Rabu, 07 Mei 2014
Ketika Anakku Menjadi Pemeran Utama dalam Sebuah Drama….
Rabu, 07 Mei 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Dennis sebagai Yusuf, ditengah2 saudara2nya
Cerita Yusuf, anak ke-11 dari Yakub
dalam Perjanjian Lama di Alkitab, sudah menjadi cerita yang
menginspirasi, sejak kita semua masih anak2, bahkan ketika kami seumuran
anak2 TK, Yusuf mampu memberikan penyegaran dalam sebuah drama kolosal
di Gerejaku, beberapa tahun lalu.
Waktu itu sekitar tahun 2006, ketika
Dennis anakku yang pertama baru berumur sekitar 10 tahun dan Michelle
adiknya baru berumur sekitar 7 tahun. Mereka diminta pelayanan untuk
Tuhan lewat drama Alkitab anak2, dari Sekolah Minggu Gereja kami, dalam
rangka acara Ulang Tahun Gereja kami, GKJ Eben Haezer yang ke 35 tahun (
26 Juni 2006 ).
Tidak tanggung2, Dennis diminta menjadi
pemeran utama sebagai Yusuf, yang akhirnya menjadi raja Mesir, sesuai
cerita Perjanjian Lama, ribuan tahun sebelum Yesus Kristus dilahirkan ke
dunia.
Aku tidak mau membahas cerita tentang
Yusuf, sebagian besar sudah tahu cerita itu. Yang mau aku bahas, bahwa
dulu anak2ku sudah mau dan mampu untuk melayani Tuhan sesuai dengan
umurnya, dan sampai sekarang pun mereka justru lebih ingin berbuat untuk
Tuhan kami.
Ketika kemarin aku bongkar2 album lama,
album kenangan keluarga dan aku memang ingin membuat ‘album digital’
seluruh keluarga inti kami untuk penerus2 kami suatu saat, aku menemukan
‘cerita Yusuf’ dengan anak2ku bermain dalam drama musikal kolosal, yang
diperankan oleh anak2 SD Sekolah Minggu Gereja kami, GKJ Eben Haezer
ini.
Dennis, berjalan dengan percaya diri penuh!
Ya, Dennis diminta sebagai pemeran utama menjadi Yusuf, yang dibenci ke-11 saudaranya, dijual sebagai budak belian ke Mesir, dibeli oleh seorang kaya, Potifar, sempat dipenjara karena menolak permintaan istri Potifar untuk berselingkuh.
Ketika Yusuf diberi jubah cantik dan saudara2nya iri, Yusuf dibuang ke sumur tua dan dijual sebagai budak belian ke Mesir
Gaya Dennis bernyanyi dan monolog dalam kebahagiaan setelah mendapatkan jubah cantik
Ketika Yusuf diganggu istri Potifar untuk berselingkkuh, dan dimasukan ke dalam penjara karena Yusuf menolaknya!
Lalu Yusuf bertemu dengan orang2 yang
ingin meramal mimpi2nya, ketika ternayata Tuhan memberikan anugerah
untuk mengerti kehendak Tuhan lewat sebuah mimpi. Dan semua tepat dengan
jawaban2 Yusuf, sehingga ketika raja Mesir waktu itu mencari peramal
mimpinya, seorang penjaga penjara menawarkan Yusuf untuk meramalkan
mimpi raja Mesir itu.
Dalam penjara Yusuf bermolog dan bernyanyi. Bertemu dengan tukang roti dan tukang anggur untuk meramal mimpi2 mereka …..
Mimpi2 raja itu terbukti lewat doa2
Yusuf sehingga dia dibebaskan dan menjadi pembantu di istana raja sampai
kemudian dia sebagai asisten raja.
Raja Firaun ingin tahu tentanng
mimpi2nya, dan dia meminta Yusuf untuk datang ke istana. Dengan ditemani
dayang2nya ( yang salah satunya adalah Michelle )
Ketika musim paceklik menyerang seluruh
negeri Mesir dan sekitarnya, ke-11 saudaranya yang tidak tahu bahwa
Yusuf sudah menjadi ‘orang kepercayaan’ di istana raja Mesir, mereka
datang ke istana raja untuk meminta makanan.
Dari akhirnya mereka tahu
twntang Yusuf dan Yusuf memberikan banyak makanan pada mereka,
berlangsung lagi, lagi dan lagi dengan segala konflik iri, permusuhan
masa silam sampai menjadi pertobatan, sampai akhirnya Yusuf meminta
mereka dan ayahnya untuk tinggal di istana …..
Yusuf dijadikan asisten Raja Firaun, dan mempunyai dayang2 sendiri, yang salah satunya adalah Michelle
Saudara2 Yusuf menghadap Yusuf,
tanpa tahu bahwa dialah Yusuf yang dulu dibuang ke Mesir. Serta konflik2
yang terjadi dalam mereka …..
Setelah saudara2nya tahu tentang Yusuf, merekapun bertobat dan mengembalikan jubah cantik Yusuf …..
***
Cerita Yusuf memang sudah diluar kepala kami, termasuk Dennis dan
Michelle. Tetapi tidak pernah aku membayangkan Dennis mampu memerankan
Yusuf dengan daya upayanya sebagai anak2 Tuhan. Dengan wajah innocent
seorang anak, Dennis memerankan tokoh Yusuf dan mampu menyedot perhatian
jemaat Gereja kami!
Tidak terbayangkan juga, anak2ku mampu
bermain drama selama itu ( selama 1 jam, aku ingat betul ), tanpa
tertawa sama sekali. Ya, anak2 biasanya pasti tertawa2 jika berada di
sebuah panggung, walau sedang memerankan sebuah peran. Paling tidak,
mereka pasti tersenyum2 simpul, saling menertawakan perannya, apalagi
memakai kostum yang agak berbeda dari baju biasanya.
Mereka dihias dengan kostum yang tidak
main2, seperti di jaman waktu itu, sekitar 2000 tahun sebelum Yesus
lahir. Wajah mereka pun di make-up sedemikian rupa untuk menjadi sebuah
drama yang ‘hidup’.
Tetapi ternyata mereka memang serius dan
tidak main2 dalam memerankan masing2 peranannya. Tidak peduli peranan2
kecil, tetapi mereka sungguh2 belajar, berakting dan latihan berminggu2
untuk menghasilkan drama yang luar biasa ini! Bahkan Dennis sebagai
pemeran utama, bukan hanya berbicara dengan dialog2 panjang, tetapi juga
bernyanyi! Ya, drama anak2 ini memang mengambil peran sebagai drama
musikan kolosal ( pemerannya hampir semua anak2, sebagai rakyat Mesir
atau budak belian di pasar ).
Dennis sering monolog sesuai dengan
’script’ nya. Lalu Dennis pun beberapa kali bernyanyi, sebagai Yusuf
yang sering dilanda galau, sedih dan menderita, ketika Yusuf di lempar
ke sumur sebelum dijual sebagai budak belian. Tetapi Yusuf pun pernah
sedikit mengalami kebahagiaan ketika Yakub memberikan baju berwarna
warni yang memvuat ke-11 saudaranya iri dan kemudian baju cantik itu
diambilnya dari Yusuf …..
Aku ingat betul ketika dadaku bergemuruh
bangga, ketika Dennis dengan berani nya ber-monolog serta bernyanyi
solo dengan iringan organ syahdu. Suara anak2nya mampu membuat getaran2
hati yang bahagia, bukan aku saja, tetapi jemaat semua!
Bahkan ketika Michelle kecil yang
berperan sebagai dayang2 Yusuf mampu menari2 dengan dayang2 yang lain,
aku ingat betul, mataku membasah …..
Ketika Yusuf dan saudara2nya menjadi
berbahagia dan mereka tinggal di istana Raja Mesir ….. Gaya Dennis
memimpin monolog dan bernyanyi …..
Ketika itu tidak terbayang seorang
Michelle yang baru mampu mendengar pada umur 4 tahun karena memang dia
prematur dan bermasalahan pada pendengarannya, dan hari itu Michelle
cantik berlenggak lenggong menari2 di sekeliling Yusuf! Walau dayang2
hanya sebagai peran kecil dalam drama musikal itu, tetapi latihannya
juga penuh berminggu2 dan semangat anak2 yang datang pada Tuhan, itu
yang lebih membuat hatiku dan hati jemaat yang lain, dipenuhi rasa
syukur yang teramat sangat!
Sekitar satu jam berlalu tanpa terasa. Semua pemain keluar dan menerima
tepuk tangan membahana. Anak2 SD, dari Sekolah Minggu Gereja kami. Dari
kelas 1 SD sampai kelas 6 ( Dennis kelas 6 dan Michelle kelas 3 SD ).
Berlomba menghadirkan pelayanan untuk Tuhan kami.
Dennis mendapat
penghargaan dan apresiasinya, sebuah piala kebanggannya. Wajah innocent
nya sangat membuat aku gemas sekali! Dan Michelle yang berani dan mau
menari, memvuat aku benar2 terharu, bahwa Tuhan memang sangat luar
biasa!
Piala kebanggaan Dennis sebagai
pemeran utama Drama Yusuf di GKJ Eben Haezer. Dennis kembali sebagai
anak2 innocent dengan baju kesayangannya …..
***
Drama ini memang sudah lama, tahun 2006. Tetapi kisah Yusuf dan Dennis yang memerankannya, akan terus abadi. Yusuf dengan kisah rancangan Tuhan lewat Perjanjian Lama dalam Alkitab, serta pelayanannya dan Dennis lewat pelayanannya pada Tuhan dari kecil sampai sekarang, mempunyai makna besar bagi kami dan mempunyai sebuah persamaan, antara hidup Yusuf dengan anak2 itu.
Yaitu hidup seturut dengan keinginan Tuhan, serta pelayanannya dalam Tuhan lewat kehidupannya …..
“Marilah, anak2 datang kepada KU …..”
***
Selesai acara pun, Michelle kembali sebagai seorang anak2 yang masih manja dan minta disuapi …..
Dari sebuah foto lama, Tuhan memberikan inspirasi untuk terus bersyukur
bahwa anak2 itu termasuk anak2ku ternyata sudah mampu berkomunikasi
lewat Tuhan kami dalam kehidupannya sebagai anak2, yang sekarang sedang
bertumbuh sebagai manusia2 dewasa …..
Dan aku yakin, anak2 itu akan terus
diiringi dan dijaga Tuhan dalam hidupnya, jika aku terus berdoa,
bersykur, berserah dan percaya untuk sebuah pengharapan …..
Dennis dan Michelle, mama selalu bangga kepada kalian …..
Dennis dan Michelle, kebanggaan ku khususnya, dan kebanggaan keluarga serta Gereja kita …..
Tags: Catatan Harian , drama
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Ketika Anakku Menjadi Pemeran Utama dalam Sebuah Drama….”
Posting Komentar