Selasa, 05 Agustus 2014

‘Kalverstraat’ : Shopping Area dengan Pedestrian yang Nyaman






By Christie Damayanti
14072259321249509539
Sebelumnya :
‘Canal Cruise’ : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!

***
Setelah 1,5 jam kami berlayar melalui kanal2 cantik di Amsterdam, tubuh kami cukup pegal. Terutama aku yang susah berjalan2 apalagi harus berjalan di atas kapal, yang terus bergoyang.
 
*Hihihi ….. Itulah mengapa aku selalu berkata tentang kepalaku yang terus bergoyang, seperti kita duduk di atas kapal ( apalagi kapal yang terserang badai, pun ini sejak awal sakit sampai SEKARANG ). Dan bisa dibayangkan, jika kepalaku saja sudah terus bergoyang, apalagi benar2 berada di atas kapal …..

Cukup capek untukku, sehingga setelah keluar dari kapal dan duduk di kursi rodaku lagi, Arie mengajak kami untuk sekedar minum teh hangat di tepi kanal. Hmmmm ….. Sebuah cafe kecil di pinggir kanal, tanpa penutup kedai. Benar2 konsep terbuka, dan justru ini mengundang turis untuk datang.

Tidak lama kami duduk di cafe kecil itu, dan kami bersiap berjalan lagi.

Sudah sekitar jam 3 sore. Udara sungguh cerah! Matahari bersinar terang dengan cukup menyengat, tetapi angin cukup dingin, sehingga kami tetap meraparkan mantel dan jaket2 kami.

Masih dengan konsep ‘blusukkan’, Arie membawa kami. Kami masuk ke dalam area perbelanjaan, shopping area outdoor.

14072264311996909141
Google Map tentang Kalverstraat, Amsterdam
1407226855103093855
Menuju ke Shopping Area Kalverstraat
 
Ya, Eropa lebih memilih area perbelanjaan outdoor, shopping street dan full pedestrian, dibanding dengan mambangun mall2 yang mewah dan super modern!

Memang ada Magna Plaza, tetapi hanya sekedar deparatmen store, bukan pusat perbelanjaan. Hanya sekedar perbelanjaan ‘ala kadarnya’. Justru untuk shopping di Eropa, akan sangat menarik berada di area full pedestrian dengan toko2 cantik disana …..

Kami memasuki shopping area, Kalverstraat. Tempat ini sudah ada dari jaman dahulu kala. Toko2 disana bermerek, tetapi berharga menengah. Seperti H&M, Forever 21 atau The Body Shop. Tetapi di beberapa titik, ada beberapa butik mahal, seperti Eitene Aigner atau Louis Vuitton.

14072274601010974903

Kami masuk dari arah ujung Koninklijk Paleis. Karena waktu itu masih deman ‘World Cup’ (18 Juni 2014), semuanya di dandani dengan bola …..

Bangunan2 di Kalverstraat adalah bangunan2 tua, seperti yang aku tuliskan di beberapa link diatas. Bahwa bangunan2 tua itu benar2 di rawat dan diberi fasilitas2 modern. Dan di Klaverstraat ini ada beberapa tempat yang sangart menarik! Bukan tempat berbelanja, tetapi beberapa titik dan komunitas yang, pastinya, tidak akan terpikirkan sebelumnya! Komunitas2 ini akan aku tuliskan setelah artikel ini.

Di Kalverstraat memang full pedestrian dengan fasilitas2 yang cukup memadahi sebagai disabled diatas kursi roda, aku. Meang, di beberapa titik di jalan ini, masih ada permukaan jalan con-block, tetapi tidak mengurangi semangatku untuk bersenang2.
14072283821853847600


Banyak disabled erlalu lalang dengan kuris roda, baik warga local, ataupun turis manca negara, seperti aku. Bahkan, anjing pun ikut menikmati tuannya yang sedang berjalan2 di Kalverstraat, untuk sekedar cuci mata …..

Tetapi pada permukaan jalan tersebut, ternyata di bagi 3 bagian. Di tengah2nya adalah untuk pengendara sepeda. Dimana sepeda merupakantransportasi utama bagi warga kota Amsterdam. Memang tidak banyak pengendara sepeda yang berkeliling di Kalverstraat karena mereka lebih memilih berjalan kaki.

Tapi Kalverstraat sendiri merupakan jalan tembus antara sebuah jalan utama 1 ( ujung Koninklijk Paleis )  ke jalan utama yang lainnya ( Muntplein Rokin ), sehingga lebih dipilih dari pada harus memutar dari ujungnya.

1407228494678303990

Ternyata pun, pengendara sepeda tidak terlalu mau mengganggu bagi pejalan kaki di Klaverstraat, kecuali mereka memang mungkin harus terburu2 ke ujung jalan utama tersebut. Cukup panjang, mungkin sekitar 5 atau 6 blok area. Dimana dalam masing2 blok itu memang banyak yang menarik!

Arie banyak bercerita tentang banyak komunitas2 yang ada di Amsterdam. Sampai aku benar2 terbengong2 karena aku sama sekali tidak pernah menyangka, bahwa komunitas seperti itu nyata dan ada! Aku tidakb tahu, apakah di kota2 lain di luar Holland, ada. Seperti prostitusi yang di-legalkan, bahkan untuk pariwisata dunia, sepertinya hanya Amsterdam yang mempunyainya. Tetapi yang jelas, Amsterdam mempunyainya!

Untuk barang2 jang dijual disana, aku tidak tertarik karena merek2 itu juga ada di Jakarta. Aku hanya melihat harga2nya saja, berapa bedanya antara barang2 yang ada di Amsterdam dan yang di Jakarta. Seperti di Forever 21, ternyata baju2nya pun banyak yang sama, desain maupun harganya! Hampir semua buatan China, Cambodia, Sri Lanka dan India!

Aku lebih tertarik dengan detail2 klasik bangunan2nya. Kata Arie, dari dulu Klaverstraat memang merupakan daerah perdagangan. Awalnya hanya rumah2 penduduk biasa. Lalu mereka mulai menata ruang tamu mereka untuk berjualan. Dulu, mereka untuk berjualan bahan pangan, termasuk keju dan susu.

14072285611170110748
Kalverstraat waktu itu …..

Sejalan dengan waktu, konsep mereka berjualan pun berubah. Dari bahan makanan, berubah sebagai area shopping untuk fashion : baju, kosmetik, tas, sepatu, termaduk cafe2 kecil, dan sebagainya. Dan Kalverstraat cukup yerkenal di kalangan turis, karena jualan mereka barang2 bermerek menengah …..

***
Dari ujung Koninklijk Paleis, sebelah Madam Tussaud, ke ujung satunya lagi, Muntplein Rokin, tidak berasa kami lalui. Bercanda, tertawa, bercerita sampai membahas komunitas2 luar biasa di Klaverstraat, itulah yang membuat kami tidak merasakan capek. Arie begitu antusiasnya, untuk kami bertiga menikmati Amsterdam. Dan dia tahu, bahwa aku memang sangat tertarik dengan tata kota, lingkungan, budaya bahkan sosial masyarakat di dunia, termasuk Holland …..

Terima kasih, Arie …..

Tips untuk pemerintah Jakarta, khususnya :

Sejak dulu, banyak negara2 maju justru sampai sekarang tidak mem-blow up pembangunan gedung2 modern. Justru mereka sangat giat untuk mempertahankan ke-asli-an sejarah negeri mereka, bangunan2 tua mereka, tetapi dengan menambahan2 fasilitas2 modern bagi perkembangan jaman.

Begitu juga dengan perbelanjaan. Bahwa beanja, selain untuk pemenuhan hidup sehari2, belanja memang dapat member kesenangan tersendiri. Tetapi belanja jangan membuat kita semua terfokus dalam hedonisme, dan membuat kita terus berusaha membeli semua yang kita inginkan.

Area perbelanjaan itu seharusnya hanya cukup baik untuk pemenuhan kebutuhan, JANGAN untuk pemuas nafsu dunia …..

Tags:

0 Responses to “‘Kalverstraat’ : Shopping Area dengan Pedestrian yang Nyaman”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks