Selasa, 17 Desember 2013

Natal, Keluargaku, dan Pelayanan Kami



By Christie Damayanti

13872663862059843065

Aku dan orang tuaku serta kedua anakku serta keponakanku, Natal terakhir bersama papa di Plano, Amerika tahun 2009, sessat sebelum aku stroke ……

Sebenarnya, Natal adalah saat2 yang sangat aku suka, sejk kecil. Natal adalah ‘kesukaan dan keceriaan’. Jesak kecil, ku suka sekali lagu2 Natal.Dan lagu2 Natal klasik merupakan musik yang selalu terdengr merdu, bahkan bukan di saat Natal …..

Dulu ketika aku kecil, di sekolahku pasti diminta untuk ikut kegiatan Natal. Baik bermain drama atau sekedar bernyanyi di Gerejaku. Drama Natal, biasana aku selalu menjadi ‘malaikat’ yang turu ke dunia dan memberitakan tentang Kabar Baik, bahwa Seorang Anak akan turun ke dunia, yaiu Yesus Kristus. Aku selalu menghafkan ayat2 Kitab Suci untuk memerankan ‘malaikat’ tersebut.

Pernah juga, aku menjadi Bunda Maria yang harus berjalan ke Betlehem untuk melahirkan Yesus Kristus. Menyenangkan sekali. Ditambah lagu2 Natal dan koor yang mengiringi kegatan Natal di sekolah, semakin aku mencintai Tuhanku, Yesus Kristus. Dan papa serta mama berhasil mendidikku dan adik2ku sebagai anak yang takut akan Tuhan, melayani serta terus bersyukur dengan apapun keadaan kami ……

Dari dulu setiap Natal, rumah orang tua kami selalu ‘open house’ untuk menyambut Natal dan menerima silaturahmi. Mama selalu memasak banyak. Makanan besar dengan lauk2 yaang luar biasa enakkkk ( mamaku jago banget masak! ), serta kue2 yang sangat baik. Sebagian memang membeli kue2 yang kami suka, sebagian besar lagi kue2 yang dihaturkan oleh teman2 untuk Hari Natal, dan kue2 itu selalu di buka untuk ‘open house’.

1387266572794159814
Menu favorite keluarga, bistik lidah sapi buatan mama ku ….. yummyyyyyyy ……

Malam Natal, kami selalu ke Gereja. Di Gereja kami juga selalu padat dengan acara Natal. Tetapi aku justru jarang ikut kegiatan2 seperti di sekolahku. Karena memang dari dulu, kami sangat padat di Hari Natal untuk membantu kegiatan2 Natal di sekolahku. Toh sama saja, melayani di sekolah ataukah melayani di Gereja …..

Tetapi ternyata, anak2kulah yang sangat berperan dalam pelayanan di Gereja. Adik2ku memang sudah ‘keluar rumah’ sejak lulus SMA dan sekarang mereka tinggal di Amerika dan di Bali. Hanya aku saja selalu mengikuti orang tuaku, apalagi sejak aku sakit ini. Sehingga, pola didikan orang tuaku kepadaku, diterapkan kepada anak2ku. Dan mereka memang benar2 anak2 Tuhan yang manis dan luar biasa!

13872666401563884516
1387266725900772689

Mama sebagai anggota koor Gereja kami, dan mama sebagai pemimpin koor kelompok Tebet - Bukit Duri Gereja kami ……

Di Gerejaku, mama adalah seorang perempuan, seorang ibu yang memang melayani Tuhan lewat nyanyian. Beliau sebagai pemimpin koor dari kelompok Tebet - Bukit Duri ( Teruri ). Suaranya enak,empuk dan cantik. Apalagi sewaktu masih muda, dan sekarang beliau sering dinita untuk ‘mocopat’ ( tembang Bahasa Jawa kuno untuk memuji Tuhan ), jika ibadahnya dalam bahasa Jawa.

13872667981245532457
Mama menyanyikan ‘mocopat’, lagu pujian Gerejawi berbhasa Jawa ……

Anak2ku, Dennis dan Michelle merupakan anggota koor anak ( PSA ) yang sudah sempat menjadi beberapa kali juara dalam lomba koor Gerejawi ( Pesparawi ) se-Indonesia. Dan waktu tahun 2008, koor anak2 mereka taampil bersama Delon di Balai Kartini.

13872668611105827254
1387266921519639278

Anggota PSA ( Paduan Suara Anak ) GKJ Eben Haezer di Hotl Aryaduta Xmas Carrol dan di Senayan City, termasuk Dennis dan Michelle ….. yang mana, hayooooo ……

1387266980875459012
138726705369347054
Dennis dan Michelle mengiringi mamaku menyanyi lagu pujian pada Tuhan ……

13872671301957032658
Michelle menggantikan aku sebagai ‘malaikat’ Surga yaang membawa berita mulia ……

13872671841241763739
1387267234420011690

Perayaan Natal tahun 2010, Michelle menjadi Bunda Maria dalam drama Natal anak2, dan Dennis menjadi remaja dalam Operette Natal Remaja ……

Papa adalah benar2 pelayan Tuhan, sejak kecil, dimana eyang kakung dari papa ini ( Eyang Probodiningrat ) dulu adalah Pendeta di Gereja Kristen Jawa ( GKJ ) di Mergangsan, Yogyakarta. Sehingga papa benar2 melihat bahwa orang tuanya melayani Tuhan dengan kesungguhan yang luar biasa sebagai Pendeta.

Aku? Pelayananku memang tidak di Gereja. Sebagai seorang arsitek, aku melayani Tuhan dengan cara yang lain. Aku bekerja vounteer untuk mendesain serta memngaun RS Cikini dari tahun 1995 sampai sesaat sebelum aku stroke. Dan sekarang ini, aku melayani Tuhan leawt insan pasca stroke, disabled dalam membangun semangat serta memotivasi mereka untuk tetap bersyukur pada Tuhan.



1387267317657503570

Aku dengan latar belakang URJ RS Cikini yang aku desain untuk pelayananku

Kembali lagi dengan Natal. Untuk Natak tahun 2013 ini, kami, aku, mama, Dennis dan Michelle ( papa sudah dipanggil Tuhan, 5 Maret 2013 lalu ) akan kolaborasi bersama dalam Pujian Keluarga. Aku dan mama akan menyanyi ‘Kandang Domba’ 3 bait, yang akan diiringi oleh Dennis sebagai pemain biola dan Michelle sebagai pemain piano.

Duh …… ingin sekali aku berduet dengan Michelle sebagai pemain piano, tetapi sekarang ttidak bisa karena aku hanya mempunyai ‘1 tangan’ ( kiri ), karena suaraku tidak bagus dan sekarang setelah stroke, sering aku tidak bisa bernyanyi karena hubungan antara syaraf suaraku dengan otak mengalami gangguan ……

Kami mempersiapkannya dengan baik. Dengan baju hampir seragam berwarna merah maroon ( dari Kain Ulos dan Tenun Bali ) serta aku dengan mama memakai selendang dari Tenun Boti NTT, kami berusaha melayani Natal dengan ceria, walau ini adalah Natal pertama kami tanpa papa …..

***

Natal memang benar2 suatu waktu yang sangat ceria, menyambut Bayi Yesus. Suasa Natalpun pasti sangat berbeda. Apalagi sebelum sakit 4 tahun lalu, kami selring merayakan Natal di Amerika, di rumah adikku. Sehingga suasan Natal benar2 merasuk di hati, sesuai dengan temanya ‘White Christmas’. Natal yang putih, seputih salju, dan benar2 ada salju disana …..

1387267491568887506
13872675341996514960

Natal dan salju, dan aku bermain lagu2 Natal di Amerika, sesaat sebelum Malam Natal tiba ……

Tahun ini, aku belum ingin ‘jauh’ dari papa. Sungguh kami benar2 tidak ingin ‘jauh’ denga papa. Natal ini, kami akan hanya melayani di Gereja kami saja, tetapi untuk selanjutnya kupikir papa juga tidak mau kami larut dalam kesedihan. Tahun depan, kami akan melayani Natal dimanapun Tuhan menempatkan kami. Dan untuk melayani memang tidak ada kata ‘dimana, kemana atau bagaimana’. Semuany akan dibantu oleh NYA, asalkan kita percaya dengan sungguh2 dalam pelayanan dan berserah kepada NYA …..

Selamat Minggu Advent ke-2, bagi yang merayakannya …..

Selamat menjelang Hari Natal, mari kita berlutut untuk membawa keheningan diri dalam syukur kita pada Tuhan, yang sudah mendampingi kita sampai saat ini ……

Tags:

0 Responses to “Natal, Keluargaku, dan Pelayanan Kami”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks