Selasa, 29 Oktober 2013
Pekerjaan Besar Tuhan Menanti : Bersama IDKITA dan Kowani Melayani Sesama …..
Selasa, 29 Oktober 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
Internet ,
New Media
IDKITA Kompasiana ( aku dan mba Lona ), Bu Dewi Motik dan ibu2 Kosgoro serta Habibie
Seperti yang aku tuliskan di Kita Tidak Akan Pernah Berhenti: Sebuah Komitmen dengan Tuhan …..
tidak akan ada yang bisa membuat kami berhenti melayani. Cibiran bahkan
hinaan, semakin melecut kami untuk terus melayani. Dan seperti yang
juga aku tuliskan di link di atas, bahwa kami sangat ingin berterima
kasih pada Tuhan karena berkat2 yang melimpah dalam hidup kami, lewat
pelayanan untuk orang2 yang membutuhkannya, salah satunya dalam
komunitas kami IDKITA.
Walau aku tetap harus bekerja untuk
mencukupi kebutuhan kami sehari2 sekeluarga, aku tetap berusaha untuk
membagi waktuku. Antara pekerjaan profesional, dan pelayanan pada Tuhan.
Sering aku harus berkutat untuk mengerjakan pekerjaanku lebih cepat
untuk aku bisa melakukan pelayananku. Memang susah dan sering tidak
cukup waktu. Tetapi dengan doa, semuanya dapat diselesaikan dan Tuhan
mencukupkan apa yang memang kurang …..
Hari Senin kemarin, kami datang untuk
berbicara serius dengan Ketua Umum Kowani, Dr Dewi Motik. Sejak beberapa
minggu lalu ( lihat tulisanku Apresiasi Ibu Dewi Motik kepada IDKITA dan Rencana MOU )
Memang sudah mlai menjalin kesepakatan untuk kolaborasi dalam pelayanan
dengan IDKITA.
Dan kemarin konsep2 sudah disusun, selama 2 tahun kami
akan terus mensosialisasikan tentang ‘Internet Sehat dan Aman’, untuk
anak2 dan remaja, bahkan lebih lagi. Karena anak2 dan remaja itu masih
berada di bawah naungan orang tuanya, sehingga orang tuanya pun harus
diingatkan lagi untuk terus mendampingi anak dan remajanya dalam
pemanfaatan teknologi internet.
Bu Dewi Motik berbicara serius dengan komandan IDKITA, Valentino tentang rencana MOU tanggal 7 November 2013, yang akan datang
Bu Dewi Motik adalah Ketua Umum Kowani, yang menaungi sekitar 15.000 organisasi wanita di Indonesia!
Bayangkan! Berapa tahun IDKITA bisa mencakup semuanya? Berapa lama
IDKITA bisa datang kesemua organisasi2 itu? Sehingga, kami sepakat untuk
melakukan MOU paling tidak selama 2 tahun, walau itu pasti tidak bisa
menjangkaunya. Tapi paling tidak konsep2 yang IDKITA ajukan bisa dicakup
dalam waktu 2 tahun JIKA kegiatan dilakukan minimal 2 minggu sekali.
Coba hitung, jika 2 minggu sekali melakukan kegiatan dan 1 kegiatan
hanya 1 organisasi, berarti baru sekitar 125 kegiatan dalam 2 tahun.
Bagaimana dengan sisa dari 15.000 organisasi di bawah Kowani? Tetapi aku
tetap yakin, bahwa Tuhan yang akan mencukupkan semuanya, entah
bagaimana caranya!
MOU ini akan kami tanda
tangani pada tanggal 7 November 2013 jam 10.00 pagi, antara IDKITA
dengan Kowani, dan kegiatan pertama akan diselenggarakan pada tanggal 19
November 2013 dengan Ibu2 Kosgoro.
Bu Vivi, sekretaris
eksekutif bu Dewi Motik, sudah men-set kegiatan kami minimal tiap 2
minggu, dan akan bertambah jika ada permintaan dari siapapun untuk
IDKITA datangi. Kantor Pusat Kowani di Jalan Imam Bonjol
Menteng, merupakan ‘markas’ kami dalam sosialisasi ‘Internet Sehat dan
Aman’ dan mba Lona Tanasale ( Tim IDKITA ) sebagai koordinator nya. Puji Tuhan!
Beberapa konsep yang mungkin bisa aku bagikan disini, tidak hanya untuk Kowani saja, tetapi untuk semuanya, adalah :
1. Pengetahuan Umum Pemanfaatan TIK di indonesia
2. Penyalahgunaan TIK di kalangan anak2 dan remaja, dampak dan deteksi dini serta penanganannya
3. Aplikasi ‘Parenting Control’
4. Perempuan cerdas di Era Digital : permasalahan keluarga, proteksi di media sosial dan penyelesaiannya
5. Perempuan dan membangun E-Comerce : peluang dagang online, sistem dan kendala2nya
6. Guru di Era Digital : plagiat, menumbuh-kembag kan minat dan bakat siswa
7. Kreatifitas pemanfaatan TIK di kalangan perempuan, anak2 dan remaja
8. Cyber Law
9. Internet untuk UKM
10. Pelaporan dan penindakan hukkum dalam penyalahgunaan pemanfaatan TIK
Dan sebagainya, sesuai kebutuhan.
Maksudnya adalah, jika sosialisasi tentang ‘Perempuan Cerdas di Era
Digital’ dirasakan kurang detail, dan jika ada permasalahan2 yang belum
direkam oleh IDKITA, KOWANI bisa memberikan detail permasalahan2
tersebut untuk di diskusikan dan dicarikan jalan keluarnya. Dan IDKITA
akan menggandeng instansi2 yang berkepentingan, seperti Kominfo, polisi,
Baleskrim, psikolog, dan sebagainya, yang selama ini kami berkolaborasi
demi semuanya …..
Sedikit kesempatan, bu Dewi Motik juga
peduli dengan IDCC ( Indonesia Disabled Care Community ), Bu Endang
beserta putra terkasihnya, Habibie. Dalam banyak tulisan2ku tentang
IDCC, sangat menginspirasi bagi banyak orang, bahwa disabled2 muda
Indonesia sangat menginginkan untuk terciptanya situaai dalam kehidupan
saling mendukung.
Bahwa disabled tidak mau di’eksklusif’kan, disabled
ingin membaur, tanpa warga yang sehat dan normal bisa melihat disabled
sebagai teman dan sahabat, bukan sebagai ‘makluk asing’. Saling
mendukung merupakan keinginan kita bersama, sehingga akan tercipta
kehidupan dan kesejahteraan antara manusia, khususnya warga Indonesia.
Bu Dewi Motik dengan Bu Endang
***
Ini pekerjaan Tuhan yang luar biasa! Ini
pekerjaan besar yang harus IDKITA jalani! Tuhan sudah membukakan
tingkap2 langit NYA untuk kita terus bisa berbuat sesuatu untuk
Indonesia. Dan pekerjaan Tuhan itu tidak akan berhenti disini saja! Aku
sangat percaya, bahwa pasti Tuhan terus akan memberikan ‘ladang2′ yang
harus disemai, tetapi Tuhan juga akan memberikan porsi yang tepat bagi
kami bisa terus melayani, sesuai dengan kemampuan kami.
Tuhan tahu, bahwa kami tulus melayani. IDKITA adalah sebuah komunitas sosial ( bukan sok-sial
). Kami tidak pernah datang untuk meminta uang. Kami tidak pernah
membawa konsep untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri. Kami selalu
datang, membawa konsep untuk bekerjasama, berkolaborasi atau bisa juga
‘memberikan’ konsep itu untuk dipakai orang banyak!
Dananya dari mana? Adakah donatur?
Tidak ada! Semua adalah dari ‘kocek’
sendiri. Jika ada kegiatan besar, kami menggandeng mitra sebagai sponsor
dan IDKITA tidak memikirkan ‘uang tansport, uang lembur, uang makan’
dan sebagainya. Kami bekerja 100% murni untuk Tuhan, sosial dan
pelayanan.
Ah, bohong! Mana ada orang ‘jualan’ konsep tetapi bukan mencari uang? Untuk apa bertindak bodoh? Konsep itu mahal, lho!
Kami tidak bohong. Kami sebar konsep2
kami untuk Indonesia yang lebih baik. Bodoh? Ah, terserahlah jika kami
dianggap bodoh! Tidak apa2 koq. Kebodohan kami, mungkin akan berguna
bagi Indonesia, dan Tuhan akan mencukupkan kami dengan keadaan kami ini.
Hmmmm, kalau begitu, konsep itu bisa dijual oleh orang lain, yang ‘memperalat’ IDKITA?
Yah, jika memang ada yang mau memperalat
kami, dan mengambil konsep kami, silahkan saja. Justru kami akan
memberikan konsep2 yang lebih banyak lagi, dan Indonesia akan
diuntungkan dengan itu. Asal konsep itu benar2 dijalankan sesuai dengan
prinsip kami, tidak menjadi masalah jika IDKITA ‘tidak terlihat’ …..
***
Sawah dan ladang Tuhan masih sangat banyak. Dan disana masih banyak juga
rumput2 liar, yang akan ‘memakan’ sari2 makanan dan yang seharusnya
bisa dimakan tanaman2 yang ada, menjadi berkurang. Anak2 Tuhan akan
menyemaikannya. Bersama banyak sahabat, kami yakin bahwa sawah dan
ladang Tuhan akan terus berbuah berkat bagi banyak orang …..
Menjelang MOU ini, kami terus berbenah untuk pekerjaan besar yang Tuhan berikan kepada kami.
Catatan :
Jika sahabat ingin berpartisipasi dengan
kegiatan ini, silahkan hubungi kami sebagai anggotan sukarelawan dan
men-support kami dengan tulisan2 yang menyemangati kami. Hanya jangan
lupa bahwa IDKITA benar2 sebuah komunitas sosial untuk anak2 dan remaja
serta orang tua mereka …..
Salam IDKITA , Tuhan berkati!
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Pekerjaan Besar Tuhan Menanti : Bersama IDKITA dan Kowani Melayani Sesama …..”
Posting Komentar