Jumat, 07 Juni 2013

Griya Yatim dan Dhuafa Menjalin Kerjasama Dengan IDKITA Membangun ‘100 Desa Internet’ di seluruh Indonesia



By Christie Damayanti
13705749961892541555
blog.unicom.ac.id

Aku sedang membereskan prangko-ku, ketika Valentino datang ke rumah, setelah paginya dia bilang akan datang mama Habibie, sahabatku, bersama seorang dari sebuah LSM yang mengajak kerja sama dengan IDKita Kompasiana yang berhubungan dengan ‘Internet Sehat dan Aman’.

Kami sempat bercanda, dan bercakap2 sambil aku terus membereskan prangko-ku di studio ( tempat kami mengerjakan aktifitas hobi kami sekeluarga : home theater, musik, melukis, browsing atau prangko ) kami di lantai atas. Sekitar jam 4 sore, seseorang sadari LSM itu datang dan Valentino menemaninya, tetapi aku masih terus berkutat dengan prangko2ku, sampai Bu Endang, mama Habibie ( lihat tulisanku ‘Peduli Disabilitas’: Dunia Berharga Penuh Makna ), datang dan kami bertemu di lantai bawah rumahku …..

Ibu Endang memperkenalkan aku dan Valentino. Bahwa beliau mengenal mba Syir Asih Amanati, Head of Creative Cooperation dari sebuah Yayasan GYD ( Griya Yatim dan Dhuafa. Seorang perempuan muda yang cantik, aktif dan ingin memberikan yang terbaik bagi sesamanya. Kami ( aku dan Valentino ) agak tertegun semula, ketika bu Endang meminta kami sebagai pembimbing dan mba Syir terlihat antusias dengan kegiatan2 IDKita Kompasiana yang memang sudah cukup membahana …..

Bu Endang sendiri bekenalan dengan mba Syir sudah lama dan mereka berdua memang sepakat untuk kami bekerja sama dalam ‘Membangun 100 Desa Internet’ di seluruh Indonesia!’

Wowow ….. Sebuah cita2 luar biasa, dari sebuah yayasan untuk anak yatim dan kaum dhuafa. Dan IDKita dipercaya untuk bekerja sama dengan mereka, dan bersama untuk memberikan yang terbaik bagi mereka dan banyak orang bagi masa depan bangsa …..

Sekilas dari Griya Yatim dan Dhuafa :

Awalnya tahun 2009, GYD berusaha untuk menjebatani kepedulian para dermawan untuk anak2 yatim dan kaum dhuafa yang tersebar di 17 provinsi di seluruh Indonesia. Menurut Direktur GYD, Bapak Haryono, sampai saat ini, sudah terdapat sekitar 9.300-an orang dermawan yang telah telah bersinergi dengan GYD untuk pengasuhan dan pemberdayaan anak2 yatim dan kaum dhuafa melalui program pendidikan, pemberdayaan dan sosial kemanusiaan.

Visi GYD adalah untuk “Menjadikan Organisasi Sosial terdepan dalam mewujudkan masa depan yatim dan dhuafa”. Dan misinya adalah untuk pemberdayaan potensi yatim dan dhuafa, menjadi fasilitator yang memiliki integritas, menjadi organisasi yang profesional dan modern serta untuk menjadi organisasi yang lebih peduli terhadap ligkungan hidup.

Program2 pendidiknnya ada GEMA ( Generasi Mandiri Yatim Dhuafa ), BASIS ( Beasiswa anak Berprestasi ) dan SEGAR ( Sekolah Gratis untuk anak Yatim dan Dhuafa ), yang kesemuanya merupakan program pembinaan yang dihususkan untuk mereka, program beasiswa bagi yang berprestasi serta santunan pendidikan penuh, dalam bentuk biaya sekolah serta perlengkapan sekolah untuk anak2 SD dan SMP. Mereka semua bermukim di 16 asrama di kota2 besar di Indonesia.

Selanjutnya, program2 sosial GYD adalah SiBALAP ( Donasi Barang Layak Pakai ), BndiStore ( menerima dan memasarkan barang2 bekas yang masih bernilai ), SIMPATI ( Santunan Peduli anak Yatim Dhuafa non-Panti ), KASIFA ( Kotak Soliddaritas Yatim dan Dhuafa ) dan Bina Lansia. Kesemuanya untuk anak2 yatim dan kaum dhuafa, baik yang tinggal di panti atau yang di luar panti ( asrama ).

Bagaimana dengan program pemberdayaan? Ada PEKAN ( Pelatihan Ketrampilam untuk anak Yatim dan Dhuafa ), merupakan pembinaan dalam pelatihan ‘life skill’ seperti tknisi komputer, kursus menjahit, merangkai bunga, dan sebagainya. SiMantap ( Aksi Dhuafa Mandiri Bangkit dan Produktif ), sasarannya untuk bunda yatim dan kaum dhuafa dalam mengembangkan usaha kecil dengan memberikan modal usaha dan pelatihan ketrampilam kewirausahaan. Serta SMART ( Leadership Centre ) untuk mengembangkan sumber daya manusia dengan sasaran remaja2 dhuafa dari umur 13 tahun.

GYD juga melakukan program kemanusiaan dengagn GDR ( GYD Disaster Relief ) yang dikhususkan untuk anak yatim dan dhuafa di daerah bencana. GYD SEHAT merupakan program sosial untuk pelayanan kesehatan, pegobatan serta penyuluhan kesehatan bagi mereka secara gratis. Dan yang terakhir, tidak kalah menarik adalah GYD HIJAU, merupakan komitmen karyawan dan anak2 asuh mereka terhadap upaya pelestarian lingkungan di lingkungan asrama2 mereka, juga di luar lingkungan mereka.

Program WAKAF ( Asrama untuk anak yatim  GYD ) adalah program pembangunan fasilitas sarana pendidikan dan ketrampilan untuk anak2 yatim dan kaum dhuafa. Serta program AQIQAH dan SOQ ( Spirit of Qurban ).

***
Mba Syir menjelaskan, dalam pelayanan untuk anak2 yatim dan kaum dhuafa ini, GYD jua terus melebarkan sayap untuk lebih baik lagi. Salah satunya ingin membangun 100 desa internet di seluruh Indonesia. Program ini merupakan program jangka panjang. Karena bukan hanya untuk membangun fisiknya saja, tetapi untuk memberikan pendidikan dasar tentang komputer dan internet dan yang lebih penting lagi adalah untuk ‘merawatnya’.  Semua ini ditujukan untuk anak-anak yatim dan kaum dhuafa.

Untuk membangun fisik 100 desa internet saja, minimal butuh sekitar 5 tahun ( 1 tahun untuk 20 desa internet, bukan sebuah pekerjaan yang mudah )! Setelahnya, mendatangkan pengajar2 yang baik untuk mendidik mereka di desa2 tersebut, termasuk bagaimana me-maintain-nya, sehingga tidak selalu mencari2 orang lain untuk melakukannya.

IDKita Kompasiana dalam hal ini sudah terus berkolaborasi dengan 3 Kementrian ( Kementrian Kominfo, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perindungan Anak serta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ), pasti akan membantu untuk sosialisasi, pembinaan serta pengetahuan baik tentang dasar-dasar teknis komputer/internet serta  pemanfaatannya untuk menikatkan kreativitas dan kewirausahaan. Kami juga akan menggandeng Kominfo, karena program kegiatan ‘100 Desa Internet’ ini pasti akan sejalan dengan program pemerintah yang dicanangkan oleh Kominfo. Tinggal koordinasinya saja, agar tidak menumpuk ke daerah-daerah  yang sudah ada jaringannya, supaya tidak bertabrakan …..

Untuk  sosialisasi kegiatan ini,  seperti biasa IDKita Kompasiana akan menggandeng Radio Edukasi PUSTEKKOM, yang setiap Selasa dan Kamis di alokasikan aktu untuk siaran ( tentang ‘Internet Sehat dan Aman’ jam 10.30 sampai 12.00 siang ). Untuk talk show perdana akan dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Juni 2013.

Jika nantinya berhubungan dengan pemberdayaan perempuan serta untuk perlindungan anak, IDKita Kompasiana akan mengusahakan untuk menggandeng Ibu Linda Gumelar, dimana beliau sangat serius untuk mendukung program2 kami, lewat IDKita Kompasiana.

Selain IDKITA Kompasiana dan tentunya Kemen Kominfo, GYD juga akan berkolaborasi dengan “Indonesia Mengajar” dan IDCC ( Indonesia Difable Care Community ).

***

Tidak gampang memang, untuk melayani. Melayani merupakan pekerjaan Tuhan, tidak mempunyai keingian apapun untuk mendapatkan materi bahkan melayani adalah pekerjaan yang kemungkinan besar tidak mendapatkan apapun untuk kita sendiri ( baik materi, nama bahkan untuk bersenang-senang ). Tetapi jika kita terus melayani, Tuhan tahu dan DIA akan mencukupkan segalanya, entah bagaimana cara NYA. Dan IDKita Kompasiana, sudah berkomitmen tentang itu, sehingga siapapun datang kepada kami, mari ….., kita akan terus berbuat yang terbaik bagi semua orang, dalam Tuhan …..

Salam IDKita Kompasiana …..


Tags: ,

0 Responses to “Griya Yatim dan Dhuafa Menjalin Kerjasama Dengan IDKITA Membangun ‘100 Desa Internet’ di seluruh Indonesia”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks