Rabu, 18 Desember 2013
‘Parenting Control’ Bukan untuk Mengawasi Suami, Ya!
Rabu, 18 Desember 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Ya …..kata2 itu yang diucapkan
Valentino, ketika IDKITA melakukan dialog dengan orang tua murid SDN 03
Pagi Grogol Jakarta Barat pagi ini. Mereka meang baru mengetahui tentang
sebuh aplikasi yag bisa dipasang pada smartphone anak2 mereka untuk
mengawasinya dalam pemanfaatan TIK. Dan orang tua siswa SD tersebut,
ternyata sangat antusias untuk memahami hal ini.
Dalam rangka Hari Ibu 2013 ini, IDKITA
menggelar event ‘road show’ Sosialisasi dan Workshop tentang Internet
Sehat dan Aman, untuk paraorang tua dan guru2 di beberapa sekolah, SD
dan SMP. Acara ini dimulai tanggal 18, 19 dan 20 Desember 2013, IDKITA
berkolaborasi dengan Kowani dan didukung oleh Indosat. Dan hari ini,
kami memulainya, di SDN 2 Pagi di Grogol.
Kegiatan di mulai jam 9 Ppagi. Letak
sekolah di dalam gang, bersebelahan dengan ( berdempetan ) dengan
sekolah SDN 2 Pagi Grogol. Peserta adalah anak-anak kelas 5 dan 6.
Ternyata dalam pembahasan turut bergabung juga siswa/siswi dari SDN 2
Pagi Grogol ( dalam foto yang berpakaian batik merah dan rok/celana
merah ).
Orang tua itu terlihat dengan apa
adanya. Sekolah itu merupakan sekolah SD Negeri dengan kehidupan yang
sederhana. Dengan menggelar tikar dan apa adanya, orang tua siswa
membaur dengan siswa pada sesi Pertama ( yaitu tentang bahan sosialisasi
untuk anak ), berlangsung selama 1,5 Jam. Valentino memaparkan beberapa
hal penting mengenai proteksi diri dari pemanfaatan smartphone atau
internet.
Kepala Sekolah untuk mengarahkan siswa2
Suasana akrab mulai terasa, dan inilah
yang kami inginkan. ‘Masuk’ ke dalam ‘akar rumput’ untuk meggali
kenyataan2 yang ada, yang berhubungan dengan kehidupan anak2 dan remaja
dalam teknologi ( internet ). Dan justru dengan ‘masuk’ langsung dari
bawah inilah, yang bisa memunculkan kenyataan2 baru yang mungkin kita
tidak pernah tahu jika kita tidak melihat atau mengalaminya …..
Namanya saja lingkungan yang sederhana,
mereka tidak semuanya / siswa memiliki smartphone, walau terlihat ada
siswa yang membawa Blackberry, tablet dan jenis smartphone android lain
selama pemaparan materi.
Secara garis besar Valentino memaparkan
bahaya penyalahgunaan dan sekaligus memberikan mereka inspirasi untuk
memanfaatkan smartphone / internet untuk meningkatkan keahlian mereka,
misalnya bernyanyi, bermain musik disamping menggali pengetahuan
sebanyak-banyaknya. Tetapi karena ini adalah siswa SD, Valentino memesan
agar anak perlu di dampingi oleh orang tua.
Anak-anak terlihat serius ketika
Valentino memutarkan salah satu video sosialisasi internet sehat yang
diproduksi Kominfo yang isinya tentang bahaya berkenalan dan KOPDAR
dengan orang yang tidak di kenal di dunia maya. Setelah itu Valentino
juga menyuguhkan jenis-jenis games yang disukai oleh anak-anak saat ini,
dan melihat jenis games yang diperlihatkan, para siswa menjadi
antusiasi megacungkan jarinya menandakan bahwa mereka menyenangi
game-game tersebut.
Mereka tidak sadar bahwa jenis games yang kami suguhkan diselipkan beberapa game yang tidak sepantasnya di mainkan oleh mereka.
Dan hal ini justru menjadi catatan tersendiri oleh Valentino, untuk
menangkap sampai dimana para siswa memanfaatkan internet …..
IDKITA selalu menayangkan beberapa
video sosialisasi dengan beberapa games yang disukai anak2, supaya
mereka tidak bosan. Dan siswa2 yang antusias untuk bertanya …..
Cukup singkat memang, dan kejenuhan
mulai terasa sehingga memang waktu dibatasi hanya hingga 1,5 jam yang
ditutup dengan tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh
salah satu siswi kelas 6 adalah bagaimana menghapus foto2nya yang sudah
terlanjur ia sebarkan melalui akun Facebook dan Twitter. Pertanyaanya
itupun dijawab oleh Valentino, walau tidak ada foto yang terbuka, atau
melanggar kesusilaan, namun sudah saatnya memilah-milah mana yang foto
yang sangat pribadi dan mana yang pantas untuk umum.
Siswi kelas SD yang berani bertanya,
tentang keinginannya untuk menghapus foto2 yang terlanjur disebarkan
lewat Facebook dan Twitter
Pada kenyataannya, memang anak SD saja
sudah menggunakan akun jejaring sosial ( Facebook atau Twitter ) secara
bebas, walau semestinya usia mereka belum cukup untuk itu. Dengan
begitu, satu kesimpulan awal bahwa perlunya peran orang tua dalam hal
pengawasan.
Sesi pertama tentang sosialisai berlalu,
dan sesi ke dua bersama orang tua dimulai. Valentino lebih terbuka lagi
memberitahukan persoalan-persoalan yang terjadi pada anak dan remaja di
Indonesia saat ini. Banyak modus yang dilakukan oleh para pedofil atau
on line sexual predators dalam menjerat anak-anak, khususnya bahaya
sexting yang memang sangat sulit diintervensi oleh pemerintah dalam hal
pengawasan konten.
Sesi kedua untuk orang tua siswa SD
Sebagian besar orang tua, baru memahami
apa yang diberitahu oleh Valentino, dan baru menyadari bahwa
penyalahgunaan TIK tidak hanya terjadi pada anak dan remaja, namun orang
dewasa pun melakukan hal tersebut.
Untuk menjawab semua itu, Valentino memberikan beberapa solusi.
1. Yang pertama, bila anak
mengalami masalah dalam penyalahgunaan internet dan smartphone, yang
pertama pasti disalahkan atau bertanggung jawab adalah orang tua, ini
harus diterima sebagai sebuah konsekuensi logis.
Oleh karena itu, “Mom’s Rules” harus diterapkan di dalam keluarga.
Seorang ibu harus dapat bersikap tegas dalam membatasi anak
memanfaatkan internet/smartphone, karena siswa-siswa ini masih tergolong
sangat dibawah umur, masih sekolah dasar.
2. Solusi kedua, yaitu memasang aplikasi ‘parenting control’, yang tentunya adalah menjadi hal baru bagi mereka, yang sebagian besar mengaku sangat gaptek.
Pada akhir sesi ini, kami mempersilahkan
apabila ingin melaksanakan workshop tentang parenting control, hanya
saja permintaan ini harus datang dari orang tua, jangan menjadi
keterpaksaan sekolah. Oleh karenanya bagi orang tua yang tertarik, dapat
mendaftarkan diri ke kepala sekolah, hingga jumlah tertentu ( batas
minimal dan maksimal yang ditentukan IDKITA ), setelah itu kepala
sekolah dapat menghubungi kami kembali dalam melaksanakan kegiatan ini.
Jadi, siapa yang mengatakan IDKITA
vakum? Justru kami berusaha menggali ide2 baru untuk tetap menggerakkan
kegiatan bersama dengan beberapa instansi, demi merangul anak2 dan
remaja dalam dunia maya, secara cepat dan tetap berguna bagi banyak
orang. Dan hari ini merupakan awal dari antusiasme tim IDKITA untuk
terus melayani, menyambut Hari Ibu 2013 …..
Salam IDKITA Kompasiana …..
Sumber : Valentino
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Parenting Control’ Bukan untuk Mengawasi Suami, Ya!”
Posting Komentar