Kamis, 10 Januari 2013

Tidak Mau Terserang Stroke? Hindari Faktor Resikonya …..



By Christie Damayanti

1357811632472021868
hidupsehat.blogspot.com

Seperti di tulisan2ku tentang stroke, bahwa faktor resio stroke pada umumnya dikeliompokan dalam 2 bagian, yaitu faktor resiko yang TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN atau diubah dan faktor resiko yang DAPAT  DIKENDALIKAN.

Untuk faktor resiko yang tida dapat dikendalikan , faktor keturunan, faktor umur, faktor jenis kelamin dan faktor ras. Untuk faktor keturunan sudah jelas bahwa hipertensi atau penyakit2 yang lain merupakan faktor keturunan, yang salah satunya berakibat serangan stroke. Faktor umur sangat jelas, bahwa umur tua cenderung lebih besar faktor resiko serangan stroke dibandingkan umur muda, WALAUPUN sekarang tidak ada batasan umur terserang stroke ( lihat tulisanku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda ).

Jenis kelamin memang agak ‘aneh’, tetapi hasil penelitian, laki2 cenderung terkenal stroke dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 1,3 : 1. Sedangkan faktor ras, orang Jepang, China dan sebagian orang Asia lebih cenderung beresikon dibandingkan orang kulit putih serta orang negro.

Tetapi dengan perjalanan waktu, ternyata banyak orang2 muda mengalami stroke, bahkan stroke berat ( seperti aku ), karena sebenarnya bisa mengendalikan faktor2 resikonya, tetapi seringkali, bahkan tidak memperdulikan dengan faktor2 resiko ini, juga seperti aku …..

Sangat disayangkan, ketika kita berada di puncak hidup kita dan sedang melakukan semua aktifitas kita dengan sebaik2ya, ternyata kita terserang stroke, yang menjadikan kita terpuruk dan depresi, karena dampak serangan stroke memang mengerikan, seperti yang aku alami sekarang ini, dengan keterbatasanku dan kelumpuhanku pada tubuh sebelah kanan.

Peranan faktor resiko pada stroke, tergantung dari jenis strokenya. Jika stroke perdarahan atau pecahnya pembuuh darah ( seperti aku ), faktor resiko yang sangat menonjol adalah tres dan hipertensi. Sedangkan untuk stroke penyumbatan, hampir semua resiko memiliki peranan. Beberapa faktor resiko yang bisa dikendalikan :

Stres

Stres memang merupakan metabolisme tubuh, tetapi jika stres tidak dikendalikan, akan menimbulkan kesan pada tubuh dengan adanya ‘bahaya’ sehingga tubuh akan merespon secara berlebihan dengan mengeluarkan hormon2 yang membuat tubuh waspada, sehingga berefek tekanan darah meningkat. Selain itu, kecenderungan orang yang sedang stres umumnya akan mendorong seseorang melakukan tidakan yang merugikan diri sendiri, seperti merokok, makanan dengan kolesterol tinggi atau berlemak, sehingga tubuh mengeluarkan hormon2 yang berlebihan.

Secara biolois pun, stres dapat mengakibatkan menurunnya fungsi kekebalan tubuh ( imunitas ) sehingga tubuh retan terhadap serangan penyakit.

Hipertensi ( tekanan darah tinggi )

Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya 140 / 90 mmHg atau lebih. Hipertensi berperan dalam proses pembentukan plak di pembuuh darah semakin cepat, sehingga suatu saat alirang darah akan tersumbat dalam pembuluh darah, atau justru aliran darah akan melaju dengan cepat sehingga pembuluh darah akan pecah, seperti yang aku alami …..

Merokok

Semua orang tahu bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan, tetapi toh masih banyak orang merokok dengan berbagai alasan. Merokok bisa mengakibatkan resiko penyakit jantung dan stroke atau penyakit2 yang lainnya.

Sebenarnya, merokok ( mungkin ) mengurangi kemampuan seseorang dalam menanggulangi stres, sehingg metabolisme tubuh tidak berjalan dengan semestinya. Otak akan berfungsi dengan normal dan optimal jika tersedia cukup oksigen dan energi. Tetapi karena energinya kurang serta mtabolismenya tidak baik, sehingga salah satu efek merokok adalah kanker ( terutama paru2 ), penyakit jantung serta stroke.

Peminum alkohol

Minum alkohol dengan merata dan sedikit setiap harinya, sebenarnya justru menghindarkan penyakit stroke, tetapi jika berlebihan  ( lebih dari 60 gram ) akan meningkatkan resiko penyakit stroke.

Tidak berolah raga atau aktifitas tubuh rendah

Olah raga serta tubuh yang selalu bergerak tidak hanya membentuk kemampuan sistim kardiovaskural ( sistim jantung ), tapi juga membangun kemampuan untuk mengatasi stres fisik dan emosional. Untuk kegiatan rutin yang tidak terlalu berat bergerak seperti berjalan kaki, jogging, berenang, senam aerobik sangat membantu untuk hidup sehat.

Pola makanan

Pola makanan dapat mempengaruhi resiko stroke melalui efeknya pada tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, berat badan, dan sebagainya. Konsumsi ikan lebih dari 20 ram sehari dapat menurunkan stroke.

Diabetes Mellitus ( penyakit kencing manis )

Dengan penyakit ini, akan menyebabkan kadar lemak darah meningkat, sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke. Jika pasien Diabetes Mellitus dapat mengontrol dirinya dengan tidak ( salah satunya ) meminum yang terlalu manis, sehingga tidak ‘kambuh’ dan stroke bisa dihindarkan.

Obesitas ( kegemukan )

Kegemukan bukan hanya menyebabkan stroke, tetapi juga akan meningkatkan terhentinya supplay oksigen ssecara mendadak di otak sehingga tiba2 menyebabkan kematian. Juga meningkatkan resiko penyakit kencing manis dan meningkatkan produk sampingan metabolisme yang berlebihan karena pada umumnya porsi makan orang gemuk akan lebih banyak.

Hiperkolesterol ( kolesterol berlebihan )

Kolesterol adalah sebuah zat dalam darah. Semakin tinggi kolesterol, semakin besar kemungkinan dari kolesterol tersebut tertimbun pada dinding pembuluh darah, sehingga saluran pembuluh darah menjadi lebih sempit sehingga mengganggu supplay darah ke otak. Dan inilah yang menyebabkan terjadinya stroke penyumbatan.

Minum kopi

Kebiasaan minum kopi secara berlebihan dapat meningkatkan resiku peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang merupakan faktor resio pada pembentukan plak ( atau sumbatan ) dalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan stroke.

Pada taraf normal, kafein memang bermanfaat sebagai  zat yang dapat meredakan gejala alergi dan untuk tidak mengantuk.

***

Sekali lagi, stroke adalah sebuah penyakit yang mengerikan. Jika tetap bertahan hidup, insan pasca stroke merupakan seorang yang mungkin justru akan depresi dan tidak mampu untuk menjalankan aktifitasnya sehari2 karena pasti lumpuh separuh tubuh, seperti aku.

Jika faktor2 resiko yang memang tidak bisa dihindarkan, sebaiknya kita perlu berhati2 untuk faktor2 resiko yang memang bisa dihindarkan, seperti tulisan2ku di atas.

Dengan contoh aku sebagai insan pasca stroke, faktor2 keturunan memang tidak bisa dihindarkan, tetapi aku SEHARUSNYA bisa melakukan yang terbaik bagi diriku. Tetapi ternyata aku lalai, sehingga aku mengalami serangan stroke, dan membuat aku berada dalam keterbatasan fisik. Yang secara tidak langsung, aku menjadi beban untuk keluargaku, karena memang belum 100% mandiri …..

Tidak gampang ‘melawan’ keterbatasanku untuk melakukan kegiatanku sehari2. Dan aku tidak mau, kejadian yang aku alami dirasakan oleh yang lain, karena sungguh, sangat tidak gampang …..

Mari kita meningkatkan hidup sehat, untuk menghindarkan faktor2 resiko terhadap serangan penyakit stroke, seperti yang aku alami …..

Salam sehat …..

Tags: ,

0 Responses to “Tidak Mau Terserang Stroke? Hindari Faktor Resikonya …..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks