Home
» Catatan Harian
» Dalam 1,5 Hari Terjual 528 Buku : Jika Tuhan Berkehendak, Siapa yang Dapat Melawan?
Selasa, 18 September 2012
Dalam 1,5 Hari Terjual 528 Buku : Jika Tuhan Berkehendak, Siapa yang Dapat Melawan?
Selasa, 18 September 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Otakku terus berputar, ketika Valen atau siapapun bertanya tentang launching ( peluncuran ) buku-ku ( lihat tulisanku Launching Buku-ku untuk Tuhan: “Ketika Tuhan Mengijinkan Aku Sakit” )
karena setelah sakit, otakku memang sangat error, tedak bisa cepat
merespon dan jika di buru2, aku serasa ‘melayang’ dan kepalaku seperti
vertigo.
Dibalik peluncuran buku-ku memang
Valentino, tetapi dibalik itu semua, Roh Kudus bertahta di hati masing2
yang membantu dan Yesus sebagai Tiang Awan, menuntun rencana dan
kegiatanku. Itu aku sangat percaya!
Puji Tuhan !
Peluncuran buku berjudul “Ketika Tuhan
Mengizinkan Aku Sakit” terjadi di Aula RS PGI Cikini di Jalan Raden
Saleh No.40 Jakarta Pusat, merupkan konsep kami. Bahwa RS Cikini inilah
cikal bakal aku ’sembuh’ dari stroke tetapi juga karena acara ini sangat
mendadak, sehingga tidak mungkin mendapat tempat ……
Dibuka dengan Kebaktian Syukur, kegiatan
ini menjadi berkat untuk banyak orang. Awalnya memang hanya Kebaktian
Syukur sebelum mulai menjual buku-ku, karena bagaimana aku bisa menjual
buku sebelum ‘minta ijin’ kepada Tuhan yang sudah sangat mengasih kami
untuk bisa buku itu terjelma?
Kebaktian Syukur dilayani oleh mba Adel,
calon Pendeta Gereja kami dan beberapa kali hatiku berdesir ketika aku
ingat masa2 aku terpuruk dan terkungkung dalam hidupku sebagai insan
pasca stroke. Aku teringat ketika tubuh kananku sama sekali tidak bisa
digerakan dan saa sekali tidak bisa bicara. Slade terus berputar
memperlihatkan tubuh separuh lumpuh, yang mulai bisa untuk berinterasi
dalam panggilan otakku …..
Mama yang mempersembahkan nyanyian solo khusus untukku dan papa yang menceritakan aku dalam kata2 sambutannya …..
Aku tersenyum dalam kenyerian hatiku,
ketika Valentino terus mengajak aku tenggelam dalam memoriku. Disatu
sisi, aku tetap bersyukur atas apa yang Tuhan lakukukan dalam hidupku,
dan di sisi lain, aku agak ‘miris’ ketika aku membayangkan bahwa ‘dulu
aku tidak seperti itu!’
Valentino yang membuat semua mata,
terutama aku, membasah dengan slade-slade yang ‘menceritakan’
kehidupanku dari bayi, sampai sekarang sebagai wanita ‘cacat’ … apalagi
ketika slade mulai dalam kehidupanku yang sedang terserang stroke ….. (
foto diatas, slade ketika aku masih lumpuh 100% sedang beljar berbicara 1
kata di San Francisco ).
Nyanyian2 pujian serta kotbah mba Adel,
membuat pikiranku melayang sejak aku pertama kali terserang stroke,
bagaimana aku berusaha untuk bangkit, bagaimana aku berusaha untuk
berbicara dari 1 kata ke 1 kata, dan bagaimana aku mencoba untuk
menggerakkan tubuh kananku yang lumpuh serta bagaimana aku bergumul
dengan hatiku …..
Slade demi slade membuat mataku basah,
bagaimana aku dulu sejak kecil, jaman sekolah, jaman kuliah sampai
bekerja, dengan kelincahan seorang Christie, sebagai gadis kecil yang
manis, remaja putri yang tomboy sampai preman proyek yang beringas dalam
pekerjaan, membuat mataku semakin membasah …… membuat hatiku sedikit
tersentak, begitu banyak yang aku alami sampai aku menjadi seorang
wanita ‘cacat’ karena stroke ……
Aku tidak tahu, bagaimana Valentino yang
sangat mengasihiku bisa membuat aku sangat percaya bahwa AKU BISA ! Aku
tidak pernah membayangkan bahwa aku bisa membuat sebuah buku yang
ternyata bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Aku juga tidak pernah
membayangkan bahwa aku BISA membuat buku!
Dalam sesi ‘Bedah Buku’, aku memulainya
dengan mengapa aku tiba2 ingin mempersembahkan untuk Tuhan melalui
orang2 stroke yang tidak mempunyai biaya untuk berobat. Bermula ketika
aku diminta untuk berbicara di depan 500 insan pasca stroke di
Departemen Kesehatan ( lihat tulisanku Merajut Kemandirian Bagi ‘Stroke Survivor’: Sarasehan pada Hari Stroke Sedunia - 29 Oktober 2011). Dimana
banyak insan pasca stroke seperti aku, yang depresi ( walau mempunyai
uang untuk berobat dan terapi ) atau yang semangat ( tetapi tidak
memounyai uang untuk berobat atau terapi ) …..
Aku pada ‘Bedah Buku’ ku …..
Aku duduk di atas panggung, dan aku
melihat wajah2 kuyu dan banyak yang terlihat stress. Beberapa
menanyakan, apa yang aku lakukan untuk membuat wajahku selalu berseri2,
walau aku cacat. Bahkan ada seorang bapak tua yang stroke sudah 10
tahun, tetapi masih duduk di kursi roda, dan beliau ‘marah’ kepada
Tuhan.
Katanya, “Mengapa saya dibiarin seperti ini? Mengapa hidup saya hancur seperti ini?”
Aku menjawab,
“Pak, saya tidak tahu
apa yang Tuhan mau dari saya dan dari bapak. Saya pun sering bertanya.
Tetapi saya tetap semangat dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan
rancangan kecelakaan bagi kita, juga bagi saya dan bapak. Pun, jika
saya tidak sembuh, saya tetap bersyukur dengan keadaan saya, karena
secara medis, saya tidak bisa ‘bangkit’ lagi …..”
Begitu juga ketika yang tidak mempunyai
biaya untuk berobat walau mereka ingin sembuh. Hatiku trenyuh, karena
aku merasakan sendiri, bahwa sebagai insan pasca stroke, sangat ingin
mendambakan sembuh karena secara fisik terasa ‘berat’ karena kelumpuhan,
dan secara otak, tidak mampu untuk berpikir jernih …..
Sejak saat itu, aku bertekad untuk
memberi ’sesuatu’ bagi mereka, insan pasca stroke, yang tidak mempunyai
dana untuk berobat dan menjalani terapi …..
Jujur, aku sering menangis, mataku
sering basah, ketika semua keluarga, teman dan sahabat, apalagi
Valentino, yang sangat mendukungku pada acara ini. Diam2 aku ssering
menghapus air mataku ….. Diam2 aku sering menyembunyikan wajahku karena
pasti wajahku memerah ketika emosi sedang melanda ….. dan suaraku
sering beergetar menyembunyikan perasaan hatiku yang begitu campur aduk
…..
Dan tidak ada yang lain kecuali
sahabatku, Primus wartawan Kompas.com, yang membujuk aku menulis di
Kompasiana. Dan dia semakin percaya padaku, bahwa AKU BISA! Terima
kasih, sahabat …..
Primus, sahabatku dan pak Halim dan
ibu adalah boss ku yang sangat sayang dan peduli dengan keadaanku, walau
aku tidak seperti dulu, tetapi beliau tetap memberikan aku peluang
untuk terus bekerja sebagai arsitek …..
Aku dan keluarga besarku yang sempat
datang serta beberapa sahabat Kompasiana serta tim Radio RPK ( mas
Humto ) yang datang di acara ini …..
Tuhanku Yesus …..
Begitu indah malam ini ….. Begitu indah
janji2 MU yang sudah ENGKAU laksanakan, bahwa ENGKAU tidak pernah
merancangakan kecelakaan kepadaku, tetapi ENGKAU selalu melakukan yang
terbaik untukku! Segala Puja dan Puji Tuhan semesta alam …..
Valentino berhasil mencampur-aduk
perasaanku. Valentino berhasil memberikan sebuah kebahagiaan dan
kebanggaan, ketika sebagai seorang wanita ‘cacat’pasca stroke, tetap
mampu berkarya dan mempersembahkan untuk Tuhan lewat insan pasca stroke
yang tidak mempunyai biaya untuk berobat.
Aku memang tidak bisa membuat mall lagi,
atau tidak bisa membuat apartemen lagi. Aku juga tidak bisa untuk
mengajak anak2ku dan memeluk mereka dengan lembut, karena tanganku hanya
1. Tetapi ternyata aku tetap bisa brekarya. Aku tetap bisa
mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan …..
Dalam 2 hari ini ( dari hari
Minggu, 16 September 2012 malam sampai hari Selasa, 16 September 2012
jam 15.35 ), tercatat bahwa buku-ku sudah laku 528 buah …… Puji Tuhan
……!
Artinya, ½ keuntungan ( diskon penerbit
serta royalti ) merupakan hak Tuhan! Artinya lagi, bahwa aku benar2
segera bisa memberikan ’sesuatu’ untuk banyak insan stroke yang tidak
punya biaya …..
Sambil aku menulis ini, mataku basah.
Aku menangis ….. Tuhan, betapa luar biasanya ENGKAU ….. ketika aku
hanya bisa berdiam diri dengan separuh tubuh cacat, aku bisa
mempersembahkan yang terbaik bagi MU dan tetap mampu berkarya sesuai
dengan keinginan MU ……
Terima kasih Tuhan Yesusku, terima kasih
semuanya …… Terima kasih, aku akan terus melayani ENGKAU
yang terbaik seperti yang ENGKAU inginkan aku melakukannya ……
Puji syukur semesta alam ……
Catatan :
Untuk mendapatkan buku ini bisa lewat www.leutikaprio.com
atau japri lewat aku. Dan aku tidak malu untuk selalu mempromosikan
buku ini, karena Tuhan akan senang jika aku bisa terus melayani NYA
lewat buku ini …..
Tags: Buku , Catatan Harian
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Dalam 1,5 Hari Terjual 528 Buku : Jika Tuhan Berkehendak, Siapa yang Dapat Melawan?”
Posting Komentar