Home
» New Media
» Kolaborasi IDKita Kompasiana dengan Kominfo dalam Membina Generasi Muda di SMK Kesdam Jaya
Jumat, 03 Agustus 2012
Kolaborasi IDKita Kompasiana dengan Kominfo dalam Membina Generasi Muda di SMK Kesdam Jaya
Jumat, 03 Agustus 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Karena keterbatasanku, menjadikan aku hanya bisa duduk di atas kursi, tidak bisa duduk di lantai …..
Akhirnya, ibu Mariam F.Barata, Direktur Pemberdayaan Telematika dari Kominfo, bisa dan berkenan untuk berkolaborasi dengan IDKita Kompasiana dalam men-sosialisasikan ‘Internet Sehat dan Aman’, setelah beberapa kali selalu gagal karena waktu dan kesibukan kami masing2. IDKita Kompasiana memang bermitra dengan banyak lembaga2 untuk membagikan pengetahuan tentang internet, baik dari swasta ataupun pemerintah, setelah kami menandatangani MOU dengan Kompas.com.
Pagi itu, Jumat tanggal 3 Agustus 2012, kami diberi kesempatan untuk berdialog dengan murid2 dari SMK Kesdam Jaya di jalan Kramat Raya nomor 174, Senen. Sekitar 300 orang murid dengan guru2nya, berkeinginan untuk kami memberi informasi tentang ‘Internet Sehat dan Aman’, serta bagaimana mereka bisa berkegiatan dengan baik dan bisa berkreasi serta ’sharing’ dalam dunia maya.
Sekitar jam 8.30 tepat, setelah ibu Mariam dengan assistennya paling dulu datang, lalu aku dan Valentino datang, menyusul mba Aulia serta mba Icoel ( Sumarti Saelan ) sudah datang, kami diminta untuk memulai dialog dengan mereka. Acara di buka oleh mba Aulia, yang menerangkan tentang IDKita Kompasiana, apa yang mau kami capai sampai ‘pesan sponsor’ untuk mereka mau menulis di Kompasiana sebagai penulis muda, sebelum kami mulai dengan materinya.
Ibu Maram F.Barata, Direktur Pemberdayaan Telematika dari Kominfo, sedang menjelaskan tentang ‘Internet Sehat dan Aman’ kepada SKM Kesdan Jaya.
Kemudian, ibu Mariam mulai dengan materinya. Beliau mulai memaparkan konsep ‘Membangun Budaya Internet Sehat dan Aman’. Mulai dari internet diperkenalkandi Indonesia tahun 1988 yang masih hanya 500.000 sambungan pengguna sampai tahun 2012 ini, sampai berjumlah 55 juta sambungan pengguna internet ( nomor 4 di dunia ). Juga mulai warga Indonesia pengguna Facebook 43,06 juta nomor 3 di dunia sampai pengguna Twiter 19,5 juta nomor 5 di dunia. Bahwa internet sudah merupakan bagian kehidupan masa depan, tak terkecuali warga di Indonesia, bahkan anak2 Indonesia sudah neerupakan bagian globalisasi dunia dan tidak bisa terlepaskan dari internet …..
Murid2 SMK Kesdam Jaya serius mendengarkan dan beberapa mencatat sesuai dengan kebutuhan masing2 dari mereka.
Dasar2 dalam berinternet-ria, dijelaskan dengan gamblang oleh bu Mariam. Dan memang ternyata karena murid2 SKM Kesdam Jaya merupakan bagian dari warga Jakarta yang juga memang sudah ‘berkenalan’ dengan komputer dan internet, mereka terlihat antusias dengan penjelasan2 ini, baik tentang dampak2 positif2 maupun dampak2 negatifnya.
Bahwa bu Mariam bersemangat sekali untuk memberikan pengetahuan tentang internet sehat dan akan ini, disambut dengan antusias oleh mereka, ketika beliau bertanya tentang apa yang beliau ingin taanyakan serta beberapa hadiah untuk mereka yang bisa menjawabnya. Pengalaman ini tak luput mengamatanku, ketika ternyata murid2 perempuanlah yang lebih antusias untuk menjawab pertanyaan2 dan wajah2 mereka sangat tekun dengan banyak mencatat apa yang bu Mariam jelaskan.
Murid dan guru yang berhasil menjawab pertanyaan bu Mariam dengan benar, mendapat hadiah dari beliau …..
Sekitar lebih dari 30 menit, penjelasan bu Mariam selesai dan mba Aulia sebagai moderator, mengambil alih untuk ‘melemparkan’ materi ke pembicara yang kemudian.
Mba Aulia sebagai moderator dan mba Icoel yang selalu merekam kegiatan dengan kameranya …..
Seperti biasa, aku tetap bisa sebagai pembicara walau bicaraku masih agak sulit untuk lebih cepat. Dan pokok bahasanku sejak IDKita berkiprah, adalah tentang kesaksianku di dunia internet, dan yang melatarbelakangi aku untuk ikut serta dalam kegiatan moral dan sosial ini. Bahwa aku dulu, adalah sebagai korban teror dan bullying dari seseorang, sampai keprihatinanku dalam mendidik anak2 remajaku yang juga bagian dari era globalisasi. Biasanya juga, aku menyajikan tulisan2ku tentang kegiatan interet yang tidak sehat dan tidak aman di Kompasiana ( lihat link-link di bawah tentang artikel2ku ).
Hanya aku yang berbicara sambil duduk karena keterbatasanku, walau tetap dengan semangat membara untuk membuat generasi muda kita terhindar dari ‘internet yang tidak sehat’ …..
Ketika aku menerangkan entang pembahasan cyberbullying secara detail dengan contoh2nya, mataku meyorot mengamati, bahwa mereka sangat antusias dengan ini. Bahwa mereka memang tidak tau belum mengerti tentang istilah2 cyberbullying, tetapi seetelah aku menjelaskan tentang itu, ternyata mereka memahaminya, bahwa mereka ssering berteriak bahwa beberapa temannya ternyata bermasalah dengan cyberbullying.
Seperti Flaming, Harassment, Denigration, Impersonation, Outing, Trickery, Exclusion dan Cyberstalking ( lihat tulisanku Seputar Pelecehan Remaja di Dunia Maya ). Mereka menatapku lurus2 ketika aku bercerita t4entang pengalamanku dalam dunia maya, yang sayangnya tidak hanya yangbaik2 saja, juga tentang teror2 yang melandaku. Dan semoga cerita ini akan bisa membuat mereka mengerti bahwa dunia maya tidak sekedar hanya sebagai ‘dunia main2′ belaka, tetapi banyak banyak bahaya tersembunyi di dalamnya …..
Keseriusan mereka dalam mendengarkansi pembicara …..
Pembicara ketiga setelah ibu Mariam dan aku, adalah Valentino sendiri. Seperti biasa juga, dia lebih menekankan cerita tentang teknis bahaya internet serta aplikasi2 dan tutorial untuk bisa membuat internet sehat dan aman bagi mereka. Fakta2 tentang kejahatan cyber selalu dijelaskan untuk mereka mengerti bahwa dunia internet ternyata jauh lebih ‘jahat’ dari dunia nyata, karena dengan sebuah ‘klik’ dan ‘post’ ( action ) di dunia maya, akan jauh lebih berbahaya dari dunia nyata. Bahwa apa yang kita ‘klik’ dan ‘post’ di dunia maya ( baik tulisan, kata2, foto2 atau apaoun yang lain ), TIDAK BISA 100% dihilangkan atau di delete, karena internet akan menyimpannya sampai kapanpun!
Artinya, walaupun kita sudah meghapusnya ( misalnya komentar2 atau status2 di Facebook ), data itu tetap bisa dilihat karena FB masih menyimpannya jika kita memintanya kepada FB pusat ( info dari Valentino ). Mereka akan mengirimkannya berupa CD akun kita.
Gaya pembicara Valentino yang selalu berapi3 dan ekspresif …..
Artinya juga, bahwa jika kita posting apapun di dunia maya, kita tidak pernah tahu siapa yang menyimpannya, siapa yang men-share nya, bahkan kita tidak pernah tahu berapa banyak yang membacanya, dimana2 bila postingan kita di delete, bagaimana yang sudah menyimpannya, bagaimana yang sudah men-share nya? Postingan kita masih tetap terbaca, dan suatu saat akan tetap bisa menjadian bumerang bagi kita …..
Cerita Valentino ini, terlihat sangat memberkas bagi mereka, bahkah ketika tanya jawab, banyak yang mereka keluhkan tentang Facebooknya yang sudah 1 tahun di hack, atau sejenisnya. Dan Valentino berusaha menjawabnya walau waktunya sangat terbatas. Dan Valentino menyarankan untuk membuka tulisan2nya tentang internet di Kompasiana …..
Satu-satunya murid pria yang mau bertanya setelah kami ‘mengompori’ mereka bahwa mengapa semuanya yang bertanya adalah murid perempuan?
Sesi tanya jawab juga cukup seru dan semua pembicara menjawab yang terbaik. Apalagi ketika seorang murid bertanya tentang ’bagaimana untuk menjadi member Kompasiana’ kepadaku, dengan antusias aku membeberkan untuk mulai menulis setelah memberikan data2 asli dan scan kartu pelajar untuk status terverifikasi.
Karena kami, IDKita Kompasiana ingin mendidik untuk orang2 berinternet dengan sehat dan aman. Data harus jelas tetapi tetap ingat dan waspada dengan bahaya2nya. Dan IDKita Kompasiana juga ingin mendidik anak2 dan remaja untuk ikut menulis dalam blog ( khususnya di Kompasiana ) dan kami ingin membina mereka sebagai IDKita Kompasiana Muda dan Remaja …..
Setelah penyematan pin ‘Internet Sehat dan Aman’ oleh bu Mariam dan berfoto bersama guru dan seorang murid SMK Kesdam Jaya …..
Tepat jam 11.30 setelah kami berfoto bersama dan SALING memberikan tanda mata serta ibu Mariam menyematkan pin ‘Internet Sehat dan Aman’ kepada seorang guru dan seorang murid sebagai simbolis bahwa kita menjadi satu tim untuk memperbesar komunitas ‘Internet Sehat dan Aman’. Dari dialog dan presentasi ini, menularkan kepada adik2nya, teman2nya juga kepada guru2 serta sekolah2 yang lain, bahwa kegiatan ‘Internet Sehat dan Aman’ merupakan kegiatan yang positif menuju bangasa besar yang bermoral sebagai generasi penerus bangsa …..
***
SALING bersalaman untuk terus bisa bersilahturahmi, ibu Mariam serta tim IDKita Kompasiana dan guru2 serta beberapa murid2 SMK Kesdam Jaya, masing2 kami menuju kendaraan yang akan membawa kami menuju ketempat kami masing2. Ibu Mariam dan assitennya menuju KemenKominfo, aku dan Valen menuju ke kantorku di Grogol juga mba Aulia dan mba Icoel ke rumah masing2.
Bergantian Valentino dan mba Aulia berfoto beertama kegiatan hari ini …..
Semoga dialog dan presentasi ini bisa memberkas dalam hati murid2 SMK Kesdam Jaya untuk terus berupaya membangun diri sebagai bagian dari insan generasi muda dalam era dan dunia globalisasi yang terus berputar guna membentuk generasi yang bermoral dalam memimpin dunia …..
*Terima kasih ibu Mariam F.Barata, untuk bisa bersama dengan kami dalam kegiatan ini. Dan kami mengaharapkan agar terus bisa ibu melakukannya lagi di kegiatan2 kami mendatang …..*
Salam IDKita Kompasiana …..
Artikel sebelumnya tentang dunia internet :
Pidana Bagi ‘Penjahat Dunia Maya’: Pedulikah Mereka?
Waspadalah! ‘Si Pencuri Akun’ Facebook Masih Banyak Bergentayangan …..
Relakah Remaja Kita Sebagai ‘Pencuri Akun’ Masa Depan Dunia Maya?
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ Kolaborasi IDKita Kompasiana dengan Kominfo dalam Membina Generasi Muda di SMK Kesdam Jaya”
Posting Komentar