Kamis, 10 Januari 2013
Tidak Mau Terserang Stroke? Hindari Faktor Resikonya …..
Kamis, 10 Januari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Seperti di tulisan2ku tentang stroke,
bahwa faktor resio stroke pada umumnya dikeliompokan dalam 2 bagian,
yaitu faktor resiko yang TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN atau diubah dan faktor resiko yang DAPAT DIKENDALIKAN.
Untuk faktor resiko yang tida dapat dikendalikan , faktor keturunan, faktor umur, faktor jenis kelamin dan faktor ras.
Untuk faktor keturunan sudah jelas bahwa hipertensi atau penyakit2 yang
lain merupakan faktor keturunan, yang salah satunya berakibat serangan
stroke. Faktor umur sangat jelas, bahwa umur tua cenderung lebih besar
faktor resiko serangan stroke dibandingkan umur muda, WALAUPUN sekarang tidak ada batasan umur terserang stroke ( lihat tulisanku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda ).
Jenis kelamin memang agak ‘aneh’, tetapi
hasil penelitian, laki2 cenderung terkenal stroke dibandingkan dengan
perempuan dengan perbandingan 1,3 : 1. Sedangkan faktor ras, orang
Jepang, China dan sebagian orang Asia lebih cenderung beresikon
dibandingkan orang kulit putih serta orang negro.
Tetapi dengan perjalanan waktu, ternyata
banyak orang2 muda mengalami stroke, bahkan stroke berat ( seperti aku
), karena sebenarnya bisa mengendalikan faktor2 resikonya, tetapi
seringkali, bahkan tidak memperdulikan dengan faktor2 resiko ini, juga
seperti aku …..
Sangat disayangkan, ketika kita berada
di puncak hidup kita dan sedang melakukan semua aktifitas kita dengan
sebaik2ya, ternyata kita terserang stroke, yang menjadikan kita terpuruk
dan depresi, karena dampak serangan stroke memang mengerikan, seperti
yang aku alami sekarang ini, dengan keterbatasanku dan kelumpuhanku pada
tubuh sebelah kanan.
Peranan faktor resiko pada stroke,
tergantung dari jenis strokenya. Jika stroke perdarahan atau pecahnya
pembuuh darah ( seperti aku ), faktor resiko yang sangat menonjol adalah
tres dan hipertensi. Sedangkan untuk stroke penyumbatan, hampir semua
resiko memiliki peranan. Beberapa faktor resiko yang bisa dikendalikan :
Stres
Stres memang merupakan metabolisme
tubuh, tetapi jika stres tidak dikendalikan, akan menimbulkan kesan pada
tubuh dengan adanya ‘bahaya’ sehingga tubuh akan merespon secara
berlebihan dengan mengeluarkan hormon2 yang membuat tubuh waspada,
sehingga berefek tekanan darah meningkat. Selain itu, kecenderungan
orang yang sedang stres umumnya akan mendorong seseorang melakukan
tidakan yang merugikan diri sendiri, seperti merokok, makanan dengan
kolesterol tinggi atau berlemak, sehingga tubuh mengeluarkan hormon2
yang berlebihan.
Secara biolois pun, stres dapat
mengakibatkan menurunnya fungsi kekebalan tubuh ( imunitas ) sehingga
tubuh retan terhadap serangan penyakit.
Hipertensi ( tekanan darah tinggi )
Seseorang dikatakan hipertensi apabila
tekanan darahnya 140 / 90 mmHg atau lebih. Hipertensi berperan dalam
proses pembentukan plak di pembuuh darah semakin cepat, sehingga suatu
saat alirang darah akan tersumbat dalam pembuluh darah, atau justru
aliran darah akan melaju dengan cepat sehingga pembuluh darah akan
pecah, seperti yang aku alami …..
Merokok
Semua orang tahu bahwa merokok tidak
baik bagi kesehatan, tetapi toh masih banyak orang merokok dengan
berbagai alasan. Merokok bisa mengakibatkan resiko penyakit jantung dan
stroke atau penyakit2 yang lainnya.
Sebenarnya, merokok ( mungkin )
mengurangi kemampuan seseorang dalam menanggulangi stres, sehingg
metabolisme tubuh tidak berjalan dengan semestinya. Otak akan berfungsi
dengan normal dan optimal jika tersedia cukup oksigen dan energi. Tetapi
karena energinya kurang serta mtabolismenya tidak baik, sehingga salah
satu efek merokok adalah kanker ( terutama paru2 ), penyakit jantung
serta stroke.
Peminum alkohol
Minum alkohol dengan merata dan sedikit
setiap harinya, sebenarnya justru menghindarkan penyakit stroke, tetapi
jika berlebihan ( lebih dari 60 gram ) akan meningkatkan resiko
penyakit stroke.
Tidak berolah raga atau aktifitas tubuh rendah
Olah raga serta tubuh yang selalu
bergerak tidak hanya membentuk kemampuan sistim kardiovaskural ( sistim
jantung ), tapi juga membangun kemampuan untuk mengatasi stres fisik dan
emosional. Untuk kegiatan rutin yang tidak terlalu berat bergerak
seperti berjalan kaki, jogging, berenang, senam aerobik sangat membantu
untuk hidup sehat.
Pola makanan
Pola makanan dapat mempengaruhi resiko
stroke melalui efeknya pada tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah,
berat badan, dan sebagainya. Konsumsi ikan lebih dari 20 ram sehari
dapat menurunkan stroke.
Diabetes Mellitus ( penyakit kencing manis )
Dengan penyakit ini, akan menyebabkan
kadar lemak darah meningkat, sehingga meningkatkan resiko penyakit
jantung dan stroke. Jika pasien Diabetes Mellitus dapat mengontrol
dirinya dengan tidak ( salah satunya ) meminum yang terlalu manis,
sehingga tidak ‘kambuh’ dan stroke bisa dihindarkan.
Obesitas ( kegemukan )
Kegemukan bukan hanya menyebabkan
stroke, tetapi juga akan meningkatkan terhentinya supplay oksigen
ssecara mendadak di otak sehingga tiba2 menyebabkan kematian. Juga
meningkatkan resiko penyakit kencing manis dan meningkatkan produk
sampingan metabolisme yang berlebihan karena pada umumnya porsi makan
orang gemuk akan lebih banyak.
Hiperkolesterol ( kolesterol berlebihan )
Kolesterol adalah sebuah zat dalam
darah. Semakin tinggi kolesterol, semakin besar kemungkinan dari
kolesterol tersebut tertimbun pada dinding pembuluh darah, sehingga
saluran pembuluh darah menjadi lebih sempit sehingga mengganggu supplay
darah ke otak. Dan inilah yang menyebabkan terjadinya stroke
penyumbatan.
Minum kopi
Kebiasaan minum kopi secara berlebihan
dapat meningkatkan resiku peningkatan tekanan darah dan kadar
kolesterol, yang merupakan faktor resio pada pembentukan plak ( atau
sumbatan ) dalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke.
Pada taraf normal, kafein memang bermanfaat sebagai zat yang dapat meredakan gejala alergi dan untuk tidak mengantuk.
***
Sekali lagi, stroke adalah sebuah
penyakit yang mengerikan. Jika tetap bertahan hidup, insan pasca stroke
merupakan seorang yang mungkin justru akan depresi dan tidak mampu untuk
menjalankan aktifitasnya sehari2 karena pasti lumpuh separuh tubuh,
seperti aku.
Jika faktor2 resiko yang memang tidak
bisa dihindarkan, sebaiknya kita perlu berhati2 untuk faktor2 resiko
yang memang bisa dihindarkan, seperti tulisan2ku di atas.
Dengan contoh aku sebagai insan pasca
stroke, faktor2 keturunan memang tidak bisa dihindarkan, tetapi aku
SEHARUSNYA bisa melakukan yang terbaik bagi diriku. Tetapi ternyata aku
lalai, sehingga aku mengalami serangan stroke, dan membuat aku berada
dalam keterbatasan fisik. Yang secara tidak langsung, aku menjadi beban
untuk keluargaku, karena memang belum 100% mandiri …..
Tidak gampang ‘melawan’ keterbatasanku
untuk melakukan kegiatanku sehari2. Dan aku tidak mau, kejadian yang aku
alami dirasakan oleh yang lain, karena sungguh, sangat tidak gampang
…..
Mari kita meningkatkan hidup sehat,
untuk menghindarkan faktor2 resiko terhadap serangan penyakit stroke,
seperti yang aku alami …..
Salam sehat …..
Tags: Kesehatan , Medis
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Tidak Mau Terserang Stroke? Hindari Faktor Resikonya …..”
Posting Komentar