Kamis, 30 Agustus 2012

Di Sebuah Kota yang Ramah bagi Warga ‘Disabled’, seperti Aku …..



By Christie Damayanti

13463136021391131511
123rf.com

Siapa bilang aku menyerah dengan keadaanku yg serba terbatas ini, karena stroke? Siapa bilang keterbatasanku menjadikan aku terpuruk? TIDAK! Sama sekali  TIDAK! Justru dengan keterbatasanku sebagai Insan Pasca Stroke dan sebagai ‘ordinary disabled woman’, semakin membuat aku terus bermimpi dan terus ‘berlari’ mengejar ketertinggalanku dibandingkan sahabat2ku …..

Seperti yang aku tuliskan di Ketika Mimpi-Mimpiku Sesuai dengan Rencana-Nya ….., bahwa aku terus berlari dan ingin terus berkarya, walau dalam keterbatasan. Sudah banyak Kompasianer yang tahu, bahwa tubuhku lumpuh 1/2 tubuh sebelah kanan ( lihat tulisanku ‘Sebuah Tubuh Separuh Lumpuh’, Seperti Aku ….. ). 
Kaki kananku belum mampu menopang tubuhku 100% walau tetap bisa berjalan dan akibatnya aku harus berpegangan untuk bisa berjalan karena jika tidak aku bisa jatuh jika ada yang menyenggol tubuhku.

Sedangkan tangan kananku, sudah bisa bergerak dan bisa diajak ’salaman’, tetapi tidak atau belum bisa di gunakan. Jari2 tangan kananku belum bisa merasakan sensainya, dan tangan kananku belum mampu mengambil benda apapun, walau hanya selembar tissue …..

Aku menyerah? Sekali lagi, TIDAK! Justru membuat aku mengerti tentang kebutuhan orang2 cacat atau disabled, seperti aku. Secara fisik, aku memang seorang cacat karena stroke. Benar2 cacat dimana anggota tubuh kananku lumpuh. Dan tidak menutup kemungkinan, akan berlanjut lama, seumur hidupku, walau aku tetap percaya dengan mujizat dan aku tetap berserah kepada Tuhan Yesus-ku ….. Ya, aku tetap realistis juga, bukan? Secara aku adalah seorang wanita sendiri dengan 2 anak remaja yang sebentar lagi akan ‘meninggalkan’ku untuk menggapai semua cita2nya ……

Walau tetap seseorang akan mendampingiku dalam suatu waktu sesuai rencana Tuhan, pun aku harus sangat realistis. Jujur, jika kedua orang tuaku ( yang memang sudah tua, diatas 70 tahun ) tidak bisa mendampingiku lagi sebelum aku sembuh sempurna, dan anak2ku yang beberapa tahun lagi akan menempuh pendidikan di negara lain, dan aku belum ada pendamping, bagaimana aku bisa melakukan aktifitasku sehari2? Karena aku memang belum mandiri, justru dalam kegiatanku sehari2 ……

Mungkin tidak ada yang bisa membantuku jika benar2 itu terjadi. Semua keluargaku pun tidak bisa, termasuk keluarga adik2ku yang tinggal di luar kota dan luar negeri, karena mereka juga mempunyai keluarganya dan permasalahannya masing2. Lalu bagaimana? Secara bertahap, aku memikirkan kehidupanku selanjutnya, agar tetap eksis sebagai anak2 Tuhan dan terus bergantung kepada NYA.

Sedikit demi sedikit, aku mulai mengembangkan konsep hidupku beserta mimpi2ku di beberapa tahun yang akan datang. Sebagai wanita cacat yang beberapa tahun lagi tidak ada yang bisa membantuku, aku HARUS bisa membuat sebuah tempat ( atau rumah ) yang benar2 bisa mem-fasilitas-ku untuk bergerak. Bukan rumah saja, tetapi aku harus tinggal di sebuah tempat ( atau kota ) yang ‘ramah’ bagi orang2 cacat seperti aku. Dan sangat jujur, Jakarta atau Indonesia, bukan merupakan kota atau negara yang ‘ramah’ bagi kami, warga disabled ……

Mimpiku sejak kecil adalah aku memang ingin tinggal di sebuah kota dan negara yang bisa ‘menangkap’ ekspresi jiwaku. Jiwaku memang senada dengan jiwa2 di negara2 Eropa, negara2 klasik nan cantik! Dan secara kebetulanpun, negara2 Eropa memang sangat ‘ramah’ dengan warga ‘disabled’ seperti aku …..

Hampir semua negara2 di Eropa ( juga negara2 maju lainnya, seperti Amerika, Australia, Jepang, dan Singapore ), sangat ramah bagi penderita cacat. Cacat pun dibagi2 lagi, yaitu penderita muda dan benar2 cacat ( seperti aku ) dan orang2 tua yang sudah harus dibantu oleh orang lain tetapi keluarganya tidak ada. Negara2 ini sangat toleran, bahkan sangat menghormati warga disbled. Aku tidak akan membahas semua detail cacat fisik, tetapi yang aku akan bahas adalah penderita cacat fisik anggota tubuh yang harus selalu di atas kursi roda …..

Cerita dalam mimpiku, sebagai penderita cacat di sebuah negara Eropa, beberapa tahun di depan :

Aku tersenyum, ketika pagi itu aku membuka mataku. Rumahku meang kecil, tetapi sangat nyaman. Fasilitas2 sebagai penyandang cacat, ada di sekitarku. Aku bangun pagi itu, mandi pagi, dan aku ingin berjalan2 dengan anjingku, berkeliling taman di lingkungan rumahku …..

Anjingku, aku namakan Balki, sesuai dengan nama anjingku yang terakhir ang mati tahun 1996 lalu. Setiap pagi, dia selalu membangunkanku, untuk berjalan2 di taman. Aku bergegas berpakaian dan siap duduk di atas kursi roda listrikku, karena aku hanya sendiri dan tangan kanaku belum bisa digunakan sehinga untuk mendorong kursi rodaku saja, aku tidak mampu …… Dan Balki membantuku untuk keluar dari rumahku …..
1346313655105720738
disabledtyworld.org
Illustrasi 1 : Balki membantuku untuk keluar dari rumahku …..
Rumahku  lumayan besar dengan 2 lantai, secara aku ingin tetap eksis untuk segala macam hobi dan kegiatanku. Aku tetap tersenyum. Sebagai arsitek yang cacat, aku sudah banyak memikirkan tentang fasilitas2 yang aku butuhkan untuk kegiatanku. Aku membeli lift kecil yang bisa untuk naik turun SENDIRI, jika memang sama sekali tidak ada yang bisa membantuku.

13463137281079609534
liftdisabled.com
13463137611674110704
ukstairlift.com
Illustrasi 2 : Lift kecil untuk membantuku turun dari tangga, dari kamarku ke lantai mezzanine.

1346313832572198714
stairwaywheelchair.com
13463138891521102898
wheelchairlift-price.com

Atau ada juga model seperti ini, langsung dengan kursinya, bukan tempat untuk kursi roda.

Juga bisa langsung ke lantai bawah dengan di desainnya untuk penderita cacat seperti aku.

1346313941184900887
incline-lift.com
13463139722056605836
wheelchairliftelevator.com
Illustrasi 3 : Konsep lift untuk disabled di rumah.

Udara nyaman menyambutku. Matahari pagi sangat ramah dan senyumku lebih mengembang. Aku dan Balki membuka pintu rumahku, dan fasilitas lift tetap ada di tangga depan rumahku.'

13463140161094791077
incline-lift.com
Illustrasi 4 : Lift untuk disabled di depan rumah.

Rumahku cantik, apik dan asri. Bunga2 bermekaran di musim semi di xebuah kota di Eropa. Aku tetap tersenyum dan Balki mulai tidak sabar untuk dia bisa berlari2 ‘menangkap’ kupu2 …..

Setelah mulai capai, aku sarapan di sebuah cafe kecil, scramble egg dengan sepotong roti keju kesukaanku, dengan susu hangat dicampur madu. Kami berlari2 untuk pulang, karena aku ingin berselonjor di kolam renangku untuk merendamkan kakiku. Dan Balki, seperti biasa akan berenang2 seputarku dan memintaku untuk bermain melempar bola …..

1346314072998575195
handicapchairlift.com

Illustrasi 5 : Lift kursi penyandang cacat untuk berayun2. Bukan hanya untuk di kolam renang, tetapi juga untuk di taman, seperti bermain ayunan.

Setelah makan siang dan beberes rumah, aku butuh belanja di supermarket. Aku membuka pintu garasi dan aku bisa mengendarai mobilku sendiri! Benar2 mimpi yang sangat indah ……

1346314118532930231
gadgetlite.com
13463141491075745211
liftfordisabled.com

Illustrasi 6 : Mobil kecil yang di desain khusus untuk penderita cacat fisik yang memakai kursi roda. Bahkan taxi pun banyak yang menyediakan khusus untuk penderita cacat memakai kursi roda ….

Tetapi pun jika aku malas untuk menyetir sendiri, aku bisa mengendarai bus kota dan hampir semua bis kota di negara2 maju, di desain khusus untuk kursi roda.

134631419293623974
wheelchairliftinstalation.com
13463142371420923155
en.wikipedia.org
1346314275108057029
wheelchairusers.uk

Illustrasi 7 : Bis kota yang di desain untuk kursi roda.

Pedestrian kotapun sangat ramah bagi penyandang cacat. Seperti misalnya, naik turun sedikit saja, selalu terdapat ‘ramp’.

13463143381684200648
fhwa.dot.gov
1346314392765666926
flicker.com

Illustrasi 8 : Tempat khusus untuk kursi roda, agar tidak licin ketika sedang menunggu menyeberang. Konsep2 seperti ini merupakan konsep ramah bagi disabled.

1346314427135636697
pbase.com



Illustrasi 9 : Tanda seperti ini sama saja seperti tanda orang sehat biasa, selalu ada tanda ini untuk memenuhi fasilitas disabled.

Setelah selesai memenuhi kebutuhanku, aku tetap sibuk ‘bekerja’ untuk mengisi otakku dengan hobi yang berguna, seperti menulis di Kompasiana dan mengatur koleksi2ku di rumahkku.

1346314458940196231
disability-employement.com

Illustrasi 10 : Aku bekerja dan mengetik di ruang kerjaku, tetap di atas kursi roda.

Dan semua kegiatanku tetap terpenuhi tanpa aku mengandalkan orang lain, walau aku dalam keterbatasan. Dan aku bisa tidar dengan nyaman setelah melewati hari2ku, menunggu mujizat datang …..

1346314495315267850
designcrave.com

Illustrasi 11 : Aku bisa tidur dengan nyaman dalam keseharianku …..

Sebuah kota cantik dan ramah bagi orang2 disabled seperi aku. Sebuah mimpi yang indah, yang aku sangat yakin bahwa, Tuhan akan mengabulkan mimpiku jika aku berserah kepada NYA dan sesuai dengan rencana NYA …..

Mimpi2ku terus berlanjut, dan aku justru juga berlanjut untuk terus mencoba memahami dan mengerti para penyandang cacat. Dan aku juga lebih berjuang untuk penderita cacat di Indonesia untuk mendapatkan hak2nya dengan fasilitas2 khusus bagi mereka. Dan sebagai arsitek, hati nuraniku dituntut untuk terus berpikir dan lebih keras lagi memenuhi desain khuusun bagi kami, penyandang cacat ……

Salamku …..

Tags: ,

0 Responses to “Di Sebuah Kota yang Ramah bagi Warga ‘Disabled’, seperti Aku …..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks