Selasa, 06 November 2012
Ketika Seorang Perempuan Malu …..
Selasa, 06 November 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Ini juga cerita salah seorang remaja,
sahabat perempuanku. Lira, sebut saja demikian. Adalah seorang perempuan
pintar dan hidup di dunia eksekutif muda di Jakarta. Dia mempunyai 1
anak perempuan, sebut saja Liandra, seorang pasca remaja, kuliah
semester 5 di sebuah universitas swasta di Jakarta. Liandra cukup
cantik, modis dan selalu mengedepankan kosep hidup masa depan sebagai
seorang perempuan karir yang ambisius.
Liandra sangat tertutup, ketika Lira
bercerita kepadaku bahwa akhir2 ini Liandra terlihat tidak bergairah,
entah apa sebabnya. Jika biasanya Liandra selalu tersenym dan tertawa
setiap hari walau tugas2 kuliahnya membuanya stres karena harus berhari2
begadang, tetapi akhir2 ini Liandra selalu terlihat pucat dan susah
untuk menjawab pertanyaan. Tidak mau makan dan sering bolos kuliah.
Sehingga Lira bingung walau dia tidak pernah berpikir negatif karena
anaknya sudah dewasa …..
Ketika Lira mengajakku untuk berjumpa
dengan Liandra, memang aku melihat seorang perempuan muda cantik, tetapi
terlihat seperti zombie … sungguh, aku bergidig melihatnya ….. Mengapa?
Karena wajahnya yang cantik, mendung kelabu tanpa makeup walau tipus.
Bibirnya kering. Matanya ada lingkaran kehitaman serta jalannya bungkuk,
seakan ada beban berat diatasnya. Padahal Liandra yang aku kenal tidak
pernah seperti ini …..
Aku tergugah untuk mengajak Liandra
berbincang-bincang. Dan ketika aku mengajaknya ke sebuah cafe di sebuah
mall, dia mengangguk setuju. Dan jadilah aku menjemputnya untuk kesana
sambil membayangkan, ada apa dengannya?
Hanya dengan beberapa patah kata yang
aku ucapkan, semuanya meluncur dari mulutnya. Cerita ini adalah ‘true
story’, walau setting dan namanya sudah aku ganti. Dan ini sudah aku
diskusikan bahwa aku boleh menuliskan ini dan mempostingnya di
Kompasiana.
Cerita Liandra :
Suatu saat Liandra sangat senang ketika
banyak teman baru minta dia untuk meng-approvenya di FB. Sehingga
teman2nya terus bertambah banyak dan terus menjadikan Liandra seorang
mahasiswa ter’rekomendasi’ dalam dunia per-mahasiswa-an. Dan seorang
laki2 dari dunia maya, yang sepertinya naksir Liandra, terus memburunya
untuk menjadikan Liandra seorang pacar.
Sebenarnya, Liandra bingung
dengan laki2 tadi, sebut saja namanya Charles, seorang laki2 dewasa,
karena Liandra sudah berpacaran dengan laki2 lain. Bukan karena Liandra
plin plan, tetapi justru Liandra bingung karena Charles membujuknya,
bahkan memaksanya untuk menerimanya sebagai pacar …..
Sebagai perempuan yang santun dengan
ajaran orang tuanya, Liandra mengajak Charles untuk datang ke rumahnya,
untuk bertemu dengannya serta bertemu dengan orang tuanya. Liandra juga
ingin mempertemukan Charles dengan pacarnya, sehingga dia tidak menjadi
kecewa. Karena Liandra sudah cerita bahwa dia sudah punya pacar, Charles
tetap tidak peduli, dan terus mengejar Liandra.
Dan dari sinilah masalah demi masalah muncul untuk Liandra …..
Charles merongrongnya terus untuk
menjadikan Liandra pacarnya. Dia seorang yang benar2 ingin memiliki
Liandra, sehingga dia dengan mudahnya meng-hack email Liandra ( entah
bagaimana caranya ) dan mengambil semua alamat email teman2, saudara2
dan rekan2 kerja prakteknya. Charles juga melakukan semua
‘cyberbulliying’ kepada Liandra ( lihat tulisanku Seputar Pelecehan Remaja di Dunia Maya ). Charles memperlakukan Liandra menjadi seorang ‘budak’ dan Charles menjadi ‘tuhan’nya!
Charles melakukan ‘Flaming’,
kemarahan yang berapi2 dan terus menerus, sehingga membuat email
Liandra penuh dengan amarah dan Liandra takut untuk membukanya. Jika
terbuka, hati Liandra kecut dengan kemarahan serta teror yang Chares
sampaikan. Jantungku saja sampai berdetak keras ketika aku membaca email
Charles …..
Charles juga melakukan ‘Harassment’,
yaitu gangguan pada sms, email atau pesan2 di media sosial yang
dilakukan secara teru menerus. Jika Liandra tidak membuka email, Charles
‘masuk’ kepada sms. Dan jika tulisan Charles terbuka, hati Liandra
pasti ciut karena kata2nya yang kasar, serta tidak berperikemanusiaan,
sehingga Liandra seperti menjadi seorang yang tidak berguna sebagai
manusia ……
Aku bekata kepada Liandra, “Biarkan
saja, dia mau bilang apa. Cuek bebek saja”. Tetapi Landra menjawab dia
tidak bisa cuek bebek, karena Liandra sudah memberikan foto2 vulgarnya,
chatting dirinya dengan Charles yang berbau seks serta cerita2
curhatnya, yang ternyata semuanya direkam oleh Charles. Blackmail.
Pemerasan.
Bahwa sebenarnya bukan Liandra yang mau
dengan kegiatan dunia maya yang ‘nyerempet2′, tetapi karena paksaan
Charles untuk mau melakukannya. Charles juga melakukan ‘Impersonation’,
yaitu dia berpura2 menjadi orang lain lalu mengirimkan pesan yang
menjelekkan. Bahkan Liandra menjadi korban lewat banyak orang yang
dijadikan Charles untuk berkenalan lalu akhirnya malah justru menteror
Liandra …..
Kasus ‘Trikery’ dan ‘Outing’ juga
dialami oleh Liandra. Yaitu Charles membujuk dan menyebarkan Liandra
untuk memberikan foto2 vulgarnya. Dan entah mengapa, Liandra mau dan
justru mengirimkan foto2 vulgarnya! Sepertinya, Liandra ‘tersihir’ oleh
Charles. Padahal, setelah bolak balik Charles minta maaf ( dan Liandra
memaafkannya ), tetapi terus terus dan terus berulang lagi …..
Yang terakhir, Charles mengikuti Liandra di dunia maya, dengan ‘Cyberstalking’.
Sering Liandra mengganti email, atau namanya, bahkan sering mengganti
nomor telponnya. Tetapi Charles tetap menemukannya. Liandra tidak tahu,
bahw dunia maya memang tidak seindah di pikirannya. Justru dunia maya
dalam internet, merupakan dunia yang tidak bisa ‘dirubah’, jika kita
sudah ‘masuk’ tanpa bisa ‘keluar’ lagi …..
Ya, konsep ini selalu di ‘warning’ oleh
tim IDKita Kompasiana. Bahwa sangat penting ketika kita berhubungan
dengan dunia internet, maka sekali kita memposting di internet, maka
selamanya itu akan berada disana! Jadi, pikirlan sebelum bertindak,
pikirlah sebelum kita ‘click’ dan pikirlah sebelum kita memposting …..
***
Ketika kita ( dalam hal ini Liandra )
malu karena ‘rahasia’ kita dipegang orang lain, dan ketika orang
tersebut melakukan pemerasan dunia maya, sangat dimengerti jika Liandra
takut, bingung, malu bahkan stres, walau sebenarnya Liandra bukan
seorang perempuan murahan.
Bahkan ketika rahasia itu dipegang oleh
Charles dan sebenarnya Charlespun tahu bahwa Liandra bukan perempuan
murahan ( laahh ….. Charles juga mau menjadikan Liandra pacar, bukan? ),
tetapi justru Charleslah yang menteror Liandra dan sering memaki2nya
dengan sebutan pelacur, juga sangat dimengerti. Bahwa Liandra sudah
hancur luluh dan sering sakit karena dia tidak mau keluargannya tahu
tentang permasalahannya …..
Tetapi menurutku, sebenarnya
cyberbullying adalah salah satu tindak kejahatan dunia maya, dan dengan
UU ITE, kita bisa menuntutnya. Yang jelas, menurutku jika kita tidak
salah, mengapa kita harus takut? Biar saja Charles berkoar2 apapun, dan
aku mengajarkan Liandra untuk terus berdoa untuk Tuhan bisa
menguatkannya ….. Dan Liandra sekarang bisa melepaskan teror itu dalam
Tuhan, walau Liandra yakin bahwa data2 vulgarnya tetap disimpan oleh
Charles …..
Cyberbullying
merupakan sesuatu yang ‘jahat’, karena bisa membuat si korban ‘terbunuh’
secara pribadi dan secara hati sehingga mereka akan terpuruk dan
menjadi depresi, seperti Liandra. Bahwa bukan hanya pornografi yang bisa
mejadi ‘hantu’ dunia maya bagi anak2 dan remaja ( banyak orang yang
mengatakan, pornografilah yang merupakan ‘hantu’ dunia maya ), tetapi
cyberbullying akan membuat anak2 dan remaja menjadi malu dan depresi,
sehingga kehidupannya menjadi berantakan ….. Dan sebagian besar korban
pelecehan adalah perempuan, walau tidak sedikit pula korban laki2.
Dan cerita ini adalah perempuan dewasa.
Lalu, bagaimana dengan anak2 dan remaja? Pasti akan lebih mengerikan,
dan mereka lebih tidak bisa melakukan apapun, termasuk untuk
menceritakannya kepada orang tua, apalagi orang lain yang sebenarnya
ingin melindunginya …..
Ketika seorang perempuan malu dengan
keadaannya, si peleceh yang akan berjaya. Dan ketika si peleceh berjaya,
maka makin banyak peleceh2 yang lain yang akan menjadikan perempuan2
itu malu dan akan menghambat kehidupannya …..
***
Dan inilah yang terjadi pada cerita
akhir2 ini. Bahwa banyak remaja putri yang ‘menghilang’ karena
berkenalan dengan seorang laki2 lewat FB. Sebenarnya bukan FB nya yang
bersalah, tetapi si pengguna menyalahgunakan untuk kepentingannya
sendiri. Dan ketika si remaja putri mau saja untuk ‘berkencan’ dunia
maya, kita tidak tahu apa yang diperbuatnya. Apakah hanya sekitar
chatting biasa saja, ataukah lebih dalam lagi? Apakah hanya mengirimkan
foto2 memakai seragam sekolah, ataukah mengirimkan foto2 dengan baju2
seronoknya, bahkan foto ketelanjangannya? Itu yang kita tidak tahu …..
Jadi, katakan NO pada
‘Internet Tidak Sehat’ dengan seluruh ‘kejahatannya’ dan katakan, ‘Mari
kita bersama untuk menjadikan ‘Internet Sehat dan Aman’ untuk anak2 dan
remaja, bahkan untuk semuanya ……
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Ketika Seorang Perempuan Malu …..”
Posting Komentar