Jumat, 25 Januari 2013

Puisi dari Ayu Untukku



By Christie Damayanti

13590884461568242174
Dokumen Pribadi

Aku tidak tahu, mengapa aku, seorang perempuan dengan keterbatasan lumpuh separuh tubuh, dengan kegiatanku yang juga terbatas, mampu membuat seorang remaja SMP yang tadinya sedikit depresi dan tidak percaya diri untuk mengekspresikan dirinya, sekarang dia justru bersemangat untuk menyatakan dirinya sebagai remaja yang mandiri, setelah juga dia berhasil menjadi juara 2 Lomba Menulis Surat 2012 yang diselenggarakan oleh Kominfo, seperti di tulisanku Ayu, Remaja ‘Berkebutuhan Khusus’ dalam Mimpi-mimpinya.

Ayu Diah, begitu nama remaja itu, seorang remaja manis dan cantik, berasal dari Bali. Ayu menderita celebral palsy, sebuah penyakit pada otak, yang berakibat salah satunya kelumpuhan pada salah satu anggota tubuhnya, seperti dari referensi ini :

Cerebral mengacu pada otak, yang merupakan daerah yang terkena otak ( meskipun gangguan tersebut mungkin melibatkan hubungan antara korteks dan bagian lain dari otak seperti otak kecil ), dan palsy mengacu pada gangguan gerakan. (Wikipedia).

Tetapi toh penderita celebral palsy tetap bisa berkarya, baik untuk dirinya sendiri maupun dan bahkan bagi orang lain, seperti yang aku tuliskan disini Kyeong-Min Kim dari Korea: Pianist dengan ‘Kekakuan’ Otaknya (Celebral Palsy)

Kemarin aku mendapat sebuah surat tercatat. Dari Bali, dengan nama pengirimnya aku tidak kenal. Penasaran aku cepat membukanya. Ada 2 lembar surat. Ternyata dari 2 orang yang berbeda. Satu dari Ayu yang aku tuliskan diatas dan satu lagi dari gurunya, bu Yuni. Aku baru teringat tentang bu guru ini, beberapa hari lalu beliau mengirimkan inbox di Kompasiana tentang Ayu ingin mengirikan sebuah puisi khusus untukku dan Ayu ingin mengirimannya dengan tulisan tangannya, bukan lewat email! Duuuhhh ….. Sebuah permintaan yang sangat menyentuh perasaanku!

Di inbox Kompasiana itu, bu Yuni, guru Ayu menceritakan bahwa Ayu sangat terinspirasi denganku, ketika dia tahu bahwa aku, seorang perempuan cacat separuh tubuh lumpuh, menjadi seorang Juri Nasional, dalam menilai sebuah lomba menulis surat remaja secara nasional. Memang, aku ingat ketika lomba itu terselenggara dan Ayu di undang untuk datang ke Jakarta setelah mengalahkan sekitar 800 orang pesaingnya dari seluruh Indonesia, dia tidak lepas dariku, terus melihatku berkegiatan dalam keterbatasan …..


16 January 2013 : 09:02
Dear Mba Cristie,
Perkenalkan saya Yuni dari Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali. Saya dulu sempat mengenal mba pada saat saya menemani salah satu anak didik YPK-Ayu Diah- yang mengikuti lomba menulis surat remaja nasional di Jakarta.

Sejak ayu mengenal mba cristie yang saat itu menjadi juri dalam perlombaan tersebut, ayu sangat mengagumi mba. Ia menuangkan kekagumannya tersebut melalui sebuah puisi yang ia tulis sendiri. Ayu ingin mengirimkan puisi tersebut kepada mba hanya ia tak tahu harus mengirim kemana. Untuk itulah ia meminta tolong pada saya. Jika mba cristie berkenan, saya ingin meminta alamat email mba. Atau bila mba ingin melihat langsung tulisan tangan ayu, saya akan bantu ayu untuk mengirimkan ke alamat rumah mba via pos.

Terima kasih sudah menjadi inspirasi salah satu anak YPK ya mba. Kini ayu tak malu lagi dengan tulisannya. Ia semakin percaya diri.
Oh iya, mba cristie dapat membalas message ini ke …… ( alamat email )

Sekali lagi terima kasih mba cristie.

Salam

CATATAN : Semua surat sudah dimintakan ijin untuk aku posting di artikelku

***
3 hari waktu itu, aku bergaul dengan Ayu, seorang remaja dari Bali, yang pada waktu itu memang 
terlihat sangat tidak percaya diri, padahal tulisannya bagus, sebagai remaja serta pandangan2nya tentang masa depan sebagai seorang remaja yang mandiri dan mencintai bangsanya, sangat membuat kami, para juri, tersentuh. Apalagi ketika wawancara pribadinya. Mula2 dia benar2 tidak percaya diri. 


13590885211796961163
1359088618226041056
Aku dengan 3 penguji nasional. Ayu di wawancara dan diuji dalam menulis surat …..

Dia hanya menunduk, dan kami terus membesarkan hatinya bahwa ‘KAMU BISA!’ dan lama kelamaan, dia mulai mengangkat kepalanya ….. Juga ketika dia terus menatapku untuk memperhatikan aku berkegiatan dalaam keterbatasan ( aku berjalan pelan, tanganku selalu mencari pegangan untuk berjalan karena aku takut tersandung dan jatuh, serta gaya bicaraku yang memang sangat lambat karena bicaraku masih terbatas karena stroke-ku ), dia mulai melihat bahwa ‘DIA MEMANG BISA!’ …..

13590886761584232152
1359088723576374959

Aku selalu ingin duduk dengan Ayu, untuk membesarkan hatinya dalam pertambahan kepercayaan dirinya, sebagai remaja ‘berkebutuhan khusus’ …..

Membaca puisi Ayu, sungguh, aku sangat terharu. Seorang remaja SMP, seumur anakku, dengan bangga melihatku sebagai inspirasinya. Sungguh, aku tidak tahu mau berkata apa …. aku tidak pernah ingin membuat orang lain kasihan kepadaku. Aku tidak ingin tergantung kepada orang2 disekitarku ( walaupun aku memang masih tergantung pada mereka karena memang belum mampu mandiri ). Tetapi dengan keterbatasanku, beberapa orang disekelilingku menjadikan aku inspirasi untuk mereka …… dan aku sangat bersyukur dengan ini, merupakan pelayananku, memuliakan nama Tuhan walau tetap dalam keterbatasan ……

Ibu Yuni pun, membuat aku sangat beruntung dikelilingi oleh orang2 yang mengasihiku. Menurutku, justru itulah ‘kasih’ yang hakiki, sebuah kasih bukaan kasih dari keluarga, tetapi justru kasih dari orang lain, yang terus berkembang dalam kehidupanku. Tuhan sangat mencintaiku, sehingga dalm keterbatasan seperti aku ini, ada banyak kaih yang menopangku. Dan kehilangan fisikku dengan separuh kelumpuhanku, justru aku mendapatkan kasih dari orang2 yang peduli kepadaku, termasuk Ayu serta ibu gurunya …… Terima kasih, Tuhan …..

Kata2 Ayu dalam puisinya, merupakan kata2 yang keluar dari hatinya untukku. Tidak ada permainan kata2 sama sekali, murni dari hatinya. Tulus dari pikirannya. Sebuah kata2 yang sangat membuat aku berbangga karena walau dengan keterbatasanku ini, aku tetap mampu untuk membawa Ayu lebih percaya diri untuk terus berkarya demi masa depannya …..

13590888111222032796

Terima kasih Ayu, atas kasihmu kepadaku ….. Terima kasih bu Yuni, untuk terus membimbing Ayu belajar, serta yang utama, terima kasih Tuhanku, untuk selalu mengasihiku, lewat orang2 disekelilingku …..

1359088874978314511
1359088912278559597
Puisi dari Ayu, khusus untukku …..
1359088951346493179
Surat dari Bu Yuni, guru Ayu …..

Tags: ,

0 Responses to “Puisi dari Ayu Untukku”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks