Home
» Jalan-Jalan
» Negeri Permen ‘Candylisious’ : If There’s No Candy in Haeven, I am not Going …..
Rabu, 01 Agustus 2012
Negeri Permen ‘Candylisious’ : If There’s No Candy in Haeven, I am not Going …..
Rabu, 01 Agustus 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Siapa sih yang ga suka permen? Atau coklat? Orang dewasa saja suka, apalagi anak2. Dunia mereka adalah permen dan coklat, penuh warna warni, rasa manis segala rasa dan bentuk serta dibungkus dengan berbagai atribut dan pernak penik yang cantik. Sekali lagi, kita semua pasti suka dan tertarik dengan permen dan coklat, setidaknya dengan kemasannya, apalagi di dunia manis penuh warna ini.
Di Jakarta memang belum mempunyai ‘dunia manis penuh warna’ ini, walau di beberapa mall sudah ada toko permen khusus atau coklat dengan space yang terbatas. Tetapi, karena aku sering berwisata, apalagi ke tempat adikku tinggal di Dallas, banyak sekali toko2 khusus menjual permen dan coklat dengan space besar! Ditambah toko2 itu luas dan anak2 benar2 bebas untuk mencari dan memilih permn dan coklat sekehendak mereka sendiri, dengan pernak perniknya, seperti bonekanya, kosnya bahkan tasnya.
‘Pohon permen’ di depan Candylisious dan aneka ‘permen’ di dalam kaleng ……
Ketika kami baru2 ini berlibur di. Singapore, kami ‘menemukan’ dunia manis penuh warna ini di Sentosa Island. ‘Negara’ ini di namakan ‘Candylisious’, sebuah toko permen dan coklat penuh warna. Lihat! Mata anak2ku berbinar2! Aku tersenyum. Sebenarnya, aku tidak memgijinkan anak2ku makan permen terlalu banyak, terutama Michelle, karena giginya memang sedang dirawat dan tidak boleh makan yang manis terlalu banyak.
Tetapi, sungguh, aku tidak tega meliihat mata mereka berbinar dan pasti mendadak layu jika aku tidak mengijinkan mereka mencari apa yang mereka inginkan. Jadi, dengan gembira mereka berlari masuk ke toko itu, ketika aku mengangguk tanda aku setuju untuk mereka masuk dan membeli apa yang mereka iinginkan …..
Kasir dan plafond lolipop, hmmmmmm …… siapa yang tidak merasa senang disini?
Aku sih tidak terlalu suka dengan yang manis2 seperti permen dan coklat, karena waktu aku kecil sampai kelas 3 SD, gigiku rusak sekali, sehingga ( aku ingat sekali ) hampir setiap minggu aku arus ke dokter gigi ditemani oleh mamaku. Cabut sana cabut ini, tambal sana tambal sini, bahkan juga sering di bor sampai operasi khusus karena dulu aku doyan sekali permen dan coklat. Jadi sekarang, sungguh aku traua dengan gigi, bahkan sejak gigiku menjadi baik, aku bertekad untuk tidak ke dokter gigi lagi dan aku mati2an menjaga dan merawat gigiku sebaik mungkin sampai sekarang …..
Mulai dari belum masuk pun kami sudah disambut dengan ‘permen2′ aneka warna yang digandung sebagai hiasan beberapa pohon, tentu permen ini bukan permen sungguhan. Dan di pintu masuk, terdapat coklat2 Reeses, M&M. Jelly Belly dan aneka permen Candylicious. Sangat menyenangkan, ketika kita disuguhi barang2 beraneka warna dan cantik. Hati pasti merasa sensng dan bahagia, walau sebatas mata memandang …..
Masuk di ‘Candylisous, hidung kami disuguhi bau2an manis dan sangat ingin langsung memakan permen2 itu. Ada bau strwaberry sampai bau coklat, berbaur membuat kami sangatsenang. Aku tida tahu, mungkin ada hubungannya antara mata, hidung, telingan dan rasa senang dan bahagia. Yang jelas kesemuanya membuat kami sangat bahagia sekali. Anak2ku berlarian kesana kemari, bingung mau pilih yang mana. Papa mamaku sih tidak suka permen dan coklat. Beliau hanya membeli coklan ‘no sugar’ unttuk cemilan saja. Dengan wajah berseri, kami mondar mandir melihat2 permen dan coklat untuk dipilih. Dan kami semua bingung ……
Coklat ‘Smarties’ membuat aku memilih untuk membelinya. Sebenarnya Smarties ada di Jakarta, tetapi tidak dengan kemasannya ya ng sangat cantik. Kebetulan aku sangat suka Disney, sehingga mataku terbelalak ketika dispenser Smarties ( bisa ditekan untuk mengeluarkan coklat ) berbentuk Winnie the Pooh serta Princess menggoda hatiku. Dan akhirnya, aku memilih untuk membelinya …..
Disney Smarties ……
Coklat M&M lain lagi. Mereka selalu memanjakan konsumen dengan coklat yang lezat serta pernak pernik yang aduhai, khas M&M. Pernak pernik itu, aku mengenalnya di Amerika, sejak aku seering kesana. Di Jakarta coklat M&M sih ada, tetapi tanpa pernak pernik dan kemasannya biasa saja. Tetapi di luar negeri, pernk perninya dari muai bolpen, pensil, ga ntungan kunci, baju, tas, bantal, boneka sampai alat2 rumah tangga, ada di sudut yang menjual coklat itu. Di Amerika, adik iparku juga suka pernak pernik itu dan selalu memburunya jika ada yang baru, begitu pula aku. Aku mengumpulkannya dari Amerika ke Jakarta. Dan dari Singapore, aku menyempatkan membeli beberapa kaos M&M serta bebeerapa merchandaise nya ……
Beberapa merchandise M&M yang selalu aku buru …..
Di sebuah sudut ‘Candylisious’, terdapat puluhan permen dan coklat yang bisa dibeli eceran. Mnulai dari beberapa gram sampai kiloan. Dan Dennis memburu itu karena permen dan coklat itu ditimnang dengan bercampur, ASALKAN harga nya sama. Excited sekali Dennis mencari, memilih dan kebingungan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Aku hanya tersenum, karena aku sudah ‘membebaskan’ berapapun yang mereka inginkan aku akan penuhi. Kupikir mereka berhak untuk mendapatkannya.
Permen dan coklat kiloan ( 1 gram sekitar $4.00 ). Dan permen2 lolipop kegemaran Michelle.
Tetapi ternyata anak2ku memang sangat luar biasa! Mereka tidak ’semata2′ aku me mbebaskanya, tetapi mereka terus melihat harga, menimbang dan batal untuk membelinya jika mereka melihat harganya sedikit mahal …… *Puji Tuhan, mereka memang anak2 yang baik dan luar biasa …..*
Dennis serius memilih permen dan coklat kiloan dan lolipop ungu bergambar gajah kesukaannya …..
Lain lagi dengan Michelle. Dia sangst suka dengan lolipop. Di Jakarta pun dia sering meminta beli lolipop. Dan disana dia sibuk memilih2 lolipop yang terbaik menurutnya. Dan pilihannya jatuh kepada sebuah lolipop berwarna ungu, dengan rasa grape dengan kemasan bergambar gajah, ’sahabatnya’ ……
Ditengah2 ‘Jelly Belly’ dan ‘Reeses’…..
Untuk aku? Dengan melihat anak2ku berbahagia saja, aku sudah sangat bahagia. Wajah2 sumringah anak2ku serta kebingungannya untuk memilih yang terbaik untuknya ( dengan pertimbangan2 tertentu yang menurutnya baik dan tidak memberatkan aku ), sangat membuat aku sedikit berkaca2. Mereka seperti ‘rusa di kota’. Mencari yang mereka inginkan dimana jarang sekali mereka temukan seperti itu …..
2 jam lamanya kami di’Candylisious’, kota manis dan cantik. Puas sekali kami semua, ketika kami keluar dari ‘negeri’ itu. Dan kami masih trus tersenym bahagia ketika kami mencari taxi untuk kembali ke HOTEL kami, setelah malam mulai tiba …..
Salamku dari ‘Candylisious’ ……
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ Negeri Permen ‘Candylisious’ : If There’s No Candy in Haeven, I am not Going …..”
Posting Komentar