Selasa, 25 September 2012

Anak-anak dan Remaja adalah ‘Korban’ Internet …..



By Christie Damayanti

1348563009717920934
berita.plasa.msn.com

Lagi, dampak internet di kalangan anak2 dan remaja …..

Suatu hari sepulang kantor, temanku mengajak berdiskusi aku dan Valentino tentang keinginannya untuk bergabung di IDKita Kompasiana, setelah dia tahu dan memahami arti penting ‘kejahatan’ di sebuah dunia baru, yang disebut dunia maya.

Sebut saja, mas Pri. Dia bekerja disebuah perusahaan besar dan dia tahu tentang IDKita Kompasiana setelah membaca2 artikelku di Kompasiana. Kami berdiskusi banyak tentang kondisi saat ini, dan sebagai warga dewasa ( walau belum menikah ), dia merasa prihatin dengan keadaan tentang anak2 dan remaja yang menjadi ‘korban’ internet, walau mereka merupakan fokus bagi dunia baru, dunia masa depan …..

Suatu saat, mas Pri bergegas ke sebuah warnet untuk mengirim berkas ke kantornya lewat email karena waktu itu adalah hari Sabtu dan mas Pri libur. Dia masuk ke sebuah warnet, dekat dengan rumahnya. Dan dia menggeleng2kan keplanya, ketika sebagian besar pengguna warnet adalah anak2 SD dan SMP. Jika SMP, dia sangat maklum dengan seabrek hunungan pertemanannya di jejaring sosial. Tetapi jika anak2 SD kecil ( dibawah kelas 4, berarti umurnya dibawah 10 tahun ) dengan gayanya seperti anak SMP, mendengarkan ceritanya saja, aku sudah muak!

Mas Pri bercerita :

Anak2 SD itu, memang bermain game online. Mereka bermain berjam-jam, tnpa berhenti. Tiap 1 jam yang seharusnya mereka pulang untuk bermain di rumah atau bersama orang tuanya, mereka justru meminta ‘tambah’ waktu. Mereka berteriak kepada penjaga warnet untuk menambah dan membayar untuk tambahan waktu itu.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan keadaan itu, JIKA KITA HANYA MELIHAT DENGAN MATA BISNIS, yaitu, permintaan tambahan waktu dengan pembayaran kontan, adalah penambahan masukan untuk warnet tersebut, bukan?

Tetapi jika kita melihat perkembangan jiwa seorang anak SD dibawah 10 tahun, dengan kehidupannya yang terfokus dengan game online di warnet, ITU SUDAH KELEWATAN!

Coba bayangkan, seorang anak, misalnya anak kita, apakah kita mau anak kita tidak pulang berjam2 untuk duduk di sebuah warnet dengan kegiatannya dalam game online? Ditambah, menurut mas Pri bau dan hawa sebuah warnet biasanya adalah bau dan hawa rokok, sehingga mereka merupakan korban ‘perokok pasif’ yang membuat mereka suatu saat menjadi perokok aktif karena melihat lingkungannya dalam berkegiatan! Sama sekali tidak sehat, secara fisik dan secara psikis!

Belum lagi, yang juga menurut mas Pri ( juga yang aku pernah tahu di sebuah warnet ), sebuah warnet, bisa menjadi ajang asusila. Dan mereka, anak2 SD kita, bisa menonton sesuatu yang belum saatnya mereka lihat! Aaahhh …… merinding aku membayangkannya …..

Pantesan! Menurut mas Pri lagi, gaya bahasa mereka tidak ubahnya gaya bahasa preman jalanan! Astagaaaa ….. seorang anak SD seharusnya tutur katanya lemah lembut, selenmbut hatinya yang peduli dengan kasih, sesuai dengan ajaran orang tuanya. Tetapi mereka sekarang, justru ‘belajar’ menjadi PREMAN. Itu mereka baru menjadi seorang anak SD, lalu bagaimana jika mereka sudah dewasa? Mungkinkah mereka bisa menjadi preman dan ‘merusak’ keluarga dan lingkungannya? Sebuah cerita tragis dan miris dari seorang teman baru kami …..

Seperti yang sudah aku tuliskan di artikelku ‘Internet Tidak Sehat’ Bukan Hanya Situs Dewasa Saja, bahwa tidak hanya situs dewasa yang ‘meracuni’ anak2 dan remaja kita. Bahkan situs anak2 juga bisa ‘meracuni’ mereka, antara lain game online. Dan kenyataannya juga, game online bukan melulu permainan anak2 dan remaja, bahkan permainan orang2 dewasa!

Sungguh, sebenarnya aku tidak tahu tentang game online, sama sekali! Tetapi menurut informasi teman, sahabat bahkn anakku yang keranjingan game online, suatu saat mereka kedapatan game online bisa ‘berhubungan’ dengan ’seorang wanita’ di dunia maya ….. astagaaaaa, benarkah itu??? Bukan hanya permainan2 ( game online, lihat tulisanku Games dan Games Online : Semuanya Tidak Boleh ‘Kebanyakan’….. ) nya saja yang ‘berbahaya’, bahkan dalam sebuah game online, anak2 dan remaja di ajari untuk berjudi  ( lihat tulisanku Remaja dan ‘Perjudian Online’ (Cybergambling) …… Sungguh suatu benang kusut bagi kita …..

Jika aku bisa memilih, sungguh, aku lebih memilih aku masih kecil. Ketika aku duduk di bangku SD sampai SMA ( tahun 1976 sampai 1988 ), duniaku adalah dunia papa dan mama. Aku hanya berkutat dengan pelajaran dan les-lesku serta hobiku, dalam kasih sayang orang tua. Pulang sekolah dan setelah les, aku menghabiskan waktuku dengan belajar dan hobi2ku saja. Semua terfokus untuk masa depanku. Tetapi, bagaimana dengan sekarang?

Anak2 dan remaja terfokus ( memang juga untuk masa depan mereka ) dalam dunia maya dan jejaring sosial. Yang masih SD, dengan game2 onlinenya, yang lebih besar lagi dengan jejaring sosialnya. Semua terfokus dalam 1 genggaman tangan saja, dunia maya leawt bb, atau smartphone, atai tablet atau laptop atau PC. Lalu bagaimana dengan dunia nyata mereka? Lihat tulisanku ‘e-Generation’: Tetap Harus Bisa Melihat Kesempurnaan Tuhan dalam Penciptaan-Nya …..

Dan sebagai orang tua, kita harus pintar2 untuk menjaga anak2 dan remaja kita. Walau kita sangat mengerti bahwa internet adalah produk masa depan, tetapi kita juga harus faham benar bahwa anak2 dan remaja kita tetap harus beerada dalam alam nyata mereka, yaitu dunia yang sudah diciptakan oleh Tuhan kita …..

Salam internet sehat …..

13485630731761032389

Tags:

0 Responses to “Anak-anak dan Remaja adalah ‘Korban’ Internet …..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks