Selasa, 27 November 2012

Produktif Saat dalam Kemacetan



By Christie Damayanti

1353994734244869213
idiotnesia.com

Macet?? 

Menyebalkan dan sangat menyebalkan!! Dulu ketika aku masih sehat, aku selalu berjibaku dengan kemacetan. Dengan setir sendiri, dari jam 6 dari rumah secara aku memberi kuliah di 2 buah universitas di Jakarta mulai jam 7 pagi, dan jam 9 pagi aku ke kantor. Jika aku bekerja di 1 proyek, dari pagi sampai malam hari selepas jam kerja, aku tetap ada di proyek. Bukan karena pekerjaanku yang memang banyak saja, tetapi aku juga menunggu kemacetan berhenti. 

Dari proyek ke rumahku, minimal aku mulai jalan sekitar jam 22.30. Catatan, jam 22.30 semua mall sudah tutup sehingga tidak mengakibatkan kemacetan. Jika aku keluar jam 22.00 saja pun, aku harus sabar menunggu bus2 atau angkot, mengangkut penumpang dan karyawan dari mall. Secara rumahku dilewati beberapa mall.

Jika aku harus keluar dari proyek di siang hari, aku harus benar2 berjuang dalam kemacetan, secara aku dulu setir sendiri dengan mobilku. Macet memang musuh semua orang, yang tinggal di Jakarta, walau di supiri apalagi yang setir sendiri.

Waktu aku masih setir sendiri, dalam kemacetan tanpa teman, aku setel CD keras2. Jika aku masih santai, semisal macetnya tidak seberapa, aku setel CD Alessandro Safina atau Andrea Bocelli. Jika macetnya lebih parah, aku setel CD Mariah Carey atau Laura Figy atau Julio Iglesias. Tetapi jika macetnya sangat parah, ake setel CD Queen! Nyanyi2 sendiri Bohemian Rhapsody, Bicycle atau We Are The Champion! 

Sampai aku hafal semua lagu Queen secara aku tanpa teks sambil teriak2 karena sebal dalam kemacetan! Sound system mobilku sangat bagus, suara bass selalu berdebum sehingga membangkitkan adrenalinku untuk membuang jauh2 amarahku karena macet!

Ketika aku tidak setir sendiri karena stroke ini sejak sekitar 3 tahun lalu, mulanya aku senang. Dengan seorang supir pribadi yang selalu mengantar jemputku kemanapun dan dimanapun, aku terbebas berjibaku dengan kemacetan. Justru dalam kemacetan aku bisa tidur, mendengarkan musik klasik yang menjadi hobiku dan aku bisa ber’mimpi’ untuk rencana2 masa depanku. Tetapi ternyata kemacetan memang sangat menyebalkan, walau aku hanya duduk, diam dan ‘bermimpi’ …..!

Aku mulai sebal. Aku mulai cari2 teman di bbm atau melihat2 fb lewat gadgetku. Mulai chatting dan ternyata membuat lupa dengan macet. Sampai kemacetan memang terus ‘menghantui’ kehidupan Jakarta!

Ketika aku mulai menulis di Kompasiana bulan November 2010 yang lalu ( sekitar 2 tahun lalu ), ternyata produktifitasku bertambah berlipat ganda karena macet! Sungguh, justru seringkali aku mengharapkan kemacetan melanda. Minimal macet 1 jam, aku sudah bisa menulis 1 artikel apapun. Dan aku langsung kirim ke emailku. Dan begitu aku sampai ke sebuah tempat ( misalnya ke kantor ), aku copas dari email ke word, cari foto jika artikelku tentang reportaseku, atau cari gambar dari Google jika aritelku adalah sebuah opini, untuk langsung aku posting ke Kompasiana. 

Dan dengan begitu, 1 hari aku mampu menuliskan 3 artikel sehari : pagi lewat kemacetan minimal 1 jam, siang jam makan siang sambil makan dan sore juga di mobil dalam kemacetan dan posting malam hari setelah tiba di rumah …..

Lebay? 

Terserah saja. 

Yang jelas, menulis untukku adalah terapi otak setelah stroke. Justru dengan menulis, aku mampu ‘menyembuhkan’ diriku sendiri. Dengan menulis, aku berhasil memberika manfaat dan nutrisi bagi otakku yang memang sudah cacat. Dan dengan menulis, hatiku bisa mendapat damai dan hati yang damai merupakan terapi alami untuk penyembuhanku …..

Kemacetan memang merupakan musuh kota2 besar, terutama kota Jakarta dengan permasalahan yang tidak ada ujung pangkalnya. Tetapi jika kita mau kreatif dan mau berinovatif, ternyata justru dengan kemacetan bisa menorehkan karya besar kita, apapun itu …..

Tidak harus di mobil pribadi dan tidak harus menulis di netbook atau iPad . Bisa juga kita bermacet2 ria di bus atau taxi. Kita bisa juga menuliskan di note lewat bb atau smartphone yang lain. Setelah itu, kita bisa langsung posting ke Kompasiana atau ke blog pribadi lewat bb atau smartphone yang lain, jika kita tidak mau menambahkan dengan foto atau gambar. Tetapi karena aku arsitek, rasanya ga afdol jika tidak ada gambar.

“Untukku, menulisnya sih gampang dan cepat. Apa yang terlintas di otakku, aku langsung tuliskan. Tetapi postingnya yang memakan waktu lama dengan foto2 atau gambar. Apalagi ketika Kompasiana memang lagi error ….. :)”

*Ini saja aku menulis dikemacetan pagi tadi, tetapi baru sempat posting siang ini karena setumpuk pekerjaan* …..

Selamat bermacet2 ria ….. Tetap hati2 dan Tuhan berkati!

Tags:

0 Responses to “Produktif Saat dalam Kemacetan”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks