Senin, 10 Juni 2013
Remaja SMP Bertindak sebagai Mucikari untuk Teman-temannya lewat BBM? Ya, Ampun!
Senin, 10 Juni 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

sdf1.tv
Apa yang dilakukan remaja2 dengan
gadgetnya? Banyak! Apa saja! Jika mereka kreatif, gadget mereka dipakai
untuk menunjang kreatifitasan mereka dengan berkegiatan yang positif.
Seperti bermusik dengan iPad seperti mas Indra Lesmana ( lihat tulisanku
….. ).
Atau menulis sebagai blogger dengan laptopnya. Atau juga bisa
untuk ‘pamer’ foto2 mereka lewat Instagram atau aplikasi2 yang lain,
misalnya. Bahkan bisa jual beli barang2 hobi mereka untuk mengasilkan
uang. Itu yang kreatif, yang peduli dengan mimpi dan masa depan mereka.
Yang ingin bisa untuk berusaha meningkatkan hidup mereka.
Bagaimana dengan remaja2 yang hanya mau
bersenang2 saja? Hanya ingin santai dan bergurau2 saja tanpa
menghasilkan sesuatu? Bahkan hanya unyuk menggoda lawan jenisnya atau
menteror sampai mengajak berbuat mesum?
Remaja2 seperti ini hanya mau bermain2
saja. Hanya bersenang2 saja tanpa peduli masa depan mereka. Bahwa mereka
harus berjuang karena semakin tahun, mereka semakin ketat dalam
persaingan …..
Game online terus menerus tanpa
memikirkan pelajarannya. Facebook-an setiap saat dengan status2 galau
yang tidak jelas juntrungannya. Twiteer-an saling memaki, menghujat atau
mwng-hack teman2nya. Atau sms dengan tujuan ‘menjual’ teman2nya untuk
dijadikan ‘pekerja seks remaja’, dan dia sebagai mucikari!
Astaga!
Pagi tadi di sebuah berita TV, seorang
remaja SMP berumur 15 tahun menjual teman2nya kepada lelaki hidung
belang, lewat BBM dan SMS di suatu kota di Indonesia! Dan aku yakin,
tidak hanya dia saja, tetapi masih banyak yang seperti itu! Ya ampun!
Remaja SMP? Menjual teman2nya? Jaman aku SMP, berpikir dekat dengan
lelaki saja tidak pernah, apalagi berpikir ‘gituan’ dan menjual
teman2nya kepada lelaki hidung belang!!
Ckckck ….. Jaman benar2 sudah berubah!
Jaman memang harus berubah! Teknologi
membuat dunia ada di 1 genggaman kita melalui gadget. Betul, jaman sudah
berubah, teknologi swmakin maju. Tetapi bukan teknologinya yang
disalahkan. Individu nya yang harus berubah untuk lebih baik!
Jika remaja2 kreatif, pasti tidak akan
keluar dari rel. Menurutku, lingkungan dan keluarganya yang bisa membuat
remaja2 kreatif itu berkembang. Tetapi bagaimana dengan remaja2 yang
mau seenaknya sendiri saja, seperti yang aku tuliskan diatas? Tidak ada
akhlak sama sekali dan sama sekali tidak takut kepada Tuhan!
Memang tidak mudah untuk mendidik anak2
dan remaja untuk mampu mandiri demi masa depan mereka sendiri. Dan kami,
IDKita menyadari tentang hal tersebut. ‘Menjaga’ anak2 dan remaja untuk
hidup baik dalam ‘dunia maya mereka’ dan menjadikan dunia maya mereka
sebagai media kreatifitas mereka.
Dunia maya bukan cuma di internet saja. Tetapi juga lewat telpon. Dengan BBM, atau SMS, itu dunia maya juga kan? Tidak terlihat dan tidak tersentuh …..
IDKita selalu men-sosialisasikan tentang
bahaya dunia maya. Dan anak2 dan remajalah yang merupakan incaran
kejahatan karena mereka tidak atau belum tahu kehidupan. Atau bukan
hanya korban saja, tetapi justru mereka adalah sasaran ’setan’ sebagai
si pelaku kejahatan. Bahkan bukan kejahatan kecil2an saja, melainkan
kejahatan besar sebagai ‘kriminal remaja’. Seperti sebagai ‘hacker’ yang
bisa meng-hack sambil mengancam. Atau yang aku tulis diatas, ‘menjual’
teman2nya kepada lelaki hidung belang untuk mendapatkan uang, sebagai
mucikari, lewat BBM dan SMS …..
Jika setelah mensosialisasikan tentang
positif dan negatif dunia maya, IDKita juga mengajarkan untuk mereka
mencoba berkreatif dengan dunia maya mereka. Bahwa internet atau gadget
bukan cuma Facebook-an atau Twiteer-an saja. Mereja bisa melakukan
banyak hal, salah satunya dengan mengajarkan sebagai blogger, menulis
tentang dunia mereka, dunia remaja. Ada juga kami mengajarkan membuat
E-Mading di beberapa sekolah2. Dan kami juga akan mencoba mengajarkan
fotografi serta bermusik lewat dunia maya mereka.
Motivasi2 untuk mereka harus terus
digalakkan supaya mereka berusaha mencoba ke-kreatif-an mereka, dan
semakin kreatif, mereka akan semakin maju dan mandiri sebagai generasi
masa depan bangsa.
Konsep IDKita ini, sudah dilakukan
dari 1 tahun lalu, setelah IDKita berdiri, Mei 2013. Motivasi untuk
anak2 dan remaja sudah menuai hasilnya, walau baru sedikit yang benar2
mampu sebagai remaja yang mandiri bagi masa depan mereka. Beberapa
remaja2 SMP dan SMA sudah mampu dan percaya diri untuk menulis tentang
apapun dalam dunia mereka.
Salah satunya, remaja SMP dari Purwokerto,
Balqis, sekarang dia mampu menulis dengan teratur di Kompasiana secara
bersambung, sebagai sebuah novel karangannya sendiri. Itu hanya dengan
sedikit berdiskusi denganku lewat SMS dan dia mampu untuk berani dan
mem-posting. Dan ‘fans’ nya lumayan banyak untuk penulis pemula, secara
juga dia masih seorang remaja SMP di sebuah kota di Jawa Tengah …..
***
Ketika jaman sudah berubah dan teknologi
merambah di setiap jengkal kehidupan kita, seharusnyalah justru kita
sebagai orang tua lebih intensif untuk ‘menjaga’ karakter anak2 kita
dengan agama da budi pekerti. Supaya anak2 kita mampu mempertahankan
dirinya untuk hidup di jaman sekarang yang benar2 sudah ‘amburadul’ …..
Bahwa sekali lagi, jaman memang sudah
berubah dan tidak ada yang bisa disalahkan. Dan dengan teknologi yang
juga semakin canggih serta dunia ada di tangan kita dengan sebuah
gadget, tidak ada yang bisa menolak untuk anak2 dan remaja bisa ‘jatuh’
dalam keterpurukan. Sehingga satu2nya jalan adalah menanamkan
sebuah kehidupan berbasis tingkah laku dan pemikiran serta hati yang
tulus untuk bisa survive dalam hidup dan masa depan.
Bahwa
kita dan mereka tidak akan mampu untuk memberantas semua yang jelek2,
tetapi usaha kita sebagai orang tua harus semaksimal mungkin untuk
mendidik anak2 dan remaja kita tegar berdiri dalam ketulusan hati serta
kecerdikan seekor merpati …..



Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Remaja SMP Bertindak sebagai Mucikari untuk Teman-temannya lewat BBM? Ya, Ampun!”
Posting Komentar