Kamis, 24 Januari 2013
Aku Bukan Seorang “Perempuan Hebat”
Kamis, 24 Januari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Shooting hari kedua, mba Sharon dan tim crue ANTV mengikuti ku dalam kegiatanku sehari2. Mulai dari bangun pagi, lalu ke rumah sakit untuk aku terapi. Testimoni tentang aku berlanjut bersama bapak Seman, terapisku, sejak aku datang ke rumah sakit ini dari Amerika, Januari 2010. Seorang terapist, guru, sahabat dan seorang papa kedua untukku, pak Seman selalu siap dengan pertanyaan2ku serta tempat aku mengeluh tentang keadaan fisikku karena stroke ini …..
Tags:
Catatan Harian ,
Mainstream Media
Tidak pernah aku terpikir dari dulu
untuk di minta ‘masuk’ ke televisi, bicara di depan banyak orang (
selain karena pekerjaanku sebagai arsitek untuk desain dan proposal2ku
atau kuliah di depan mahasiswa2ku ). Apalagi di televisi yang bisa
dilihat oleh seluruh negeri ……
Tidak pernah juga aku membayangkan bahwa
aku akan ‘terkenal’, bukan sebagai seseorang yang berprestasi, atau
seseorang yang memberi inspirasi kepada Bangka orang. Tetapi sekarang
aku ‘dikenal’ sebagai seseorang disabled, lumpuh separuh tubuh, serta
hanya bisa ‘berbicara’ dengan tulisan dan berkegiatan dengan 1 tangan
kiriku ( lihat tulisannya Jari Jemariku Lincah Menari dalam Gemulai Tangan Kiriku… ).
Aku dengan mba Sharon dan tim crue ANTV
Ketika seseorang menelepon ku pada suatu
siang di kantor, aku tidak pernah mengenalnya. Dulu sebelum aku sakit
aku memang lebih banyak menerima telpon2 yang tidak dikenal, karena
memang pekerjaanku selalu berhubungan dengan orang2 baru, termasuk
orang2 dari negeri lain, yang merhubungan dengan desain, material2
ataupun dengan mitra2 kerja ku.
Tetapi ketika orang itu, mba Sharon
namanya, mengatakan bahwa dia dari sebuah televisi swasta terkenal, aku
hanya mendengarkan, apalagi ketika dia bercerita bahwa aku diminta untuk
berada di sebuah program yang menurutku, ‘belum saatnya aku ada
didalamnya’. Agak malu, ketika aku meng-iya-kan apa yang mereka inginkan
untukku, dan kami berjanji untuk bertemu, besok setelah itu, di tempat
yang disepakati.
Kami berembug tentang konsep untuk
program televisi tersebut, sampai disepakati aku akan di rekam
kegiatanku sehari2 dalam pekerjaan dan proyek ku, dalam kegiatan
terpikir di rumah sakit, serta dalam kegiatan dan sosialisasi ku serta
pelayanan ku. Dan Minggu depan, kami akan mulai shooting salama 2 hari
bertempat di beberapa titik, yaitu di kantor dan proyek ku, di rumah
sakit dan di rumahku …..
Hehehe ….. Jujur, aku sungguh merasa
lebay, selebay-lebaynya ….. Program itu memang bagus.
Sebuah program
khusus untuk perempuan yang menjadi sebuah inspirasi. ‘Perempuan Hebat’ ,
begitu nama program ini, merupakan sebuah program acara reality show di
ANTV yang akan menghadirkan berbagai kisah inspiratif mengenai
perempuan-perempuan yang berjuang keras untuk bertahan hidup demi
orang-orang yang dicintainya.
Aku hanya bersyukur, ketika aku sekarang
hanya seorang perempuan disabled, yang tidak bisa apa2, tetapi di luar
sana, masih ada beberapa orang yang melihat aku sebagai perempuan yang
tetap bisa berkarya. Aku hanya ingin tetap bisa berkarya. Aku tidak
ingin ‘Neko-neko’. Artinya, aku hanya ingin tetap bisa berkarya, bukan
seperti dulu, yang ketika aku sehat bisa mendapatkan apa yang aku
inginkan, dengan berada di tempat tertinggi dalam kehidupanku. Tetapi,
aku sekarang hanya ingin berkarya dengan bersahaja!
***
Melihat dan mendengar kesaksian dari
beberapa orang tentang aku, membuat mataku terus berkaca. Testimoni yang
pertama adalah atasan ku, seorang direktur proyek yang aku sangat
hormati. Dan beliau lah salah satu yang benar2 peduli dan selalu
memberikan kesempatan untukku, untuk terus berkarya walau tetap dalam
keterbatasan …..
Aku dengan atasanku serta tim kerjaku di bedeng …..
Kata2 atasan ku, membuat aku termenung.
Terlihat sangat peduli denganku, juga terlihat beliau sama sekali tidak
melihat aku sebagai perempuan yang dalam keterbatasan. Beliau dalam
testimoni nya tentang aku, mengatakan bahwa aku tetap diperlakukan
sebagai pegawai biasa, tidak dibedakan dengan tema2ku yang lain,
sehingga teman2 yang lain tetap melihat aku sebagai Christie yang sehat
dan tidak dibedakan ……
Begitu juga, ketika aku ke kantor bedeng
tempat aku bekerja sebelum aku sakit. Teman2ku disana memang sudah lama
tidak berinteraksi denganku, setelah aku pindah ke ‘holding’, bukan
kantor proyek. Mereka menyambut ku dengan senang, memeluk ku serta
mengajak ku berkeliling, sehingga shooting pun berjalan dengan natural,
tanpa dibuat-buat. Berdiskusi dalam pekerjaanku serta berbicara tentang
hasil pekerjaan kami bersama …..
Aku menggandeng temanku, Jessica, bekeliling seputar hasil pekerjaanku …..
Aku berkeliling di hasil pekerjaanku,
sebuah mall kebanggaan ku. Aku menjelaskan banyak hal, salah satunya
ketika aku berusaha untuk membuat mall ini ‘ramah’ terhadap warga yang
berkebutuhan khusus. Dan ini merupakan salah satu kebanggaan ku, bahwa
mall ini menjadi sebuah mall yang sangat ramah bagi warga disabled. ANTV
terus mengikuti ku, ke manapun aku berjalan. Aku mengoceh taku
berhenti, ditemani teman kerja ku, Jessica, kami berkeliling dari Libya
mall sampai 2 hektar taman yang aku kerjakan tahun 2009. Aku bersyukur
….. Aku sangat bersyukur …….
****Shooting hari kedua, mba Sharon dan tim crue ANTV mengikuti ku dalam kegiatanku sehari2. Mulai dari bangun pagi, lalu ke rumah sakit untuk aku terapi. Testimoni tentang aku berlanjut bersama bapak Seman, terapisku, sejak aku datang ke rumah sakit ini dari Amerika, Januari 2010. Seorang terapist, guru, sahabat dan seorang papa kedua untukku, pak Seman selalu siap dengan pertanyaan2ku serta tempat aku mengeluh tentang keadaan fisikku karena stroke ini …..
Pak Seman bersaksi tentang aku dan terapi yang terus aku lakukan sejak 3 tahun ini …..
Setelah itu ANTV mengikuti ke unit VIP
untuk menjenguk mamaku yang memang sedang dirawat disana sejak awal
Desember karena infeksi ginjal. Disana, ANTV mewawancarai papa dan
mamaku. Dan kata2 papa dan mamaku tentang aku, benar2 merupakan berkat
untukku. Seperti biasa, mamaku berbicara dengan mata2 sederhana, tetapi
sangat menyentuh hatiku, ketika beliau terus mengatakan bahwa,
“Christie adalah anak saya yang
pintar, semangat dan terus berusaha untuk memuliakan nama Tuhan, walau
keadaannya dalam keterbatasan, dan saya sangat bangga terhadapnya, serta
terus mendukungnya untuk berusaha sembuh serta terus membantunya dalam
kegiatan pelayanannya serta berkarya untuk anak2nya …..”
Kesaksian papa dan mamaku di rumah sakit. Mamaku masih dirawat di rumah sakit …..
Begitu pula dengan kata2 papa ku yang
selalu bersahaja, untuk terus mendukungku dalam aktifitasku. Testimoni
orang tuaku benar2 menguras emosi ku, bahwa walau sudah 3 tahun aku
dalam keterbatasan, tidak pernah aku mendengar dan melihat bahwa mereka
bosan dan keberatan
…… Dan mereka selalu terus mencintaiku walau aku
tidak bisa tidak bergantung dari mereka …..
Konsep shooting berikutnya adalah di rumahku, dengan memfokuskan tentang
kegiatanku setelah stroke, menulis di Kompasiana dan berfilateli. ANTV
sudah memvideokan semua penghargaan ku yang berhubungan dengan menulis,
Internet sehat serta filateli ku. Aku lebih bersyukur lagi, ketika
sebelum aku stroke, aku tidak melakukan apapun kecuali bekerja - bekerja
- dan bekerja. Dan sekarang dalam 3 tahun ini, aku justru bisa
berprestasi walau tetap dalam keterbatasan ……
Aku dengan kegiatanku menulis di Kompasiana …..
Hasil aku menulis di Kompasiana, dengan 2 buku-ku …..
Aku dengan kegiatan filateliku …..
2 hari shooting dalam program “Perempuan
Hebat” di ANTV ini, menguras emosi ku. Sebuah emosi yang aku tidak
tahu, apa namanya, tetapi aku yakin, emosi ini adalah kebahagiaan,
senang dan bahagia, bahwa semuanya ‘melihatku’ sebagai seorang perempuan
normal, bukan seorang perempuan disabled. Apalagi dengan testimoni
atasan ku serta kedua orang tuaku yang benar2 membuat aku berbahagia ……
Dan satu Minggu kemudian, hasil
kegiatanku di program ANTV ini, ditayangkan, Rabu 23 Januari 2013 jam
7.30 pagi. Tidak semua teman2 aku informasikan untuk melihat tayangan
ini, karena sungguh, aku agak tidak nyaman, bahwa aku berada di dalam
sebuah program yang mungkin sebenarnya bukan untukku ……
Tidak banyak yang bisa aku katakan
kepada semua orang. Aku hanya ingin tetap berkarya dan ber pelayanan
untuk kehidupan anak2 dan keluargaku di masa depan, dan untuk terus bisa
memuliakan Nama Tuhan. Itu saja, tidak lebih!
Tetapi ternyata Tuhan memberikan aku
‘lebih’. Lebih dengan kemampuanmu walau lumpuh separuh tubuh, lebih
dengan semangatku. Lebih dengan senyum ku, juga lebih dengan kemampuanmu
untuk bertahan dalam eksistensi ku dalam bersosialisasi, dan lebih
untuk terus mengasihi keluargaku serta lebih untuk terus mencintai
Tuhanku ……
Terima kasih atas kesempatan ini, Tuhanku ….. Terima kasih atas Kasih MU padaku …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Aku Bukan Seorang “Perempuan Hebat””
Posting Komentar