Rabu, 02 Februari 2011

Manajemen Fisik Kota Jakarta (13)



By Christie Damayanti

Konsep Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Jakarta ini belumlah maksimal. Memang di beberapa tempat sudah cukup maksimal, tetapi hal ini tidak didukung oleh peraturan2 yg ketat sehingga banyak lahan di Jakarta yg digunakan tidak sebagaimana mestinya / tidak sesuai peruntukkannya. 

Untuk itu diperlukan kebijaksanaan khusu dan ditunjangvoleh peraturan2 yg ketat sehingga semuanya sesuai rencana, misalnya :

1.       Zonning / pengelompokkan kegiatan yg ketat dilaksanakan. Contoh, daerah bisnis sekarang ini sudah dikelompokkan dalam CBD ( Central Bussiness District ), meskipun untuk kegiatan ini, masih ada yg tercecer di tempat2 lain.
12965772831886803645
CBD Jakarta, merupakan tempat termahal

2. Perluasan lantai bangunan. Maksudnya, dengan kebijaksanaan khusus untuk menambah peruntukkan jumlah lantai di Jakarta yg sekarang sudah mulai diterapkan untuk gedung2 tinggi di Jakarta. Hal ini untuk mencegah pertumbuhan bangunan yg berlebihan yg berarti meningkatkan KDB ( Koefisien Dasar Bangunan ), yg juga berarti mengurangi lahan peresapan air ( banjir dapat diantisipasi ).
12965773581256856875 

KDB dapat ‘disiasati’ dan tidak melanggar peraturan. Bila kita membutuhkan ruang yg luas, dapat mendesain ‘mezanin’ ( lihat sebelah kiri ) sehingga dasar bangunan hanya sedikit, bila dibandingkan kalau bangunan yg di sebelah kiri berada di tanah. 

3.       Pengefektifan penggunaan lahan yg maksimal, untuk mengurangi pemakaian lahan yg tidak perlu / tidak cocok.

12965774781401519790 

Konsep pengefektifan lahan, bisa digunakan untuk penghijauan, walaupun hanya sedikit. Tanamlah sebanyak2nya pohon di pekarangan rumah anda.

4.       Mempromosikan serta meakukan survey dan penelitian tentang penggunaan lahan yg optimal. Juga dengan melakukan kerja sama dengan bidang lain.

Konsep Penyelesaian Masalah Perkotaan

Untuk lingkungan perkotaan, masalah polusi juga merupakan masalah yg dominan, terutama di Jakarta yg terkenal sebagai salah satu kota terpolusi terbesar di dunia. Masalah ini memang sangat mendominasi segala permasalahan Jakarta. 

Konsep2 berikt ini mungkin dapat dijadikan langkah awal dalam penerapannya di Jakarta :

1.       Mengurangi pemakaian bahan bakar yg dapat membuat polusi udara
2.       Membuat peraturan tentang penggunaan standard bahan bakar yg sesuai. Misalnya, bila kendaraan bermotor mengeluarkan asap tebal, harus ditindak sesuai dengan peraturan yg berlaku.
3.       Mengurangi kebisingan dengan peratutan yg ketat. Misalnya, penindakkan terhadap mesin kendaraan yg terlalu berlebihan.
4.       Mengembangkan sistim control ( monitoring system ) bagi tingkat kebisingan dan polusi udara kota, yg kemungkinan dapat diimplementasikan di sudut2 perkotaan yang rawan kebisingan dan polusi udara.

Selain itu Jakarta diharapkan dapat menggali ilmu pada kota2 lain, bagaimana mengatasi masalah2 perkotaan. Misalnya, Jakarta dapat mencontoh Singapore dalam penerapan penggunaan peraturan yg effektif. Singapore selama ini dikenal sebagai ‘kota peraturan’. Semua pelanggaran peraturan dikenakan denda yg luar biasa besar dan hal tersebut memang benar2 dilaksanakan sehingga warga takut untuk melanggarnya. Tetapi jika pelaksanaannya tidak ketat dan terdapat kolusi disana sini, maka peraturan tersebut hanya menjadi ‘monumen’ saja.

Masalah musibah juga masalah rawan di Jakarta, seperti banjir dan kebakaran juga gempa. Untuk itu perlu diberlakukan beberapa tindadkan pencegahan / antisipasi :

1.       Menyiapkan kondisi kota sebagai kota yg tahan terhadap segala musibah.

1296577526355641430

Konsep bangunan anti banjir, mungkin bisa dibuat pondasi seperti di gambar ini. Ini adalah angan2ku saja, hanya imajinasi ‘liar’ku saja.

2.       Mendisain bangunan harus mengikut-sertakan ahli2 gempa, kebakaran dan keamanan bengunan lainnya.
129657793248414513 

Konsep bangunan tinggi tahan gempa, mempunyai ‘dinding geser’, biasanya digunakan ’sharf’/ jalur lift.

1296577962624778241

Konsep hydrat perkotaan, untuk melindungi bahaya kebakaran.

1296577632325931522 

Hydran2 ini seharusnya dipelihara di seluruh sudut kota, tetapi masalahnya adalah warga tidak memeliharanya, bahkan dipakai untuk mengambil air. Dan jika ada kebakaran, warga mendapati airnya habis dan alatnya rusak, sehingga mobil pemadam kebakaran selalu membawa air sendiri.

3. Mengembangkan sistim pencegahan kebakaran pada tiap2 bangunan maupun skala perkotaan, yaitu dengan menyiapkan detector, springkler serta hydrant pada tiap bangunan, juga dengan membangun fasilitas pemadam kebakaran disetiap skala tertentu diperkotaan. Kenyataannya sekarang di Jakarta bahwa fasilitas ini sangatlah kurang dan belum memadai.

12965776751921803788 

Konsep springkler. Harus ada untuk bangunan diatas sekian m2, apalagi bangunan2 tinggi. Masalahnya, pemilik bangunan2 itu sering tidak peduli untuk menggunakan srpingkler. Dan itu akan membahayakan gedung ini dan orang2 didalamnya. Peraturan ini di utur oeh pemda2 diseluruh dunia.

4. Pencegahan banjir dapat dengan cara merawat sungai yg ada dengan menjaga kebersihannya, juga dengan mengadakan ‘daerah tanah terbuka’ di setiap bangunan untuk peresapan air juga dengan memelihara hijau perkotaan.

1296577720492611873

Contoh ‘ketidak-adanya’ daerah penyerapan air, sehingga bila hujan dan tidak ada penyerapan air, maka terjadi banjir.

5. Membangun dan mengembangkan sistim aliran air bawah tanah yg cukup besar / gorong2 agar dapat menampung air yg berlebihan. Kondisi kota2 besar di Amerika misalnya, yg sudah mempunyai sistim ini pun, masih sering dilanda banjir bila hujan terlalu besar. Apalagi Jakarta yg mempunyai luar daerah yg lebih besar dan penduduk yg lebih banyak dan lebih kompleks.

1296578142238249518 

Konsep gorong2 / saluran air perkotaan, infrastruktur harus dibuat dahulu sebelum ada jalan / bangunan diatasnya. Dan ternyata, infrastruktur ini sering / tidak ada setelah jalan / bangunan dibanguan …..

6. Mengadakan sistim control terhadap kemungkinan terjadinya musibah sehingga dapat  diantisipasi.
Kesemuanya ini memang harus didukung oleh peraturan yg penerapannya dikontrol secara ketat sehingga rencana ini dapat direalisasikan dengan baik.

Tags: ,

0 Responses to “Manajemen Fisik Kota Jakarta (13)”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks