Kamis, 01 Agustus 2013
‘Junkfood?’ Enak, Tetapi Bisa Menyebabkan Penyusutan Otak dan Stroke!
Kamis, 01 Agustus 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

www.acunat.co.uk
Jaman dulu memang masih susah jajan,
makanan fast food cepat saji. KFC pun baru ada di Jakarta ketika aku
kelas 3 SD,sekitar tahun 1979-an. Pertama kali ku ajan di KFC ada di
Blok-M, dan cukup mahal ketika itu. Aku ingat sekali pertama kali mamaku
membawakan uang untukku jajan disana dengan teman2 sekolahku ( Blok-M
ada di seberang SD sekolahku ), setelah pulang sekolah.
Konsep cepat
saji memang sangat baru ketika itu. Kami antri membawa baki dan memilih
ayam serta makanan2 laainnya. Untuk 1 porsi nasi putih dengan paha ayam
serta teh botol ( waktu itu belum ada jagung, puding, atau yang lain ),
aku harus membayar 1500 rupiah, sementara jika aku jajan di kantin
sekolahku sepiring nasi dengan ayam goreng serta bihun goreng dan teh
manis hanya sehagra sekitar 500 rupiah, 3x lipat dari biasa aku jajan
…..
Namanya saja anak2, aku termasuk suka
ayam KFC sehingga sering aku minta unag jajan lebih untuk membelinya,
walau mamaku waktu itu sering melarangnya, bukan hanya harganya yang
cukup mahal, tetapi tentang ‘lebih baik makan di rumah dari pada jajan,
walau di sebuah resto import’.
Ok! Aku tahu diri walau aku tetap
kadang2 meminta uang jajan lebih atau jika benar2 ingin, ku mengajak
orang tuaku untuk makan makanan itu. Hehehe … ternyata sekarang aku
benar2 tidak doyan karena tidak sehat dengan makanan2 ‘junk-food’,
seingga aku juga akhirnya sering melarang anak2kku untuk tidak sering2
jajan, kecuali dia pulang terlalu siang dan makan di kantin atau weekend
mereka minta makan di resto cepat saji.
***
Tadi pagi ketika aku terapi otak di
Dharmawangsa, dokterku bercerita tentang seorang pasien berumur sekitar
28 tahun, perempuan dan juga mengalami kelumpuhan sebelah kanan seperti
aku, karena stroke! Astaga! Ternyata, insan pasca stroke sekarang
umurnya semakin ‘menurun’, dalam arti umur terkena stroke sudah sering
dibawah 30 tahun! Artinya lagi, kita dan anak2 kita juga rawan terserang
stroke, dan bukan karena adanya penyakit2 yang mengikutinya, ttetap
juga karena waktu dan lingkungan yang menyertainya ….
Sebut saja Tina, seorang pasca stroke
muda berumur 28 tahun yang mengikuti terapi otak seperti aku. Tina sudah
terserng stroke sekitar 4 bulan lalu dan baru hari ini dia ke terapist.
Biasanya, hanya chek-up dokter. Tina hanya seorang diri di Jakarta, dan
sejak kecil dia benar2 mandiri dari kost di Jakarta sambil sekolah
sapai sekarang dia bekerja di sebuah provider telpon selular. Dan karena
dia selalu nge-kost, dia pasti hanya makan di luar ( tidaak pernah
masak ). Pilihannya jelas : resto cepat saji! Dan itu makanannya sejak
kecil!
Aku tidak tahu bagaimana orang tuanya,
dan merasa aneh dengan hidupnya. Yang jelas menurut dokterku, Tina
selalu jajan makanan cepat saji dan jika masakpun hanya mie instan.
Berarti tetap tidak ada makanan sehat dan 4 sehat 5 sempurna …..
Ketika Tina terserang stroke, ( cerita
dokterku yang mendapat cerita dari dokternya yang di rumah sakit )
ternyata stroke nya itu bukan karena pecahnya pembuluh darah otaknya
atau penyumbatan pembuluh darah otaknya, tetapi Tina mengalami
pengecilan otak, karena otaknya ‘diracuni’ oleh makanan2 junk-food!
Heh??? Aku terhenyak dengan kenyataan itu!
Aku belum pernah tahu tentang itu, dn
segera dimobil tadi aku googling di iPad ku. Bahwa pengecilan otak
terjadi karena adanya penghalang pembentukan jaringan baru di otak, atau
kekurangan energi protein ketika masih dalam kandungan. Kurang gizi
juga akan membuat otak kita mengecil atau susut, dan mungkin inilah yang
salah satunya menyebabkan otan Tina menyusut karena kurang gizi dan
makanan2 junk-food sejak kecil!
Aku tidak tahu tentang stroke karena
penyusutan otak itu, tatpi yang aku tahu, Tina mengalami kelumpuhan
tubuh sebelah kanan seperti aku dan tidak bisa bicara sama sekali, sejak
4 bulan lalu! Aku memag tidak atau belum bertemu dengan Tina, tetapi
aku membayangkan, seorang perempuan muda berumur 28 tahun, menderita
sebuah penyakit ( entah anamanya stroke atau apapun ) dengan
kelumpuhan
tubuh sebelah kanan dan tidak bisa bicara sama sekali!
Kata dokterku, Tina masih bisa mencoba
beralan bulan lalu tetapi tadi pagi Kaki kanan Tina sama sekali idak
mampu untuk bergerak, sehingga dia harus memakai kursi roda, diantar
oleh saudaranya …..
***
Aku tidak tahu, kegalauan apa yang ada
di hatiku, tetapi keinginanku untuk berbagi tentang penyakit adalah
untuk orang lain tidak mengalami keadaan seperti itu! Stroke! Apapun
namanya, penyakit otak dengan kelumpuhan dan tidak bisa bicara adalah
penyakit yang mengerikan! Memang bukan penyakit yang mematikan ( tidak
seperti kanker yang arahnya adalah kemuju kematian, walau tetap
‘terserah Tuhan saja’ ), tetapi sangat mengerikan!
Dan diagnosa dari dokter di rumah sakit
yang Tina dirawat menyatakan bahwa Tina mengalami stroke karena
pengecilan otak, karena otaknya ‘diracuni’ oleh makanan2 junk-food!
Jadi, tanamkan sejak dini untuk anak2
kita, bahwa hiduplah dengan sehat! Salah satunya adalah makanan. Selalu
makan yang sehat dengan ‘4 sehat 5 sempurna’.Jika memang harus jajan dan
ingin jajan, boleh saja tetapi hanya sekali2. Termasuk makan mie
instan, karena makanan2 junk-food merupakan racun bagi tubuh kita, dalam
jangkan panjang.
Bukan hanya penyusutan otak saja yang
mengakibatkan stroke, tetapi juga menjadikan kanker ( atau tumor yang
mengganas ). Banyak kanker menyerang tubuh kita salah satunya adalah
polusi serta makanan2 yang tidak sehat.
Dan yang jelas, hiduplah yang sehat,
semuanya! Istirahat cukup, makan sehat, olah raga, belajar dan bekerja
yang sehat, dan jika semuaya sudak kita lakukan, Tuhan yang akan
melengkapinya ……
Catatan :
Data ini belum valid sampai aku bisa bertemu dengan Tina, tetapi bisa menjadi inspirasi untuk kita terus tetap hidup sehat …..


Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Junkfood?’ Enak, Tetapi Bisa Menyebabkan Penyusutan Otak dan Stroke!”
Posting Komentar