kemuliaan Nama NYA ……
Tuhan juga mau aku menjadi seorang
wanita yang bersahaja, bukan seorang wanita yang egois dengan fokus masa
depanku sendiri dan Tuhan mau aku beerbagi dengan orang lain walau aku
dalam keterbatasan …..
Tidak ada kata ‘tidak mau berbagi’ walau
juga dalam keterbatasan. Aku sangat terbatas dalam fisikku dengan
separuh kelumpuhanku, aku memang tidak bisa apa2, bahkan jalan-pun aku
harus berpegangan. Aku juga hanya bisa menulis dan membereskan prangkoku
saja, dibanding dengan kegiatanku yang dulu sebelum aku sakit. Tetapi
ternyata ku tetap bisa berkarya. Aku juga tetap bisa berbagi, walau
hanya berupa tulisan2ku yang ( kata banyak orang ) bisa mennginspirasi
orang lain. Dan yang terakhir ini, aku akhirnya bisa berbagi dengan
orang2 stroke yang tidak punya biaya, dengan mempersembahkan ½ hasil
buku ini, segera ……
Kita tetap bisa berbagi, dengan sekecil
apapun untuk orang lain. Apalagi orang2 sehat dan berpunya. Dengan hanya
menulispun, ita bisa berbagi. Tetaplah ‘mencari’ keinginan Tuhan …
Tetaplah terus berbagi dengan orang lain, walaupun kita berada dalam
keterbatasan …..
Selamat membaca buku-ku, Tuhan berkati …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Berbagi dalam Keterbatasan”
Posting Komentar