Jumat, 25 Januari 2013
‘Mooncake’ : Isi Bunga Lotus + Telor Asin, Rasa Enak dan Unik
Jumat, 25 Januari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
kuliner
Sepertinya, tidak banyak yang tahu
tentang Mooncake atau Kue Bulan. Mereka justru mengatakan ue Bulan,
berbeda yang dikatakan tentang itu. Kue Bulan sendiri merupakan makanan
tradisional masyarakat Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan
Festival Musim Gugur ( sekitar Oktober - November setiap tahunnya ). Di
Indonesia sendiri Kue Bulan dikenal dengan sebutan gwee pia atau tiong chiu pia.
Kue Bulan yang benar2 dari daratan
China, dasarnya berbentuk bulat, melambangkan keutuhan. Tetapi seiring
dengan perkembangan jaman, Kue Bulan bukan hanya berbentuk bulat saja,
tetap menjadi persegi atau bentuk2 yang lain, seiiring dengan variasi
dan komersialisasi.
Kue Bulan bermula sebagai persembahan
dan penghormatan pada leluhur di musim gugur, yang biasanya merupakan
masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa berbasis
agrikultural.
Sejak jaman sekolah, aku dibesarkan di
lingkungan masyarakan Tionghoa. Dari SD bahkan sampai kuliah, teman2ku
sebagian bessar berasal dari masyarakat itu, sehingga aku bertumbuh
dengan kehidupan dan panganan2 Tionghoa. Ditambah lagi, aku pernah
menikah dengan lelaki campuran antara Jawa dan Tionghoa, yang
menghasilkan anak2ku yang luar biasa, Deniis dan Michelle.
Aku tidak mau bercerita tentang itu,
tetapi aku hanya ingin bercerita tentang bagaimana aku bisa sangat
menghormati serta mengarti tentang dunia masyarakat Tionghoa, seperti
salah satunya pada tulisanku Cerita Kremasi dan ‘Melarung’ Abu Jenazah ke Laut Selatan.
Kehidupanku dalam masyarakat tersebut
mungkin sudah puluhan tahu, sehingga pangananpun aku sangat menyukainya.
Begitu juga dengan panganan2 kecil untuk snack, seperti Kue Bulan,
seperti yang aku ceritakan diatas.
Banyak orang mengatakan tentang Kue
Bulan, tetapi tidak banyak yang berkata kebenaran sebuah kue yang
disebut Kue Bulan ini. Sering orang bilang, bahwa Kue Bulan ini ada di
setiap saat atau justru ada di waktu2 Imlek. Tetapi tidak banyak yang
tahu bahwa Kue Bulan ini justru hanya ada di bulan2 Oktober atau
November setiap tahun, pun hanya sekitar 1 atau 2 minggu saja adanya …..
Pertama kali aku mendapat Kue Bulan yang
bermutu baik, ketika aku berkunjung ke singapore pada awal musim gugur
di China, yaitu Oktober sekitar tahun 1997 lalu. Dimana jaman itu,
masyarakat Tionghoa Indonesia belum mendapatkan ‘restu’ untuk
menyebarluaskan tentang panganan2 China. Sehingga dijaman itu juga, Kue
Bulan yang beredar di Indonesia hanya yang berwarna putih, tipis dan
tidak terlalu enak. Kue Bulan yang bermutu baik, sangat susah didapat,
mungkin hanya jika ada yang pesan 1 atau 2 kue saja dari luar negeri.
Beberapa bentuk dan rasa Kue Bulan.
Jika bentuk dengan warna2 seperti ini, jarang terdapat di Jakarta,
Biasanya di negara2 yang warganya banyak terdapat masyarakat Tionghoa,
seperti Singapore, China, Malaysia atau yang lain.
Sebuah Kue Bulan yang cantik, terbungkus
dari sebuah kaleng bergambar desain khusus tentang Dewi Bulan serta
benar2 penampakan yang cantik dan menarik! Kue Bulan itu hanya ada 4
kue, berbentuk oval dan berisi 4 macam rasa : ketan hitam + telor asin,
kacang hijau + telor, kacang mede + kelor asin dan bunga lotus + telor
asin. Sebuah tatanan isi yang sangat enak! Apalagi rasa bunga lotus (
bunga teratai ) + telor asin, ueeeennnnnnaaaakkkkkk tenannnnn ……
Kacang2an sebagai isi Kue Bulan ini,
manis sekali dan menurutku tidak ditambahkan gula sama sekali. Oya, kue
ini tidak diberi pengawet sama sekali, makanya kue ini hanya bertahan 1 -
2 minggu saja, di dalam lemari es. Jika lebih dari itu, kita boleh
curiga bahwa kue itu diberi bahan pengawet …..
Aku sih tidak terlalu tahu tentang bunga
lotus, dan bagaimana mengolahnya. Tetapi rasanya demikian lembut dan
telor asinnya menambah cita rasa yang luar biasa …..
Kue Bulan berisi bunga lotus + telor asin. Serta Kue Bulan kacang mede tnpa telor asin.
Kue Bulan kacang hijau + 2 telor
asin dan Kue Bulan ubi +telor asin. Yang berisi ubi seperti inipun
jarang terdapat di Jakarta. Rasanya khusus, manis ubi dan asin2 dari
telor asinnya …. enak sekali ….
Setelah jaman Indonesia mulai ‘terbuka’
untuk kebudayaan China masuk, termasuk Kue Bulan menyerbu masuk ke
Jakarta, seitar awal tahn 2000 aku sangat sering ke daerah2 pecinan
Glodok, Pinangsia serta Gloria. Kadang2 masyarakat disana mau membuatkan
Kue Bulan yang putih, jika aku kangen dengan makanan itu. Tetapi yang
coklan ( yang dipanggang ) memang ( katanya ) harus bulan awal musim
gugur disana. Dan katanya juga, Kue Bulan yang coklat tersebut memang
semuanya didatangkan dari dataran China, bukan buatan negara lain …..
Beberapa rasa yang aku sudah sebutkan
diatas, adalah rasa kesukaanku, apalagi bunga lotus + telor asin. Tetapi
tidak banyak perusahaan yang membuat Kue Bulan rasa bunga lotus + telor
asin, karena katanya, bunga lotus itu tidak banyak. Makanya Kue Bulan
rasa bunga lotus lumayan mahal …..
Ketika aku membeli pertama kali di
Singapore tahun 1997 lalu, aku ingat sekali harga 1 lakeng dengan 4 Kue
Bulan 4 rasa, sekitar 300 ribu rupiah, lumayan mahal kan? Tetapi sejak
tahun 2006 lalu, di Jakarta ku belum menemukan Kue Bulan bunga lotus +
telor asin. Ketika aku sedang berada di dataran China pun, aku tidak
menemukan Kue Bulan bunga lotus + telor asin, padahal kami berada di
awal bulan musim gugur …..
Di Jakarta, ada 2 kombinasi rasa, yang
ditambah dengan telor asin atau yang tidak mau telor asin. Jika tidak
mau ada telor asin, rasanya sesuai dengan yang ada, Misalnya, ketan
hitam, kacang hiju, kacang mede atau kacang tanah. Kacang hitam, atau
kacang hijau, kacang tanah ataupun kacang medenya selalu di blender
dengan kehalusan yang baik, sehingga jika kita merasakannya tidak
seperti memakan kacang. Tetapi dibandingkan dengan Kue Bulan yang
berwarna putih, kacangnya tetap terasa kacang, dan blendernya tidak
terlalu halus ….. Menurutku sih tidak terlalu enak, karena telor asin
menambahkan cita rasa yang tidak bisa terkatakan …..
Jika Kue Bulan yang putih, rasanya bukan
hanya kacang2an, tetapi bisa berasa coklat, nanas, srikaya atau
strawberry. Dan yang ini banyak di buat di Jakarta, tidak import dari
China, dan harganya memang murah, 1 Kue Bulan yang berwarna putih
harganya hanya berkisar 35 ribu rupiah …..
Kue Bulan putih dengan berbagai rasa, bukan hanya kacang2an.
Oktober 2012 lalu, aku dikirim 1 box Kue
Bulan tetapi hanya 1 rasa, yaitu kacang hitam + telur asin. Sempat aku
tanya, kenapa tidak yang rasa bunga lotus dan telor asin? Si pengirim
mengatakan sedang tidak ada yang rasa itu, di Jakarta. Pun dia katanya
sudah minta tolong untuk membelikan rasa itu di tempat lain, tetap saja
tidak ada. Tetap aku berterima kasih untuk kiriman ini …..
Bulan oktober kemarin, aku
mendapatkan Kue Bulan berisi kacang hitam + telor asin, mampu membuat
kangenku hilang akan cita rasanya …..
Jadi, tahun 2013 ini aku mulai
‘perburuanku’ untuk mencari Kue Bulan bunga lotus dan telor asin, di
saat2 awal bulan musim gugur. Aku sudah mulai mencari tahu tentang itu,
dan mungkin minta tolong ditempat itu untuk mengirimkannya ke rumahku.
Semoga aku bisa mendapatkannya …..
Belum pernah merasakan Kue Bulan seperti
ini? Coba deh ….. bulan Oktober nanti, kita bisa datang ke daerha
Pecinan Glodok dan Gloria atau Mangga Dua, 1 box dengan 4 Kue Bulan
berharga sekitar 150 - 500 ribu, tergantung merek dan kehalusan
bikinannya. 1 Kue Bulan ini bisa dibagi 4 potong, cukup untuk 4 orang
karena jika kita makan ½ nya agak ‘eneg’ karena isinya padat sekali …..
Atau satuan mungkin hanya 50 ribu saja, dan kita sudah bisa mendapatkan
panganan yang unik dan enak ……
Kue Bulan 1 box, bisa bermacam rasa
atau bisa juga 1 rasa dengan isi 4 kue. Sedangkan Kue Bulan per-satuan
juga dijual di Jakarta.
Yummyyyyyyy …….
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Mooncake’ : Isi Bunga Lotus + Telor Asin, Rasa Enak dan Unik”
Posting Komentar