Rabu, 23 Mei 2012
Dunia Perang Terhadap ‘Internet yang Tidak Sehat’
Rabu, 23 Mei 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

wahooschools.org
Apakah kita tahu, seberapa banyakkah waktu yang anak2 dan remaja2 kita menghabiskan waktu untuk berselancar di internet? Dalam referensiku, di Amerika dikatakan bahwa anak2 dan remaja Amerika, sekitar 40% mengaku bahwa orang tua mereka tidak tahu apa yang mereka cari via browsing.
Yang jelas, bahwa aktivitas online paling populer adalah kencan online ( 23 % ), jejaring sosial ( 50% ) dan bermain GAME
( 72% ). Dan yang paling mengejutkan, 16% anak2 di Amerika, didekati orang asing secara online, dan ternyata juga, hanya sedikit orang tua tidak percaya dengan data itu, sehingga anak2 dan remaja menjadi lebih bebas karena orang tua mereka TIDAK PERCAYA ( walau di Amerika hapur semua orang tua ‘melek internet ).

Tetapi yang aku tahu, bahwa di Indonesia, justru orang tualah yang sama sekali belum mengerti bahaya dunia internet, sehingga mereka bukan tidak percaya, tetapi SAMA SEKALI TIDAK MENGERTI tentang kehidupan anak2 dan remaja di dunia internet, karena walau mereka tidak mempunyai komputer, tetapi karena anak2 dan remaja bisa ber-internet ria via warnet, membuat mereka sangat tidak terkontrol ) …..
Anak2 kta adalah asset kita, asset bangsa kita dan asset dunia yang paling berharga. Mereka mewakili masa depan untuk masa depan yang lebih baik. Anak2 dan remaja, juga merupakan anggota masyarakat yang paling rentan, sehingga kita harus melindung mereka melawan ‘kejahatan’ dan harus menjadi prioritas nasional.
Sayangnya, kemajuan yang sama dalam teknologi komputer dan telekomunikasi, memungkinkan anak2 dan remaja untuk menjangkau sumber2 baru dalam mencari dan pengetahuan dan budaya. Bukan hanya di dunia nyata, nahkandunia internet menawarkan akses yang cepat untuk saling berhubungan dengan semua orang di dunia dalam genggaman. Dan justru, dalam dunia maya sangat tidak bisa terdeteksi dengan cepat, tidak seperti di dunia nyata …..
Beberapa orang via internet, sengaja melirik anak2 dan remaja untuk mengeksploitasi mereka melalui dunia online. Mereka merayu target melalui perhatian, kasih sayang, kebaikan2, bahkan hadiah2. Mereka bersedia mencurahkan waktu dan energi mereka, bahkan uang mereka dalam proses ini. Mereka mendengarkan dan berempati ketika anak2 dan remaja menceritakan permasalahannya dalam dunia sekolah atau keluarganya.
Dan ….. setelah itu perlahan2 mereka mulai memperkenalkan konteks seksual ke dalam percakapan mereka …..
Beberapa orang2 jahat yang lain, mereka langsung terlibat kedalam percakapan seksual dengan eksplisit, bahkan terang2an mereka menawarkan untuk mau berhubungan secara seksual dengan imbalan2 yang membuat anak2 dan remaja2 itu senang. Jika si anak atau remaja itu takut dan marah, beruntunglah mereka karena tidak terjebak dalam dunia orang jahat itu. Tetapi, jika si anak atau remaja senang dengan ajakannya, mereka akan menjadi anak2 dan remaja2 yang dewasa belum waktunya.
Bahkan beberapa orang jahat tersebut, berani terang2an mengumpulkan, mencari dan memperdagangkan foto2 pornografi anak2 dan remaja2 melalui dunia online! Sehaingga, sangat penting bagi orang tua memahami bahwa anak2 dan remaja dapat secara langsung mengawasi percakapan lewat chatting. Dalam chatting, orang tua harus sadar bahwa foto profil yang bagaimana yang disukai oleh anak2 dan remaja, yang bisa menjadikan mereka ‘tekuk lutut’ memujanya …..
Anak2 dan remaja sangat tertarik dan ingin tahu sekali tentang dunia seksualitas dalam materi yang eksplisit. Mereka akan bergerak menjauh dari keluarganya, dari kontrol orang tuanya, dan berusaha untuk membangun hubungan baru diluar keluarga mereka. Arena mereka memang penasaran tentang seksualitas. Bukan tentang hubungan kelamin ( mungkin anak2 belum mengerti tentang hubungan seks ) , tetapi lebih kepada hubungan antara pria dan wanita, walau tujuannya mungkin tetap ke arah hubungan kelamin …..
Kebanyakan anak2 dan remaja menjadi korban terutama di ruang chatting, pada waktu malam. Walau jika remaja2 kita sudah menjelang dewasa, kita mengerti bahwa mereka akan susah untuk ‘mengambil’ fasilitas internet mereka, tetapi sebagai orang tua sangatlah penting untuk terus mengawasi mereka, paling tidak selalu memberi pengertian untuk mereka, bahwa banyak sekali orang jahat yang mengincar mereka ….. Jika mereka memang sudah remaja, bisa langsung menceritakan tentang hal itu dengan penjelasan2 eksplisit, sehingga mereka langsung menangkap apa yang hendak kita ajarkan untuk mereka.
Pornografi sering digunakan bagi orang2 jahat terhadap anak2 dan remaja. Mereka sering membuka diskusi tentang pornografi, bahwa ses antara anak dan orang dewasa adalah ‘normal’. Orang2 jahat itu, bisa meminta nomor telpon anak2 dan remaja2 untuk ‘berdiskusi’ langsung. Sehingga, HATI-HATI, ketika nomor telpon anak2 dan remaja2 ada nomor yang tanpa ada identitasnya ( unknown )!
Mungkin beberapa yang aku tuliskan dibawah ini, bisa berguna bagi kita :
1. Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan.
2. Selalu berkomunikasi dan berbicara dengan anak dan remaja kita, beri kasih sayang tanpa terus memarahinya, walau sangat dimengerti bahwa mereka seering menjadi ‘uncontrol’.
3. Luang waktu bersama, ketika anak dan remaja kita online. Mulai ajarkan jika browsing, mau mencari apa? Jika hanya iseng2, justru akan menjadi awal masuk ke situs2 dewasa.
4. Jauhkan komputer di ruang pribadi anak dan dewasa, agar bisa kita mengontrolnya.
5. Manfaatkan ‘parenting control’ yang disediakan oleh penyedia layanan.
6. Ajar dan didiklah anak2 dan remaja2 untuk bertanggung jawab menggunakan sumber daya internet.
7. Ajar dan didiklah anak2 dan remaja2 untuk selalu menjaga dirinya, dan jangan pernah ada yang melecehkan dirinya, apapun bentuknya ( seks atau bulliying ).
8. Ajar dan didiklah anak2 dan remaja2 untuk hanya percaya dengan orang tuanya, bukan orang lain, apalagi orang2 asing di dunia maya.
Dengan aktifnya aku dalam membuat internet sehat bagi anak2 kita, aku lebih terfokus mencari sumbeer2 dan referensi2 tentang internet sehat. Dan yang sangat aku suka, bahwa ternyata banyak film2 barat di TV Cable menceeritaka tentang anak2 dan remaja2 yang tergila2 internet, sehingga banyak bisa dijadikan contoh eksplisit untuk nanak2 dan remaja2 kita.
Satu lagi, jika memang di rumah ada perekam dari TV ke CD / DVD, rekamlah jika kita melihat atau menonton cerita2 tentang anak2 dan remaja2 yang ‘terbius’ dunia maya, sehingga kita mempunyai contoh jelas untuk referensi …..
Selamat berjuang, kita hidup unttuk anak2 kita, sebagai generasi muda dunia, dan Indonesia khususnya …..
Salamku …..
Artikel sebelumnya tentang dunia internet :
‘Cenayang Online’: Cerita Tentang Apalagi, nih …..
Hati-Hati, Dunia Cyber ‘Membius’ Remaja Putri Kita …..
Games dan Games Online : Semuanya Tidak Boleh ‘Kebanyakan’…..
Dunia Internet: Antara Mengasikkan dan Menjengkelkan!
Jaga Data-data Pribadi Remaja Kita di Jejaring Sosial
Seks Remaja: Karena Internet Atau Karena ‘Kesepian’?
Dunia Internet dan Teknologi Harus Tetap Berkibar
‘Generasi Gadget’ : Sanggupkah Kita Mengikutinya ?
Seorang Kakak Menghamili Adik Kandungnya Sendiri Karena Internet
‘e-Generation’: Tetap Harus Bisa Melihat Kesempurnaan Tuhan dalam Penciptaan-Nya
‘Cyber-sex’ Ternyata Bukan Hanya Menjijikkan tetapi Juga Sangat Mengerikan!
‘Cyber-Crime’: Kejahatan Dunia Digital
Dunia Ini Sudah Semakin Sempit


Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ Dunia Perang Terhadap ‘Internet yang Tidak Sehat’”
Posting Komentar