Rabu, 15 Oktober 2014
‘Aku Perempuan’ [I am Woman, Because I Care], Tema Hari Stroke Sedunia 2014
Rabu, 15 Oktober 2014 by Christie Damayanti
Tanggal
29 Oktober adalah peringatan Hari Stroke Sedunia. Ketika aku masih
belum bisa berbicara dengan lebih baik seperti saat ini, aku sudah
diminta untuk berbicara di depan 500 orang IPS ( insan pasca stroke )
dan ‘car-giver’ serta keluarganya, taggal 29 Oktober 2011 lalu.
Lihat tulisanku :
Tahun 2014 ini, konsep campaign stroke dunia ( World Stroke Campaign ) adalah “I am Woman”.
Mengapa “I am Woman?”
Perempuan adalah seseorang yang lebih beresiko dibanding laki2 terserang stroke. Tetapi perempuan jugaa mwmpunyai ’sense’ dan mempunyai ‘hati’ sebagai ‘caregiver’ kepada keluarga, sahabat2 dan lingkungannya. Karena stroke memang sangat mengerikan …..
Kepedulian sering membawa sebuah pemulihan. Mungkin bukan pemulihan
secara fisik, karena secara fisik dan medis, IPS tidak ada bisa pulih
lagi secara 100%. Lain lagi pemulihan secara mukjizat. Kita tidak pernah
tahu, apa yang Tuhan mau, dan yang jelas tidak ada yang tidak mungkin
bagi Tuhan.
Riset membuktikan bahwa perempuan mampu membawa pemulihan bagi IPS dan
mampu menaikkan tingkat kepercayaan diri untuk lebih baik ( world stroke organization ).
Dan ‘cargiver’ perempuan, juga mampu memulihkan depresi si penderita,
karena sikapnya yang lebih sabar dan berserah kepada keinginan Tuhan.
Stroke memang mengerikan, itu seperti yang aku sering katakan dan
tuliskan di Kompasiana. Stroke sering membuat orang2 tiba2 tidak bisa
merencanakan hidupnya lagi, karena cacat tubuh dan keterbatasannya.
Stroke sering atau justru tidak memandang semua perbedaan. Stroke bisa
membuat keterpurukan bahkan kematian, BUKAN karena keinginan untuk mati
saja, justru mereka lebih takut karena akan menjadi cacat, dan mereka
akan mengalami ‘kematian’ sebelum benar2 dipanggil Tuhan.
Bayangkan, ketika suatu saat tiba2 tubuh kita lumpuh karena terserang
stroke, seperti aku dulu, lumpir secara permanen, tidak mampu mencerna
kata2, tidak mampu membaca atau menulis, apalagi berhitung. Atau bahkan
tidak mampu untuk minum, makan, mandi dan sebuah kegiatan dasar hidup
manusia, seperti aku yang terserang stroke tanggal 8 Januari 2010.
Apa yang aku bisa perbuat?
Sama sekali tidak ada!
Tidak ada! Sama sekali tidak bisa berbuat apa2! Hanya mampu berbaring,
melihat, tersenyum dan berdoa saja. Bahkan menangispun aku tidak mampu.
Aku hanya bisa tersenyum dan terus tertawa, menertawakan aku, yang
sebelum ini aku bandel mementahkan nasehat2 dari Tuhan lewat orang
tuaku, sahabat2ku, bossku dan teman2ku, untuk istirahat dengan hidup
sehat. Aku bandel dengan ‘lifestyle’ku yang sembarangan dan senaknya
saja. Pola makan dan istirahat sebagai orang muda dengan segepok mimpi
dan cita2, akan sangat sulit untuk berpikir secara realistis ……
Tahun
ini, sekitar 17 juta insan pasca stroke di dunia ( yang terdeteksi ),
harus terpuruk dan dalam pemulihan. ‘Caregiver’ berusaha untuk mememani
dan peduli sebagai teman untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Strategi dibutuhkan secara komprehensif, sosialisasi percegahan dan
hidup sehat adalah untuk mengurangi resiko2 terserang stroke. Dukungan
sangat diperlukan, apalagi dari keluarga dan sahabat2 si penderita.
“World Stroke Organization” menyatakan bahwa insan pasca stroke di
dunia, pasti mengalami cacat dan keterbatasan. Tiap detik, ada yang
terserang strokr dan tiap 6 detik, stroke ‘membunuh’ seseorang!
Perempuan lebih beresiko terserang stroke. Karena mengontrol
keperempuanannya seperti kehamilan, menopause, perubahan1 hormon serta
gangguan2 yang tidak terjadi pada kaum laki2. Keadaan tubuh perempuan
di’paksa’ mampu untuk melalui semuanya tetapi ternyata tidak mampu.
Tetapi perempuan justru memang makhluk yang sangat kuat!
Kepasrahannya kepada Tuhan. Kesiapanannya sebagai indan yang merasa
tidak ‘kuat’ dibanding laki2, justru membawa sebuah ‘kekuatan’ yang luar
biasa! Baik sebagai insan pasca stroke, ataupun sebagai ‘caregiver’.
Seorang perempuan biasanya lebih memilih berpasrah dengan keadaan yang
terburuk, dibandingkan dengan seorang laki2 dalam mengekspresikan
emosinya. Dan justru itulah yang membuat perempuan mampu berjuang
sendiri, dan mampu menjadi ‘ceragiver’ bagi lingkungannya …..
Mari kita menjadi bagian dari pemulihan untuk keluarga dan sahabat kita, karena terserang stroke.
Sosialisasikan stroke. Cegah dan antisipasi stroke dengan hidup sehat.
Stop stroke, lakukan sekarang. Menjadi ‘caregiver’ dan membantu sesama
……
Selamat
menjelang Hari Stroke Sedunia, 29 Oktober 2014, untuk sahabat2 kaum
insane pasca stroke. Mari kita mensosialisasikan tentang stroke dan
mencoba mengantisipasi serangan stroke bagi sahabat dan keluarga kita.
Tuhan berkati !
“World Stroke Day 2014″ ….. I am Woman, because I care …..
Fan Page Facebook-ku tentang : Stroke di Usia Muda. Semoga bermanfaat, dengan ratusan artikel kesaksianku tentang aku terserang stroke, sebagai IPS ( insan pasca stroke ).
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Aku Perempuan’ [I am Woman, Because I Care], Tema Hari Stroke Sedunia 2014”
Posting Komentar