Kamis, 11 September 2014
‘New Madurodam’ di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda
Kamis, 11 September 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Pintu masuk ‘New Madurodam’. Ini jam 7.00 malam lho, masih seperti jam 2.00 siang saja ….., dengan langit biru dan matahari bersinar cerah …..
Sore menjelang malam sekitar jam 6.00 PM, kami diantar ke Madurodam. Sebuah kawasan bermain, seperti ‘theme park’, atau ‘miniature park’ yang cukup terkenal di dunia, menyajikan bangunan2 dan arsitektur Belanda. Sangat detail dan mengwsankan! Karena detail2 klasik itu tidak hanya cantik, tetapi sangat sulit membuatnya. Tetapi Madurodam sangat teliti mempresentasikannya, sebagai ’miniatur park’ kebanggaan Belanda.
Madurodam adalah sebuah ‘miniatur park’ dikawasan Scheveningen Den Haag ( The Hague ) dengan perbandingan 1 : 25, cukup besar. Dibuka tahun 1952 dan tahun 2012. Lalu, Madurodam merayakan ulang tahunnya yang ke-60.
Madurodam dinamai oleh George Maduro, seorang mahasiswa hukum Yahudi dari Curaçao yang melawan pasukan pendudukan Nazi sebagai anggota perlawanan Belanda dan meninggal di kamp konsentrasi Dachau pada 1945. Pada tahun 1946 Maduro secara anumerta dianugerahi Medali ‘Knight 4′ dari militer Kerajaan Orange, militer tertinggi dan tertua di Kerajaan Belanda, untuk keberaniannya telah menunjukkan dalam Pertempuran Belanda melawan pasukan Jerman.
Cerita salah satu penjaga disana, tahun 2011 - 2012 lalu, Madurodam tertutup untuk umum karea renovasi, untuk merayakan ulang tahunnya. Banyak aspek2 baru untuk ‘New Madurodam’, salah satunya adalah permainan ‘light show’pada malam hari, tapi saying agak susah menunggu karena di musim panas, matahari masih bersinar sampai jam 12.00 malam dan Madurodakm sendiri tutup jam 10.00 malam.
Pada tanggal 7 April 2012 Madurodam dibuka lagi untuk umum. Pembukaan resmi pada 21 April 2012 dengan mantan Ratu Beatrix.
Ini yang ke-2 kalinya aku kesana. Untukku sendiri, presentasi bangunan2 beraraitektur dunia adalah salah satu yang sangat menarik. Beberapa kali aku ke ‘miniature park’ dunia, di Legoland di San Diego 2x ( lihat tulisanku ‘Lego’ : Dunia Konstruksi dalam Dunia Fantasi Bagi Anak-Anak ), di Window of the World Senzhen China 1x ( lihat tulisanku ‘Windows of The World’ di Senzhen : Melihat Landmark Kota-Kota Dunia ) dan di Madurodam ini 2x. Unik, menarik dan mampu mempresentasikan negeri, budaya dan arsitektur secara bersamaan, yang pasti akan membanggakan.
Sepertinya, Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) mampu menjadi daerah wisata kebanggan bangsa. Dengan di fasilitasi fasilitas2 wisata yang kompeten serta si bangun dengan manajemen wisata dunia, aku sangat yakin bahwa TMII bisa menjangkau wisatawan2 dunia, seperti Legoland, Window of the World serta Madurodam. Sebuah ‘miniature pake’ Indonesia yang akan membawa nama dan kebanggaan Indonesia …..
***
Sore itu cuaca sangat baik, masih cukup dingin tapi langit biru dan matahari masih bersinar sangat cerah, seperti jam 2.00 siang saja. Padahal itu sudah hampir jam 6.30 sore. Kami hanya diberi waktu 1 jam untuk berkeliling disana.
Sore itu cuaca sangat baik, masih cukup dingin tapi langit biru dan matahari masih bersinar sangat cerah, seperti jam 2.00 siang saja. Padahal itu sudah hampir jam 6.30 sore. Kami hanya diberi waktu 1 jam untuk berkeliling disana.
Pintu masuk menuju ‘Holland’ dalam sebuah kota miniature …..
Seperti biasa, Michelle mendorong kursi rodaku dan Dennis sudah melesat entah kemana, mencari ‘angel2′ cantik untuk fotonya. Kami bersenang2 disana. Ketawa ketiwi, ketika saling melambaikan tangan dengan Dennis yang berada jauh di ujung taman ini. Kameraku memang hanya kamera pocket, walau memang yang terbaik di kelasnya. Dengan lensa Leica dan teknologi Lumix, aku mampu membidik lebih dari 24x zoom, sehingga aku bisa melihat apa yang dikerjakan Dennis di ujung sana lewat kameraku …..
Aku mengamati sebuah permainan ‘roller coaster’, sangat detail! Michelle mencoba permainan kapal perang dengan menekan tombol itu, akan terjadi ‘peperangan’ dan memuntahkan peluru yang berdampak pada muncratnya air …..
Miniatur jembatan ‘De Zwaan’ di Rotterdam dan aku berada di depan ‘Magna Plaza’ di Amsterdam
Detail2 klasik Belanda memang mampu membuat banyak orang, terutama aku, berdecak kagum. Bahkan aku sangat kagum dengan seniman2 yang membuat bangunan2 miniatur berarsitektur Belanda di Madurodam ini, karena detailnya sangat teliti!
Bahkan detal orang2 serta korden nya pun sangat teliti ……
Royal Palace negeri Belanda, Gereja2 tua yang ada di Belanda, bahkan sebuah Windmill setinggi anakku ( sekitar 170 cm ) terpampang jelas dan detail. Bahkan, Schipol Airport di presentasikan dengan sangat cantik!
Michelle dengan ‘Molen de Gooyer’ ‘Molen De Gooyer’ : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij ….. di Amsterdam …..
Pesawat2nya dengan bangga bukan hanya KLM saja, tetapi beberapa maskapai negara2 tetangga ada di miniatur pesawat itu. Sayang, tidak ada maskapai Garuda Indonesia. Mungkin tidak bekerjasama? Pesawat2 itu bergerak dengan rel yang di desain sedemikian, sehingga kita bisa membayangkan, kehidupan sebuah bandara.
Bukan itu saja! Bukan hanya sekedar miniatur pesawat yang bergerak teratur dan suara2 khas bandara saja, tetapi juga adanya miniatur travelator untuk koper2 bagasi pesawat.
Di beberapa titik tertentu di Schipol Airport ternyata di bagian dalam ( basement ) landasan pacu pesawat merupakan tempat travelator untuk membaqa koper2 penumpang dari area check-in ke masing2 pesawat. Sehingga apa yang di presentasikan Madurodam tentang Schipol Airport, membuka mataku, sebuah desain inovatif untuk tidak banyak mempekerjakan tenaga kerja dalam pengangkutan koper, juga memperkecil resiko kehilangan barang karena ‘tikus2 bandara’ ……
Michelle di ‘Schipol Airport’ dengan antrian koper2 di basement landasan pacu bandara tersebut …..
Lihat tulisanku Memang Banyak ‘Hantu’ di Bandara Soekarno Hatta.
Banyak sekali detail2 tentang arsitektur Belanda. Bukan hanya yang klasik, tetapi ke semuanya yang mempresentasikan sebuah negeri cantik, salah satu incaran wisatawan dunia ini. Permainan air pun ada, kegiatan2 teknologi, bahkan miniatur jembatan keren Belanda, juga ada. Kami berputar2 dengan canda dan tawa, termasuk berfoto ria. Kenangan yang tidak akan pernah terlupakan, bertiga dengan anak2ku, melepas penat beberapa tahun aku dalam keterbatasan, dan aku merasa lepas, bebas dan riang …..
Terima kasih Tuhan Yesus …..
Sebelum kembali ke bus wisata kami untuk pulang ke Amsterdam, aku menyempatkan berbelanja beberapa souvenir miniatur bangunan2 Belanda, untuk melengkapi koleksiku …..
Jam 8.30 malam itu, kami berangkat menuju Amsterdam, dengan iringan matahari cerah dan langit biru, walau jika di Jakarta, langit sudah gelap dan bertaburan bintang jika tidak mendung …..
Sebelumnya :
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘New Madurodam’ di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda”
Posting Komentar