Jumat, 15 November 2013

3 Tahun di Kompasiana, Apa yang Aku Dapat? Pertanyaan yang Bodoh!



By Christie Damayanti

13844902611125955727

3 Tahun di Kompasiana, apa yang aku dapat?

Hahaha ….. Pertanyaan yang bodoh, menurutku! Ya, bodoh, karena aku mendapatkan semuanya! Dari ‘pulih’ dari penyakit otak karena stroke dan bisa membuat otakku tetap ‘bekerja’ bahkan jauh lebih baik sebelum sakit. Dari mempunyai kepercayaan diri yang lebih dari orang2 normal. Dari mendapatkan banyak teman dan sahabat baru. Dari mampu menyebarkan KASIH melalui banyak artikel2ku dan komunitas2ku. Bahkan mendapatkan materi bagi hidup dan pelayananku! Itu dari mana? Dari 3 tahun aku bersama Kompasiana!

***

Tanggal 12 November 2010 lalu, dengan pertimbangan yang cukup lama, sahabat lamaku, seorang wartawan Kompas, berhasil mengajakku untuk bergabung di Kompasiana. Dia tahu bahwa aku mulai bosan dengan kegiatanku yang hanya bisa duduk dan bekerja di belakang meja. Padahal dia juga tahu, dulu aku adalah seseorang yang super duper aktif dan tidak bisa duduk di belakang meja lebih dari 1 jam! Dengan keterbatasanku akibat stroke, waktu itu aku hanya mampu bekerja hanya boleh dari jam 10.00 pagi sampai jam 16.00, untuk dijemput papaku dan harus beristirahat pulang.

Ketika aku memulai menulis di Kompasiana, aku tidak atau belum mampu untuk mengeluarkan kata2 apa yang ingin aku tuliskan. Otakku mampet! Pet! Pet! Sehingga 1 artikel sekitar 1000 kata yang menceritakan tentang awal aku terserang stroke di Amerika, aku selesaikan sampai beberapa hari. 

Dan sempat aku belajar untuk memposting tulisanku ke markas besar Kompasiana dan diajari oleh mas Iskandar Zulkarnaen beberapa kali ( diantar oleh sahabatku itu ). Sempat pula aku menulis langaung di draft, bukan di word, sehingga tulisanku itu sempat ‘hilang’ ketika tiba2 line internetku mati. Dan tulisanku yang pertama di Kompasiana diganjar Headline, yang juga pasti Headline pertama!

1384490318601689148

Diajak oleh sahabatku, Primus, bedah buku di Gramedia GI, belum mulai menulis di Kompasiana. Dan yang masih aku ingat kata2 Primus,

“Christie, kamu bisa! 1 atau 2 tahun ini, kamu juga bisa untuk menerbitkan bukumu sendiri! Tunggu saja!”

Terima kasih, Primus!


Aku tidak tahu tentang HL. Aku tidak peduli tentang itu. Sampai mas Isjet mengatakannya. Aku hanya tahu bahwa aku mulai untuk percaya diri, ketika banyak komentar2 yang mendukungku dan aku mulai berteman dan bersahabat ….

Hari demi hari berlalu, dan beberapa Headline aku dapatkan. Minggu demi minggu sampai ada seseorang yang mengirim inbox untuk bertemu denganku dan memintaku untuk pameran dan berbicara di depan ratusan guru SMP di Jakarta, ketika artikelku menjadi Headline tentang sahabat pena. 

Dan sejak itu, aku ter-blow up untuk ‘keluar dari kepompongku’, hanya sekitar 4 bulan! Dan dengan keterbatasanku yang lumpuh 1/2 tubuh sebelah kanan dan masih susah berbicara serta masih memakai kursi roda, aku mulai menengadahkan kepalaku untuk mulai tersenyum pada dunia, tanpa takut dan tanpa malu lagi! 

Banyak orang meminta tanda tanganku, berfoto bersamaku serta wawancara demi wawancara mengikutiku, aku siap menyongsong dunia baru! Dari seorang perempuan cacat karena stroke yang belum percaya diri, menjadi seorang perempuan yang juga cacat karena stroke, tetap yang penuh percaya diri! 

13844903731389530001
Kopdar pertama dengan Kompasianer buka puasa bersama di Central Park 2011

Artikel demi artikel terus bergulir. Dari menjadikan aku sebagai Kompasianer of The Year 2011, sampai seorang sahabat dan kekasih, mengumpulkan tulisanku tentang stroke, membukukannya dan menjaduikan buku ini sebagai saluran berkat yang tak terhingga! 

Pelayanan2ku untuk sesama insan pasca stroke dan disabled, terberkati dan melahirkan 2 buah bukuku lainnya yang 1/2 dari royaltinya aku persembahkan bagi Tuhan lewat pelayanan bagi sesama! Dan sampai sekarang, artikelku sudah mencapai 1071 buah sejak 3 tahun lalu. Dari hanya menulis dalam waktu beberapa hari per 1 tulisan, sampai tiap hari aku mampu menyelesaikan tulisan antara 2 atau 3 artikel per-hari.

1384490418111191240
Aku sebagai Kompasianal of The Year 2011 dengan kang Pepih Nugraha

1384566499990449417


Wawancara demi wawancara pun terus mengikutiku. Dari wawancara untuk majalah, radio bahkan untuk televisi. Juga bersasi di puluhan komunitas secara offline. Puluhan majalah sudah mewawancaiku. Belasan radio pun juga sudah memintaku untuk siaran, sampai aku diminta sebagai nara sumber tunggal pada sebuah radio setiap hari Sabtu jam 4 sampai jam 5 sore, sebagai motivator pada sebuah program ‘Weekend Spirit’. Beberapa televisipun sudah menjamahku. 

Dari aku diminta sebagai seseorang yang menginspirasi dalam waktu 1/2 jam sampai 1 jam sebuah acara di beberapa televisi, ataupun hanya sebagai nara sumber untuk beberapa acara talkshow. Bahkan 3 buah televisi selalu menayangkan kesaksianku hampir tiap minggu untuk motivator bagi orang2 yang terpuruk …..

1384490603855460976
Wawancaraku yang pertama untuk Majalah Kartini, November 2011 di Central Park

13844904571711872264
1384490691866643723

Sementara kesaksianku mengalir ke penjuru sudut memberikan semangat dan motivasi bagi insan2 disabled seperti aku, atau karena permasalahan2 yang tidak habis2nya, kegiatan hobiku dalam surat menyurat serta filateli, membuahkan banyak pameran2, yang juga memotivasi banyak orang untuk mulai belajar sebagai manusia yang bisa mengembangkan talentanya. 

Dua hal inilah yang terus aku ketengahkan dalam tulisan2ku, ditambah dengan keahlianku sebagai arsitek dan urban planner, yang sangat mencintai desain serta Jakarta, untuk ‘Jakarta Baru’.

13844927491051962844
Pameran filateli – autograf internasional yang pertama tahun 2012

Hanya ada 2 yang ‘Christie banget’, yaitu insan pasca stroke dalam kesaksian serta hobi2ku, yang selalu ditayangkan. Tetapi ada 1 kegiatanku yang dilahirkan juga lewat Kompasiana, adalah pelayananku untuk anak2 dan remaja serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, lewat dunia teknologi, internet sehat dan aman. Sosialisasi ini memberikan berkat2 baru bagi banyak orang. 

Dan Kompasiana lah yang telah membuat kami, khususnya aku, mendapat kepercayaan mengemban tugas dari Tuhan dan di 3 Kementrian Indonesia, untuk mendidik dan mensosialisasi tentang teknologi internet untuk anak2 dan remaja.

13844909851925068598
13844910271536060526

Menjelang MUO antra IDKITA dengan Kompas.com dan IDKITA Remaja dalam Kompasianival 2012.

1384566608226666600
Aku dengan Bu Linda Gumelar yang mengundangku untuk bicara tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di APEC for Women  2013 di Bali, awal September lalu

Dalam 3 tahun ini, aku mendapatkan apresiasi yang luar biasa oleh pak Emanuel Dapa Loka yang memuatku di bukunya yang fenomenal hasil dari wawancaranya di harian The Jakarta Post dan kang Pepih Nugraha yang membidani kelahiran Kompasiana dalam buku terakhirnya, yang mengatakan bahwa aku mampu memulihkan fisik dan jiwaku lewat Kompasiana. Serta banyak sekali sahabat2 dari kompasiana yang terus menerus mendukungku serta mengapresiasiku lewat banyak hal. 

Terutama kekasihku, Valentino, yang terus menerus mengupayakan tentang kesembuhanku dan terus mengiringku, juga lewat salah satunya, Kompasiana.

***

Mimpiku terus menjadi nyata, untuk terus bisa berkarya walau dalam keterbatasan. Dan Kompasiana lah yang memulai berkat itu. Dari Kompasiana, aku mengalirkan berkat Tuhan juga lewat Kompasiana, dan terakhir mimpiku terus terucap lewat Kompasiana, untuk terus berkarya dalam tulisan, kesaksian, pelayanan, edukasi, serta pameran2. Sebuah motivasi tegas, untukku sendiri dalam pemulihanku, serta pastinya untuk banyak orang dalam Tuhan …..

Selamat ulang tahun yang ke-3 untukku, bersama dengan Kompasiana dan terima kasih atas persahabatnya, Tuhan berkati! 

Tags: ,

0 Responses to “3 Tahun di Kompasiana, Apa yang Aku Dapat? Pertanyaan yang Bodoh!”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks