Senin, 29 Juli 2013

Update tentang Liza: Sahabat ‘Cancer Survivor’



By Christie Damayanti

1375071748985228984


Aku memang berencana untuk menjenguk Liza setelah dia pulang dari Penang untuk berobat. Pernah sebagai ‘cancer survivor’, aku benar2 merasakan sebuah ketidak-nyamanan perasaan, emosi serta kesehatan yang terus menurun. Bukan berarti kita tidak berusaha untuk berobat, tetapi aku merasa ketakutan yang luar biasa, bukan takut mati tetapi ‘apa yang akan terjadi setelah ini!’.

Ketika aku divonis mempunyai myoma dan berubah menjadi tumor, aku sudah merasakan kekuatiran2 awal ( lihat tulisanku Pertama Aku Lolos Dari Maut, Karena Tuhan Mencintaiku ….. , Dan Myoma itu Berubah Menjadi Kanker ….. dan Kanker Itu Hampir Merenggut Nyawaku ). 

Bahkan ketika anak kedua-ku lahir, aku sudah pasrah dengan apa yang Tuhan mau untuk hidupku karena secara medis aku harus siap dengan apapun yang terjadi karena aku hamil bersama tumor rahim. Dan setelah semuanya di’patahkan’ dengan Kuasa Tuhan, Tuhan masih memberi sebuah penyakit yang mengerikan untukku, kanker rahim, yang akhirnya aku menjalani hysterectomy ( pengangkatan rahim ) bersama dengan kankernya sekalian.

Dengan pengalamanku yang aku tuliskan pada kesaksian di buku-ku yang ke-3 ( lihat tulisanku Launching Buku-ku ke-3 : “Ketika Tuhan Masih Memberikan Aku Hidup”, Kesaksian Sebagai Cancer Survivor  ), aku berjanji pada Tuhan untuk terus melayani bagi teman2ku bahkan sesamaku sebagai ‘teman sepenanggungan’ bukan hanya melayani teman2 stroke serta disabled yang lain, tetapi teman2 yang mengalami sebuah hidup dalam perjuangan melawan kanker.

Liza, adalah sahabatku sewaktu SMP dan SMA, tetapi sempai ‘terputus’ karena kesibukan kami masing2 dan ketika papaku dipanggil Tuhan, Liza datang ke rumahku dan setelah itu kami terus berhubungan lagi sampai sekarang. Dan tidak ada yg ‘kebetulan’ bagi NYA. Tuhan ‘meminta’ aku untuk menemani Liza dalam perjuangannya melawan kanker, dan kami bersama2 terus berdoa dan berserah dalam Nama Tuhan Yesus …..
Jumat pagi minggu lalu, diantar oleh supirku aku menjenguk Liza di sebuah rumah sakit dekat dari kantorku. Sepulang Liza dari Penang sekitar 2 minggu lalu, Liza sempat down dan tidak mampu melakukan apapun karena lemas. 

Dia tidak bisa makan, bahkan minumpun tidak mampu, karena kerongkongannya ( dari leher sampai lambung ) meradang, karena pengobatannya di Penang ( sebelum di kemoterapi ) adalah me-radiasi dadanya, tulang2nya karena benjolan yang berada di dadanya, yang menekan pernafasannya sebanyak 10 kali radiasi. Sehingga, kerongkongannya ‘terbakar’ dan terluka. Aku melihat sendiri, dada Liza hitam karena radiasi. Itu belum kemoterapinya! Tuhanku …..

Ya Tuhan! Sungguh sebuah perjuangan yang tidak gampang! Kesakitan2 yang Liza rasakan, bukan karena tidak mampu menelan saja, bahkan infus dengan kalsium pekat yang harus diberikan kedalam tubuh Liza saja, menjadikan dia kesakitan yang terus menerus! Aku mengerti, dosis kalsium yang tiberikan ke tunuh sahabatku ini, 2x lipat karena kalsium Liza sangat rendah. Dan juga menjadikan darahnya berkurang, sehingga dia harus di transfusi darah. Padahal, jika Liza transfusi, dia akan demam sehingga tubuhnya terus bertambah kesakitan!

Tubuh Liza juga cukup sensitif, sehingga banyak antibiotika susah diberikan lwat cairan infus, karena akan meradang. Kulitnya akan merah2, bagaimana jika antibiotiknya masuk ke tubuhnya? Duh …..

Pagi itu, aku membawa buku-ku. Aku sampai tidak mampu lagi bicara apa2 dengan keadaan Liza. Aku hanya mampu tersenyum dan terus berdoa. Tuhan memang akan membukakan jalan hidup kita, termasuk Liza. Tetapi akan sangat klise-nya, jika aku mengatakan seperti itu. 

Dengan pengalamanku sebagai cancer survivor-ku saja, aku merasa amat klise, jika aku melihat keadaan Liza seperti itu. Yang aku percaya, bahwa semuanya tetap yang terbaik bagi masing2 dari kita, sesuai rencana Tuhan! Dan Puji Tuhan, Liza juga sangat percaya itu! Liza juga tetap merasa bersyukur dengan keadaannya, walau kemungkinan besarnya adalah terus mengalami kesakitan2 yang luar biasa dalam menempuh masa depannya dalam perjuangannya melawan kanker …..

Akhirnya, kami hanya selalu tertawa bersama dengan obrolan2 ringan serta cerita2 Liza tentang pengobatannya di Penang. Atau obrolan tentang keluarga masing2 atau nostalgia masa2 sekolah …..
Liza tidak mau difoto, pun hanya untukku pribadi. Katanya,

“Wajahku selalu kesakitan, aku ga mau. Nanti jika sudah lebih baik”, katanya.

Tidak apa2. Yang penting, aku tetap akan mendampingi Liza, paling tidak dalam doa, karena aku pun tidak mampu berbuat apa2. Hanya Tuhan yang berkuasa …..

Dear Liza,

Liza sayang, doaku untukmu ya. Tetap berjuang. Tetap bersykur dan percaya, bahwa Tuhan tidak akan merancangkan kecelakaan bagi umat NYA. Kita tidak tahu rencana Tuhan untuk masing2 dari kita, tetapi itulah yang terbaik! Dan pertolongan Tuhan adalah tepat pada waktunya, asalkan kita terus memohon dan mengandalkan  kepada NYA, bukan ke-egoisan dan kekuatan kita sendiri …..

Ya Tuhan Yesus, berikan yang terbaik untuk sahabatku, Lizbeth Patricia ….. Amin ….

Catatan :

Foto diatas adalah Liza sekitar 1 bulan lalu, ketika kami berada di sebuah cafe langgananku di Central Park, sebelum Liza berobat ke Penang, Malaysia.

Tags:

0 Responses to “Update tentang Liza: Sahabat ‘Cancer Survivor’”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks