Senin, 21 Mei 2012

Awal Karier sebagai Pekerja Junior




By Christie Damayanti

1337574815468595758
iamhash.blogspot.com
Bagaimana cara kita untuk meniti karier sebagai pekerja ‘fresh gradute? Apakah pekerja pria dan wanita itu sama saja dalam meniti karier? Memang banyak sekali problematika sebagai pekerja, apalagi pekerja wanita. Walau sekarang ini, beberapa perusahaan masih menetapkan perbedaan gender antara pekerja pria dan pekerja wanita. Tetapi, jika kita ( khususnya aku, sebagai pekerja wanita ) terus belajar dan berinovasi dalam bekerja, semua akan hilang dengan sendirinya, walau harus dengan tekad dak kesabaran …..

Aku banyak belajar tentang apapun, termasuk menjadi wanita karier, dari banyak sumber. Semuanya tidak ada di textbook2 sewaktu kuliah, tetapi semata2, mereka yang memang bergumul dengan karier dan pekerjaan, juga selalu belajar untuk menjadikan masyarakat dan lingkungannya menjadi lebih baik.

Jika kita sudah mulai untuk berkarier, biasanya setelah lulus kuliah, kita harus mulai melihat ‘wawasan’ yang ada ‘diatas’ kita. Tidak usah yang muluk2. Pertama kali aku meniti karier, aku bekerja sebagai arsitek lapangan, dengan lingkunganku memang dunia pria. Atasanku langsung adalah seorang PROJECT MANAGER dari Inggris, yang membawahi sebuah proyek besar di Jakarta, pada waktu itu, sekitar tahun 1994.

Pertamakali aku bekerja, aku belum tahu apa yang aku bisa kerjakan.

*Ngapain ya? Proyek itu begitu besarnya, sampai aku tidak tahu, mau mulai dari mana aku kerjakan. Apalagi, aku benar2 belum tahu, bagaimana aku harus bekerja!*

Aku mulai belajar untuk bekerja. PM ku, boss ku langsung, sebut saja Wim, memang seorang boss yang sabar untuk mengajariku dalam bekerja. Dari belajar mengamati proyek, membuat laporan sampai berdiskusi dengan mitra serta bernegosiasi dengan pihak luar, aku mendapatkan pelajaran itu dari boosku serta mitra2 kerjaku yang semuanya pria. 

Walau aku hanya seoran wanita, di dunia pria, aku sangat percaya diri untuk aku bisa bekerja dengan baik. Dan aku mendapat pelajaran pertama, yaitu ‘belajar dari atasan2 kita yang bisa membuat kita nyaman bekerja dengan mereka’.

Begitu aku ‘bisa’ dan mulai bekerja, aku mulai menata diri, sebagai pekerja junior, dan harus tetap ‘memantau’ kegiatan yang senior2 lakukan, belajar mengikuti irama kerja mereka, serta belajar menanamkan disiplin pekerja, secara sebelum itu, aku adalah mahasiswa yang ( konon ) susah dikendalikan.

Sebagai pekerja junior, aku berusaha untuk mendapatkan ‘passion’ seerta mencari jati diri dan kemampuan diriku. Waaupun aku baru belajar kerja, dan masa depanku masih sangat panjang di dunia pekerjaan, aku tetap harus bisa menilai kemampuanku. Banyak teman yang seumur denganku waktu itu, sangat antusias untuk mengejar cita2 dengan ingin cepat2 untuk naik jabatan. 

Tetapi ketika mereka mulai di pakai oleh boss mereka tanpa melihat kemampuan diri mereka, banyak dari mereka ‘gugur’ satu demi satu, tidak tahan dengan peersaingan serta mempuan diri mereka ternyata belum terasah sedemikian, sehingga mereka stres. Dan itu aku sama sekali tidak mau kejadian seperti itu, aku alami. Dan itu adalah pelajaran keduaku, yaitu, melihat dan mengukur kemampuan diri …..

Jika kita mulai tahu tentang kemampuan diri, mulailah mengembangkan diriku untuk terus belajar sebagai pekerja. Atasan dan mitra2 kerjaku dulu, mengharapkan aku membuat inovasi2 dalam desain. Dan dengan niatku untuk membina karier dari ‘nol’, aku berusaha untuk terus belajar, membaca buku2 desain serta mulai mencoba membuat desain2 baru. 

Sebagai arsitek lapangan wanita dan junior, wajar bila mereka mengharapkan konsep2 desain yang baru, dan dengan keinginanku untuk bisa bekerja dengan baik, aku berusaha sekali menciptakan inovai2 bekerja, bukan hanya dalam desain, tetapi lebih ke manajemen. Dan aku ‘mendapatkan’ inovasi baru untuk ku sendiri termasuk untuk teman2ku serta mitra2ku, dalam memanajemen-kan pengamatan di lapangan. Konsep pengamatanku di lapangan menjadi konsep awal dalam dunia karierku sebagai arsitek, karena konsepku di’sah’kan sebagai format standard dalam hasil penilaian pengawasan lapangan. Dan itu adalah pelajaran ketiga, yaitu perbaiki kinerja …..

Dan ternyata yang harus selalu kita ingat sebagai pekerja, apalagi sebagai pekerja yang memang sudah dipromosikan menjadi ‘boss’, adalah tentang percaya diri. Bahwa sebagai pekerja dalam bekerja, tetap harus percaya diri. Bukan seperti percaya diri biasa, melainkan lebih untuk ‘membuat, berdiskusi, merangkai inovasi dan menyebarkan inovasi2 baru itu’, untuk bisa semuanya menjadi lebih baik. 

Banyak pekerja yang pintar dan selalu membuat inoasi2 baru, tetapi mereka tidak percaya diri, sehingga inovasi2nya menjadi ‘mubazir’. Atau inovasi2 mereka ‘dititipkan’ kepada teman sekerjanya, dan justru temannya yang mendapat pujian. Sangat disayangkan …..

Percaya diri untuk mengembangkan aktualisasi diri sebagai pekerja, adalah sangat penting. Aku belajar dari bossku yang ‘bule’, bahwa ( katanya ) sebenarnya orang2 Indonesia itu pintar, tetapi banyak perusahaan yang menyewa ‘expatriate’ untuk mengepalai bidang2 tertentu, karena expatriate2 itu sangat percaya diri! Jadipelajaran yang keempat jika sudah mulai mengembangkan aktualisasi diri sebagai pekerja, adalah percaya diri ( tetapi buka menyombongkan diri ) …..

Yang terakhir, tetapi bukan berarti sudah habis dalam belaar, adalah kita harus memberi kontribusi diri sebagai pekerja yang loyal ( bukan loyal hanya ‘yes man’, tetapi loyal dalam membuat perusahaan itu nyaman dan aman dalam kita bekerja sama ). Selanjutnya adalah kita harus mengembangkan wawasan kita, jika kita terus mau meniti karier. Kata seorang ahli, bahwa otak kita sekarang, banyak yang hanya di pakai 10% - 20% saja, jadi mana yang 80% – 90% nya? Than menciptakan otak kita sama, yaitu 100%. Jadi, terus galilah kemapuan kita sebagai apapun di kehidupan kita. Pelajaran kelima yaitu kontribusi diri …..

Kelima pelajaran diatas, bukan berarti tidak ada ‘pelajaran’ lagi yang lain, tetapi buat aku, kelima pelajaran diatas merupakan pelajaran ‘dasar’ sebagai pekerja junior. Bahwa jika kelima2nya sudah berhasil ‘ditaklukan’, kita bisa mulai mengembangkan karier, sesuai dengan inovasi dan aktualisasi diri kita sendiri, juga sesuai dengan bidang pekerjaan kita. Yang jelas, dengan target karier setiap 5 tahun kedepan dalam hidup dan pekerjaan kita, kita akan menemukan ‘passion’ yang membuat kita sangat excited, walau kita berada dalam ‘kesenjangan’ dan ‘keterpurukkan’ dalam bekerja …..

Selamat meniti karier dan salamku …..



Tags:

0 Responses to “ Awal Karier sebagai Pekerja Junior”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks