Kamis, 16 Mei 2013

Tanah Pemakaman Tidak Harus Menyeramkan!



By Christie Damayanti

13686887371111469987
cwgc.org

Sebuah taman pemakaman yang cantik dan indah dipandang mata, membuat yang ditinggalkan sangat syahdu untuk berdoa …..

Konsep taman merupakan hal yang artistik, seni dan semua orang pasti mempunyai seni, walau mungkin tidak semua orang sadar akan hal itu. Apalagi jika orang tersebut tidak mempunyai kepercayaan diri dan tidak peduli dengannya.

Cerita tentang TPU yang aku tuliskan lewat Cerita di TPU Menteng Pulo. Seharusnya memberikan keinginan untuk kepedulian pada lingkungan. Jika kita sedang berada pada sebuah suasana, dimana suasana itu memberikan efek nostalgi, kekangenan serta penghormatan tentang kehidupan orang2 yang kita kasihi, pastilah kita ingin suasana lingkungannya juga bisa mendukungnya.

Ketika aku berada di TPU Menteng Pulo untuk menengok makam papa setiap hari Minggu setelah ibadah dari Gereja, aku di sadarkan bahwa keinginan untuk berdoa dan khusuk di makam papa tidak bisa aku alami. Keluar dari mobil, aku sudah dibebani untuk berusaha melangkah ke makam papa karena tidak ada tempat untuk aku melangkah karena keterbatasanku. Kaki kananku yang lumpuh sering tidak mau mengangkat dan melangkah jika permukaan bumi tidak rata, apalagi banyak batu2 serta rerumputan yang tinggi, dan sering tidak terlihat tanahnya rata atau tidak …..

Manjakah aku? Tidak! Sebelum sakit aku adalah ‘preman proyek’. Jangan hanya sekedar bebatuan dan rumput yang tinggi, tetapi aku bahkan bisa menaiki proyek2 yang belum bertangga hanya melewati ’scafolding’ saja, atau lewat ‘alimak’ atau lift proyek, seperti pekerja2 proyek …..

Sebenarnya bukan itu saja. Sebagai orang yang ditinggalkan orang orang2 yang kita kasihi, sangat ingin kita berada di tempat2 yang nyaman dan cantik untuk sekedar ‘berduaan’ dalam doa. Tidak muluk2 kan? Bagaimana kita bisa berdoa jika sejak awal sudah susah untuk menemui makam, dan tidak ada kenyamanan sama sekali disana?

Untukku, konsep pertamanan dalam pemakaman tidak sulit. Seperti biasa, aku tidak mau memasuki ranah keuangan atau politik. Tetapi aku bisa bicara bahwa untuk membangun taman sebagai daerah pemakaman, dananya tidak terbanyak, dibandingkan dengan membuat dan merenovasi taman2 di jalan2 protokol dengan banyak jenis2 tanaman dan ( sering kali ) mahal. Untuk daerah pemakaman, bisa hanya rerumputan, pun bukan rumput2 yang mahal.

Mungkin di beberapa titik, sesuai desainnya bisa ditanami dengan beberapa pohon lokal yang tidak mahal, dan di sisi jalan mobil bisa di tanami perdu2 lokal yang juga tidak mahal!

Aku tahu benar dengan harga tanaman dan pepohonan. Mungkin memang luas pemakaman yang sekitar 355,64 hektar akan memberikan cost yang besar, tetapi jika ada kepedulian dan kerjasama dengan orang2 yang ingin membuat Jakarta lebih baik ( yaitu pemerintah daerah dan supplier tanaman, atau Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan Dinas Kehutanan atau perkebunan ), pasti ada titik temunya! Dari pada dananya ‘menghilang’ entah dimana?

Yang jelas semuanya harus ada 1 tujuan, yaitu, membuat Jakarta lebih baik! Karena Jakarta sekarang sudah harus benar2 diperhatikan untuk semua hal!

Konsep2 pemakaman umum mungkin bisa di contohkan di banyak negara. Bukan untuk hanya sekedar menjilak saja, tetapi bisa dimodifikasikan, sesuai dengan keadaan di Jakarta. Misalnya di foto2 di bawah ini, di beberapa negara :

13686888131049776162
westonohion.org

Ini adalah sebuah pemakaman umum di Ohio, Amerika Serikat. Konsepnya tidak beraturan, jga termasuk desain nisannya. Ada yang hanya datar dan diberi rumput sesuai rumput2 di sekelilingnya, atau ada yang mempunyai ‘menara’ Salib’, sah-sah saja.

Sepertinya, pepohonannya pun apa adanya. Tidak khusus ditanam, tetapi merupakan pohon2 yang sudah lama berada disana. Terlihat dengan desain dan titik tanamnya.

Antara kavling satu denan  yang lain, juga tidak beraturan, tidak tahu bagaimana sistim pembagiannya atau berapa m2 kah masing2 kavling? Kompleks pemakaman ini terlihat sudah cukup lama, dengan sistim pembagian seperti ini.

Dengan ‘ketidakberaturan’ seperti inipun, suasananya pun terlihat rapi, kan? Apalagi tidak adanya kabing dan domba seperti di Jakarta, hihihi …..

Yang jelas, petugas di kompleks pemakaman ini sangat menghormati sebuah makam ( terlihat dengan adanya pemotongan rumut yang selalu rapi ) dan kepeduliannya membuat pengunjung makam merasa nyaman, untuk hanya sekedar berjalan2 saja …..

13686889121721003860
cwgc.org






Ada lagi konsep yang ini, di Inggris. Adalah berkonsep sama dan seragam, walaupun ini adalah pemakaman umum, bukan taman makam pahlawan. Nisannya seragam dan tiap kavling ditanami berlainan tanaman. Rumputnya memang terlihat mahal. Dan kemungkinan ini memang kompleks pemakaman mahal …..

13686889921781248696
goredc.govt.nz






Ini adalah konsep pemakaman lama di New Zealand. Sepertinya kita tidak berada di tanah pemakaman tetapi berada di kebon untuk besantai dan berjalan2.

Hampir di bayak negara, terutama menganut faham barat, daerah pemakaman bukan hanya untuk ‘rumah masa depan dan terakhir di dunia’ saja, tetapi juga untuk sebuah ‘taman kota’ yang sama sekali tidak terlihat menyeramkan!

Taman kota adlah Ruang Terbuka Hijau perkotaan yang menjadi paru2 kota tersebut. Sehingga jika weekend, banyak orang yang sengaja berjlan2 disana untuk menghirup udara segar dengan banyaknya  pepohonan dan pasti bau rerumputan akan menambah segar suasana adlam sinar 
matahari pagi …..

***

Coba lihat! Adakah yang ‘mahal’ dengan contoh taman pemakaman diatas? Hanya rerumputan yang selalu terpangkas rapi, serta pepohonan yang memang sepertinya sudah berada disana sejak lama …..

Sekali lagi, jika pemda Jakarta mau peduli dan bekerjasama dengan beberapa instansi, aku yakin mudah sekali mencari titik temunya! Aku saja, yang hanya sebagai warga kota saja sudah bisa menghitung ‘biayanya’ ( bukan hanya uang saja, tetapi lebih ke arah kepedulian ), masak’an pemerintah tidak peduli?

Semuanya memang sangat tergantung kepada dedikasi hidup kita masing2. Tetapi paling tidak, tugas kita semuanyalah yang bisa memperbaiki keadaan untuk sebuah kota yang layak untuk di tinggali dan bisa dibanggakan …..


Tags:

0 Responses to “Tanah Pemakaman Tidak Harus Menyeramkan!”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks