Selasa, 29 Oktober 2013

Semuanya Dimungkinkan: Aku Hamil dengan Tumor Besar



By Christie Damayanti

1383025845235347274
www.wikihow.com

Sebelumnya :



1 bulan … 2 bulan … 3 bulan … myoma itu terus menyerangku dan janinku. Ketika janinku sudah berubah menjadi seorang bayi 6 bulan, ternyata myomaku tetap lebih besar dari bayiku. Aku semakin stres. Dokter berusaha untuk ‘menekan’ pertumbuhan myomaku karena jka myoma itu terus bertumbuh, bayiku akan menanggung akibatnya. Dia tidak akan bisa terlahir sempurnya! Ya, Tuhanku ….. cobaan apalagi yang menderaku???

Hari demi hari, aku menjalankanya dengan pasrah. Kesaiktan pada perutku sudah susah untuk dirasakan. Terus menerus kesaktan, membuat aku mulai kebal. Punggungku yang sudah lecet2, sering memebuat aku tidak peduli karena memang aku tidak bisa berbuat apa2.

Sekilas tentang myoma :

Myoma ini bisa digolongkan sebagai penyakit yang tidak berbahaya, pada awalnya. Tetapi jika ada janin di tubuh penderitanya, myoma ini justru sangat berbahaya untuk si janin. Dari referensi yang aku baca, myoma itu adalah sebuah tumor jinak, yang diduga muncul karena pengaruh atifitas hormon.

Untukku, myoma ini sudah sangat berbahaya. Kemungkinan besar akan mempengaruhi janinku. Bisa jadi janinku mengalami pertumbuhan yang tidak sempurna. Dan jika janin sudah besar dan berubah menjadi seorang bayi, kemungkinan besar si bayi tidak bisa dilahirka karena myoma akan menutup jalan lahir. Dan myoma ku sudah berubah menjadi monster mengerikan dalam tubuhku …..

Jika aku harus mandi setiap pagi dan sore, suster2 sangat berhati2 untuk membalikkan tubuhku. Jika myoma itu ‘terbangun’, dia akan menyerangku, perutku akan mengeras dan aku akan berteriak2 kesakitan lagi. Setiap kali aku butuh ke toilet, suster akan membantuku untuk aku hanya berbaring dan suster akan meletakkan pispot di bawah tubuhku dengan hati2. Karena jika tidak berhati2, myomaku akan menyerang lagi …..

Ketika lebih dari 4 bulan aku dirawat di rumah sakit ini, dan bayiku sudah bertambah kuat, Tuhan mengabulka doa2 kami. Myomaku ‘kalah’ melawan bayiku dalam memperebutkan makanan. Sehingga bayiku bertumbuh dengan sempurna, walau myoma tetap bertumbuh. Dokterku sangat senang, penanganannya berhasil untuk membuat myomaku ‘bertekuk lutut’.

Bulan ke-4 … bulan ke-5 … bulan ke-6, kandunganku sudah berumur 9 bulan. Sudah waktunya untuk melahirkan. Aku ingat sekali, kandunganku sangat besar. Karena aku hamil seperti kembar. Satu adalah bayiku, dan satu lagi adalah myomaku. Kenaikan berat badanku sangat besar, sekitar 22 kg! Walau makananku sangat dibatasi karena aku menderita tekanan darah tinggi, yang bisa menjadikan aku terserang ‘pre-eclamsia’ ( penyakit darah tinggi dalam kehamilan ). Tubuhku tetap kurus, tetapi perutku sangat besar!

Setiap hari dokter memeriksaku, dan setiap minggu aku di USG untuk memantau perkembangan myoma ku. Makanku di batasi dengan diet ketat. Tidak makan garam, kolesterol rendah dan banyak sayur dan buah2an. Bayangkan, makanannya sih menarik, tetapi begitu dirasahan, hambar karena tanpa garam! Dan aku harus mengahiskannya seluruhnya untuk anakku di rahimku …..

Keadaanku waktu itu, agak tidak karuan. Selang infusku sudah berganti tempat kemana2 di seluruh tubuhku. Tangan, lengan dan kakiku sudah penuh noktah berwna kehitam2an karena jarum infus. Tubuhku kurus dengan perut besar karena hamil serta tangan dan kakiku lebam2 karena bengkak. Ya, tubuhku sudah tidak bisa menerima obat2an lewat jarum infus. Setiap infus di pindah, seketika itu juga tempat yang baru menjadi bengkak, sehingga dokter memutuskan untuk anakku harus di bedah Caesar. Dan tanggal 20 Mei 1996, aku harus dibedah untuk mengeluarkan anakku, karena tumor myoma itu sudah menutup jalan lahir …..

Pagi2 jam 5, tanggal 20 Mei 1996, aku dibangunkan olah suster. Aku dipersiapkan untuk dibedah. Tidak boleh makan lagi setelah semalam puasa. Aku dipapah untuk membersihkan diriku, sebelum aku dipakaikan baju khusus untuk operasi. Aku hanyta sendiri. Hatiku berdebar2 dan tanganku ( aku ingat betul ) gemetar. Pikiranku bingung, panik dan sedikit takut. Tubuhku sangat lamban untuk bergerak karena 6 bulan aku tidak pernah bergerak! 6 bulan aku hanya bisa berbaring, diam dan kesakitan. 6 bulan aku hanya bisa berserah dan berdoa, walau banyak orang berkata,

“Tenang saja, nanti ketika anakmu lahir, semua akan terbayar ….”

Benar, tetapi mereka tidak merasakan sendiri. Bahwa aku selalu kesakitan! Aku hanya bisa berbaring dan anakku di rahimku terus bergerak yang membuat aku berkeringat dingin menahan sakit! Benar, aku akan melewati keadaan ini, tetapi 6 bulan aku benar2 kesakitan!

Jam 7.00 pagi, orang tuaku datang dan menemui aku. Kami berdoa bersama. Papaku memegang tanganku, dan mamaku terus menciumi aku. Aku lupa, apakah suamiku dulu sudah datang pagi itu. Tepat jam 8.00, aku mendengar upacara di rumah sakit itu dan di TV ruanganku dimulai. Tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkita Nasional, dan anakku akan lahir pagi ini. Sebuah nama sudah aku persiapkan sebelumnya. Dokter sudah melihat lewat USG setiap minggu, bahwa anakku adalah laki-laki …..

Aku di bius total. Kata dokter, tidak ada yang bermasalah. Semua baik2 saja, walau myomaku merupakan ‘duri dalam daging’. Anakku di keluarkan dari rahimku, dengan myoma yang mengganjal. Dan itu tidak bisa di ambil, karena akan pendarahan terjadi pendarahan besar, serta aku belum 30 tahun, sehingga apapun caranya, rahimku harus diselamatkan. Jadi, dokterku hanya ‘merawat’ myoma ku sebelum perut ku di jahit kembali, setelah anakku keluar ……

Anakku lahir! Namanya Christoforus Dennis. Seorang bayi laki-laki yang tmpan! Rambutnya hitam pekat, dan ‘kriwil’. Matanya ‘belo’ ketika mata itu menatapku setelah aku sadar. Manis dan tampan sekali, Tuhan sudah memberikan anak yang sangat sempurna! Tidak peduli bagaimana aku bisa mempertahankan kehahamilan ini, tetapi yang jelas aku sangat bersykur dengan hadiah yang luar biasa ini!

Puji Tuhan semesta alam! Tuhan sangat luar biasa! Dengan myoma di rahimku, seharusnya aku tidak mungkin hamil lagi atau tidak bisa mempertahankan kehamilan ini. Tetapi, dalam keluar-biasaan Tuhan, semuanya sangat dimungkinkan!

Terima kasih Tuhan ….. Terima kasih, Yesus …..

Dari buku ke-3 : “Ketika Tuhan Masih Memberikan Aku Hidup”

13830260111483280023

Tags: ,

0 Responses to “Semuanya Dimungkinkan: Aku Hamil dengan Tumor Besar”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks