Senin, 04 Februari 2013

Pak Jokowi Bukan Tokoh Idolaku, tetapi Aku Sangat Menghormatinya



By Christie Damayanti

1359952908691100189
tea.empresschic.com

Idolaku? 

Jaman masih kecil sampai menjelang dewasa, idolaku cukup banyak. Berawal aku mulai mengerti tentang ‘idola’, pertama kali aku mengidolakan seorang perempuan yang sangat - sangat cantik! Sampai aku seriys belajar bahasa Inggris ( waktu itu aku baru kelas 3 SD tahun 1979 ) untuk kemungkinan aku berjumpa dengannya di Inggris. 

Paliug tidak aku belajar untuk menulis surat serta mencari atau mengumpulkan cerita2 dan foto2 tentang dirinya, Princess of Wales atau Putri Diana. Idolaku ini ternyata mampu untuk aku terus bermimpi, sampai aku mendapatkan balasan dari beliau dengan surat serta fotonya ….. ( lihat tulisanku Kenanganku Terhadap Putri Diana Lewat Balasan Suratku ).

Idolaku itu terus berlanjut sampai beliau meninggal dunia, dan aku tetap mengumpulkan apa yang aku suka yang berkenaan dengan beliau. Tetapi idolaku tidak berhenti disana. Bersamaan dengan Putri Diana, aku juga waktu itu mengidolakan kelompok Lima Sekawan, yang berasal juga dari Inggris. Sampai aku mengkoleksi novel2nya dan aku selalu membayangkan sebagai Georgina, perempuan tomboy yang dipanggil sebagai George. 

Dan aku juga mati2an untuk mencari foto2nya dan tanda tangannya dengan menulis surat kepada mereka. Dan ternyata suratku dibalasnya, lengkap dengan 5 orang anggota Lima Sekawan dan ‘tanda tangan’ Timmy, anjing kesayangan mereka ( lihat tulisanku Lima Sekawan, Imajinasi Masa Kecilku : ‘Berkelana’ dengan Membaca dan Menulis Surat ).

Yang jelas, sejak SD sampai SMA, aku selalu mendabakan bertemu dengan banyak orang di dunia. Mimpi2 itu waktu itu meman g hanya sebuah mimpi. Tetapi ketika aku suadh leluasa bisa  menulis surat kepada mereka ( lihat tulisanku Bermula dari Sahabat Pena, Aku ‘Berteman’ dengan Para Pembesar Banyak Negara dan Autography: ‘Harta Karun’ dari Sebuah Hobi yang Bisa Mendatangkan Materi ) aku sekan2 mampu menjelajah dunia dan bertemu denan semua idolaku ……

Masa remaja memang sangat menyenangkan. Walau aku ‘ga gaul’, pun aku tetap seorang gadis remaja denan mimpi2nya, serta mempunyai idola laki2 cakap dan keren. Sampai sekarang aku sangat suka melihat foto2 keren Tom Cruise, walau aku sudah stw, hihihi …..

Berikutnya, aku sudah tidak peduli tentang idola-idola-an. Semua orang adalah sama dan sebangun ( laaahh …. memang mamematika? Sama dan sebangun?). Manusia pada dasarnya adalah serupa, ada yang baik, ada yang jahat, tetapi semuanya merupakan serupa dari pencipta Nya. Sehingga, sampi kurun waktu tertentu, aku benar2 tidak ingin mengidolakan siapapun. Apalagi orang2 yang terlihat cakap dan keren, dengan bertambahnya umur, menurutku mereka justru membuat aku tidak simpati ….. hehehe, mungkin aku kelewatan ya?

Tetapi aku tetapi mempunyai keinginan untuk bertemu beberapa orang. Bukan untuk mengidolakannya, tetapi aku ingin bertemu denan mereka, menyapa mereka serta berdiskusi dengan mereka, membicarakan apa yang ada di pikiran dan hatiku untuk sebuah ide bagi kesejahteraan kita bersama …..

Mungkin kalian mengira aku aneh. Bahwa aku hanya ingin bertemu dengan beberapa orang, dan tidak untuk mengidolakannya, tetapi untuk berdiskusi, pun tentang pelayananku. Semakin aku menulis, semakin aku merenung, semakin pula lah aku berkeinginan untuk bertemu dengan mereka untuk memulai apa yang aku mimpikn, sebuah kota yang nyaman, aman, tenteram serta sejahtera, untuk tempat tinggal kita. 

Bahwa jika setelah aku tidak mempunyai orang2 yang bisa aku mintai toling dengan keterbatasanku dan kota ku ini belum selesai berbenah, kemungkinan besar aku akan berimigrasi supaya aku bisa dengan nyaman dan aman dalam keterbatasan fisikku.

Sekarang, siapa yang ingin aku datangi untuk berdiskusi? Seseorang yang baru, yang sebelum ini aku tidak tahu menahu. Setelah beliau menjabat menjadi Gubernur Jakarta, ternyata pikiranku bisa bersinergi dengan beliau untuk membuat Jakarta lebih baik. Ya, aku ingin bertemu dengan Bapak Jokowi, bukan karena aku mengidolakan beliau, tetapi aku menghormati beliau dan aku sangat ingin mencurahkan ide2 dan konsepku tentang Jakarta, untuk tempat tinggal kita semua.

Begitu juga dengan Wakil Gubernur Jakarta, Bapak Ahok. Mungkin beliau agak berbeda konsep kepemimpinannya dengan Bapak Jokowi, tetapi beliaupun membuat aku salut, dengan keberaniannya dalam  banyak hal. Dalam 100 hari dari dikukuhkannya beliau berdua menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, sudah ada banyak putusan2 strategi yang mereka lakukan. 

Dan semuanya sesuai dengan pemikiranku, sebagai urban planner. Pun walau putusan2 strategis itu sudah menjadikan banyak hal lebih baik, sebaagian warga Jakarta tetapi masih ‘mencaci maki’ mereka berdua, walau mereka tidak ambil pusing mengenainya …..

Konsep pemikiran beliau adalah ‘anjing menggonggong, kafilah pun tetap berlalu’. Dan itu aku sangat salut. Mereka berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk Jakarta, dengan benang kusut permasalahannya, mereka tidak peduli gosip2 serta cacian miring tentang 100 hari masa pemerintahannya. Mereka percaya bahwa, Tuhan akan memberkati mereka. Dan aku yakin bahwa mereka percaya akan berkat Tuhan, untuk membuat Jakarta menjadi lebih baik …..

Jika mas Iskandar Zulkarnaen, admin Kompasiana sempat mengirim status di timeline FB nya tentang MODIS Kompasiana besok adalah bertemu dengan Bapak Jokowi, sungguh aku senang sekali. Walau mungkin aku belum bisa banyak berdiskusi dengan beliau nantinya, aku yakin bahwa sedikit banyak tulisan2ku tentang Jakarta ( kemungkinan besar ) terbaca beliau, secara aku selau mengirimkan ide2 atau pendapat2ku tentang Jakarta ke email beliau atau ke Bapak Ahok. Dengan demikian, sedikit banyak aku bisa mengekspresikan diriku sebagai warga Jakarta yang baik.

Tetap berusaha tentang apapun, adalah konsep hidupku, termasuk mimpi2ku. Jika mimpiku untuk membuat Jakarta lebih baik, mungkin inilah awal langkah itu …..

“Pak Jokowi dan pak Ahok, semangat! Aku memang hanya warga Jakarta biasa, tetapi ada semangat di hati dan pikiranku untuk bisa membuat Jakarta jauh lebih baik. Doaku untuk bapak …..”

Profil | Tulisan Lainnya

Tags:

0 Responses to “Pak Jokowi Bukan Tokoh Idolaku, tetapi Aku Sangat Menghormatinya”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks