Senin, 27 Mei 2013
[ IDKita Kompasiana ] Berbagi dengan Remaja SMA Bopkri-1 Yogyakarta
Senin, 27 Mei 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Ketika remaja itu mulai dengan diskusi intensif denganku lewat email, SMS atau BBM untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, semakin aku bahagia …..
Dan ketika hati mereka terbuka untuk aku ‘masuk’ sebagai orang tua yang ingin memberikan yang terbaik untuk mereka dalam nama Tuhan, aku sadar bahwa semuanya menjadi mungkin karena memag Tuhan berkehendak menjadikan dunia ini lebih baik …..

Dokumen Pribadi
SMA Bopkri-1, Yogyakarta.
Siapa yang tidak kenal sekolah itu? Sebuah sekolah terkenal di
Yogyakarta, Valentino ( yang sekarang sangat ‘terkenal’, apalagi di
IDKita Kompasiana, hihihi ….. ). Bahkan papaku pun dulu bersekolah
disana, sekitar angkatan tahun 1950-an, ketika kepala sekolah SMA itu
adalah Bapak Margono. Papa sering menyebutkan nama beliau jika bercerita
jaman itu.
Hari Kamis tanggal 24 Mei 2013 lalu,
aku, anak papa bisa duduk sdi mimbar depan untuk ‘merangkul’ anak2 SMA
Bopkri I sebagai orang tua yang peduli untuk mereka tentang ‘Internet
Sehat dan Aman’ lewat komunitas IDKita Kompasiana. Ketika kami diminta
untuk men-sosialisasikan tentang ‘Internet Sehat dan Aman’, apalagi ini
adalah sekolah papa dulu, aku sangat antusias.
Aku memang sering ke
Yogyakarta tetapi tidak ada kesempatan untuk mengunjungi sekolah itu.
Baru kali ini aku kesana, ditambah aku berbicara sebagai seorang penulis
yang ingin memotivasi remaja2 disana untuk mulai memanfaatkan internet
dalam berkreasi dan berinteraksi secara sehat dan aman.
Diawali dengan registrasi remaja2
disana, antusiasme mereka ternyata membuat kami bersemangat. Mereka
berebut untuk mem-paraf dan menerima snack dan merka duduk dengan
tertib. Dan tanpa ribut, mereka menunggu acara ini dimulai oleh
Valentino sebagai moderator dan dibuka oleh Kepala Sekolah SMA tersebut.
Dan sekitar 200 orang remaja serta beberapa orang guru, siap menerima
informasi …..

Tim IDKita kompasiana dengan bu Mariam F.Barata sedang mempersiapkan diri untuk sosialisasi


Antusiasme remaja untuk sosialisasi dan belajar …..
Sebagai nara sumber adalah Ibu Mariam F.
Barata, sebagai Direktur Pemberdayaan Telematika Kominfo, yang akan
memberikan penerangan tentang internet baik sisi positif dan sisi
negatifnya. Ada lagi Bapak M. Yamin, selaku Direktur DNS Nawala yang
bekerja sama untuk memblokir situs2 yang ‘tidak sehat’ di dunia
internet. Kemudian mas Iskandar Zulkarnaen atau mas Isjet selaku blogger
dan yang mengurus Kompasiana serta aku sebagai motivator untuk remaja
mau mulai berkreasi di dunia maya.

Valentino sebagai moderator
Tidak diragukan lagi, sebagian besar
anak2 dan remaja di dunia maya, hanya sekedar berselancar tanpa tujuan,
game online serta berinterakai dalam media sosial, seperti narsis di
Facebook serta di Twiteer. Tidak sedikit juga anak2 dan remaja yang
masih galau, menjadi sasaran empuk bagi penjahat2 dunia maya. Padahal
mereka bisa berkreasi, berinteraksi atau berdiskusi, bukan hanya sekedar
chatting di Facebook atau di Twiteer saja. Mereka bisa mulai berkreasi
sehingga pemikiran mereka menjadi lebih bermakna bagi masa depan mereka.
Seperti biasa, Bu Mariam F. Barata,
dengan caranya yang menarik, membuat remaja2 kelas 1 dan 2 SMA Bopkri I
Yogyakarta itu, tertarik. Dengan slide2 serta pernyataan2 serta
pertanyaan2 yang di barengi dengan hadiah2 yang menarik, mereka lebih
bersemangat, mengejar keingintahuan mereka di dunia maya.
Berlanjut
dengan Pak Yamin, yang berinteraksi dengan lebih detail. Contoh situs2
yang merupakan ‘internet yang tidak sehat’, seperti pornografi,
perjudian atau kekerasan dalam game online, merupakan situs2 yang harus
disikapi dwngan bijak. Karena memang tidak mudah untuk memblokir situs2
tersebut. Bahwa justru dengan penanaman agama dan budi pekerti yang baik
di keluarga, situs2 itu paling tidak bisa sebagai ujian demi masa depan
mereka.

Bu Mariam F.Barata sebagai nara sumber pertama

Bapk M.Yamin dari DNS Nawala sebagai nara sumber kedua
D
iteruskan oleh nara sumber ke-3, mas
Iskandar Zulkarnaen. Mas Isjet memberikan banyak informasi tentang
berinteraksi di dunia maya dalam penulisan2. Salah satunya adalah di
Kompasiana. Ternyata d SMA Bopkri-1 belum ada yang tahu tentang
Kompasiana, sehingga mas Isjet bertambah semangat untuk memberi banyak
informasi.
Yang terakhir, aku sebagai motivator
untuk menulis. Bahwa sejak kecil, jaman SD aku sudah menulis surat
dengan bersahabat pena di seluruh Indonesia, meningkat lagi bersahabat
pena ke seluruh dunia dan terakhir aku mulai menulis surat kepada
pembesar2 dunia, dari tahun 1981 sampai tahun 1988 sesaat sebelum lulus
SMA.
Berawal dengan kesukaanku menulis surat,
belanjut dengan tulis menulis setelah stroke, membuat aku mulai dikenal
sebagai penulis ( amatir ), selain sebagai arsitek. Apalagi setelah aku
menelurkan beberapa buku kesaksian. Dan inilah yang aku bagikan kepada
remaja2 diluar sana, khususnya waktu itu di SMA Bopkri -1 Yogyakarta.

Aku sebagai nara sumber terakhir untuk memberikan motivasi menulis. Dengan latar belakang surat2 dari Bapak Adam Malik dan Ibu Nelly Adam Malik
Aku membawa 20 bukti surat2 dari
pembesar dunia yang langsung dikerumuni oleh remaja2 tersebut. Aku
berada di depan sebagai nara sumber dan aku bisa melihat wajah2 yang
penuh semangat untuk memulai apa yang aku katakan tentang menulis.
Bahkan setelah pemaparanku tentang menulis selesai, banyak remaja
mengerumuniku dan bertanya tentang banyak hal. Dan mereka meminta kartu
namaku untuk bisa berdiskusi. Dan aku bahagia …..
Dan tahu tidak? Dari SMA Bopkri-1
Yogyakarta ini, ada 4 orang remaja putri yang sudah ber-BBM dan SMS
untuk bersahabat, sejak kami keluar dari sekolah tersebut ….. Puji Tuhan
…..

Email pertama untukku hari Kamis 23
Mei 2013 jam 13.17 sesaat kami meninggalkan SMA Bopkri-1 Yogyakarta
menuju yang berikutnya ( STIE YKPN ), dan masih berada di dalam mobil.
Sebuah bukti bahwa merea sangat apresiatif dan bersemangat untuk belajar
menulis …..
***
Ketika remaja sebagian besar tidak
berminat untuk berkreasi dengan dunia maya selain hanya ber-Facebook
atau ber-Twiteer saja, pada kenyataannya mereka ingin di bimbing untuk
berkreasi.
Keinginan itu akan memuncak ketika kita sebagai orang tua
atau orang yang di-tua-kan ( seperti guru atau instansi2 yang bisa
membuat mereka nyaman ) mau dan peduli untuk membimbing mereka. Dan
salah satunya dengan adanya IDKita Kompasiana yang berkolaborasi dengan
Kominfo serta DNS Nawala, yang memberikan sosialisasi tentang ‘Internet
Sehat dan Aman’. Bahwa kami sebagai penulis ingin mengajak serta anak2
dan remaja untuk berkreasi dan berinteraksi di dunia internet. Dan
mereka tertanya tertarik!
Jika kita peduli dan bisa memfasilitasi
mereka, aku yakin bahwa mereka bisa menjadi pa yang kita harapkan. Untuk
aku sendiri, dengan kenyataan beberapa remaja sudah bisa membuka
hatinya untuk aku ‘masuk’ ke ruang hati dan pemikirannya, sebagai orang
tua, aku akan terus membimbing mereka, sesuai yang Tuhan inginkan aku
untuk melakukannya …..


Kenang2an dari Kominfo dan dari IDKita untuk SMA Bopkri-1 Yogyakarta
Kutipan ‘quote’ dari Timeline Facebook-ku untuk hari ini :
Ketika aku berbicara untuk
memotivasi para remaja berkreasi dan berinteraksi menulis di internet,
dan mereka merespon dengan positif, aku senang sekali …..
Ketika remaja itu mulai dengan diskusi intensif denganku lewat email, SMS atau BBM untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, semakin aku bahagia …..
Dan ketika hati mereka terbuka untuk aku ‘masuk’ sebagai orang tua yang ingin memberikan yang terbaik untuk mereka dalam nama Tuhan, aku sadar bahwa semuanya menjadi mungkin karena memag Tuhan berkehendak menjadikan dunia ini lebih baik …..
Semoga IDKita Kompasiana bisa terus menjadi berkat bagi banyak orang! Mari berbagi …..

Sebagian kecil Tim IDKita Kompasiana
Link tentang kegiatan IDKita Kompasiana :



Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “[ IDKita Kompasiana ] Berbagi dengan Remaja SMA Bopkri-1 Yogyakarta”
Posting Komentar