Senin, 19 November 2012
Kompasianival 2012 : Inspirasi dari Kaum Disabled, Mereka Memang Hebat!
Senin, 19 November 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Setelah capai jaga booth IDKita
Kompasiana sejak jam 10.30 sampai jam 15.00 tanpa istirahat, aku
akhirnya bisa istirahat makan siang. Ditemani Valentino makan siang di
lantai 2, setelah itu aku berkeliling dari booth ke booth dengan
ditemani remaja2 IDKita untuk menyapa teman2 dan sahabat. Menarik. Dan
sangat menyenangkan!
Ketika kita hanya bisa bertatapan di dunia maya
lewat foto2 yang bukan terbaru, sekarang kita bisa bertemu langsung
dengan mereka. Dan ternyata, fotoku yang lebih terbaru dari pada yang
lain ( hihihi … ) mampu membuat teman2 dan sahabat di Kompasiana
mengenalku, dan banyak yang menyapaku ….. atau karena aku tidak seperti
yang lain, yang berjalan agak khusus ? Ga tahu deh …..
Sempat berfoto dengan banyak sahabat.
Baik yang memang sering bertemu karena sering kopdar, atau yang memang
belum pernah bertemu tetapi sering menyapa di dunia maya, membuat aku
senang dan bahagia.
Ketika aku sampai di sebuah booth sebelah kiri dari panggung, ada yang sangat menarik untukku, sangat - sangat menarik! Mengapa?
Karena ternyata ada sekelompok pemuda
yang sangat peduli dengan kaum disabled, IDCC Indonesia Disabled Care
Community. Komunitas ini memperhatikan kaum disabled, atau penyandang
cacat atau keterbatasan dalam fisik. Mereka semangat untuk peduli dan
mensosialisasikan kaum disabled, bahwa mereka sama dengan orang yang
sehat. Bahwa mereka harus tidak mepandang sebelah mata karena fisik
mereka, bahkan mereka lebih banyak yang berprestasi dibanding dengan
orang2 sehat, karena mereka lebih tahu diri, sehingga mereka melakukan
apapun lebih tekun.
Presiden IDCC, mas Nurkholis Ainunnajib (
mas Najib ) sangat ramah menyambut kami. Ake digandeng oleh Ben, salah
satu remaja IDKita, diperlihahkan masuk ke booth mereka dan berbincang
lumayan lama dengan salah satu tim hubungan masyarakat mereka, mba
Indah. Dia menerangkan banyak hal, salah satunya IDCC aan terjun ke
kampus2 untuk mengajak para muda dalam kegiatan mereka.
Aku di temani seorang teman baru, salah
seorang anggota mereka, mas Habibie yang menderita kelainan otot sejak
lahir, sehingga dia harus memakai kursi roda untuk mobile. Ditemani oleh
sahabat2nya dan seorang ibu ( apakah beliau ibunya? Aku tdak sempat
menyanakan ) yang selalu menemani dan mendorong kursi rodanya.
Aku bangga dengan pemuda2 itu, secara
aku sendiri adala seorang perempuan cacat karena stroke, dan sampai
sekarang pun di banyak tempat, masih aku melihat mata orang2 yang tidak
mengenal aku, melihat aku sangat rendah, walau sekarang aku sama sekali
tidak peduli. Ketika aku menjadi seorang dalam keterbatasan fisik, aku
belajar ‘melihat’ tatapan mata yang tulus karena mengasihiku, tatapan
mata yang simpati, tatapan mata yang merendahkan atau tatapan mata yang
mengasihaniku, walau akupun sekarang aku sama sekali tidak peduli ….
Aku berbincang sedikit dengan mas
Habibie dan hasilnya, aku lebih kagum lagi ketika dengan percaya
dirinya, mas Habibie bercerita tentang kelainan ototnya. Aku mengajak
Ben dan Ben pun mendengarnya.
Aku ingin mengatakan, bahwa kita semua
harus selalu bersyukur dengan apapun keadaan kita, karena masih banyak
orang lain yang tidak lebih baik dari keadaan kita. Bersyukur, bahwa
masih ada dan banyak pemuda2 kita yang peduli dengan kehidupan di
sekeliling kita, seperti salah satunya IDCC ini.
Mas Habibie, aku dan Ben, remaja IDKita, di booth IDCC Kompasianival 2012.
Flasback pada Kompasianival 2011 tahun
lalu, aku sempat sering mengusap mataku ketika melihat dengan bahagianya
mba Galuh pndah kesana kemari dalam tubuh mungilnya ( lihat tulisanku “Mba Galuh, Kamu Memang Hebat!” ). Tetapi
ternyata justru dengan semangat mba Galuh, aku mulai bisa melihat
dengan jelas, bahwa sebagai kaum disabled aku harus bisa menunjukkan
bahwa aku juga bisa seperti orang2 sehat dan normal. Aku harus lebih
bertekun dalam memotivasi diriku dan lebih bisa bertekun dalam doa …..
Pagi itu ketika booth sudah mulai dibuka
dan mulai dikunjungi oleh banayk orang, mba Galuh datang ke booth
IDKita Kompasiana. Tidak lama, walau aku sangat menyesal karena
kesibukanku melayani pertanyaan2 tentang IDKita, sehingga aku tidak bisa
melayani perbincanganku dengan mba Galuh, padahal beliau jauh di Jawa
Tengah ….
*Mba Galuh, maafkan aku ya, tidak melayani dalam berbincang2 denganmu dengan baik * …..
Mba Galuhsari, sahabatku sejak Kompasianival 2011 tahun lalu ….. semangat !!!
Dan ketika aku berjalan kembali ke booth
IDKita, aku mulai berpikir untuk menjalin hubungan baik dengan IDCC.
Sehingga hidupku yang dalam keterbatasan fisikku, tetap bisa berkarya,
apapun dan bagaimanapun caranya ….
***
Kompasianival 2012 memang sangat
menyenangkan untukku. Disamping aku bisa kopdar dengan teman2 dan
sahabat2 sesama Kompasianer, aku juga bisa melihat bahwa banyak
komunitas yang bergenre sama dengan komunitas IDKita sebagai komunitas
sosial, dimana aku tetap bisa berkarya walau dalam keterbatasan. Sangat
ingin aku saling mengisi dalam keterbatasan untuk selalu bergandengan
tangan bagi kehidupan kita bersama, kaum disabled dan semua orang …..
Tetap semangat, sahabat …… dan terima kasih Kompasianival …..
Salamku …..
Tags: sosbud
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kompasianival 2012 : Inspirasi dari Kaum Disabled, Mereka Memang Hebat!”
Posting Komentar