Rabu, 18 Juli 2012
‘Food Festival’ di Takashimaya: Cendol Bukan Asli dari Indonesia, ya?
Rabu, 18 Juli 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

Dokumentasi pribadi
Ketika kami sedang berjalan2 di Takashimaya, Orchard Road, ramai sekali. Biasanya tidak sseramai itu. Ternyata di lantai bawah tanah sedang diadakan festival makanan Asia dari tanggal 1 juli 2012 sampai tanggal 15 Juli 2012. Berbagai makanan Asia ada disana. Aku sangat excited, secara aku memang salah satu penyuka wisata kuliner sejak dulu, dari aku masih sehat ( berani makan semua makanan, tidak peduli kolesterol ) sampai sekarang ( dengan keterbatasan2 makanan yang aku boleh makan, menurut dokter ).
Festival makanan Asia ini, mengambil tempat di Takashimaya Square, yang bisa disaksikan dari atas. Aku berkeliling untuk melihat2 dari atas dulu. Aku foto yang menarik. Salah satunya, di sebuah stand Korea. Makanan2 Korea memang terkenal lezat, tidak kalah dengan makanan2 Asia lainnya. Memang, di dunia kuliner, makanan China merajai dunia. Hampir semua negara, terdapat ‘China Town’. Artinya, semua tetek bengek kebudayaan serta kulinernya, tertampung disini, tetapi bukan hanya di ‘China Town’nya saja yang disewa oleh restauran atau kedai makanan China, juga hampir semua sudut sebuah kota,terdapat makanan China.
Di Los Angeles selain terdapat ‘China Town’, juga terdapat ‘Litte Tokyo’, dengan tetek bengek negara Jepang. Dan di Singapore sendiri, juga terdapat ‘Little India’ di daerah Serangoon. Tetapi, selain di negaranya sendiri ( Korea ), jujur, aku belum pernah mendapatkan perkampungan Korea. Walau wisata kulinernya juga sudah terkenal di seluruh dunia.
Di stand Korea, aku melihat seorang ibu2 yang memasak dan menyajikan gorengan2 khas Korea. Hmmmmm ….. aku sangat menyukainya! Ketika aku berlibur di Seoul, dengan santai aku selalu membeli gorengan2 Korea di pinggir jalan dan aku makan sambil berjalan dengan saosnya ….. belum lagi makanan2 Korea yang ada di pasar tradisional ( lihat tulisanku Namdaemun Market - Seoul : ‘Nawarnya’ Memakai Kalkulator ). Banyak sekali gorengan2 Korea, ditumpuk2 di meja transparan, sehingga mengundang selera makan banyak orang …..


Ibu2 Korea yang memasak / menggoreng dan menyajikan untuk diperjual-belikan di festival makanan Asia ini.


Berbagai gorengan Korea yang aku sempat bidik dari atas, sebelum aku turun ….. yummy …..

Setelah aku turun untuk mendekat ke stand Korea …..
Di stand Jepang, selain makanan2 khas Jepang seperti Bento, Sushi dan Sashimi, ada lagi rumput laut yang sangat menggoda! Wawww …… aku dan anak2ku sangat suka rumput laut. Kalau di Jakarta, kami selalu membeli di supermarket2, satu kemasan sekitar 10 gram dihargai belasan ribu rupih. Waduh, sekali makan habislah sudah! Disinipin, tidak terlalu murah, justru aku hitung2 agak lebih mahal dari Jakarta. Untuk 35 gram seaweed dihargai $19.00! Walaahhh …..

Rumput laut ( seaweed ) berkilo2 dengan berbagai rasa ….. hmmmm, setiap stand selalu membagikan sample, sebelum kita membelinya. Dan aku sempat merasakan berbagai ’seaweed’, tetapi aku tidak membelinya …… hehehe …..
Karena kami memang ingin makan di foodcourt Takashimaya, dan tidak ingin makan di festival ini, aku melewati makanan2 ‘beratnya’. Tetapi aku sempat memotret beberapa menu makanan berat yang terpampang di beberapa stand.


Beberapa menu makanan ‘berat’ yang sempat aku bidik ……
Ketika aku berbelok ke sebuah sudut, ehhhh ….. aku ‘menemukan’ stand makanan atau cemilan Indonesia ….. wajahku sumringah, mungkin aku bisa sedikit ngobrol dengan si empunya stand. Tetapi ketika aku melewatinya, ternyata yang jada bukan orang Indonesia, melainkan hanya asisten si empunya stand, warga Singapore ….. wah, sayang, stand Indonesia tidak ada yang bisa menerangkan konsumen tentang makan2 Indonesia yang di pamerkan di festival ini …..



Stand Indonesia. Menjual kue2 ( lapis legit ) dan makanan ringan. Banyak calon konsumen menanyakan krupuk udang dan krupuk ikan, tetapi si penjual tidak bisa menerangkannya ….. sayang sekali …..


Ini di stand Thailand, menjual salad buah dan Cendol. Heh?? Memang Cendol bukan asli dari Indonesia ??? Masa sih ???
Beberapa foto yang aku bidik untuk memperlihatkan, betapa menariknya festival makanan Asia ini :

Dilihat dari atas ….. sangat menarik!


‘Big Sausage’ berbagai rasa (dibikin sendiri, buka dari pabrik ) berharga $3.00
…..hmmmmm, yummy

Apem dari stand Malaysia ….. Heh?? Di Malaysia juga ada apem ya?
Ketika kita berada di sebuah negara dan kita memlihat bangsa kita ‘berlaga’ di sebuah festival seperti ini, hati kita pastilah bangga, makanan2 khas Indonesia bisa dinikmati oleh banyak orang di negara lain. Tetapi ternyata Indonesia ‘agak’ tidak mengambil kesempatan untuk lebih memperkenalkan makanan2 khas Indonesia. Munfkin di masa yang lain, sebaiknya instansi atau pemerintah lebih fokus untuk memperkenalkan Indonesia, baik dari segi budaya, musik atau kulinernya, seperti festival makanan Asia ini …..
Salamku dari Takashimaya …..



Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ ‘Food Festival’ di Takashimaya: Cendol Bukan Asli dari Indonesia, ya?”
Posting Komentar