Rabu, 05 Desember 2012
Menjelang Hari Ibu : Kelembutan Seorang Ibu dalam ‘Hypnoparenting’
Rabu, 05 Desember 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sebentar lagi tanggal 22 Desember adalah
Hari Ibu. Ketika IDKita Komopasiana yang menggandeng 2 Kementerian (
Kementrian Pmberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kemen
Kominfo ) sedang berkutat dengan konsep, desain dan penyelenggaraan Hari
Ibu tahun 2012 secara nasional ( lihat tulisanku IDKita Kompasiana Akan Berkolaborasi dengan 2 Kementerian dalam Hari Ibu 2012 dan IDKita Kompasiana dan 2 Kementerian : Persiapan Seminar Hari Ibu Nasional 2012 ),
kami juga memulai dengan promosi2nya.
Kami sebagai IDKita dan 2
Kementrian akan menyelenggarakan Seminar dan Workshop ‘Parenting
Control’ tentang ‘Internet Sehat dan Aman’. Dan akan diselenggarakan
pada tanggal 19 Desember 2012 am 9.00 sampai jam 18.00, di Hotel
Millenium.
Dengan tidak mengesampingkan peran ayah,
di hari ibu, memang ibulah yang di fokuskan. Seorang ibu yang
menyayangi anak2nya. Seorang ibu yang berusaha untuk terus mendampingi
anak2. Seorang ibu yang perhatian dalam perkembangan hidup anak2ya. Juga
seorang ibu yang pandai memberikan kebutuhan hidup anak2nya. Dari
sebelum lahir sampai kapanpun, seorang ibu akan selalu siap untuk
kehidupan anak2nya …..
Seperti workshop ‘Parenting Contol’ yang
berusaha membentengi gadget pada orang tua untuk anak2 dan remaja,
belakangan ini memang banyak seminar2 yang mengupas permasalahan tentang
ibu dan anak. Jika ‘Parenteng Contol’ berhubungan dengan Internet Sehat
dan Aman’, teknik jitu mendidik anak, sudah sering dibicarakan adalah
‘Hypnoparenting’ yaitu sebuah fenomena yang terus berlangsung secara
alami dalam kebiasaan2 demi mendidik anak2 dan remaja.
Sebagai contoh, anak2 dari Padang sangat
menyukai makanan2 pedas sampai dewasa, sehingga kebiasaan makan makanan
pedas merupakan kebiasaan berulang dan disebut dengan ‘hypnoparenting’.
Metodanya tidak susah, dan dapat
dilakukan oleh siapa saja, tidak terbatas sebagai orang tua, maupun oleh
guru sebagai pendidik ataupun terapist. Mengasuh dan mendidik dengan
metode ini sangat sederhana, sistimatis dan sangat efektif. Hanya dengan
memberikan sugesti2 positif secara terus menerus, kita bisa merubah
pola perilaku anak2 dan remaja ita, sesuai dengan yang kita harapkan.
Misalnya, anak yang manja bisa menjadi anak yang mandiri, atau anak2
yang pemurung bisa menjadi anak2 yang ceria.
Intinya adalah komunikasi.
Kita tidak harus memukul atau mencubit anak2 kita ketika masih kecil,
untuk melakukan sesuai dengan yang kita harapkan. Kita hanya harus
selalu berkomunikasi dengan anak2 dan remaj kita, sehingga lama kelamaan
terbentuk suau pola yang sesuai antara ibu dan anak. Kekasaran kita sebagai orang tua, justru akan menyebabkan penolakan oleh anak2 dan remaja kita.
Konsep komunikasi dalam ‘hypnoparenting’ adalah dengan
memberikan sugesti2 positif yang terus menerus, sehingga alam bawah
sadar anak2 dan remaja secara berulang menyimpan berbagai keyakinan
bahwa mereka akan menuruti ‘perintah’ dari sugesti2 positif tadi.
Sebagai orang tua, kita haarus tahu ‘bahasa’ mereka, kita membuat
‘naskah’ untuk menciptakan sugesti2 positif bagi anak2 dan remaja kita
sesuai dengan yang kita inginkan.
‘Hypnoparenting’ bisa diterapkan di
berbagai kesempatan, dianatara kegiatan anak2 dan remaja kita. Misalnya,
bangun tidur, bermain, belajar, saat bercerita apalagi saat bercanda.
Sebagai orang tua, kita juga harus terus tersenyum, memandang dengan
hati yang terbuka kepada anak2 kita serta berbicara dengan sentuhan2
lembut bagi mereka. Sentuhan lembut epada anak2 kita adalah alat yang
manjur dalam ‘hypnoparenting’ ini.
Beberapa naskah untuk membentuk karakter anak dan remaja dalam ‘hypnoparenting’, yang mungkin bisa dilakukan :
Memilih kata2 positif dan membangun.
Hindari pemakaian kata2 negatif seperti
‘tidak’, ‘jangan’, ‘nakal’, bandel’ apalagi kata2 kasar kepada anak2 dan
remaja kita. Karena dengan kata2 positif dan membangun, otak anak2 dan
remaja akan menterjemahkan sesuai dengan tingkat kemampuannya, dan akan
berlanjut terus menerus sebagai sugesti positif.
Menghargai anak2 dan remaja.
Disarankan supaya sebagai orang tua
untuk menghargai setiap upaya yang dilakukan anak dan remaa sehingga
akan membantu perkembangan harga diri anak2 dan remaja.
Intonasi positif.
Biasakan mengucapkan kata2 dan intonasi
positif, berbicara dengan lembut dan dengan intonasi rendah sebagai
kesan positif, karena itulah kesan yang dalam bagi pikiran bawah sadar
anak2 dan remaja.
Menggunakan bahasa tubuh.
Bahasa tubuh menunjukan kasih sayang,
empati, ketulusan serta kelembutan hati kita sebagai orang tua. Salah
satu caranya adlah kita menunjukan dengan menatap mata anak dan remaja,
menyentuh tubuh anak dan remaja bahkan secara periodik kita memeluk
serta mencium anak dan remaja kita.
Mengakui kesalahan kita.
Jika kita elakukan kesalahan kepada
mereka, jangan sungkan dengan meminta maaf. Karena mengakui kesalahan
dan meminta maaf kepada anak dan remaja adalah sikap positif yang bisa
ditirunya sampai dewasa.
Membuat ‘model’ bagi anak dan remaja.
Jika kita membuat aturan bagi anak dan
remaja kita, berarti kita juga harus taat pada peraturan tersebut.
Misalnya, jika kita tidak mau anak2 dan remaja tidak terfokus hanya di
depan gadgetnya ( bb atau smartphone ) saja, berarti kita juga jangan
terfokus pada bb atau smartphone kita juga, walaupun mungkin kita harus
terus memantau pekerjaan kita lewat gadget kita.
***
Menjadi orang tua memang tidak mudah.
Terlebih sebagai ibu, yang bekerja double ( sebagai ibu yang harus lebih
fokus kepada anak2 dan remaja dibanding dengan ayah dan sebagai pekerja
wanita yang juga harus membantu mencari uang ). Demi anak, ibu mampu
berjibaku dengan suramnya masa depan serta susahnya mencari uang.
Jika sebagai ibu yang bekerja bisa
sangat handal dalam pekerjaannya walau bekerja kasar, tetapi mereka
harus tetap memberlakukan kelembutan bagi anak dan remajanya. Ibu adalah simbol kelembuatan untuk anak2 dan remaja. Dan ibu memang pantas untuk dihormati.
Dengan menyongsong Hari Ibu 2012, dimana
IDKita Kompasiana akan menggelar kegiatan dengan tema ‘Ibu Dalam Era
Digital’ ini, tidak mengesampingkan tentang kelembuatn dan pancaran
kasih seorang ibu, walau ibu juga harus terus memantau kegiatan anak2
dan remaja di dunia maya. Konsep ‘hypnoparenting’ merupakan konsep yang
fleksibel, yang bisa juga dikolaborasikan dengan konsep pengawasan
kepada dunia maya bagi anak2 dan remaja.
Dengan kelembutan seorang
ibu, kata2 manis dan sifat2 membangun serta bahasa tubuh untuk memeluk
serta mencium anak dan remaja, akan membuat mereka menjadi pribadi2 yang
mandiri, tagguh, kuat, ramah serta bertanggung jawab, tetapi tetap
penuh kelembutan …..
Selamat menjelang Hari Ibu, Tuhan berkati semua ibu2 …..
*Untuk mama, semoga cepat sembuh ya ….., I love you mommy*…..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Menjelang Hari Ibu : Kelembutan Seorang Ibu dalam ‘Hypnoparenting’”
Posting Komentar