Rabu, 09 Maret 2011
Manajemen Fisik Kota Jakarta (23)
Rabu, 09 Maret 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Kota Batavia Lama sebagai ciri khas kota Jakarta serta implementasi penerapannya (4)
Pada Bagian 22 tentang beberapa area di
Kota Batavia Lama, ada beberapa area lagi yg sangat bisa untuk dijadikan
obyeak wisata untuk wisatawan lokal / asing :
Taman Fatahillah
Sebuah ruang terbuka yg dikelilingi oleh
bangunan2 tua yg berfungsi sebagai perkantoran dan kebudayaan.
Kurangnya penghijauan menyebabkan daerah ini gersng dan aktifitas
manusianya sangat sedikit. Yang menjadi ‘landmark’ adalah Museum
Fatahillah
Museum Fatahillah sebagai ‘landmark’
sebenarnya bisa menjadi daya tarik yg luar biasa bagi industry
pariwisata Jakarta. Masalahnya sekarang, bagaimana ‘menghidupkan suasana
Kota Batavia Lama’ untuk menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan
asing, yang biasanya dari Eropa.
Sebenarnya, area ini, yg berupa ruang
terbuka, berfungsi sebagai penyalur dan untuk berekspresi manusia.
Merupakan titik orientasi berkegiatan dan berinteraksi social. Memberi
jarak pandang yang baik bagi bangunan2 disekitarnya.
Sebenarnya lihatlah ! Dengan ruang
terbuka besar seperti ini, bisa dibuat banyak hal. Paling tidak untuk
ruang terbuka hijau ( ini yg utama ), dengan tanaman da pepohonan bukan
hanya untuk menjadi ‘hijau’ tetapi bisa untuk belajar tanaman2 apa yg
ada di Indonesia / negara2 tropis.
Bisa juga, membuat seperi ’stage’
untuk menampilkan acara2 kesenian / music seperti di negara2 Eropa, atau
bisa membuat area ‘water feature’, seperti tulisanku Central Park New York: Kawasan ‘Hutan Kota’ dan Bagian dari Paru-Paru Dunia
Pedestrian sering terganggu oleh
kendaraan motor, penghijauan kurang sekali, sehingga penyebaran
aktifitas manusia tidak merata. Dan kurangya aksesoris / streetscape
perkotaan, menjadikan sekitar are ini terlihat kosong.
Untuk itu, dharapkan ada penambahan
penghijauan dan aksesoris / streetscape perkotaan, sehingga menjadi
menarik. Selain itu, penambahan fungsi bangunan bisa menambah ‘hidup’
suasana malam.
Taman ini memang terlihat ’sepi’
aktifitas. Dan sama sekali tidak ada aksesori / streetscape perkotaan.
Paling tidak harus ada ‘bench’, tiang2 lampu atau artwok sekalian …..
Bisa membuat ‘bench’ seperti ini,
misalnya. Juga bisa dibuat lantai dengan desain batu2an untuk
‘menghidupkan’ suasana. Bayangkan, bila lantai di taman Fatahillah di
desain membuat budaya Batava lama, itu lebih menarik minat untuk kesana.
Atau membuat sedikit artwork untuk menempelkan agenda acara disana, dengan bentuk2 yg artistic.
Taman Stasiun Kota
Merupakan taman lingkungan yang
dikelilingi oleh bangunan2 tua dengan lalu lintas dan aktifitas yg
selalu ramai. Dan daerah ini yg menjadi ‘landmark’ adalah Stasiun Kota.
Taman ini menjadi titik orientasi ruang terbuka hijau dan sebagai ruang
penerima dari Stasiun Kota.
Taman di depan Stasiun Kota
menghubungkan dengan bangunan2 disekitarnya. Konsep ini bagus, seperti
konsep banyak kota2 lain. Tetapi masalahnya adalah, taman StasiunKota
tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Seharusnya, taman ini bisa menjadi daya tarik untuk memperhatikan bangunan2 di area nin, membuat foto2 dan beraktifitas.
Walau taman ini merupakan ttik orientasi
daerah ini, tetapi taman ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal, semua
kendaraan dan orang2 yg berjalan dari / dan menuju ke Stasiun Kota,
ternyata ‘hanya lewat’ saja. Tidak untuk berjalan2 dan menikmati
aktifitas2 di daerah tersebut, karena tidak ada tempat beraktifitas
dalam taman. Dan walau bergitu, tanaman2 dan pepohonan, terlihat kurang.
Dengan adanya fasilitas stasiun
busway di depan Stasiun Kota ini, menurut saya membuat keindahan Stasiun
Kota ini tdak terlihat’. Semestinya, desain yg jaman colonial Belanda
ini haruslah terlihat di area ini. Bisa dilihat dari semua sudut.
Dengan
adanya hanya taman in, sebenarnya cukup mewakili untuk tetap terlihat
dari sudut area, tetapi bagaimana konsepnya ? Bagaimana stasiun busway,
mengapa tidak dipikirkan konsep secara keseluruhan / konprehensifnya ?
Untuk bisa dimanfaatkan dengan maksimal, harus ditambahkan fasilitas taman sehingga didalam taman terdapat aktifitas manusia.
Bisa dilihat sebuah sudut,
seharusnya dibuat area hijau untuk pepohonan, dan bagaimana degan
pedestriannya ? Stasiun Kota ini adalah warisan budaya dan menjadi salah
satu ‘landmark’ Kota Batavia Lama.
Pemda bersama dengan desainer2
perkotaan seharusnya memikirkan konsep secara keseluruhan, jangan hanya
memikirkan 1 daerah saja. Kota Batavia Lama bisa dan harus di desain
secara komprehensif, dari Pelabuhan Sunda Kelapa sampai berbatasan
dengan ‘kota Jakarta’ yang bukan Kota Batavia Lama.
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Manajemen Fisik Kota Jakarta (23)”
Posting Komentar