Selasa, 17 Juli 2012
‘Benda’ Terfokus di Tengah Bidikan Foto, Membosankan? Benarkah?
Selasa, 17 Juli 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

Dokumen pribadi
Medio Pacific Palace, Senin 16 Juli 2012 jam 17.15
Senin kemarin, tanggal 16 Juli 2012 jam 19.00 sampai 21.00, Kedutaan Besar Amerika di @America, Pacific Place mengadakan WORKSHOP
dengan Mindy McAdams, jurnalis dan dosen yang mengajar tentang media online dari Amerika yang di prakarsai oleh Kompasiana. Sekitar 100-an Kompasianer datang ke acara tersebut untuk menimba ilmu tentang media online dan Mindy pada kesempatan ini berbicara tentang cara memfoto, mengedit dan memposting di media online.

Banyak ilmu yang bisa dipetik, dan juga sudah banyak Kompasianer2 yang membuat reportase tentang itu, salah satunya oleh mba Aulia Gurdi dalam tulisannya tentang Menimba Ilmu dari Pakar Jurnalisme Online dan Multimedia, Mindy . dan tulisan Valentino tentang Jurnalis Warga Perlu Meningkatkan Kualitas Konten dan Mematuhi Etika.
Aku datang bersama dengan Valentino dari kantorku, dan berjanji dengan mba Vema Syafei di lobi Pacific Place. Dan mba Aulia Gurdi menyusul ketika kami sudah duduk di ‘performance area’, seperti aula @America.
Banyak pemeriksaan untuk masuk kesana, seperti ketika kita mau masuk ke sebuah Kedutaan Besar, apalagi Kedutaan Besar Amerika. Dan untuk masuk ke aula nya, ternyata tidak boleh membawa tas dan laptop, sehingga aku hanya bisa membawa smartphone, iPad serta pocket camera, untuk merekam yang ada untuk membuat reportase.
Jam 19.00
Tepat jam 19.00 ( Woowwww ….. Keren sekali ! Waktunya sangt tepat! ), seseorang dari @America membuka acara tersebut. Dengan lugas si pembuka acara diberi kesempatan untuk bercerita tentang @America dengan event2 yang semuanya free dan tanpa regristrasi, jika kita ingin mengikutinya, untuk menimba ilmu dengan pakar2nya dibidang masing2, salah satunya Mindy McAdams ini.
Pertama kali Mindy membuka ‘kuliah’ umumnya tentang ‘bagaimana untuk mengambil foto untuk disajikan di media ( online dan offline )’, aku tersenyum. Karena ‘ini memang untukku’. Aku memang hobi foto, sejak dulu. Ketika aku mulai mempunyai kamera poket dari papake sekitar tahun 1980-an, dan masih menggunakan film, pun aku sudah sangat menyukainya.
Dan ketika SMA, papaku membelikan kamera DSLR Nikon masih menggunakan film ( jadul ), untuk aku belajar fotografi dan hunting yang aku inginkan. Juga ketika aku mulai hobi survey untuk tugas2 kuliahku sampai pekerjaanku, aku sangat antusias dengan adanya digital pocket camera pertamaku. Sebelum sakit, aku benar2 excited untuk membuat foto2 ala aku untuk koleksiku. Dan sampai sekarang, pun dengan 1 tangan kiriku, aku masih antusias untuk banyak memfoto, walau tidak mudah untuk menjalankannya …..
Mindy mengatakan, bahwa hanya dengan menggunakan kamera hp pun, kita bisa membuat foto cantik untuk reportase di media online maupun offline. Bagaimana caranya?
Simple sekali! Ternyata bukan sebagai seorang fotografer profesional saja yang bisa mengambil foto yang cantik, tetapi aku yang hanya dengan tangan kiriku pun, ternyata bisa juga. Mindy memberi contoh tentang bidikannya di pergantian penjaga di Prague. Seorang tentara, tersenyum dengan santai, serta latar belakang suasana Prague dan tentara tersebuh berada di sisi kiri dari hasil foto Mindy. Ternyata, menurut Mindy, fokus yang kita bidik, jangan di tengah, melainkan ada di sisi2nya, karena akan membosankan!


Badingkan, sebeah kiri terlihat lebih ‘hidup’ dengan senyum tentara di sisi kiri foto, dibandingkan barisan tentara tertata rapih …..
“Eh, benar juga! Dengan contoh2 yang Mindy ketengahkan, serta yang aku sering lakukan juga, ternyata jika fokus bidikan foto kita di tengah, memang sangat membosankan!”, pikirku.
Pikiranku melayang di jaman kuliah arsitektur sekitar tahun 1988 sampai 1992 lalu. Dalam mata kuliah Rupa Dasar 2 semester, dosenku membebaskan kami untuk ‘mengikuti kata hati’ kami. Konsep desain yang mana yang kami inginkan. Apakah konsep simetris atau non-simetris. Dan aku lebih memilih non-simetris, walau non-simetris bertolak belakang dengan konsep arsitektur classic dan monumental, yang sangat aku kagumi. Aku sih tidak bermasalah, ketika desain2ku adalah non-simetris walau berupa arsitektur classic …..


Di sebuah Gereja di Florence, Italy. Benda terfokus ditengah untuk melihat desain dalam survey, walau tetap benda tidak terfokus ditengah lebih ‘hidup’ …..
Begitu juga tentang fokus dalam mendisain. Fokus desainku, biasanya ada di sisi kiri atau sisi kananku, dan di central ( tengah2nya )nya adalah ‘kosong’ dengan fasilitas taman atau streetscape. Begitu juga, fokus bidikan fotoku. Ternyata, Mindy benar sekali! Walau aku tidak sadar, ternyata sangat membosankan ketika fokus bidikan foto dan desain tentang apapun. Walaupun, fokus orang atau benda di tengah2 foto,masih dibutuhkan. Biasanya untuk foto2 resmi atau memang untuk melihat padanan foto itu dalam survey atau pekerjaan …..


Fokus Mindy di tengah2 bidikan fotoku dengan fokus Mindy di sisi kanan bidikan fotoku. Mana yang lebih nyaman untuk dilihat?
Aaahhh ….. Ini memang konsep diri masing2. Ini adalah keputusan Mindy, juga keputusanku dan keputusan beberapa orang juga diluar sana. Pun pasti banyak juga yang membuat keputusan yang lain. Bayangkan saja. Jika semua mengikuti konsep ini, apakah lambat laun konsep ini juga akan membosankan, dan akan
bergati haluan lagi dengan fokus bidikan di central atau di tengah2nya?

Adik iparku dengan anaknya, keponakanku, sebagai fokus di sisi kanan fotoku …..
Konsep2 fokus tidak di tengah2 bidikan, menjadi ketertarikanku sampai Mindy memberikan tips2nya untuk tidak menjadikan fokus di tengah2 bidikan foto. Mindy membuat 9 kotak yang sama dengan layar pocket camera atau layar smartphone, untuk mencontohkan bagaimana dia membidik fokus foto ada di sisi kiri dan sisi kanannya. Katanya juga, walaupun fokus foto ada di tenngah2 dan sebenarnya hasil footo itu sangat baik ( secara teknis ), ternyata memang menurutku ‘biasa2 saja’, dibandingkan dengan konsep foto yang fokusnya ada di sisi2 kana dan kirinya …..

9 kotak untuk melihat komposisi orang2 di dalam foto itumenjadi lebih menarik, jika orang2 diatas ada di tengah2 bidikan fotonya.


Mindy sebagai fokus fotoku, walau tidak murni ditengah, tetap saja ‘kurang’ mengena dibandingkan foto di bawahnya …..
Pelajaran ini untukku berharga. Mungkin simpel sekali, tetapi membuat aku tahu, bahwa ternyata ada seorang pakar internasional, mempunyai konsep yang sama denganku dalam desain ( dalam hal ini adalah foto ) ….. *Hehehe ….. GR sekali. Ga papa deh, sekali2 GR …..*
Banyak hal2 simpel yang Mindy terangkan untuk kami, tetapi kami baru menyadarinya. Bahwa sebuah konsep diri, apapun itu, bisa menjadikan hidup kita bergairah dalam melakukan sebuah kegiatan, khususnya hobi kita. Next, akan ada beberapa tips simple dari Mindy McAdams dalam artikel2 selanjutnya …..
Salamku dari @America …..


Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ ‘Benda’ Terfokus di Tengah Bidikan Foto, Membosankan? Benarkah?”
Posting Komentar