Rabu, 30 Oktober 2013

Hidup Tanpa Myoma: Kuncinya adalah Doa dan Keseimbangan



By Christie Damayanti

13831912361772516955
healthserviceprovider.blogspot.com





Ketika aku keguguran sebelum Dennis lahir, dokterku sangat bingung. Mengapa tiba2 aku keguguran? Padahal menurut beliau, tubuhku sehat. Jadi, mengapa aku keguguran? Apa yang terjadi dengan aku? Dengan tubuhku?

Pemeriksaan USG melalui rumah sakitku, tidak memperlihatkan keanehan2. Apalagi ada myoma. Tetapi untunglah Dr Eriyono sangat teliti. Walau hasil USG tiak memperlihatkan ’sesuatu’ di dalam tubuhku, beliau mengirimku untuk mencari ‘2nd opinoin’ kerekan2 sejawat dokter2 spesialis kandungan di RSCM dan Klinik YPK di Menteng. Karena alat2 USG mereka lebih canggih, jaman tahun 1995-an.

USG yang aku lakukan bukan di luar tubuh. Tetapi memasukkan alat lewat vagina untuk teleskop ringan dan kecil, yang menampilkan lewat layar komputer, bagaimana dan dimana myoma ku berada. Dan hasil ‘2nd opinion’ tersebut menyatakan bahwa keguguranku merapak hasil ‘penyerangan’ myoma ku! Bahwa myoma ku masih lebih ‘kuat’ dibandingkan janin kecilku …..

Kata dokterku, pada umumnya myoma tiak berbahaya tetapi dapat menimbulan rsa tiak nyaman dan mengarah pada komplikasi seperti anemia. Myoma juga membuat sulit hamil dan sering terjadi bahwa myoma menimbilkan komplikasi pada saat kehamilan dan melahirkan, seperti ku.

Dan jika myoma tidak menyebabkan gejala2 yang mengganggu, dokter pasti menyarankan pendekatan ‘tunggu saja’, ‘wait and see’ dan harus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter atau melakukan pemeriksaan USG untuk memantau perkembangan myoma tersebut.

Yang jelas, myoma yang berada di dalam tubuhku ada jauh di belakang rahim, tersembunyi walau ukurrannya cukup besar dan menjadi seperti duri dalam daging …..

Jika menurut referensi yang aku baca dan menurut cerita dari dokterku, myoma adalah jaringan ikat yang ada di sekitar rahim dan organ2 reproduksi perempuan, jadi jelaslah bahwa myoma memang hanya adaq di dalam tubuh perempuan. Karena laki2 tidak mempunyai rahim dan tidak mempunyai 
alat2 reproduksi perempuan …..

13831915611549539690
efiboids.com

Myoma bisa terjadi di dalam tubuh semua perempuan. Benda asing itu akan bertumbuh secara terus menerus sampai masa menopause, jika tidak dipantau. Cara memantaunya adalah dengan selalu check-up ke dokter kandungan dan terapi2 yang dibuuhkan, sesuai dengan diagnosa dokter. Jika suah menopause, myoma ini tidak akan bertumbuh lagi karena myoma dipengaruhi oleh hormon estrogen.

Myoma tidak bergejala jika masih kecil. Tetapi jika bertambah besar, memang agak mengganggu walau tidak berbahaya jika kita tidak hamil, seperti aku dulu. Gejala2nya salah satunya, nyeri sewaktu mestruasi, darah menstruasi sangat banyak, tidak teratur, sakit pegal2 di pinggang dan pinggul, ‘beser’ serta perut besar seperti perempuan hamil.

Perempuan penderita myoma tetap bisa hamil, seperti aku waktu itu. Tetapi juga harus dilihat, posisi myomanya dimana? Jika posisinya di dalam rahim, dan besar, bagaimana bisa ada janin di rahim, sementara myomanya sendiri menutup tempat janin bertumbuh? Seperti aku, myomaku ada di luar rahim tepat dekat ginjal. Walau ukurannya besar, tetapi rahim bebas untuk pertumbuhan janin.

Myoma ada yang tumbuh di leher rahim, samping rahim, dalam otot rahim atau di selaput rahim. Pun ada yang di dalam rahim atau di luar rahim. Letak myoma akan mempengaruhi apakah membat keguguran, jika bisa hamil.

Dalam kasusku, myomaku memang sangat mengganggu karena ‘merebut’ makanan yang aku berikan kepada janinku, lewat tali pusar. Tetapi dibedahpun, tidak gampang, karena myomaku sangat lengket dengan 2 buah myoma masing-masing 11 cm ( berarti  22 cm ) dan kulit myoma yang 11 cm ini yang lengket di dinding rahimku, yang akan menyebabkan rahimku akan sobek, berdarah2 dan pastinya akan bermasalah dengan kesehatanku …..

1383191667213795941
hcp.obgyn.net

Berarti, dalam kasusku myomaku akan tetap dipertahankan sampai waktu yang tidak ditentukan, atau sampai aku tidak mau hamil lagi, karena jika dibedah, kemungkinan besar aku tidak bisa hamil lagi dengan ‘ancaman’dan resiko tinggi, bahwa rahimku akan rusak!

Jika itu terjadi, aku hamil dengan myoma di rahim, pastilah anakku akan lahir dengan bantuan khusus, yaiu di bedah, operasi Caesar, yang dengan resiko2 tinggi, pastinya!

Jika myoma masih kecil di dalam tubuh seorang perempuan, dan jika di operasi, tidak akan mengganggu lagi, walau dokter kandungan akan berkata bahwa ‘wait and see’. Tetapi jika memang sudah besar, kemungkinan besar harus diangkat karena mengganggu. Tetapi, bila diangkat myoma nya saja ( miomektomi ), kemungkinan besar myoma akan tumbuh kembali. Jadi, sebaiknya pengangkatan myoma harus dengan tempat melekatnya, yaitu daerah rahim ( histerektomi ). Berarti seorang perempuan tidak bisa hamil lagi!

Lalu bagaimana jika seorang perempuan tidak terjangkit penyakit ini? Dari kata2 dokterku dulu serta beberapa referensi, sekali lagi, kita harus selalu BERDOA, menjaga keseimbangan, pola hidup yang teratur atau ‘life-style’, gizi yang seimbang, kendalikan stres serta selalu tenang dan berbahagia. Karena itulah kunci hidup untuk tetap sehat ……

Dan Tuhan masih menginginkan aku untuk menjalankan hidupku bersama dengan 2 buah myoma-ku …..

Dari buku ke-3 : “Ketika Tuhan Masih Memberikan Aku Hidup”

13831919851248780029


Tags: ,

0 Responses to “Hidup Tanpa Myoma: Kuncinya adalah Doa dan Keseimbangan”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks