Selasa, 29 Oktober 2013
Semuanya Dimungkinkan: Aku Hamil dengan Tumor Besar
Selasa, 29 Oktober 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
Kesehatan ,
Medis
Sebelumnya :
1 bulan … 2 bulan … 3 bulan … myoma itu
terus menyerangku dan janinku. Ketika janinku sudah berubah menjadi
seorang bayi 6 bulan, ternyata myomaku tetap lebih besar dari bayiku.
Aku semakin stres. Dokter berusaha untuk ‘menekan’ pertumbuhan myomaku
karena jka myoma itu terus bertumbuh, bayiku akan menanggung akibatnya.
Dia tidak akan bisa terlahir sempurnya! Ya, Tuhanku ….. cobaan apalagi
yang menderaku???
Hari demi hari, aku menjalankanya dengan
pasrah. Kesaiktan pada perutku sudah susah untuk dirasakan. Terus
menerus kesaktan, membuat aku mulai kebal. Punggungku yang sudah lecet2,
sering memebuat aku tidak peduli karena memang aku tidak bisa berbuat
apa2.
Sekilas tentang myoma :
Myoma ini bisa digolongkan sebagai
penyakit yang tidak berbahaya, pada awalnya. Tetapi jika ada janin di
tubuh penderitanya, myoma ini justru sangat berbahaya untuk si janin.
Dari referensi yang aku baca, myoma itu adalah sebuah tumor jinak, yang
diduga muncul karena pengaruh atifitas hormon.
Untukku, myoma ini sudah sangat
berbahaya. Kemungkinan besar akan mempengaruhi janinku. Bisa jadi
janinku mengalami pertumbuhan yang tidak sempurna. Dan jika janin sudah
besar dan berubah menjadi seorang bayi, kemungkinan besar si bayi tidak
bisa dilahirka karena myoma akan menutup jalan lahir. Dan myoma ku sudah
berubah menjadi monster mengerikan dalam tubuhku …..
Jika aku harus mandi setiap pagi dan
sore, suster2 sangat berhati2 untuk membalikkan tubuhku. Jika myoma itu
‘terbangun’, dia akan menyerangku, perutku akan mengeras dan aku akan
berteriak2 kesakitan lagi. Setiap kali aku butuh ke toilet, suster akan
membantuku untuk aku hanya berbaring dan suster akan meletakkan pispot
di bawah tubuhku dengan hati2. Karena jika tidak berhati2, myomaku akan
menyerang lagi …..
Ketika lebih dari 4 bulan aku dirawat di
rumah sakit ini, dan bayiku sudah bertambah kuat, Tuhan mengabulka doa2
kami. Myomaku ‘kalah’ melawan bayiku dalam memperebutkan makanan.
Sehingga bayiku bertumbuh dengan sempurna, walau myoma tetap bertumbuh.
Dokterku sangat senang, penanganannya berhasil untuk membuat myomaku
‘bertekuk lutut’.
Bulan ke-4 … bulan ke-5 … bulan ke-6,
kandunganku sudah berumur 9 bulan. Sudah waktunya untuk melahirkan. Aku
ingat sekali, kandunganku sangat besar. Karena aku hamil seperti kembar.
Satu adalah bayiku, dan satu lagi adalah myomaku. Kenaikan berat
badanku sangat besar, sekitar 22 kg! Walau makananku sangat dibatasi
karena aku menderita tekanan darah tinggi, yang bisa menjadikan aku
terserang ‘pre-eclamsia’ ( penyakit darah tinggi dalam kehamilan ).
Tubuhku tetap kurus, tetapi perutku sangat besar!
Setiap hari dokter memeriksaku, dan
setiap minggu aku di USG untuk memantau perkembangan myoma ku. Makanku
di batasi dengan diet ketat. Tidak makan garam, kolesterol rendah dan
banyak sayur dan buah2an. Bayangkan, makanannya sih menarik, tetapi
begitu dirasahan, hambar karena tanpa garam! Dan aku harus
mengahiskannya seluruhnya untuk anakku di rahimku …..
Keadaanku waktu itu, agak tidak karuan.
Selang infusku sudah berganti tempat kemana2 di seluruh tubuhku. Tangan,
lengan dan kakiku sudah penuh noktah berwna kehitam2an karena jarum
infus. Tubuhku kurus dengan perut besar karena hamil serta tangan dan
kakiku lebam2 karena bengkak. Ya, tubuhku sudah tidak bisa menerima
obat2an lewat jarum infus. Setiap infus di pindah, seketika itu juga
tempat yang baru menjadi bengkak, sehingga dokter memutuskan untuk
anakku harus di bedah Caesar. Dan tanggal 20 Mei 1996, aku harus dibedah
untuk mengeluarkan anakku, karena tumor myoma itu sudah menutup jalan
lahir …..
Pagi2 jam 5, tanggal 20 Mei 1996, aku
dibangunkan olah suster. Aku dipersiapkan untuk dibedah. Tidak boleh
makan lagi setelah semalam puasa. Aku dipapah untuk membersihkan diriku,
sebelum aku dipakaikan baju khusus untuk operasi. Aku hanyta sendiri.
Hatiku berdebar2 dan tanganku ( aku ingat betul ) gemetar. Pikiranku
bingung, panik dan sedikit takut. Tubuhku sangat lamban untuk bergerak
karena 6 bulan aku tidak pernah bergerak! 6 bulan aku hanya bisa
berbaring, diam dan kesakitan. 6 bulan aku hanya bisa berserah dan
berdoa, walau banyak orang berkata,
“Tenang saja, nanti ketika anakmu lahir, semua akan terbayar ….”
Benar, tetapi mereka tidak merasakan
sendiri. Bahwa aku selalu kesakitan! Aku hanya bisa berbaring dan anakku
di rahimku terus bergerak yang membuat aku berkeringat dingin menahan
sakit! Benar, aku akan melewati keadaan ini, tetapi 6 bulan aku benar2
kesakitan!
Jam 7.00 pagi, orang tuaku datang dan
menemui aku. Kami berdoa bersama. Papaku memegang tanganku, dan mamaku
terus menciumi aku. Aku lupa, apakah suamiku dulu sudah datang pagi itu.
Tepat jam 8.00, aku mendengar upacara di rumah sakit itu dan di TV
ruanganku dimulai. Tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkita Nasional, dan
anakku akan lahir pagi ini. Sebuah nama sudah aku persiapkan sebelumnya.
Dokter sudah melihat lewat USG setiap minggu, bahwa anakku adalah
laki-laki …..
Aku di bius total. Kata dokter, tidak
ada yang bermasalah. Semua baik2 saja, walau myomaku merupakan ‘duri
dalam daging’. Anakku di keluarkan dari rahimku, dengan myoma yang
mengganjal. Dan itu tidak bisa di ambil, karena akan pendarahan terjadi
pendarahan besar, serta aku belum 30 tahun, sehingga apapun caranya,
rahimku harus diselamatkan. Jadi, dokterku hanya ‘merawat’ myoma ku
sebelum perut ku di jahit kembali, setelah anakku keluar ……
Anakku lahir! Namanya Christoforus
Dennis. Seorang bayi laki-laki yang tmpan! Rambutnya hitam pekat, dan
‘kriwil’. Matanya ‘belo’ ketika mata itu menatapku setelah aku sadar.
Manis dan tampan sekali, Tuhan sudah memberikan anak yang sangat
sempurna! Tidak peduli bagaimana aku bisa mempertahankan kehahamilan
ini, tetapi yang jelas aku sangat bersykur dengan hadiah yang luar biasa
ini!
Puji Tuhan semesta alam! Tuhan sangat
luar biasa! Dengan myoma di rahimku, seharusnya aku tidak mungkin hamil
lagi atau tidak bisa mempertahankan kehamilan ini. Tetapi, dalam
keluar-biasaan Tuhan, semuanya sangat dimungkinkan!
Terima kasih Tuhan ….. Terima kasih, Yesus …..
Dari buku ke-3 : “Ketika Tuhan Masih Memberikan Aku Hidup”
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Semuanya Dimungkinkan: Aku Hamil dengan Tumor Besar”
Posting Komentar